.

Jumat, 21 Februari 2020

PENCEMARAN TANAH OLEH PESTISIDA


Oleh : Ika Setyaningsih (@Q03)


ABSTRAK 

Tanah merupakan bagian terpenting dalam menunjang makhluk hiduo di muka bumi. Seperti kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup dari tumbuhan. Sudah menjadi kewajiban kita menjaga kelestarian tanah sehingga tetap dapat mendukung kehidupan di muka bumi ini. Akan tetapi, sebagaimana pencemaran air dan udara, pencemaran tanah juga akibat dari kegiata manusia. Salah satu contoh akibat pencemaran tanah adalah pengunaan bahan - bahan kimia pertanian yaitu pestisida Pencemaran oleh pestisida tidak saja terjadi di tanah saja  tapi juga dapat membahayakan kehidupan manusia dan hewan dimana residu pestisida terakumulasi pada produk-produk pertanian dan pada perairan.


PENDAHULUAN


Pengertian Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; limbah;  serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).

Akibat kegiatan manusia, banyak terjadi kerusakan tanah. Di dalam PP No. 150 th. 2000 di sebutkan bahwa “Kerusakan tanah untuk produksi biomassa adalah berubahnya sifat dasar tanah yang melampaui kriteria baku kerusakan tanah”.

Pengertian Pestisida

Definisi Pestisida secara harfiah berarti pembunuh hama, pada umumnya pestisida, terutama pestisida sintesis adalah biosida yang tidak saja bersifat racun terhadap jasad pengganggu sasaran. Tetapi juga dapat bersifat racun terhadap manusia dan jasad bukan  target  termasuk tanaman, ternak dan organisma berguna lainnya (Tarumingkeng, 2008).

Berdasarkan sasaran penggunaannya, pestisida dapat dibagi atas berbagai golongan   :

a. Insektisida (hidrokarbon terklorinasi)
      Insektisida adalah pencemaran tanah untuk memberantas serangga.
1)   Organoklor
      Pada awalnya, senyawa organoklor banyak digunakan sebagai Insektisida. Pestisida golongan ini bersifat persisten (sukar terurai) dan larut dalam lemak. Akibatnya, limbah pestisida ini dapat mengalami bioakumulasi dalam rantai makanan. Oleh karena itu, berbagai pestisida organoklor telah dilarang atau diperketat penggunaannya.
2)   Organofosfat
Senyawa organofosfat umumnya lebih beracun terhadap mamalia daripada senyawa organoklor (kecuali Malation, yang kurang toksik daripada DDT). Sebagaimana halnya organoklor, organofosfat juga terakumulasi dalam lemak. Akan tetapi, golongan organofosfat jauh lebih mudah terurai dalam beberapa hari atau minggu juga akan terdegradasi, sedangkan organoklor tetap utuh sampai tahunan.
3)   Karbonat
Kelompok senyawa lain yang dapat digunakan sebagai Insektisida khususnya setelah larangan penggunaan DDT, yaitu karbamat. Kebanyakan karbamat hanya mematikan sejenis atau sedikit hama; sedangkan organoklor dan organofosfat mempunyai spektrum yang lebih luas. Karbamat tidak terakumulasi dalam lemak dan mudah terurai. Sayangnya, karbaril, yaitu golongan karbamat yang paling banyak digunakan ternyata meracuni lebah.
      
     b. Herbisida dan Defolian
         Herbisida adalah pestisida yang digunakan untuk mematikan tumbuhan pengganggu (gulma)               seperti alang-alang, rerumputan, dan enceng gondok, sedangkan defolian adalah herbisida                   perontok daun.

     c. Fungisida
   Fungisida adalah pestisida untuk memberantas / mencegah pertumbuhan jamur / cendawan seperti       bercak daun, karat daun, busuk daun, dan cacar daun. Contoh : tembaga oksiklorida, tembaga (I)         oksida dan tembaga (II) sulfat.

     d. Bakterisida
   Bakterisida adalah pestisida untuk membasmi bakteri atau virus.
   Contoh : tetra yang digunakan untuk membasmi CVPD (salah satu penyakit pada jeruk).

     e. Nematisida
   Nematisida adalah pestisida untuk memberantas hama berupa cacing (nematoda). Hama jenis ini         umumnya merusak akar atau umbi tanaman.

f. Rhodentisida
   Rhodentisida adalah pestisida untuk memberantas binatang pengerat seperti tikus. Contoh :                 Warangan.

