.

Minggu, 15 September 2019

Proses Penyulingan Fraksional Minyak Bumi

Proses Penyulingan Fraksional Minyak Bumi

Oleh : Rahmatika Chasania Meilani
(@P04-RAHMATIKA)

Abstrak
Minyak bumi hanya berupa minyak mentah, namun telah bertransformasi untuk keperluan sehari-hari menjadi bentuk hidrokarbon cair, padat, dan gas. Ketika kondisi temperatur dan tekanan sedang standar maka hidrokarbon ringan membentuk gas mendidih. Hidrokarbon ringan ini diantaranya etana, butana, metana, dan propana.Sedangkan senyawa karbon yang tinggi seperti petana ke atas berbentuk cairan atau padat. Sumber minyak mentah bawah tanah bergantung pada diagram fase dan kondisi permukaan. Keduanya mengalami proses pencampuran minyak mentah secara alamiah. Sumur minyak yang digali umumnya menghasilkan minyak mentah, dan kadang ditemukan kandungan gas alam di sumur itu.
Untuk memperoleh minyak bumi, perlu dilakukan proses pengeboran. Minyak bumi yang ditemukan biasanya akan bercampur dengan gas alam. Minyak bumi yang telah dipisahkan dari gas alam berbentuk cairan kental hitam dan berbau disebut minyak mentah (crude oil). Minyak mentah ini masih belum bisa dimanfaatkan secara langsung, oleh karena itu perlu dilakukan pemurnian (refining) dengan distilasi bertingkat. Metode dan prinsip dari pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi yaitu Pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi dilakukan dengan metode distilasi bertingkat yang berdasarkan prinsip perbedaan titik didih komponen-komponen campuran. Proses penyulingan fraksional antara lain sebagai upaya untuk memisahkan minyak bumi (pemurnian) dengan unsur-unsur seperti sulfur dan nitrogen perbandingan unsur-unsur yang terdapat dalam minyak bumi sangat bervariasi minyak mentah tersebut menjalani berbagai proses sebelum dipasarkan dan dimanfaatkan konsumen.

Kata Kunci : Minyak Bumi, Penyulingan Fraksional.

       I.            Pendahuluan
Minyak bumi merupakan komoditas hasil tambang yang sangat penting peranannya dalam kehidupan manusia, terutama sebagai sumber energi. Bahan bakar mulai dari elpiji, bensin, solar, hingga kerosin; serta material seperti lilin parafin dan aspal; dan berbagai reagen kimia yang dibutuhkan untuk pembuatan plastik, karet sintetis, deterjen, obat-obatan, dan lainnya dihasilkan dari minyak bumi.
Minyak bumi terbentuk dari pelapukan sisa-sisa organisme, seperti tumbuhan, hewan, dan jasad-jasad renik yang tertimbun dalam dasar lautan bersama lumpur selama jutaan tahun. Lumpur tersebut kemudian berubah menjadi batuan sedimen dan sisa-sisa organisme mengalami peruraian menjadi minyak dan gas di bawah tekanan dan suhu tinggi. Oleh karena berasal dari sisa-sisa organisme, minyak bumi dan gas alam sering juga disebut sebagai bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil tergolong sumber daya alam yang tak terbarukan sebagaimana proses pembentukannya yang sangat lama.

    II.            Permasalahan
Minyak bumi tidak saja merupakan hasil utama usaha per­tambangan, tetapi juga merupakan bahan ekspor dan penghasil devisa terbesar. Usaha pengembangan bidang minyak bumi yang baru dimulai kembali secara sungguh-sungguh sejak tahun 1967, dalam beberapa tahun terakhir ini telah mulai menunjukkan hasil-hasil nyata dan maju dengan pesat.
Untuk memperoleh minyak bumi, perlu dilakukan proses pengeboran. Minyak bumi yang ditemukan biasanya akan bercampur dengan gas alam. Minyak bumi yang telah dipisahkan dari gas alam berbentuk cairan kental hitam dan berbau disebut minyak mentah (crude oil). Minyak mentah ini masih belum bisa dimanfaatkan secara langsung, oleh karena itu perlu dilakukan pemurnian (refining) dengan distilasi bertingkat. Prinsip distilasi ini adalah pemisahan komponen-komponen campuran berdasarkan perbedaan titik didih sehingga diperoleh kelompok-kelompok komponen dalam rentang titik didih tertentu yang disebut fraksi-fraksi. Lalu apa metode dan prinsip dari pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi?


