Oleh : Viviancho Samosir P(@P24- VIVIANCHO)
Abstrak
Bahan kimia konsumen dapat dijual langsung kepada masyarakat, contohnya deterjen, sabun, perlengkapan mandi lain, kosmetik dan parfum. Dalam kurun waktu 20 tahun terakhir, telah berhasil dikembangkan jenis deterjen yang lebih efektif dan lebih ramah lingkungan, terutama dengan ditemukannya jenis surfaktan yang memiliki daya bersih lebih baik.
Kata Kunci
Perlindungan Konsumen, Bahan Kimia Berbahaya
I. Pendahuluan
Industri kimia merujuk pada suatu industri yang terlibat dalam produksi zat kimia. Industri ini mencakup petrokimia, agrokimia, farmasi, polimer, cat, dan oleokimia. Industri ini menggunakan proses kimia, termasuk reaksi kimia untuk membentuk zat baru, pemisahan berdasarkan sifat seperti kelarutan atau muatan ion, distilasi, transformasi oleh panas, serta metode-metode lain.
Industri kimia terlibat dalam pemrosesan bahan mentah yang diperoleh melalui penambangan, pertanian, dan sumber-sumber lain, menjadi material, zat kimia, serta senyawa kimia yang dapat berupa produk akhir atau produk antara yang akan digunakan di industri lain.
II. Permasalahan
Melindungi konsumen dari bahan - bahan kimia berbahaya
III. Pembahasan
Bahan berbahaya adalah bahan kimia baik dalam bentuk tunggal maupun campuran yang dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan hidup secara langsung atau tidak langsung yang mempunyai sifat beracun, karsinogenik, teratogenik, mutagenik, korosif dan iritasi (Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 472/Menkes/Per/ V/1996 tentang Pengamanan Bahan Berbahaya Bagi Kesehatan). Pada dasarnya bahan kimia bersifat esensial dalam peningkatan kesejahteraan manusia, dan penggunaannya sedemikian luas di berbagai sektor antara lain industri, pertanian, pertambangan dan lain sebagainya. Singkatnya, bahan kimia dengan adanya aneka produk telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun hal yang perlu kita waspadai adalah adanya kecenderungan penggunaan yang salah (misuse) sejumlah bahan kimia berbahaya pada pangan. Bahan kimia berbahaya yang sering disalahgunakan pada pangan antara lain boraks, formalin, rhodamin B, dan kuning metanil. Keempat bahan kimia tersebut dilarang digunakan untuk pangan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Peraturan Menteri Kesehatan No. 33 tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan).
IV. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Dalam pemakaian bahan kimia dengan adanya aneka produk telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Saran
Sebaiknya kita lebih berhati - hati dalam memakai suatu produk bahan kimia.
Daftar Pustaka
Hidayat, A A,Kholil, Muhammad. 2018.
Kimia dan Pengetahuan Lingkaran Industri.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Industri_kimia
https://id.innerself.com/content/living/health/environmental/10754-safer-chemicals-would-benefit-both-consumers-and-workers.html
https://mediakonsumen.com/tag/bahan-kimia-obat
https://m.republika.co.id/amp/ne16wy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.