Dampak Pestisida terhadap lingkungan

Dalam penerapan di bidang pertanian,  ternyata tidak semua pestisida mengenai sasaran. Kurang lebih hanya 20 persen pestisida mengenai sasaran sedangkan 80 persen  lainnya jatuh ke tanah. Akumulasi residu pestisida tersebut mengakibatkan pencemaran lahan pertanian. Apabila masuk ke dalam rantai makanan, sifat beracun bahan pestisida dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker, mutasi, bayi lahir cacat, CAIDS (Chemically Acquired Deficiency Syndrom) dan sebagainya (Sa’id, 1994).

Diantara zat-zat kimia yang banyak mencemari tanah, pestisida adalah yang paling banyak menyumbangkan pencemaran pada tanah. Pestisida yang paling banyak menyebabkan kerusakan lingkungan dan mengancam kesehatan manusia adalah pestisida sintetik, yaitu golongan organoklorin. Tingkat kerusakan yang disebabkan oleh senyawa organoklorin lebih tinggi dibandingkan senyawa lain, karena senyawa ini peka terhadap sinar matahari dan tidak mudah  terurai (Sa’id, 1994).

Limbah pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk atau pestisida. Pertanian yang intensif banyak menggunakan pupuk sintetik dan berbagai bahan kimia untuk pemberantasan hama. Penggunaan pupuk yang terus menerus akan mengubah struktur tanah sehingga kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami tanaman tertentu. Penyemprotan dan pengaplikasian dari bahan-bahan kimia pertanian selalu berdampingan dengan masalah pencemaran lingkungan sejak bahan - bahan kimia tersebut dipergunakan di lingkungan. Sebagian besar bahan - bahan kimia pertanian yang disemprotkan jatuh ke tanah dan didekomposisi oleh mikroorganisme. Sebagian menguap dan menyebar di atmosfer dimana akan diuraikan oleh sinar ultraviolet atau diserap hujan dan jatuh ke tanah (Uehara, 1993).

Pestisida haruslah digunakan secara hati-hati sebab pestisida bukan saja mematikan hama tanaman tapi juga mikroorganisme dalam tanah yang berguna, padahal kesuburan tanah bergantung pada jumlah mikroorganisme di dalamnya.


Berikut ini akan diuraikan bebrapa dampak penggunaan pestisida yang berhubungan dengan lingkungan dan ekosistem.

1) Punahnya Spesies
Polutan berbahaya bagi biota air dan darat. Berbagai jenis hewan mengalami keracunan dan kemudian mati. Berbagai spesies hewan memiliki kekebalan yang tidak sama. Ada yang peka, ada pula yang tahan. Hewan muda dan larva merupakan hewan yang peka terhadap bahan pencemar. Ada hewan yang dapat beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemar dan ada pula yang tidak. Meskipun hewan mampu beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat adaptasi hewan ada batasnya. Bila batas tersebut terlampaui, hewan tersebut akan mati.

2) Peledakan Hama
Penggunaan pestisida dapat pula mematikan predator. Jika predator punah, maka serangga dan hama akan berkembang tanpa kendali.

3) Gangguan Keseimbangan lingkungan
Punahnya spasies tertentu dapat mengubah pola interaksi di dalam suatu ekosistem. Rantai makanan, jaring-jaring makanan dan aliran energi menjadi berubah. Akibatnya keseimbangan lingkungan, daur materi, dan daur biogeokimia menjadi terganggu.

4) Kesuburan Tanah Berkurang
Penggunaan insektisida dapat mematikan fauna tanah dan dapat juga menurunkan kesuburan tanah. Penggunaan pupuk terus menerus dapat menyebabkan tanah menjadi asam. Sehingga dapat menurunkan kesuburan tanah.

