Oleh : Agung Aldiyanto F (@Q14-Agung) |
Abstrak
Masalah pencemaran udara pada era
teknologi pada masa ini telah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan.Hal ini
dengan semakin banyaknya zat-zat polutan yang dihasilkan dari kegiatan
sehari-hari. Banyaknya pabrik-pabrik industri, pembangkit listrik, dan
kendaraan bermotor yang setiap harinya selalu menghasilkan polutan serta
kebakaran hutan yang mencemari udara bersih. Hal ini menjadi sumber masalah
bagi keberlangsungan makhluk hidup di muka bumi ini. Udara yang telah tercemar
oleh zat-zat polutan bukan saja mempengaruhi kesehatan manusia tetapi seluruh
makhluk hidup dan lingkungan juga akan terkena efek dari pencamaran udara
tersebut. Pada manusia akan mengakibatkan penyakit berbahaya seperti gangguan
pernapasan yang bisa mengakibatkan kematian. Pencemaran udara ada yang dapat
dilihat secara langsung, ada juga yang tidak dapat dilihat, ada yang memiliki
bau dan ada juga yang tak berbau. Banyak masyarakat awam yang belum paham akan
pentingnya menjaga udara bersih dan resiko akan diakibatkan oleh pencemaran
udara. Dalam pengenalan proses terjadinya penyebaran pencemaran udara kepada
masyarakat umum bisa dilakukan dengan memberikan contoh secara langsung proses
pencemaran udara seperti asap polutan yang keluar dari cerobong asap pabrik.
Selain secara langsung proses penyebaran pencemaran udara juga bisa dijelaskan
dengan melakukan simulasi atau sebuah pemodelan untuk melihat sebaran polutan.
Simulasi atau pemodelan yang dilakukan dapat dilakukan dengan menggunakan model
dispersi Gauss untuk memodelkan proses sebaran dari konsentrasi polutan.
Kata Kunci : Pencemaran
udara, Penyebab, Dampak.
I. Pendahuluan
Seiring
dengan semakin meningkatnya populasi manusia dan bertambah banyaknya kebutuhan
manusia, mengakibatkan semakin besar pula terjadinya masalah-masalah pencemaran
lingkungan. Pada dasarnya, secara alamiah, alam mampu mendaur ulang berbagai
jenis limbah yang dihasilkan oleh makhluk hidup, namun bila konsentrasi limbah
yang dihasilkan sudah tak sebanding lagi dengan laju proses daur ulang maka
akan terjadi pencemaran. Pencemaran lingkungan yang paling mempengaruhi keadaan
iklim dunia adalah pencemaran udara. Pencemaran udara ini menimbulkan berbagai
dampak negatif bagi kehidupan di muka bumi. Semakin menipisnya lapisan ozon
adalah salah satu dampak yang harus diwaspadai karena ini berarti menyangkut
lestarinya keanekaragaman hayati, kelangsungan makhluk hidup di bumi dan
keberadaan bumi itu sendiri.
II. Rumusan
masalah
1.
Pengertian
pencemaran udara?
2.
Faktor
penyebab pencemaran udara?
3.
Dampak
pencemaran udara?
III. Pembahasan
1.
Pengertian
Pencemaran
udara adalah peristiwa masuknya, atau tercampurnya, polutan (unsur-unsur
berbahaya) ke dalam lapisan udara (atmosfer) yang dapat mengakibatkan
menurunnya kualitas udara (lingkungan). Pencemaran dapat terjadi dimana-mana.
Bila pencemaran tersebut terjadi di dalam rumah, di ruang-ruang sekolah ataupun
di ruang-ruang perkantoran maka disebut sebagai pencemaran dalam ruang (indoor
pollution). Sedangkan bila pencemarannya terjadi di lingkungan rumah,
perkotaan, bahkan regional maka disebut sebagai pencemaran di luar ruang
(outdoor pollution). Umumnya, polutan yang mencemari udara berupa gas dan asap.
Gas dan asap tersebut berasal dari hasil proses pembakaran bahan bakar yang
tidak sempurna, yang dihasilkan oleh mesin-mesin pabrik, pembangkit listrik dan
kendaraan bermotor. Selain itu, gas dan asap tersebut merupakan hasil oksidasi
dari berbagai unsur penyusun bahan bakar, yaitu: CO2 (karbondioksida), CO
(karbonmonoksida), SOx (belerang oksida) dan NOx (nitrogen oksida).
2.
