.

Sabtu, 14 September 2019

Hujan Asam


Hujan Asam

Oleh : Gayatri Wahyu Andini (@P13-GAYATRI)

Abstrak
Hujan asam memiliki pH dibawah 5, yang dimana memiliki efek buruk bagi lingkungan, tanaman, manusia, dan hewan. Penyebab nya adalah kegiatan industri, kendaraan bermotor, dan sebagainya. Dijelaskan bahwa gas sulfur dioksida dan nitrogen oksida yang bereaksi dengan air membentuk asam sulfat dan asam nitrat.

Kata Kunci : hujan asam, pH, molekul, penyebab, dampak

I.                Pendahuluan
Negara tropis seperti Indonesia memiliki dua musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau biasa terjadi pada April hingga September dan musim hujan terjadi pada Oktober hingga Maret. Saat musim hujan tiba, hujan dapat turun setiap saat. Hujan merupakan salah satu dari Siklus hidrologi yang merupakan suatu siklus perputaran air dari bumi ke atmosfer dan kembali lagi ke bumi dan berlangsung secara terus menerus. Hujan merupakan salah satu fenomena atau peristiwa alam yang terajdi di bumi.
Hujan normal memiliki pH sedikit asam, namun kondisinya tidak separah hujan asam. Air hujan biasanya memiliki pH berkisar 5,6, namun berbeda dengan hujan asam yang memiliki pH dibawah angka 5. Air hujan yang normal memiliki sifat asam karena adanya kandungan karbon dioksida (CO2) di udara. Karbon dioksida ini bereaksi dengan air sehingga membentuk asam karbonat lemah. Kandungan asam karbonat lemah dalam air hujan masih dianggap normal karena jenis asam ini dapat membantu melarutkan mineral tanah yang dibutuhkan oleh makhluk hidup.
II.                  Permasalahan
Hujan asam memiliki pengaruh yang negatif bagi lingkungan dan masyarakat yang menempatinya, selain itu ada juga pengaruh positif. Hujan asam disebabkan oleh 2 faktor yaitu faktor alam berupa semburan dari gunung berapi dan faktor dari kegiatan manusia.
III.                Pembahasan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia arti kata hujan adalah titik-titik air yang berjatuhan dari udara karena proses pendinginan. Ada beberapa macam hujan, yang salah satunya adalah hujan asam. Hujan asam yaitu hujan yang memiliki pH dibawah 5 dan bersifat asam. Hujan asam merupakan fenomena yang disebabkan oleh pencemaran udara yang semakin memburuk.  
*      Asal Usul Hujan Asam

Menurut Ecolifestyleisme (2009) menyatakan bahwa fenomena hujan asam mulai dikenal sejak akhir abad 17, hal ini diketahui dari buku karya Robert Boyle pada tahun 1960 dengan judul “A General History of the Air“. Buku tersebut menggambarkan fenomena hujan asam sebagai “nitrous or salino-sulforus spiris“.
Selanjutnya revolusi industri di Eropa yang dimulai sekitar awal abad ke 18 memaksa penggunaan bahan bakar batubara dan minyak sebagai sember utama energi untuk mesin-mesin. Sebagai akibatnya, tingkat emisi precursor (faktor penyebab) dari hujan asam yakni gas-gas SO2, Nox dan HCl meningkat. Padahal biasanya precussor ini hanya berasal dari gas-gas gunung berapi dan kebakaran hutan.
Istilah hujan asam pertama kali digunakan oleh Robert Angus Smith pada tahun 1872 pada saat menguraikan keadaan di Menchester, sebuah daerah industri di Inggris bagian utara. Smith menjelaskan fenomena hujan asam pada bukunya yang berjudul “Air and Rain: The Beginnings of Chemical Technology“.
Masalah hujan asam dalam skala yang cukup besar pertama terjadi pada tahun 1960-an ketika sebuah danau di Skandinavia meningkat keasamannya hingga mengakibatkan berkurangnya populasi ikan. Hal tersebut juga terjadi di Amerika Utara, pada masa itu pula banyak hutan-hutan di bagian Eropa dan Amerika yang rusak. Sejak saat itulah dimulai berbagai usaha penaggulangannya, baik melalui bidang ilmu pengetahuan, teknis maupun politik.
Pada tahun 1970 US mulai mengontrol emisi SO2 dan Nox dengan peraturan pemerintah Clean Air Act. Peraturan ini menentukan standar polutan dari kendaraan bermotor dan industri. Pada tahun 1990 Congress menyetujui amandemen untuk lebih memperketat kontrol emisi yang menyebabkan hujan asam. Amandemen tersebut tercatat mempu mengurangi pengeluaran SO2 dari 23,5 juta ton menjadi sekitar 16 juta ton. US juga merencanakan untuk mengurangi emisi Nox hingga 5 juta ton pada tahun 2010.
*      
Molekul yang terdapat dalam hujan asam yaitu :
S(s) + O2 (g) →SO2(g)
2SO2(g) + O2(g) →2SO3(g)
SO3(g) + H 2O(l) → H 2SO4(aq)
*      Penyebab hujan asam
Menurut Lapan (2015) Hujan asam dapat disebabkan oleh proses alam, misalnya kerusakan vegetasi, letusan gunung berapi, dan aktifitas manusia. Pada umumnya hujan asam yang disebabkan oleh aktifitas manusia seperti kegitan industri, pembangkit listrik, kendaraan bermotor, dan pabrik pengelolahan pupuk untuk pertanian.

