Oleh : Dendi Anggara P
Sejak dimulainya Revolusi
Industri pada abad ke 18 dengan ditemukannya mesin uap, menjadi cikal bakal
manusia modern dalam mengembangkan produksi barang dan jasa. Secara langsung
maupun tidak langsung telah memunculkan berbagai macam industry baik rumah
tangga mau pun dalam bentuk pabrik besar dengan management yang sempurna. Segala macam produk dari industry – industry tersebut
semakin hari semakin memudahkan kehidupan manusia pada umumnya. Dan tanpa kita
sadari, kehidupan manusia pun banyak yang bergantung dari produk – produk industry
yang dihasilakan.
Tak ayal, hal tersebut memicu
tumbuh suburnya pabrik – pabrik industry baik sekala kecil hingga terbesar
dengan produk yang terkenal pula. Dalam website resmi Kemenperin (http://www.kemenperin.go.id/pohon-industri)
disebutkan bahwa, kemenperin mengelompokan industry di Indonesia saja adalah
sebanyak 60 pohon industry. Dan itu belum termasuk cabang industry dalam setiap
pohon, berikut ranting – ranting nya yang mungkin sebagian dari kita belum
pernah mendengan industry tersebut.
Sudah bisa kita banyangkan sekarang,
dengan begitu banyak nya industry yang ada, maka tak heran mengapa bumi ini
semakin hari semakin rapuh. Berikut segala jenis makhluk hidup yang terkandung
didalam nya pun perlahan – lahan merasakan dampak akan hal tersebut. Bagi
manusia, produk industry yang ada bagai vitamin dan racun secara berbarengan. Namun,
yang menjadi focus perhatian berbagai kalangan dewasa ini adlah kepada dampak negative
yang dihasilkan dari muncul nya industry – industry tersebut.
Dampak paling signifikan pada era
industry ini adalah yang berhubungan dengan udara (polusi/polutan). Menurut Hidayat
dan Kholil (2018) seorang manusia membutuhkan 12 – 15 kali lebih banyak udara dari
pada makanan. Maka sudah jelas sekali dampak yang bisa rasakan jika udara yang
kita hirup sehari – hari tersebut telah tercemar sedemikian rupa. Berdasarkan catatan TWB (2015) yang mengutip
data dari aliansi Global Kesehatan dan Polusi, pada tahun 2012, diperkirakan 9
juta orang meninggal segabai akibat dari pencemaran udara, air dan tanah (Hidayat
dan Kholil, 2018).
Sudah saat nya kita semua sadar
akan dampak yang telah dan akan terus ditimbulkan oleh industry – industry yang
ada. Sudah saat nya kita, baik sebagai pemerintah maupun swasta untuk benar –
benar bersama – sama mewujudkan solusi yang ada sehingga tidak lagi hanya
sekedar slogan semata. Kimia Hijau atau Industri hijau adalah salah satu bentuk
solusi yang jika kita serius, maka akan cukup membantu keberlangsungan bumi
yang kita huni ini sampai pada anak cucu kita. Kimia hijau ini merupakan
pendekatan untuk mengatasi masalah lingkungan baik dari segi bahan kimia yang
dihasilkan, proses, ataupun tahapan reaksi yang digunakan. Konsep ini
menegaskan tentang suatu metode yang didasarkan pada pengurangan penggunaan dan
pembuatan bahan kimia berbahaya baik itu dari segi perancangan maupun proses.
Bahaya bahan kimia yang dimaksudkan dalam konsep Kimia Hijau ini meliputi
berbagai ancaman terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, termasuk
toksisitas, bahaya fisik, perubahan iklim global, dan penipisan sumber daya
alam (Mustafa, 2017).
Melalui artikel singkat ini, saya
sangat berharap pemerintah dapat mengeluarkan suatu kebijakan yang signifikan
dan serius dalam pengembangan konsep Kimia Hijau ini. Karena, Manfaat kimia
hijau adalah mengusahakan proses-proses kimia yang lebih ekonomis karena biaya
produksi dan regulasi yang lebih rendah, efisien dalam penggunaan energi,
pengurangan limbah produksi, pengurangan kecelakaan, produk yang lebih aman,
tempat kerja dan komunitas yang lebih sehat, perlindungan terhadap kesehatan
manusia dan lingkungan, dan mendapatkan keunggulan yang kompetitif atas produk
yang dihasilkan. Dengan memperhatikan dan menerapkan pendekatan atau teknologi
kimia hijau akan menghasilkan tempat kerja yang lebih aman bagi para pekerja
industri, risiko-risiko yang jauh lebih sedikit bagi komunitas di sekitar
lingkungan pabrik dan produk yang lebih aman bagi pengguna/pembeli (Mustafa,
2016)
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Atep
Alfia dan M.Kholil. 2008. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Penerbit WR.
Yogyakarta
Mustafa, Dina.
2017. PERANAN KIMIA HIJAU (GREEN
CHEMISTRY) DALAM MENDUKUNG TERCAPAINY A KOTA CERDAS (SMART CITY) SUATU TINJAUAN
PUSTAKA(Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City). Dalam
(http://repository.ut.ac.id/7076/1/UTFMIPA2017-07-dina.pdf)
diakses pada tanggal 10 Agustus 2019
Mustafa, Dina. 2016. Kimia
Hijau dan Pembangunan Kesehatan yang Berkelanjutan di Perkotaan (Peran MST
dalam Mendukung Urban Lifestyle yang Berkualitas). Dalam (http://repository.ut.ac.id/7091/1/UTFMIPA2016-07-dina.pdf)
diakses pada tanggal 10 Agustus 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.