Oleh : DICKY ABDILLAH MAULANA
( @P03-DICKY )
ABSTRAK
Minyak bumi adalah istilah yang meluas dalam kehidupan sehari-hari. Sebelumnya orang menggunakan istilah minyak tanah atau minyak yang dihasilkan dari dalam tanah namun istilah yang lazim dipakai sekarang adalah miyak bumi sementara kata ‘minyak tanah’ lazim digunakan untuk menyebut bahan bakar kompor minyak atau bahasa Inggrisnya kerosene. Secara harfiah, minyak bumi berarti ‘minyak di dalam perut bumi’. Istilah minyak bumi lebih tepat karena minyak ini terdapat didalam perut bumi bukan didalam tanah.
Minyak bumi (Bahasa Inggris: petroleum) dijuluki sebagai emas hitam. Minyak bumi adalah cairan kental, berwarna hitam atau kehijauan, mudah terbakar, dan berada di lapisan atas dari beberapa tempat di kerak bumi. Minyak bumi merupakan salah satu bentuk hidrokarbon, yaitu senyawa kimia yang mengandung hidrogen dan karbon. Minyak bumi yang belum diolah disebut minyak mentah (crude oil) dan belum dapat digunakan. Minyak mentah diolah dengan cara dipisah-pisahkan berdasarkan titik didihnya. Hasil pengolahan minyak mentah berupa bensin, solar, avtur, minyak tanah, aspal, plastik, oli, dan LPG.
KATA KUNCI : MINYAK BUMI
I . PENDAHULUAN
Mungkin saat ini seluruh negara dan mayoritas manusia membutuhkan minyak dan gas bumi (migas) untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, mulai dari bensin, minyak tanah, solar, LPG dan sebagainya. Karena begitu pentingnya benda yang satu ini, maka umat manusia dapat berperang satu dengan yang lainnya demi mendapatkannya. Notabene banyak pendapat dari pakar politik dan pakar ekonomi menyatakan bahwa penyebab invasi Amerika Serikat ke Irak tidak lain karenakepentingan yang tinggi akan migas, bukan semata-mata bencinya dengan Sadam Husein, mengingat negara Irak termasuk salah satu negara yang menyimpan cadangan migas terbesar di dunia.
Penggunaan energi di Indonesia terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan pemanfaatan energi yang boros. Selain itu, ketergantungan terhadap minyak bumi juga masih tinggi. Hal tersebut dapat dilihat dari penggunaan BBM yang meningkat pesat, baik di sektor industri, pembangkit tenaga listrik dan sektor transportasi, karena sulit diganti dengan energi lainnya. Komposisi minyak bumi yang ditambang terdiri dari organik karbon yang sulit diidentifikasi, tapi secara umum disebut Total Petroleum Hydrocarbon (TPH). Dari sudut pandang lingkungan, unsur-unsur paling penting dari minyak mentah ini adalah: Benzene, Toluene, Ethyl benzene dan Xylene (BTEX) yang bersifat toxic dan carcinogenic yang dikenal berbahaya (B3) dan dicurigai memiliki dampak cukup dahsyat terhadap tanah, air dan ekosistem.
II. PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN
Proses Pembentukan Minyak dan gas dihasilkan dari pembusukan organisma, kebanyakannya tumbuhan laut (terutama ganggang dan tumbuhan sejenis) dan juga binatang kecil seperti ikan, yang terkubur dalam lumpur yang berubah menjadi bebatuan. Proses pemanasan dan tekanan di lapisan-lapisan bumi membantu proses terjadinya minyak dan gas bumi.
Migas (oil and gas) atau dengan satu istilah ilmiah secara umum disebut petroleummerupakan komplek hidrokarbon (senyawa dari unsur kimia hidrogen dan karbon) yang terjadi secara alamiah didalam bumi yang terperangkap dalam batuan kerak bumi. Wujudnya dalam bentuk bermacam-macam dari padat, cair, atau gas. Dalam bentuk padat dikenal sebagai aspal, bitumen, tar dan sebagainya. Bentuk cair dikenal sebagai minyak mentah dan dalam bentuk wujud gas adalah gas alam.
Cairan(minyak bumi) dan gas yang membusukberpindah dari lokasi awal dan terperangkap pada struktur tertentu. Lokasi awalnya sendiri telah mengeras, setelah lumpur itu berubah menjadi bebatuan. Minyak dan gas berpindah dari lokasi yang lebih dalam menuju bebatuan yang cocok. Tempat ini biasanya berupa bebatuan-pasir yang berporos (berlubang-lubang kecil) atau juga batu kapur dan patahan yang terbentuk dari aktifitas gunung berapi bisa berpeluang menyimpan minyak. Hal yang terpenting adalah bebatuan tempat tersimpannya minyak ini, paling tidak bagian atasnya tertutup lapisan bebatuan kedap. Minyak dan gas ini biasanya berada dalam tekanan dan akan keluar ke permukaan bumi. Hal ini dapat dikarenakan pergerakan alami sebagian lapisan permukaan bumi atau dengan penetrasi pengeboran. Bila tekanan cukup tinggi, maka minyak dan gas akan keluar ke permukaan dengan sendirinya, tetapi jika tekanan tak cukup maka diperlukan pompa untuk mengeluarkannya.
2. DAMPAK MINYAK BUMI
Permasalahan terjadi ketika produk minyak bumi yang dimanfaatkan manusia menyebabkan efek yang tidak diinginkan bagi manusia itu sendiri ataupun bagi lingkungan sekitar. Sebagai contohnya produk minyak bumi plastik, yang menimbulkan masalah pencemaran lingkungan karena sulit didegradasi (memerlukan waktu yang lama untuk menghancurkannya).
III. KESIMPULAN MINYAK BUMI
Proses pembentukan minyak bumi yaitu berasal dari reaksi kalsium karbida, CaC2 (dari reaksi antara batuan karbonat dan logam alkali) dan air yang menghasilkan asetilena yang dapat berubah menjadi minyak bumi pada temperatur dan tekanan tinggi.
Minyak bumi selain bahan bakar juga sebagai bahan industri kimia yang penting dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari yang disebut petrokimia.
DAFTAR PUSTAKA
Nandi, S.P.d. Thn 2006. Minyak Bumi Dan Gas
Ika Ratna Sari, S.Pd. 2006. Metode Belajar Efektif Kimia : Jawa Tengah. CV Media Karya Putra
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/197901012005011- NANDI/geologi%20lingkungan/MINYAK_BUMI_DAN_GAS.pdf__suplemen_Geologi_Lingkungan.pdf
https://amboinas.wordpress.com/2009/06/05/makalah-tentang-minyak-bumi/
http://www.pusdiklatmigas.esdm.go.id/file/T-3_MENGENAL_KILANG-Risdi.pdf
https://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/komoditas/minyak-bumi/item267
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.