.

Selasa, 12 November 2019

Ketika Komposisi Udara di Biosfer Tak Lagi Seimbang

Oleh @N12-ALFINA, Alfina Septiyadevi


Abstrak :
Atmosfer sebagai kumpulan dari bermacam gas mempunyai komposisi yang terdiri atas komponen utama (udara kering) seperti nitrogen (78,08%), oksigen (20,95%) serta argon dan lainnya (0,97%). Bahan polutan udara yang dihasilkan oleh manusia di atmosfer, mempunyai efek langsung terhadap kualitas lingkungan dan kesehatan manusia. Perubahan kualitas udara ambien biasanya mencakup parameter seperti gas NO2, SO2, CO, O3, NH3, H2S, Hidrokarbon dan partikel debu. Apabila terjadi peningkatan kadar bahan tersebut diudara ambien yang melebihi nilai baku mutu udara ambien yang telah ditetapkan, dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan.

Kata Kunci : Polutan, Atmosfer, Komposisi Udara, Dampak Pencemaran Udara

Pendahuluan :
Semua yang mencakup bagian permukaan planet bumi dan dapat dijadikan habitat untuk makhluk hidup ialah biosfer. Biosfer meliputi tiga bagian yaitu : Hidrosfer yang meliputi semua perairan di permukaan planet bumi, Litosfer meliputi permukaan planet bumi yang padat terdiri dari tanah dan batuan, dan atmosfer berupa lingkaran udara yang menyelimuti hidrosfer dan litosfer. Atmosfer planet bumi saat ini kaya akan oksigen, baik dalam bentuk oksigen bebas yang antara lain dimanfaatkan untuk pernapasan (O2), respirasi maupun dalam bentuk ozon(O3) yang terdapat dilapisan stratosfer, dengan demikian komposisi kimia di atmosfer secara langsung memberikan dampak terhadap perubahan komposisi di seluruh biosfer.

Pembahasan :
Polutan adalah suatu zat atau bahan yang menyebabkan terjadi polusi. Suatu zat disebut polutan bila keberadaannya di suatu lingkungan dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Polutan yang dilepaskan dari permukaan bumi akan masuk ke lapisan troposfer sebagai bagian atmosfer yang bersinggungan langsung dengan permukaan bumi. Polutan dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu :
a.       Polutan Primer (Dikeluarkan langsung dari sumber tertentu)
1.      Gas            : Senyawa karbon, senyawa sulfur, senyawa nitrogen, senyawa halogen
2.      Partikel      : Asap, partikulat, uap, kabut
b.      Polutan Sekunder (Reaksi fotokimia)
Biasanya terjadi karena reaksi dari dua atau lebih bahan kimia di udara. Polutan sekunder mempunyai ciri fisik dan sifat kimia yang tidak stabil. Contohnya : ozon, formaldehid, peroxy acyl nitrat (PAN)
Pencemaran udara tak lain merupakan kerusakan yang terjadi secara sistematis pada salah satu bagian atmosfer, terdapat lapisan troposfer. Urgensinya ialah berkaitan dengan sistem pernapasan dan kualitas kesehatan manusia secara keseluruhan yang sangat membutuhkan oksigen. Setiap gas bisa dikatakan sebagai polusi jika konsentrasi cukup tinggi untuk menyebabkan terjadinya dampak negatif akibat polusi udara. Terdapat lima bahan yang menimbulkan pencemaran udara dengan dampak yang paling membahayakan yaitu :
1.      Sulfur dioksida
Ketika sulfur mengalami proses pembakaran dengan oksigen dari udara maka sulfur dioksida (SO2) diproduksi. Polutan sulfur dioksida memberikan kontribusi untuk terbentuknya asap dan hujan asam serta menimbulkan masalah kesehatan terutama penyakit paru-paru.
2.      Karbon monoksida
Proses pembakaran yang kurang sempurna dan dalam kondisinya kekurangan oksigen akan menghasilkan CO. Gas CO sangat beracun dengan keluhan akut nyeri kepala dan menyebabkan kematian.
3.      Karbon dioksida
Merupakan gas rumah kaca yang dilepaskan oleh mesin industry,mesin mobil dan sepeda motor, serta pembangkit listrik. Gas CO2 berkontribusi terhadap masalah pemanasan global dan perubahan iklim.
4.      Nitrogen oksida
NO2 dan NO merupakan polutan yang dihasilkan sebagai akibat tidak langsung dari kebakaran yaitu ketika nitrogen dan oksigen dari udara bereaksi bersama-sama. Polusi nitrogen oksida berasal dari mesin kendaraan dan pembangkit listrik, dan memainkan peran penting dalam pembentukan hujan asam, ozon dan asap.
5.      Cloroflurocarbon (CFC)
CFC terbukti dapat merusak lapisan ozon di stratosfer dan juga ikut andil dalam gas efek rumah kaca yang dapat merugikan kehidupan manusia.

Kesimpulan :
Konsentrasi uap air di udara sangat bervariasi, komposisi normal udara kering adalah: 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% gas lainnya. Oksigen sebanyak 21% yang terpenting untuk kelangsungan hidup. Semua kehidupan di bumi membutuhkan oksigen. Tanpa oksigen, sulit dipahami adanya kehidupan di suatu planet. Tetapi komposisi oksigen di udara akan berkurang karena adanya polutan di atmosfer yang menyebabkan kualitas udara menjadi buruk kemudian akan memberikan efek negative terhadap kesehatan. Pencemaran primer di atmosfer seperti sulfur oksida akan membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang dapat menimbulkan hujan asam. Baik pencemar primer dan pencemar sekunder keduanya dapat mengganggu kehidupan flora,fauna dan manusia

Daftar Pustaka :
Hidayat, A A; Kholil, Muhammad. 2018. Kimia dan Pengetahuan Ingkungan Industri - Penerbit Wahana Revolusi. Yogyakarta.
IW Suirta - Jurnal Kimia (Journal of Chemistry), 2009 - ojs.unud.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.