 III.            Pembahasan
Metode dan prinsip dari pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi yaitu Pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi dilakukan dengan metode distilasi bertingkat yang berdasarkan prinsip perbedaan titik didih komponen-komponen campuran. Proses penyulingan fraksional antara lain sebagai upaya untuk memisahkan minyak bumi (pemurnian) dengan unsur-unsur seperti sulfur dan nitrogen perbandingan unsur-unsur yang terdapat dalam minyak bumi sangat bervariasi minyak mentah tersebut menjalani berbagai proses sebelum dipasarkan dan dimanfaatkan konsumen dalam hal ini proses penyulingan fraksional atau destilasi bertingkat. Minyak bumi menghasilkan produk dengan kualitas yang belum memadai untuk itu diterapkan pengolahan lebih lanjut melalui proses Cracking, reforming, polimerisasi, treating, dan blending. dalam hal ini Minyak bumi menghasilkan ribuan produk mulai dari LPG, BBM, pelumas, aspal, bahkan bahan untuk pembuatan kapsul. Untuk memperoleh nilai tambah yang lebih besar dari pengolahan minyak bumi maka telah berkembang industri Petrokimia. produk Petrokimia yang dihasilkan dari hasil pengolahan minyak bumi berupa naptha, dan kondensat.
Dalam hal pengilangan, sesuai dengan kenaikan kebutuhan hasil-hasil minyak bumi dalam negeri dengan tingkat pertum-buhan sebesar + 10% pertahun, maka kegiatan pengolahan mengikuti pola perkembangan konsumsi dalam negeri. Jumlah minyak yang dikilang (intake) dan hasil pengilangan minyak mentah selama Repelita I menunjukkan peningkatan. Pada tahun 1969 intake adalah sebesar 76,098 juta barrel, dan pada tahun 1973 telah mencapai 101,273 juta barrel. Sedangkan hasil pengilangan minyak mentah naik dari 72,250 juta barrel pada tahun 1969 menjadi 96,983 juta barrel pada tahun 1973.

IV.        Keimpulan dan saran
Minyak bumi tidak saja merupakan hasil utama usaha per­tambangan, tetapi juga merupakan bahan ekspor dan penghasil devisa terbesar. Usaha pengembangan bidang minyak bumi yang baru dimulai kembali secara sungguh-sungguh sejak tahun 1967, dalam beberapa tahun terakhir ini telah mulai menunjukkan hasil-hasil nyata dan maju dengan pesat.
Dalam hal pengilangan, sesuai dengan kenaikan kebutuhan hasil-hasil minyak bumi dalam negeri dengan tingkat pertum-buhan sebesar + 10% pertahun, maka kegiatan pengolahan mengikuti pola perkembangan konsumsi dalam negeri. Dengan meningkatkan kebutuhan akan bahan bakar dalam negeri, maka telah diselesaikan beberapa prasarana angkutan, penimbunan serta jaringan distribusi. Selain meningkatkan jumlah tanker, maka guna memperlancarkan pembongkaran minyak telah selesai dipasang pipa-pipa di bawah laut di Semarang sepanjang 9 km maupun di Medan sepanjang 16 km dan di berbagai tempat lainnya. Dengan pemasangan pipa-pipa tersebut, tanker-tanker sebesar 15.000 DWT dapat membong-kar minyak dengan aman.

Daftar Pustaka

Hidayat, A A; Kholil, Muhammad. 2018. Kimia dan Pengetahuan Ingkungan Industri - Penerbit Wahana Revolusi. Yogyakarta.

Jenkins, Frank. et al. 2002. Nelson Chemistry 11. Toronto: Nelson Education Ltd.

Smith, Janice G. 2016. General, Organic, & Biological Chemistry (3rd edition). New York: McGraw-Hill Education

Nandi, 2006. Minyak Bumi dan Gas – Handouts Geologi Lingkungan (GG405). Univeritas Pendidikan Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial, Jurusan Pendidikan Geografi. Dalam http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/197901012005011-NANDI/geologi%20lingkungan/MINYAK_BUMI_DAN_GAS.pdf__suplemen_Geologi_Lingkungan.pdf (Diunduh 14 September 2019)

Unknown, 2018. Pertambangan Dan Minyak BumiBappenas. https://www.bappenas.go.id/files/5113/5078/6523/bab-12-74-75-cek__20090130070438__2.doc . (Diunduh 14 September 2019)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.