Industri Pupuk
Di Indonesia
Oleh : Hana Muyesca (@P10-HANA)
Pada umumnya, kesuburan tanah di
Indonesia mengalami kemunduran akibat aktivitas manusia. Selain itu ada
beberapa faktor yang menyebabkan penurunan kualitas tanah, yaitu ketidak
seimbangan unsur hara dalam tanah, pengurasan dan defisit hara, penurunan kadar
organik tanah, pencemaran oleh limbah, penurunan populasi dan aktivitas mikroba.
Pupuk berperan penting untuk meningkatkan kesuburan fisik, kimia, dan biologis
tanah.
Kata Kunci :
Pupuk, organik, anorganik, tanah
I.
Pendahuluan
Pupuk merupakan suatu bahan yang mengandung satu atau
lebih unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk mendukung pertumbuhannya.
Berdasarkan asal pembuatannya pupuk dibedakan menjadi dua yaitu pupuk organik
dan pupuk organik. Penggunaan pupuk organik merupakan salah satu alternatif untuk
mengurangi pemakaian pupuk anorganik. Adanya bahan organik yang mampu
memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologis tanah. Perbaikan terhadap sifat
fisik yaitu dengan cara menggemburkan tanah. Pupuk organik dibagi menjadi dua
jenis, yaitu pupuk organik padat dan pupuk organik cair. Pupuk organik padat
dapat mengembalikan kesuburan tanah, sedangkan pupuk organik cair yang berupa
limbah sayur, tahu, ikan dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman.
II.
Permasalahan
Pada saat ini, orang banyak menggunakan pupuk anorganik
karena lebih praktis dan hemat apabila digunakan. Cukup mengaplikasikannya
sedikit saja, maka tanaman tersebut akan cepat bertumbuh. Namun, apakah
penggunaan pupuk anorganik lebih efektif dibandingkan pupuk organik?
III.
Pembahasan
3.1 Pupuk Organik
Pupuk organik merupakan pupuk yang berasal dari
bahan-bahan organik yang diurai oleh mikroba, yang hasilnya dapat menyediakan
unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Bahan-bahan
yang termasuk dalam pupuk organik, antara lain pupuk kandang, kascing, sekam
padi, kompos, limbah kota, dan lain sebagainya. Pupuk organik juga sangat
penting, artinya sebagai penyangga sifat fisik, kimia, dan biologis tanah,
sehingga dapat meningkatkan efisiensi pupuk dan produktivitas lahan, serta
bermanfaat bagi peningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas,
dan mengurangi pencemaran lingkungan. Manfaat pupuk organik adalah dapat
memperbaiki kesuburan fisik, kimia, dan biologis tanah, selain sumber hara bagi
tanaman.
3.2 Pupuk Anorganik
Menurut Leiwakabessy dan Sutandi (2004) Pupuk anorganik
atau disebut juga sebagai pupuk mineral adalah pupuk yang mengandung satu atau
lebih senyawa anorganik. Fungsi utama pupuk anorganik adalah sebagai penambah
unsur hara atau nutrisi tanaman. Dalam aplikasinya, sering dijumpai beberapa
kelebihan dan kelemahan pupuk anorganik. Beberapa manfaat dan keunggulan pupuk
anorganik antara lain, mampu menyediakan unsur hara dalam waktu yang relatif
cepat, menghasilkan nutrisi yang siap diserap tanaman, kandungan jumlah nutrisi
lebih banyak, tidak berbau menyengat, praktis dan mudah diaplikasikan. Sedangkan
kelemahan pupuk anorganik adalah harga yang relatif mahal, mudah larut dan
mudah hilang, menimbulkan polusi pada tanah apabila diberikan dalam dosis yang
tinggi. Unsur yang paling dominan dijumpai dalam pupuk anorganik adalah unsur
N, P, K
3.3 Cara Pemakaian
Cara mengaplikasikan pupuk kimia :
1. Larikan
Dengan cara membuat parit kecil di samping barisan
tanaman, kemudian tempatkan pupuk dalam larikan tersebut. Setelah itu larikan
tidak perlu ditutup kembali dengan tanah. Buatlah larikan secara seimbang, agar
perkembangan akar pun seimbang.
2. Penebaran Di atas permukaan Tanah
Dilakukan sebelum penanaman. Setelah penebaran pupuk,
lanjutkan dengan pengolahan tanah, seperti pada aplikasi kapur dan pupuk
organik agar perkembangan akar lebih seimbang
3. Pop Up
Pupuk dimasukan ke lubang tanaman pada saat penanaman
benih atau bibit. Pupuk yang digunakan harus memiliki indeks garam yang rendah
agar tidak merusak benih.
4. Penugalan
Tempatkan pupuk ke dalam lubang di samping tanaman. Lubang
tersebut dibuat dengan alat tunggal. Kemudian tutup kembali lubang dengan tanah
untuk menghindari penguapan.
5. Fertigasi
Pupuk dilarutkan ke dalam air dan disiramkan pada
tanaman melalui air irigasi. Lewat cara ini, akurasi penyerapan pupuk oleh akar
dapat lebih tinggi.
Cara Aplikasi Pupuk Organik :
Tanah berpasir, bekas pertambangan, tanah tererosi,
atau tanah sangat padat yang mudah retak pada musim kemarau, sebaiknya diberi
pupuk organik dalam jumlah besar sebelum digunakan untuk bercocok tanam. Setelah
diberi pupuk organik, dilanjutkan dengan pengolahan tanah. Kedua perlakuan
tersebut dilakuakan supaya sifat fisik tanah membaik dan pemakaian pupuk kimia
menjadi lebih efisien.
IV.
Kesimpulan dan Saran
Rendahnya ketersediaan unsur hara dalam tanah
menyebabkan rendahnya tingkat kesuburan tanah, sehingga menjadikan faktor
pembatas dari hasil produksi tanaman, kesuburan tanah merupakan kemampuan tanah
menghasilkan bahan tanaman yang dipanen. Usaha yang dilakukan untuk memperbaiki
kesuburan tanah adalah dengan melakukan pemupukan menggunakan pupuk organik. Penambahan
bahan organik ke dalam tanah lebih kuat pengaruhnya ke arah perbaikan
sifat-sifat tanah. Pemupukan dengan menggabungkan antara pupuk organik dan
anorganik lebih meningkatkan produksi tanaman jagung baik itu panjang maupun
bobot tanaman
V.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.