Tanah merupakan bagian terpenting dalam
menunjang makhluk hiduo di muka bumi. Seperti kita ketahui rantai makanan
bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup dari tumbuhan. Sudah menjadi
kewajiban kita menjaga kelestarian tanah sehingga tetap dapat mendukung
kehidupan di muka bumi ini. Akan tetapi, sebagaimana pencemaran air dan udara,
pencemaran tanah juga akibat dari kegiata manusia. Salah satu contoh akibat pencemaran tanah adalah pengunaan bahan - bahan kimia pertanian yaitu pestisida Pencemaran oleh pestisida tidak saja terjadi di tanah saja tapi juga dapat membahayakan kehidupan manusia dan hewan dimana residu pestisida terakumulasi pada produk-produk pertanian dan pada perairan.
PENDAHULUAN
Pengertian
Pencemaran Tanah
Pencemaran
tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan
tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair
atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; limbah; serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat
(illegal dumping).
Akibat kegiatan manusia, banyak terjadi kerusakan tanah. Di dalam PP No. 150 th. 2000 di sebutkan bahwa “Kerusakan tanah untuk produksi biomassa adalah berubahnya sifat dasar tanah yang melampaui kriteria baku kerusakan tanah”.
Akibat kegiatan manusia, banyak terjadi kerusakan tanah. Di dalam PP No. 150 th. 2000 di sebutkan bahwa “Kerusakan tanah untuk produksi biomassa adalah berubahnya sifat dasar tanah yang melampaui kriteria baku kerusakan tanah”.
Pengertian
Pestisida
Definisi
Pestisida secara harfiah berarti pembunuh hama, pada umumnya pestisida,
terutama pestisida sintesis adalah biosida yang tidak saja bersifat racun
terhadap jasad pengganggu sasaran. Tetapi juga dapat bersifat racun terhadap
manusia dan jasad bukan target termasuk tanaman, ternak dan organisma
berguna lainnya (Tarumingkeng, 2008).
Berdasarkan
sasaran penggunaannya, pestisida dapat dibagi atas berbagai golongan :
a. Insektisida (hidrokarbon terklorinasi)
Insektisida
adalah pencemaran tanah untuk memberantas serangga.
1) Organoklor
Pada awalnya, senyawa organoklor banyak digunakan sebagai Insektisida. Pestisida golongan ini bersifat persisten (sukar terurai) dan larut dalam lemak. Akibatnya, limbah pestisida ini dapat mengalami bioakumulasi dalam rantai makanan. Oleh karena itu, berbagai pestisida organoklor telah dilarang atau diperketat penggunaannya.
Pada awalnya, senyawa organoklor banyak digunakan sebagai Insektisida. Pestisida golongan ini bersifat persisten (sukar terurai) dan larut dalam lemak. Akibatnya, limbah pestisida ini dapat mengalami bioakumulasi dalam rantai makanan. Oleh karena itu, berbagai pestisida organoklor telah dilarang atau diperketat penggunaannya.
2) Organofosfat
Senyawa organofosfat umumnya lebih beracun
terhadap mamalia daripada senyawa organoklor (kecuali Malation, yang kurang
toksik daripada DDT). Sebagaimana halnya organoklor, organofosfat juga
terakumulasi dalam lemak. Akan tetapi, golongan organofosfat jauh lebih mudah
terurai dalam beberapa hari atau minggu juga akan terdegradasi, sedangkan
organoklor tetap utuh sampai tahunan.
3) Karbonat
Kelompok senyawa lain yang dapat digunakan
sebagai Insektisida khususnya setelah larangan penggunaan DDT, yaitu karbamat.
Kebanyakan karbamat hanya mematikan sejenis atau sedikit hama; sedangkan
organoklor dan organofosfat mempunyai spektrum yang lebih luas. Karbamat tidak
terakumulasi dalam lemak dan mudah terurai. Sayangnya, karbaril, yaitu golongan
karbamat yang paling banyak digunakan ternyata meracuni lebah.
b. Herbisida
dan Defolian
Herbisida
adalah pestisida yang digunakan untuk mematikan tumbuhan pengganggu (gulma) seperti alang-alang, rerumputan, dan enceng gondok, sedangkan defolian adalah
herbisida perontok daun.
c. Fungisida
Fungisida
adalah pestisida untuk memberantas / mencegah pertumbuhan jamur / cendawan
seperti bercak daun, karat daun, busuk daun, dan cacar daun. Contoh : tembaga
oksiklorida, tembaga (I) oksida dan tembaga (II) sulfat.
d. Bakterisida
Bakterisida
adalah pestisida untuk membasmi bakteri atau virus.
