Proses
Penyulingan Fraksional Minyak Bumi
Oleh
: Rahmatika Chasania Meilani
(@P04-RAHMATIKA)
Abstrak
Minyak bumi hanya berupa minyak mentah, namun telah
bertransformasi untuk keperluan sehari-hari menjadi bentuk hidrokarbon cair,
padat, dan gas. Ketika kondisi temperatur dan tekanan sedang standar maka
hidrokarbon ringan membentuk gas mendidih. Hidrokarbon ringan ini diantaranya
etana, butana, metana, dan propana.Sedangkan senyawa karbon yang tinggi seperti
petana ke atas berbentuk cairan atau padat. Sumber minyak mentah bawah tanah
bergantung pada diagram fase dan kondisi permukaan. Keduanya mengalami proses
pencampuran minyak mentah secara alamiah. Sumur minyak yang digali umumnya
menghasilkan minyak mentah, dan kadang ditemukan kandungan gas alam di sumur
itu.
Untuk
memperoleh minyak bumi, perlu dilakukan proses pengeboran. Minyak bumi yang
ditemukan biasanya akan bercampur dengan gas alam. Minyak bumi yang telah
dipisahkan dari gas alam berbentuk cairan kental hitam dan berbau disebut
minyak mentah (crude oil). Minyak mentah ini masih belum bisa dimanfaatkan
secara langsung, oleh karena itu perlu dilakukan pemurnian (refining) dengan
distilasi bertingkat. Metode dan prinsip dari pemisahan fraksi-fraksi minyak
bumi yaitu Pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi dilakukan dengan metode
distilasi bertingkat yang berdasarkan prinsip perbedaan titik didih
komponen-komponen campuran. Proses penyulingan fraksional antara lain sebagai
upaya untuk memisahkan minyak bumi (pemurnian) dengan unsur-unsur seperti
sulfur dan nitrogen perbandingan unsur-unsur yang terdapat dalam minyak bumi
sangat bervariasi minyak mentah tersebut menjalani berbagai proses sebelum
dipasarkan dan dimanfaatkan konsumen.
Kata Kunci : Minyak Bumi,
Penyulingan Fraksional.
I.
Pendahuluan
Minyak
bumi merupakan komoditas hasil tambang yang sangat penting peranannya dalam
kehidupan manusia, terutama sebagai sumber energi. Bahan bakar mulai dari
elpiji, bensin, solar, hingga kerosin; serta material seperti lilin parafin dan
aspal; dan berbagai reagen kimia yang dibutuhkan untuk pembuatan plastik, karet
sintetis, deterjen, obat-obatan, dan lainnya dihasilkan dari minyak bumi.
Minyak
bumi terbentuk dari pelapukan sisa-sisa organisme, seperti tumbuhan, hewan, dan
jasad-jasad renik yang tertimbun dalam dasar lautan bersama lumpur selama
jutaan tahun. Lumpur tersebut kemudian berubah menjadi batuan sedimen dan
sisa-sisa organisme mengalami peruraian menjadi minyak dan gas di bawah tekanan
dan suhu tinggi. Oleh karena berasal dari sisa-sisa organisme, minyak bumi dan
gas alam sering juga disebut sebagai bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil
tergolong sumber daya alam yang tak terbarukan sebagaimana proses
pembentukannya yang sangat lama.
II.
Permasalahan
Minyak bumi tidak saja merupakan
hasil utama usaha pertambangan, tetapi juga merupakan
bahan ekspor dan penghasil devisa
terbesar. Usaha pengembangan bidang minyak bumi yang baru dimulai kembali secara sungguh-sungguh
sejak tahun 1967, dalam beberapa tahun terakhir ini telah mulai menunjukkan
hasil-hasil nyata dan maju dengan pesat.
Untuk
memperoleh minyak bumi, perlu dilakukan proses pengeboran. Minyak bumi yang
ditemukan biasanya akan bercampur dengan gas alam. Minyak bumi yang telah
dipisahkan dari gas alam berbentuk cairan kental hitam dan berbau disebut
minyak mentah (crude oil). Minyak mentah ini masih belum bisa dimanfaatkan
secara langsung, oleh karena itu perlu dilakukan pemurnian (refining) dengan
distilasi bertingkat. Prinsip distilasi ini adalah pemisahan komponen-komponen
campuran berdasarkan perbedaan titik didih sehingga diperoleh kelompok-kelompok
komponen dalam rentang titik didih tertentu yang disebut fraksi-fraksi. Lalu
apa metode dan prinsip dari pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi?
