ABSTRAK
Kimia
industri adalah suatu proses yang mengubah bahan-baku menjadi
produk yang berguna atau mempunyai nilai-tambah. Sumber Bahan Baku : bahan baku
yang diproses dalam industri,
dapat diperoleh melalui proses penambangan, petrokimia, pertanian atau
sumber-sumber lainnya. Teknologi kimia mencakup semua aspek yang terlibat di dalam
proses industri kimia baik aspek rekayasa, ekonomi maupun sosial. Aspek
rekayasa yang menjadi porsi utama dalam teknik kimia meliputi analisa dan sintesa
proses, perancangan dan operasi alat proses serta pengendalian proses dan alat
proses. Analisa permodalan dan biaya produksi merupakan aspek ekonomi yang
merupakan bagian tak terpisahkan dari ilmu teknik.
KATA KUNCI : Korek Api ; sejarah, cara, bahan, mesin
PENDAHULUAN
Korek api biasa disebut juga geretan atau pemantik
adalah suatu alat untuk menyalakan api secara terkendali. Korek api dijual bebas di toko – toko dalam
bentuk paket sekotak korek api. Sebatang korek api terdiri dari batang kayu
yang salah satu ujungnya ditutupi dengan suatu bahan yang umumnya fosfor yang
akan menghasilkan nyala api karena gesekan ketika digesekan terhadap satu
permukan khusus. Walaupun ada tipe korek api yang dapat dinyalakan pada
sembarang permukaan kasar. Korek api yang menggunakan cairan seperti naphtha
atau butane disebut korek api gas.
PEMBAHASAN
A. Awal
Munculnya Korek Api
Bangsa Tiongkok sejak 577
telah mengembangkan korek api sederhana yang terbuat dari batang kayu yang
mengandung belerang. Korek api pertama ditemukan tahun 1805 oleh K. Chancel,
asisten Profesor L. J. Thénard di paris. Kepala
korek api merupakan campuran potasium klorat, belerang, gula dan karet. Korek
api ini dinyalakan dengan menyelupkan ke dalam botol asbes yang berisi asam
sulfat. Korek api ini tergolong mahal pada saat itu dan penggunaannya berbahaya
sehingga tidak mendapatkan popularitas.
Korek api yang dinyalakan dengan digesek
pertama kali ditemukan oleh kimiawan Inggris John Walker tahun 1827. Penemuan
tersebut diawali oleh Robert Boyle tahun 1680-an dengan campuran fosfor dan
belerang, tetapi usahanya pada waktu itu belum mencapai hasil yang memuaskan.
Walker menemukan campuran antimony (III) sulfide, potasium klorat, natural gum,
dan pati dapat dinyalakan dengan menggesekannya pada permukaan kasar.
Di Indonesia, industri
korek api kayu hanya dilakoni oleh beberapa perusahaan besar, salah satu
diantaranya adalah Java Match Factory (Jakarta Utara) yang telah berdiri sejak
1949. Dalam industri pembuatan korek api, jenis kayu yang umum digunakan untuk
stick korek api adalah kayu pinus, albasia, gamelina, dammar, dan genitri.
Untuk bahan pentol koreknya (head composition) memakai zat kimia yaitu gelatin,
powdered glass (bubuk kaca), mangan dioksida, potassium klorat, potassium
bikromat, zine oxide, iron oxide, bubuk sulfur, dan parafine untuk splint
(stick kayu). Sementara bahan untuk tempat menggesek kepala (pentol) korek atau
disebut dengan istilah side coating terdiri dari fosfor merah, mangan dioksida,
polysol, dan ore concentrade.
B.
Bahan Pembuatan Korek Api
Ø Kayu yang banyak digunakan
untuk stick korek api adalah kayu pinus, albasia, gamelina, damar, dan genitri.
Ø Untuk bahan kepala koreknya
(head composition), memakai aneka zat kimia yaitu gelatin, bubuk kaca (powdered
glass), Potasium Klorat, dan Bubuk
Sulfur.
Ø Sementara bahan untuk
tempat menggesek kepal (pentol) korek atau disebut dengan istilah side coating
terdiri dari fosfor merah, mangan dioksida.
Ø Lem elmer.
C.
Cara Pembuatan Korek Api
1.
campurkan 1 sdt potassium
klorat dengan ½ sdt lem elmer dengan menggunakan tusuk gigi hingga adonan
merata.
2.
Kemudian ujung batang yang
akan dijadikan korek api diberi lapisan adonan tersebut setebal 1 mm. Setelah
itu, panggang pakai wajan atau oven batang – batang yang telah dilapisi adonan
selama 2 jam pada suhu 65°C.
3.
Kemudian keluarkan dan
biarkan menjadi dingin dan mengeras.
4.
Langkah berikutnya, dengan
menggunakan tusuk gigi yang baru, campurkan 1 sdt fosfor merah dengan ½ sdt lem
elmer.
5.
Celupkan ujung batang korek yang telah
berlapis tersebut kedalam campuran fosfor merah dan lem tadi. Pastikan lapisan
potassium klorat telah tertutup dengan fosofr merah.
6.
Oven lagi selama 2 jam pada
suhu yang sama, dengan Loyang yang berbeda.
7.
Setelah itu korek api telah selesai dibuat.
D.
Mesin dan Peralatan yang dibutuhkan
1. Pada bagian produksi batang
korek (splint process), mesin – mesin yang diperlukan :
·
Mesin
Cross Cut (CCT) untuk memotong batang kayu menjadi ukuran tertentu, Mesin
Auticlave yang berfungsi melunakan kayu pinus dengan proses uap,
·
Mesin
Peeling (CBK2) untuk mengiris kayu menjadi lembaran – lembaran tipis (veneer)
yang tebalnya sekitar 2mm,
·
Mesin
Penyusun (CED) yang akan menyusun veneer sebelum dimasukkan ke dalam mesin
Chopping, Mesin Chopping (DAL) berfungsi memotong veneer menjadi batang –
batang (stick) korek api yang panjangnya 4mm, Mesin Impragnating (DYS) yang
bertugas member ammonium fosfor ke batang – batang korek api,
·
Mesin
Pengering (SF), Mesin Poleshing Drum (FZDS) yang berfungsi menghaluskan batang
– batang korek api (splint), dan Mesin Penyetor Batang Korek Api yang rusak
atau disebut Mesin Slecting Table.
2. Pada bagian pembuatan
pentol korek api (match production process), jenis mesin yang dibutuhkan :
·
Mesin
Match Dipping (MDM) yang bertugas menyusun splint (batang korek api) dan
memberinya adonan pentul sehingga menjadi korek api yang sempurna,
·
Mesin
Filling Type untuk memasukkan batang – batang korek api kedalam kotak kemasan
korek api (box),
·
Mesin
Outer Box untuk member lapisan side coating pada ke dua bagian sisi kotak pembungkus,
Mesin Inner Box, Mesin Wraping, dan Mesin Packing.
DAFTAR PUSTAKA
Usaha, kerja. 2018.
Mengenal Industri Pembuatan Korek Api (Matches). Sumber : https://www.kerjausaha.com/2013/03/mengenal-industri-pembuatan-korek-api.html
Hikami, indi. 2019.
Wahai Perokok Berwatak Bisnis, Inilah Cara Membuat Korek Api Kayu Sendiri.
Sumber : https://komunitaskretek.or.id/ragam/2019/07/wahai-perokok-berwatak-bisnis-inilah-cara-membuat-korek-api-kayu-sendiri/
https://repository.maranatha.edu/5478/2/0823062_Chapter1.pdf
https://fathchemical.blogspot.com/p/pengertian-kimia-industri.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.