Contoh : tetra yang digunakan untuk membasmi CVPD (salah satu penyakit pada jeruk).
Contoh : tetra yang digunakan untuk membasmi CVPD (salah satu penyakit pada jeruk).
e. Nematisida
Nematisida
adalah pestisida untuk memberantas hama berupa cacing (nematoda). Hama jenis
ini umumnya merusak akar atau umbi tanaman.
f. Rhodentisida
Rhodentisida
adalah pestisida untuk memberantas binatang pengerat seperti tikus. Contoh : Warangan.
Dampak
Pestisida terhadap lingkungan
Dalam
penerapan di bidang pertanian, ternyata
tidak semua pestisida mengenai sasaran. Kurang lebih hanya 20 persen pestisida
mengenai sasaran sedangkan 80 persen
lainnya jatuh ke tanah. Akumulasi residu pestisida tersebut
mengakibatkan pencemaran lahan pertanian. Apabila masuk ke dalam rantai
makanan, sifat beracun bahan pestisida dapat menimbulkan berbagai penyakit
seperti kanker, mutasi, bayi lahir cacat, CAIDS (Chemically Acquired Deficiency
Syndrom) dan sebagainya (Sa’id, 1994).
Diantara zat-zat kimia yang banyak mencemari tanah, pestisida adalah yang paling banyak menyumbangkan pencemaran pada tanah. Pestisida yang paling banyak menyebabkan kerusakan lingkungan dan mengancam kesehatan manusia adalah pestisida sintetik, yaitu golongan organoklorin. Tingkat kerusakan yang disebabkan oleh senyawa organoklorin lebih tinggi dibandingkan senyawa lain, karena senyawa ini peka terhadap sinar matahari dan tidak mudah terurai (Sa’id, 1994).
Limbah pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk atau pestisida. Pertanian yang intensif banyak menggunakan pupuk sintetik dan berbagai bahan kimia untuk pemberantasan hama. Penggunaan pupuk yang terus menerus akan mengubah struktur tanah sehingga kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami tanaman tertentu. Penyemprotan dan pengaplikasian dari bahan-bahan kimia pertanian selalu berdampingan dengan masalah pencemaran lingkungan sejak bahan - bahan kimia tersebut dipergunakan di lingkungan. Sebagian besar bahan - bahan kimia pertanian yang disemprotkan jatuh ke tanah dan didekomposisi oleh mikroorganisme. Sebagian menguap dan menyebar di atmosfer dimana akan diuraikan oleh sinar ultraviolet atau diserap hujan dan jatuh ke tanah (Uehara, 1993).
Pestisida haruslah digunakan secara hati-hati sebab pestisida bukan saja mematikan hama tanaman tapi juga mikroorganisme dalam tanah yang berguna, padahal kesuburan tanah bergantung pada jumlah mikroorganisme di dalamnya.
Berikut ini akan diuraikan bebrapa
dampak penggunaan pestisida yang berhubungan dengan lingkungan dan ekosistem.
1) Punahnya Spesies
Polutan
berbahaya bagi biota air dan darat. Berbagai jenis hewan mengalami keracunan
dan kemudian mati. Berbagai spesies hewan memiliki kekebalan yang tidak sama.
Ada yang peka, ada pula yang tahan. Hewan muda dan larva merupakan hewan yang
peka terhadap bahan pencemar. Ada hewan yang dapat beradaptasi sehingga kebal
terhadap bahan pencemar dan ada pula yang tidak. Meskipun hewan mampu
beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat adaptasi hewan ada batasnya. Bila batas tersebut
terlampaui, hewan tersebut akan mati.
2) Peledakan Hama
Penggunaan pestisida dapat pula
mematikan predator. Jika predator punah, maka serangga dan hama akan berkembang
tanpa kendali.