Faktor
Penyebab
Faktor
Penyebab Pencemaran Udara Pencemaran udara disebabkan oleh beberapa faktor,
antara lain:
2.1 Faktor alam (internal)
Bersumber dari aktivitas
alam. Contoh :
o Abu yang dikeluarkan akibat letusan
gunung berapi
o Gas-gas vulkanik
o Debu yang beterbangan di udara akibat
tiupan angin
o Bau yang tidak enak akibat proses
pembusukan sampah organik
2.2 Faktor manusia (eksternal)
Bersumber dari hasil
aktivitas manusia. Contoh :
o Hasil pembakaran bahan-bahan fosil
dari kendaraan bermotor
o Bahan-bahan buangan dari kegiatan
pabrik industri yang memakai zat kimia organik dan anorganik
o Pemakaian zat-zat kimia yang
disemprotkan ke udara - pembakaran sampah rumah tangga - pembakaran hutan
3.
Dampak
Pencemaran Udara
3.1 Bagi Kesehatan Manusia
Dikutip
dari buku Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri (Atep H dan M Kholil, 2018)
menurut WHO(dalam Woodford, 2014) pencemran udara merupakan salah satu “pembunuh”
terbesar di dunia, menyebabkan sekitar dua juta orang meninggal setiap tahun.
Kematian ini sebagian besar di negara berkembang (lebih setengah juta di
India). Di negara maju seperti Amerika diperkirakan sekitar 41.000 orang
meninggal akibat pencemaran udara. Pengaruh pencemaran udara terhadap manusia,
selain berupa kematian dapat pula berupa penyakit antara lain kanker
kulit,kanker paru-paru, bronkitis, mati lemas, asma dll.
3.2 Dampak lainnya
Ketika
terjadi pencemaran udara yaitu masuknya, atau tercampurnya, unsur-unsur
berbahaya ke dalam atmosfir maka keseimbangan unsur-unsur yang ada diudara akan
terganggu sehingga pengaruhnya terhadap lingkungan dapat diketahui yaitu dapat
mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan atau menurunnya kualitas
lingkungan. Beberapa akibat dari pencemaran udara terhadap kerusakan lingkungan
atau penurunan kualitas lingkungan adalah.
a.
Menghambat
fotosistesis tumbuhan.
Terhadap tanaman yang
tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu
pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik
hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses
fotosintesis.
b.
Menyebabkan
hujan asam.
pH biasa air hujan adalah
5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi
dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan
asam ini antara lain: Mempengaruhi kualitas air permukaan, Merusak tanaman,
Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi
kualitas air tanah dan air permukaan, serta Bersifat korosif sehingga merusak
material dan bangunan.
c.
Meningkatkan
efek rumah kaca.
Efek rumah kaca disebabkan
oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang
menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya
panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan
global. Pemanasan global sendiri akan berakibat pada; Pencairan es di kutub,
Perubahan iklim regional dan global, Perubahan siklus hidup flora dan fauna.
d.
Kerusakan
lapisan ozon.
Lapisan ozon yang berada
di stratosfer ( ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang
berfungsi memfilter radiasi ultravioletB dari matahari. Pembentukan dan
penguraian molekulmolekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi
10 CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju
penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga
terbentuk lubanglubang pada lapisan ozon. Kerusakan lapisan ozon menyebabkan
sinar UV-B matahri tidak terfilter dan dapat mengakibatkankanker kulit serta
penyakit pada tanaman.
IV.
Penutup
Kesimpulan
·
Pencemaran
udara merupakan proses masuknya zat pencemar ke dalam udara atmosfer, dalam
jumlah melebihi ambang batas yang diperkenankan untuk kesehatan dan kehidupan
semua makhluk hidup.
·
Pencemaran
udara dapat disebabkan karena faktor internal (secara alamiah) dan faktor
eksterna (karena ulah manusia).
·
Pencemaran
udara dapat menimbulkan beberapa dampak antara lain : Hujan asam, Kerusakan
lapisan ozon, Merusak saluran pernapasan
/ sistem saraf, dan lain-lain.
V. Daftar
Pustaka
Hidayat, Atep Afia dan Muhammad Kholil. 2018. Kimia dan Pengetahuan
Linngkungan Industri. Yogyakarta: Penerbit Wahana Resolusi.
Rahmadiyanti,
Putri. Polusi Udara. https://www.academia.edu/34682449/polusi-udara.pdf.
(Diakses: 21 Feb 2020).
Abidin,
Jainal dan Ferawati A.H. 2019. Pengaruh Dampak Penncemaran Udara Terhadap
Kesehatan untuk Menambah Pemahamn Masyarakat Awam tentang Polusi Udara. Prosiding
Seminar Nasional Fisika Universitas Riau IV (SNFUR-4) Pekanbaru, 7 September
2019. https://snf.fmipa.unri.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/18.-OFMI-3002.pdf.
(Diakses: 21 Feb 2020).
Galih mawardi Q13
BalasHapusArtikel menambah wawasan.