Muhammad Arifin (
N14-Arifin)
ABSTRAK
Plastik
yaitu polimer rantai panjang atom yang mengikat satu sama lain. Rantai ini
membentuk banyak unit molekul berulang, atau “monomer”. Plastik yang sering
kita lihat atau umum adalah terdiri dari polimer karbon saja atau dengan
oksigen, nitrogen, chlorine atau belerang di tulang belakang. Tulang-belakang
ialah satuan dari rantai di jalur utama yang menyambungkan unit monomer menjadi
satu kesatuan. Untuk mengeset properti plastik grup molekuler berlainan “bergantung”
dari tulang-belakang (biasanya “digantung” sebagai bagian dari monomer sebelum
menyambungkan monomer bersama untuk membentuk rantai polimer).
Kata Kunci : Sifat Sifat
Plastik, Komponen Plastik, Jenis Kemasan Plastik, Dampak Positif dan Negatif
Plastik
I.
PENDAHULUAN
Sebelum manusia membuat kemasan, alam sendiri telah
menyajikan kemasan, seperti misalnya jagung yang dibungkus kulitnya, buah
kelapa yang terlindung baik dari sabut dan tempurung, polong-polongan
terbungkus kulit polong. Tidak hyanya bahan pangan, bahkan manusiapun
menggunakan kemasan sebagai pelindung tubuhnya dari gangguan cuaca, serta
suupaya tampak lebih anggun dan menarik. Pada saat sekarang ini sering kita
dengar di televisi atau surat kabar tentang kemasan plastik yang berbahaya. Mari
kita perhatikan di lingkungan kita, banyak sampah plastik yang sangat sulit
untuk didaur ulang
II. PERMASALAHAN
Apa saja Sifat sifat plastik ?
Apa saja jenis jenis kemasan plastik ?
III. PEMBAHASAN
Plastik sangat banyak ditemukan di masyarakat luas. Penggunaan
plastik untuk kemasan makan dapat cukup menarik karena si&at-si&atnya
yang menguntungkan. Seperti luwes mudah dibentuk, mempunyai adaptasi myang
tinggi tearhadap produk, tidak korosi & seperti wadah logam, serta mudah
dalam penggunaannya. winarno dan Jennie mengatakan “Bahan pengemas harus
tahanserangan hama atau binatang pengerat dan bagian dalam yang
berhubunganlangsung dengan bahan pangan harus tidak berbau, tidak mempunyai
rasa serta tidak beracun”. Adanya pengemasan dapat membantu untuk mencegah atau
mengurangi terjadinya kerusakan- kerusakan. Kerusakan terjadi karena pengaruh
lingkungan luar dan pengaruh kemasan yang digunakan.
Sifat yang umum terdapat dalam plastik adalah tidak tahan
terhadap suhu panas, tahan terhadap bahan kimia, transparan, dan lain-lain.
Dalam menentukan pilihan bahan kemasan perlu sebelumnya diketahui berbagai
informasi mengenai persyaratan yang dibutuhkan seperti hal-hal apa yang
menyebabkan kerusakan, apa yang akan dialami produk dalam kemasan tersebut
sebelum dikonsumsi. Gangguan yang paling umum, yang terjadi pada bahan pangan
adalah Kehilangan atau perubahan kadar air, pengaruh gas dan cahaya. Sebab dari
kehilangan kadar air maka akan timbul jamur dan bakteri. Syarie & et al
(1989) menyatakan, berdasarkan si&at-si&atnya terdapat perubahan suhu
maka plastik dapat dibagi dua yaitu
a. Termoplastik Sifatnya dapat meleleh pada suhu tertentu,
melekat mengikuti pperubahan suhu, dan mempunyai sifat dapat balik (reversible)
kepada sifat aslinya, yaitu kembali mengeras bila didinginkan.
b. Termoset atau Termodursisabel
Sifatnya tidak dapat mengikuti perubahan suhu (tidak
reversible) bila sekali pengerasan telah terjadi maka bahan tidak dapat di
lunakkan kembali. Pemanasan yang tinggi tidak akan melunakkan termoset
melainkan akan membentuk arang dan terurai karena si&atnya yang demikian
sering digunakan sebagai tutup ketel, seperti jenis-jenis melamin.