3) Gangguan Keseimbangan
lingkungan
Punahnya spasies tertentu dapat
mengubah pola interaksi di dalam suatu ekosistem. Rantai makanan, jaring-jaring
makanan dan aliran energi menjadi berubah. Akibatnya keseimbangan lingkungan,
daur materi, dan daur biogeokimia menjadi terganggu.
4) Kesuburan Tanah
Berkurang
Penggunaan insektisida
dapat mematikan fauna tanah dan dapat juga menurunkan kesuburan tanah.
Penggunaan pupuk terus menerus dapat menyebabkan tanah menjadi asam. Sehingga
dapat menurunkan kesuburan tanah.
Upaya Pencegahan
Pada pencemaran lingkungan oleh pestisida, beberapa
tindakan pencegahan yang perlu dilakukan antara lain:
- Ketahuilah atau pahamilah dengan yakin tentang kegunaan dari suatu jenis pestisida. Jangan sampai terjadi salah berantas.Misalnya herbisida jangan digunakan untuk membasmi serangga. Hasilnya, serangga yang dimaksud belum tentu mati, sedangkan tanah atau tanaman telah terlanjur tercemar.
- Ikuti petunjuk-petunjuk mengenai aturan pakai dan dosis yang dianjurkan pabrik atau petugas penyuluh,
- Jangan terlalu tergesa-gesa menggunakan pestisida, Tanyakan pada penyuluh apakah sudah saatnya digunakan pestisida, karena belum tentu suatu jenis hama harus diberantas dengan pestisida.
- Jangan telat memberantas hama. Jika penyuluh sudah menganjurkan untuk menggunakan pestisida, cepatlah dilakukan. Dengan semakin meluasnya hama akan membutuhkan penggunaan pestisida dalam jumlah besar, ini berarti hanya akan memperbesar peluang terjadinya pencemaran.
- Jangan salah pakai pestisida. Selain satu jenis pestisida biasanya hanya digunakan untuk suatu jenis hama tertentu, terkadang usia tanaman yang berbeda menghendaki jenis pestisida yang berbeda pula.
- Pahamilah dengan baik cara pemakaian pestisida. Jangan sampai tercecer di sekitar tanaman,
- Jika pestisida yang akan digunakan harus dibuat larutan terlebih dahulu, gunakan tempat yang khusus untuk itu. Pada waktu mengaduk, larutan jangan sampai tercecer ke tempat lain. perhatikan dengan tepat jumlah larutan yang dibuat agar tidak terdapat sisa setelah pemakaian.
Di masa yang akan datang diharapkan penggunaan pestisida akan berkurang dan lebih selektif dan didukung oleh adanya penemuan-penemuan baru yang lebih efektif dalam mengatasi gangguan dari jasad pengganggu ini.
DAFTAR PUSTAKA
Egina Safitri. 2018. PENCEMARAN TANAH AKIBAT
PESTISIDA. Dalam :
https://www.academia.edu/37877061/PENCEMARAN_TANAH_AKIBAT_PESTISIDA
(Diakses 20 Februari 2020)
Henza Isra Wahyuda.Pencemaran Tanah. Dalam : https://www.academia.edu/11531598/Pencemaran_Tanah
( Diakses 20 Februari 2020)
Pusat Biologi. Akibat dan Dampak Penggunaan
Pestisida. Dalam : https://www.pusatbiologi.com/2013/12/akibat-dan-dampak-penggunaan-pestisida.html (Diakses 20 Februari 2020)
Nurhasmawaty Pohan. 2004. Pestisida Dan
Pencemarannya. Dalam : https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0,5&qsp=2&q=pencemaran+tanah+penggunaan+pestisida&qst=bh ( Diakses 20 Februari 2020)
Diana Sofia. 2001. PENGARUH PESTISIDA DALAM
LINGKUNGAN PERTANIAN. Dalam : https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0,5&qsp=2&q=pencemaran+tanah+penggunaan+pestisida&qst=bh (Diakses 20 Februari 2020)
Kumpulan Tugas Sekolah. 2014. Dalam : https://smileosman.blogspot.com/2014/09/makalah-pencemaran-tanah.html
(Diakses 21 Februari 2020)
Penjabaran sesuai judul artikel sangat berbobot ,dan lebih bagus lagi ada penambahan maindmap sehingga penjelasanya lebih kongkrit.good luck
BalasHapus