III.
Pembahasan
Metode
dan prinsip dari pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi yaitu Pemisahan
fraksi-fraksi minyak bumi dilakukan dengan metode distilasi bertingkat yang
berdasarkan prinsip perbedaan titik didih komponen-komponen campuran. Proses
penyulingan fraksional antara lain sebagai upaya untuk memisahkan minyak bumi
(pemurnian) dengan unsur-unsur seperti sulfur dan nitrogen perbandingan
unsur-unsur yang terdapat dalam minyak bumi sangat bervariasi minyak mentah
tersebut menjalani berbagai proses sebelum dipasarkan dan dimanfaatkan konsumen
dalam hal ini proses penyulingan fraksional atau destilasi bertingkat. Minyak
bumi menghasilkan produk dengan kualitas yang belum memadai untuk itu
diterapkan pengolahan lebih lanjut melalui proses Cracking, reforming,
polimerisasi, treating, dan blending. dalam hal ini Minyak bumi menghasilkan
ribuan produk mulai dari LPG, BBM, pelumas, aspal, bahkan bahan untuk pembuatan
kapsul. Untuk memperoleh nilai tambah yang lebih besar dari pengolahan minyak
bumi maka telah berkembang industri Petrokimia. produk Petrokimia yang
dihasilkan dari hasil pengolahan minyak bumi berupa naptha, dan kondensat.
Dalam hal pengilangan, sesuai
dengan kenaikan kebutuhan hasil-hasil minyak bumi dalam negeri dengan tingkat
pertum-buhan sebesar + 10% pertahun, maka kegiatan pengolahan mengikuti
pola perkembangan konsumsi dalam negeri. Jumlah minyak yang dikilang (intake)
dan hasil pengilangan minyak mentah
selama Repelita I menunjukkan peningkatan. Pada tahun 1969 intake adalah sebesar 76,098 juta barrel,
dan pada tahun 1973 telah mencapai
101,273 juta barrel. Sedangkan hasil pengilangan minyak mentah naik dari 72,250 juta barrel pada tahun 1969
menjadi 96,983 juta barrel pada tahun 1973.
IV.
Keimpulan dan
saran
Minyak bumi tidak saja merupakan
hasil utama usaha pertambangan, tetapi juga merupakan
bahan ekspor dan penghasil devisa
terbesar. Usaha pengembangan bidang minyak bumi yang baru dimulai kembali secara sungguh-sungguh
sejak tahun 1967, dalam beberapa tahun terakhir ini telah mulai menunjukkan
hasil-hasil nyata dan maju dengan pesat.
Dalam hal pengilangan, sesuai
dengan kenaikan kebutuhan hasil-hasil minyak bumi dalam negeri dengan tingkat
pertum-buhan sebesar + 10% pertahun, maka kegiatan pengolahan mengikuti
pola perkembangan konsumsi dalam negeri. Dengan meningkatkan kebutuhan akan bahan bakar dalam negeri, maka telah diselesaikan beberapa
prasarana angkutan, penimbunan serta jaringan distribusi. Selain meningkatkan
jumlah tanker, maka guna
memperlancarkan pembongkaran minyak
telah selesai dipasang pipa-pipa di bawah laut di Semarang sepanjang 9 km maupun di Medan sepanjang 16 km dan di berbagai tempat lainnya. Dengan pemasangan
pipa-pipa tersebut, tanker-tanker sebesar 15.000 DWT dapat membong-kar minyak dengan aman.
Daftar Pustaka
Hidayat, A
A; Kholil, Muhammad. 2018. Kimia dan Pengetahuan Ingkungan Industri - Penerbit Wahana Revolusi. Yogyakarta.
Jenkins, Frank. et al. 2002. Nelson
Chemistry 11. Toronto: Nelson Education Ltd.
Smith, Janice G. 2016. General, Organic,
& Biological Chemistry (3rd edition). New York: McGraw-Hill
Education
Nandi,
2006. Minyak Bumi dan Gas – Handouts Geologi Lingkungan (GG405). Univeritas
Pendidikan Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial, Jurusan Pendidikan
Geografi. Dalam http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/197901012005011-NANDI/geologi%20lingkungan/MINYAK_BUMI_DAN_GAS.pdf__suplemen_Geologi_Lingkungan.pdf
(Diunduh 14 September 2019)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.