Upaya Pencegahan

Pada pencemaran lingkungan oleh pestisida, beberapa tindakan pencegahan yang perlu dilakukan antara lain:


  • Ketahuilah atau pahamilah dengan yakin tentang kegunaan dari suatu jenis pestisida. Jangan    sampai terjadi salah berantas.Misalnya herbisida jangan digunakan untuk membasmi serangga. Hasilnya, serangga yang dimaksud belum tentu mati, sedangkan tanah atau tanaman telah terlanjur tercemar.
  • Ikuti petunjuk-petunjuk mengenai aturan pakai dan dosis yang dianjurkan pabrik atau petugas penyuluh,
  • Jangan terlalu tergesa-gesa menggunakan pestisida, Tanyakan pada penyuluh apakah sudah saatnya digunakan pestisida, karena belum tentu suatu jenis hama harus diberantas dengan pestisida.
  • Jangan telat memberantas hama. Jika penyuluh sudah menganjurkan untuk menggunakan pestisida, cepatlah dilakukan. Dengan semakin meluasnya hama akan membutuhkan penggunaan pestisida dalam jumlah besar, ini berarti hanya akan memperbesar peluang terjadinya pencemaran.
  • Jangan salah pakai pestisida. Selain satu jenis pestisida biasanya hanya digunakan untuk suatu jenis hama tertentu, terkadang usia tanaman yang berbeda menghendaki jenis pestisida yang berbeda pula.
  • Pahamilah dengan baik cara pemakaian pestisida. Jangan sampai tercecer di sekitar tanaman, 
  • Jika pestisida yang akan digunakan harus dibuat larutan terlebih dahulu, gunakan tempat yang khusus untuk itu. Pada waktu mengaduk, larutan jangan sampai tercecer ke tempat lain. perhatikan dengan tepat jumlah larutan yang dibuat agar tidak terdapat sisa setelah pemakaian.

KESIMPULAN & SARAN 

Pestisida adalah bahan-bahan kimia yang tidak terlepas dari penggunaannya untuk mengendalikan hama dan jasad pengganggu lainnya. Pestisida tidak saja membawa dampak yang positif terhadap peningkatan produk pertanian, tapi juga membawa dampak negatif terhadap lingkungan di sekitarnya.
Di masa yang akan datang diharapkan penggunaan pestisida akan berkurang dan lebih selektif dan didukung oleh adanya penemuan-penemuan baru yang lebih efektif dalam mengatasi gangguan dari jasad pengganggu ini. 


DAFTAR PUSTAKA

Egina Safitri. 2018. PENCEMARAN TANAH AKIBAT PESTISIDA. Dalam : https://www.academia.edu/37877061/PENCEMARAN_TANAH_AKIBAT_PESTISIDA (Diakses 20 Februari 2020)

Henza Isra Wahyuda.Pencemaran Tanah. Dalam : https://www.academia.edu/11531598/Pencemaran_Tanah ( Diakses 20 Februari 2020)


Pusat Biologi. Akibat dan Dampak Penggunaan Pestisida. Dalam : https://www.pusatbiologi.com/2013/12/akibat-dan-dampak-penggunaan-pestisida.html (Diakses 20 Februari 2020)

Nurhasmawaty Pohan. 2004. Pestisida Dan Pencemarannya. Dalam : https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0,5&qsp=2&q=pencemaran+tanah+penggunaan+pestisida&qst=bh ( Diakses 20 Februari 2020)

Diana Sofia. 2001. PENGARUH PESTISIDA DALAM LINGKUNGAN PERTANIAN. Dalam : https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0,5&qsp=2&q=pencemaran+tanah+penggunaan+pestisida&qst=bh (Diakses 20 Februari 2020)

Kumpulan Tugas Sekolah. 2014. Dalam : https://smileosman.blogspot.com/2014/09/makalah-pencemaran-tanah.html (Diakses 21 Februari 2020)

1 komentar:

  1. Penjabaran sesuai judul artikel sangat berbobot ,dan lebih bagus lagi ada penambahan maindmap sehingga penjelasanya lebih kongkrit.good luck

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.