TEKNOLOGI
HIJAU
Definisi
“Teknologi
hijau” adalah teknik untuk menghasilkan energi dan/atau produk yang tidak
mencemari atau meracuni lingkungan hidup. Teknologi hijau masih terus
dikembangkan hingga saat ini. Untuk masa datang, “teknologi hijau” merupakan
suatu bidang yang akan melahirkan banyak inovasi dan perubahan dalam kehidupan
sehari-hari. Teknologi hijau merupakan salah satu upaya untuk menjaga
kelestarian atau keberlanjutan kehidupan di planet bumi ini. Kelestarian atau
keberlanjutan (sustainabilitas) yang dapat diartikan sebagai perihal pemenuhan
kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan di masa depan tanpa merusak sumber
daya alam, atau pemenuhan kebutuhan saat ini tanpa mengurangi kemampuan
generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.
Bidang-Bidang
Teknologi Hijau
·
Renewable Energy (energi terbarukan).
Mengingat
keterbatasan sumber energi berbahan baku fosil (minyak, gas dan batubara), maka
energi menjadi masalah yang paling mendesak dalam bidang teknologi hijau,
termasuk didalamnya pengembangan bahan bakar alternatif atau energi terbarukan
yang efisien.
·
Green Building (Bangunan Hijau dan Arsitektur Hijau).
• Bangunan
hijau (green building) juga mendapat perhatian penting di bidang teknologi
hijau, segala sesuatu yang berkaitan dengan pembangunan rumah atau
infrastruktur yang ramah lingkungan. Penerapannya mulai sejak pemilihan bahan
bangunan hingga lokasi tempat bangunan akan didirikan diharapkan telah
mempertimbangan kelestarian lingkungan hidup. Green buildings, yaitu efisiensi
energi, konsep keberlanjutan dan pendekatan secara holistik terhadap
lingkungan.
• Green
architecture (arsitektur hijau) adalah sebuah kesadaran lingkungan arsitektur
yang tidak hanya memasukkan aspek utama arsitektur (kuat, fungsi, nyaman,
rendah biaya, estetika). Green architecture memiliki pengertian sebagai sebuah
istilah yang menggambarkan tentang ekonomi, hemat energi, ramah lingkungan, dan
dapat dikembangkan menjadi pembangunan berkesinambungan.
·
Green Chemistry (Kimia Hijau).
Hampir
seluruh produk untuk keperluan sehari-hari adalah produk kimiawi. Oleh karena
itu kimia hijau (green chemistry) mulai mendapat perhatian berbagai negara maju
dalam hal penemuan, rancangan dan aplikasi produknya termasuk proses yang
dijaga dari penggunaan bahan beracun atau zat yang berbahaya bagi kehidupan.
·
Green Nanotechnology
(Nanoteknologi Hijau).
“Green nanoteknologi” adalah penerapan
kimia hijau tingkat lanjut dengan prinsip-prinsip rekayasa teknologi yang ramah
lingkungan. Teknologi nano hijau : melibatkan manipulasi bahan pada skala
nanometer (per satu miliar meter).
Prinsip
Teknologi Hijau
1. Keberlanjutan
(Sustainabilty).
Sebuah
teknologi hijau bukan hanya harus bisa memperbaiki dan mempermudah
kesejahteraan umat manusia saja, tetapi juga harus memikirkan tentang
keberlanjutannya di masa depan, tidak menghabiskan/merusak sumber daya alam
yang berguna bagi generasi mendatang.
2. Cradle
to cradle.
3. Source
Reduction.
Cara
pencegahan terbaik dari sebuah usaha pencegahan polusi adalah dengan mencegah
polutan dihasilkan atau menutup sumbernya. Bukan menguranginya. Limbah yang
sudah dilepaskan ke alam pasti akan tetap menimbulkan kerusakan dan sangat
sulit untuk memperbaikinya. Oleh karena itu, sebuah teknologi hijau haruslah
berdasar pada pemikiran bahwa tidak boleh ada limbah yang dihasilkan.
4. Inovasi
(Inovation).
5. Kelestarian
(Viabilty).
Perubahan
pola pengembangan kehidupan di masa depan haruslah berlandaskan pada prinsip
kelestarian, yang artinya pertumbuhan ekonomi dan aktivitas ekonomi harus
berpusat pada teknologi dan produk yang ramah lingkungan. Produk-produk itu
bukan hanya harus bisa memenuhi kebutuhan manusia, tetapi juga harus memberikan
dampak positif kepada lingkungan. Dengan begitu, kelestarian alam dan
lingkungan bisa terus berlanjut dan dinikmati oleh generasi berikutnya.
Manfaat
Teknologi hijau
·
Teknologi ramah
lingkungan sangat efektif dan efisien dalam hal pemanfaatan sumber daya alam,
sehingga lingkungan pun dapat tetap terjaga dengan baik.
·
Teknologi ramah
lingkungan dapat mengurangi jumlah limbah agar tidak berlebihan, sehingga bisa
mencegah pencemaran lingkungan.
·
Teknologi ramah
lingkungan mengurangi risiko penurunan kondisi kesehatan makhluk hidup,
khususnya manusia.
·
Teknologi ramah
lingkungan dapat menekan biaya produksi (hemat) dengan memanfaatkan sumber daya
alam sebagai bagian dari teknologi yang mampu menghemat biaya. Contohnya adalah
pemanfaatan listrik tenaga surya yang hanya mengandalkan energi matahari tanpa
dipungut biaya.
Daftar
Pustaka
http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/TM-6-TEKNOLOGI_HIJAU.pptx
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.