B. Komponen Plastik
Komponen plastik yang
digunakan dalam kemasan plastik adalah
a. Monomer
Monomer merupakan komponen utama dari plastik. Mempunyai
rantai yang paling pendek.
b. Kopolimer
Kombinasi dari monomer yang berbeda akar membentuk polimer.
c. Bahan tinambah (Aditif)
Bahan kemasan plastik dibuat dan disusun melalui proses yang
disebabkan polimerisasi dengan menggunakan bahan mentah monomer, yang tersusun
sambung-menyambung menjadi satu dalam bentuk polimer. Kemasan plastik memiliki
beberapa keunggulan yaitu si&atnya kuat tapi ringan, inert, tidak karatan
dan bersi&at termoplastis serta dapat diberi warna.
C. Jenis Jenis Kemasan Plastik
1. Polyethylen
2. Low density polyethylene ( LDPE )
3. High density polyethylene ( HDPE )
4. Polypropilena
5. Polivinil Khloride ( PVC )
6. Poliviniliden Khloride ( PVDC )
7. Selofan
8. Selulosa Asetat ( CA )
9. Selulosa Propionate
10. Etil Selulosa
11. Metil Selulosa
12. Polianida
Dampak positif dan Dampak negatif dari plastik
a. Dampak positif
dari plastik
Adapun dampak positif yang didapatkan dari penggunaan
plastik ini adalah
1. Dapat menjaga produk pangan agar tetap bersih, terlindung
dari kotoran dan kontaminasi.
2. Dapat menjaga produk pangan dari kerusakan fisik,
perubahan kadar air dan pengaruh sinar.
3 Memudahkan dalam membuka/menutup, memudahkan dalam
penanganan, pengangkutan dan distribusi.
4. Dapat menyeragamkan produk pangan dalam ukuran, bentuk
dan bobot yang sesuai dengan standar yang ada.
5. Menampakkan identi&ikasi, in&ormasi, daya tarik
dan tampilan yang jelas dari bahan pangan yang dikemas sehingga dapat membantu
promosi/penjualan.
6. Dapat memberikan informasi melalui sistem labelling,
bagaimana cara penggunaan produk, tanggal kadaluwarsa dan lain-lain.
Dampak negatif plastik
1. Polimer plastik tidak mudah terurai secara alami
2. Pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.
IV.KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan dapat diambil beberapa kesimpulan,
yaitu
i. Plastik sangat banyak digunakan dalam masyarakat luas.
ii. Berdasarkan sifat-sifatnya terdapat perubahan
suhu maka plastik dapat dibagi dua yaitu
·
Termoplastik
·
Termoset atau Termodursisabel
3.Sifat yang umum terdapat dalam plastik adalah tidak tahan
terhadap suhu panas, tahan terhadap bahan kimia, transparan.
4. Komponen plastik yang digunakan dalam kemasan plastik
adalah
·
Monomer
·
Kopolimer
·
Bahan tinambah (Aditif)
Daftar Pustaka
Bachriansyah, S. 1997. Identifikasi Plastik. Makalah
Pelatihan Teknologi Pengemasan Industri Makanan dan Minuman, 'epartemen
Perindustrian dan Perdagangan, bogor.
Sutedja. 1987. Pengantar Pengemasan. Laboratorium
Pengemasan, Jurusan TIP.IPB. Bogor.
Syarie&.A., dkk. 1989. Teknologi Pengemasan Pangan, IPB.
Bogor
Winarno, F.G 1987. Mutu, Daya Simpan, Transportasi dan
Penanganan Buah-buahan dan Sayuran. Konferensi Pengolahan Bahan Pangan dalam
Swasemba da eksport. Departemen Pertanian. Jakarta.
Winarno, F.G. dan Jennie. 1982. Kerusakan Bahan Pangan dan
cara Pencegahannya. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.