.

Kamis, 26 September 2019

Industri Pupuk di Indonesia

Industri Pupuk Di Indonesia
Oleh : Hana Muyesca (@P10-HANA)
Abstrak :
Pada umumnya, kesuburan tanah di Indonesia mengalami kemunduran akibat aktivitas manusia. Selain itu ada beberapa faktor yang menyebabkan penurunan kualitas tanah, yaitu ketidak seimbangan unsur hara dalam tanah, pengurasan dan defisit hara, penurunan kadar organik tanah, pencemaran oleh limbah, penurunan populasi dan aktivitas mikroba. Pupuk berperan penting untuk meningkatkan kesuburan fisik, kimia, dan biologis tanah.
Kata Kunci :
Pupuk, organik, anorganik, tanah
I.                   Pendahuluan
Pupuk merupakan suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk mendukung pertumbuhannya. Berdasarkan asal pembuatannya pupuk dibedakan menjadi dua yaitu pupuk organik dan pupuk organik. Penggunaan pupuk organik merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi pemakaian pupuk anorganik. Adanya bahan organik yang mampu memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologis tanah. Perbaikan terhadap sifat fisik yaitu dengan cara menggemburkan tanah. Pupuk organik dibagi menjadi dua jenis, yaitu pupuk organik padat dan pupuk organik cair. Pupuk organik padat dapat mengembalikan kesuburan tanah, sedangkan pupuk organik cair yang berupa limbah sayur, tahu, ikan dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman.

II.                Permasalahan
Pada saat ini, orang banyak menggunakan pupuk anorganik karena lebih praktis dan hemat apabila digunakan. Cukup mengaplikasikannya sedikit saja, maka tanaman tersebut akan cepat bertumbuh. Namun, apakah penggunaan pupuk anorganik lebih efektif dibandingkan pupuk organik?

III.             Pembahasan
3.1  Pupuk Organik
Pupuk organik merupakan pupuk yang berasal dari bahan-bahan organik yang diurai oleh mikroba, yang hasilnya dapat menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Bahan-bahan yang termasuk dalam pupuk organik, antara lain pupuk kandang, kascing, sekam padi, kompos, limbah kota, dan lain sebagainya. Pupuk organik juga sangat penting, artinya sebagai penyangga sifat fisik, kimia, dan biologis tanah, sehingga dapat meningkatkan efisiensi pupuk dan produktivitas lahan, serta bermanfaat bagi peningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas, dan mengurangi pencemaran lingkungan. Manfaat pupuk organik adalah dapat memperbaiki kesuburan fisik, kimia, dan biologis tanah, selain sumber hara bagi tanaman.
3.2  Pupuk Anorganik
Menurut Leiwakabessy dan Sutandi (2004) Pupuk anorganik atau disebut juga sebagai pupuk mineral adalah pupuk yang mengandung satu atau lebih senyawa anorganik. Fungsi utama pupuk anorganik adalah sebagai penambah unsur hara atau nutrisi tanaman. Dalam aplikasinya, sering dijumpai beberapa kelebihan dan kelemahan pupuk anorganik. Beberapa manfaat dan keunggulan pupuk anorganik antara lain, mampu menyediakan unsur hara dalam waktu yang relatif cepat, menghasilkan nutrisi yang siap diserap tanaman, kandungan jumlah nutrisi lebih banyak, tidak berbau menyengat, praktis dan mudah diaplikasikan. Sedangkan kelemahan pupuk anorganik adalah harga yang relatif mahal, mudah larut dan mudah hilang, menimbulkan polusi pada tanah apabila diberikan dalam dosis yang tinggi. Unsur yang paling dominan dijumpai dalam pupuk anorganik adalah unsur N, P, K
3.3  Cara Pemakaian
Cara mengaplikasikan pupuk kimia :
1.      Larikan
Dengan cara membuat parit kecil di samping barisan tanaman, kemudian tempatkan pupuk dalam larikan tersebut. Setelah itu larikan tidak perlu ditutup kembali dengan tanah. Buatlah larikan secara seimbang, agar perkembangan akar pun seimbang.
2.      Penebaran Di atas permukaan Tanah
Dilakukan sebelum penanaman. Setelah penebaran pupuk, lanjutkan dengan pengolahan tanah, seperti pada aplikasi kapur dan pupuk organik agar perkembangan akar lebih seimbang
3.      Pop Up
Pupuk dimasukan ke lubang tanaman pada saat penanaman benih atau bibit. Pupuk yang digunakan harus memiliki indeks garam yang rendah agar tidak merusak benih.
4.      Penugalan
Tempatkan pupuk ke dalam lubang di samping tanaman. Lubang tersebut dibuat dengan alat tunggal. Kemudian tutup kembali lubang dengan tanah untuk menghindari penguapan.
5.      Fertigasi
Pupuk dilarutkan ke dalam air dan disiramkan pada tanaman melalui air irigasi. Lewat cara ini, akurasi penyerapan pupuk oleh akar dapat lebih tinggi.
Cara Aplikasi Pupuk Organik :
Tanah berpasir, bekas pertambangan, tanah tererosi, atau tanah sangat padat yang mudah retak pada musim kemarau, sebaiknya diberi pupuk organik dalam jumlah besar sebelum digunakan untuk bercocok tanam. Setelah diberi pupuk organik, dilanjutkan dengan pengolahan tanah. Kedua perlakuan tersebut dilakuakan supaya sifat fisik tanah membaik dan pemakaian pupuk kimia menjadi lebih efisien.
IV.             Kesimpulan dan Saran
Rendahnya ketersediaan unsur hara dalam tanah menyebabkan rendahnya tingkat kesuburan tanah, sehingga menjadikan faktor pembatas dari hasil produksi tanaman, kesuburan tanah merupakan kemampuan tanah menghasilkan bahan tanaman yang dipanen. Usaha yang dilakukan untuk memperbaiki kesuburan tanah adalah dengan melakukan pemupukan menggunakan pupuk organik. Penambahan bahan organik ke dalam tanah lebih kuat pengaruhnya ke arah perbaikan sifat-sifat tanah. Pemupukan dengan menggabungkan antara pupuk organik dan anorganik lebih meningkatkan produksi tanaman jagung baik itu panjang maupun bobot tanaman

V.                Daftar Pustaka



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.