*      Dampak Positif
Menurut Desy Fatma (2016)kemanfaatan dari hujan asam sendiri bagi alam sekitar atau alam semesta raya. Meskipun sebenarnya hujan asam lebih identik dengan sesuatu hal yang negatif, namun keberadaannya di Bumi ternyata juga membawa sedikit manfatat. Satu- satunya manfaat dari hujan asam yang banyak diketahui oleh banyak orang adalah hujan asam ini mampu melarutkan berbagai mineral yang sangat di butuhkan oleh binatang dan juga tumbuhan yang ada di Bumi. Kandungan asam yang tinggi inilah yang mampu melakukannya (melarutkan mineral di dalam tanah).

*      Dampak Negatif
1.       Dapat menyebabkan gangguan pernapasan pada manusia. Kabut yang mengandung asam sulfat bersama-sama dengan udara terhisap dan masuk ke dalam saluran pernapasan manusia dapat merusak paru-paru bahkan dapat menyebabkan luka bakar pada kulit.
2.       Menyebabkan korosi dan merusak bangunan. Hujan asam dapat mempercepat proses korosi. Proses korosi (perkaratan) dapat terjadi pada beberapa material dari logam. Korosi adalah peristiwa perusakan logam akibat terjadinya reaksi kimia antara logam dengan lingkungan yang menghasilkan produk yang tidak diinginkan.
3.        Merusak ekosistem perairan. Hujan asam yang jatuh pada danau akan meningkatkan keasaman danau. Keasaman danau yang meningkat menyebabkan beberapa spesies biota air mati karena tidak mampu bertahan di lingkungan asam. Meskipun  ada beberapa spesies yang dapat bertahan hidup tetapi karena rantai makanan terganggu maka spesies tersebut dapat mengalami kematian pula.

*      Menurut Susmitha Zen (2012) cara menanggulangi hujan asam pada lingkunhan yaitu :
1.       Bahan bakar dengan kandungan belerang rendah
Dengan menggunakan bahan bakar non-belerang misalnya metanol, etanol dan hidrogen. Akan tetapi penggantian jenis bahan bakar ini haruslah dilakukan dengan hati-hati, jika tidak akan menimbulkan masalah yang lain. Misalnya pembakaran metanol menghasilkan dua sampai lima kali formaldehide daripada pembakaran bensin. Zat ini mempunyai sifat karsinogenik (pemicu kanker).
2.       Mengurangi kandungan Belerang sebelum Pembakaran
Kadar belarang dalam bahan bakar dapat dikurangi dengan menggunakan teknologi tertentu. Dalam proses produksi, misalnya batubara, batubara diasanya dicuci untukk membersihkan batubara dari pasir, tanah dan kotoran lain, serta mengurangi kadar belerang yang berupa pirit (belerang dalam bentuk besi sulfida( sampai 50-90% (Soemarwoto, 1992).
3.       Mengaplikasikan prinsip 3R (Reuse, Recycle, Reduce)
Hendaknya prinsip ini dijadikan landasan saat memproduksi suatu barang, dimana produk itu harus dapat digunakan kembali atau dapat didaur ulang sehingga jumlah sampah atau limbah yang dihasilkan dapat dikurangi. Teknologi yang digunakan juga harus diperhatikan, teknologi yang berpotensi mengeluarkan emisi hendaknya diganti dengan teknologi yang lebih baik dan bersifat ramah lingkungan. Hal ini juga berkaitan dengan perubahan gaya hidup, kita sering kali berlomba membeli kendaraan pribadi, padahal transportasilah yang merupakan penyebab tertinggi pencemaran udara. Oleh karena itu kita harus memenuhi kadar baku mutu emisi, baik di industri maupun transportasi.

IV.                Kesimpulan
Berdasarkan isi artikel diatas bahwa hujan asam sangat berpengaruh bagi lingkungan dan mahluk hidup lainnya. Sebagian besar penyebab hujan asam itu sendiri bersal dari masyarakat yang menduduki suatu tempat. Kita harus bisa meminimalisir atau melalukan upaya agar kita semua tidak dapat efek dari hujan asam. Efek negatif yang kita rasakan salah satunya saat kita keluar rumah atau berkendara setelah hujan kita merasakan sesak nafas, mata perih, udara dilingkungan menjadi tidak sehat.

Daftar Pustaka :

Hidayat, A A; kholil, Muhamad. 2018. Kimia dan Pengetahuan Lingkaran Industri. Yogyakarta: Penerbit  Wahana Resolusi.

Ecolifestyleisme. 2009. Asal Usul Hujan Asam. Dalam https://suaranusantara.wordpress.com/2009/05/19/asal-muasal-hujan-asam/
Lapan. 2015. Penyebab dari Hujan Asam. Dalam http://jlbg.geologi.esdm.go.id/index.php/jlbg/article/view/6/9
Fatma, Desy. 2016. Dampak Positif Hujan Asam. Dalam https://ilmugeografi.com/fenomena-alam/hujan-asam
Ansyari, Isya. 2018. Dampak Negatif Hujan Asam. Dalam https://learnmine.blogspot.com/2013/06/dampak-negatif-hujan-asam.html
Zen, Susmitha. 2012. Cara Menanggulangi Hujan Asam. Dalam http://susmithazen.blogspot.com/2012/08/penanggulangan-hujan-asam_23.html





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.