.

Sabtu, 10 Agustus 2019

“KIMIA HIJAU” Solusi Yang Hanya Slogan


Oleh : Dendi Anggara P

Sejak dimulainya Revolusi Industri pada abad ke 18 dengan ditemukannya mesin uap, menjadi cikal bakal manusia modern dalam mengembangkan produksi barang dan jasa. Secara langsung maupun tidak langsung telah memunculkan berbagai macam industry baik rumah tangga mau pun dalam bentuk pabrik besar dengan management yang sempurna.  Segala macam produk dari industry – industry tersebut semakin hari semakin memudahkan kehidupan manusia pada umumnya. Dan tanpa kita sadari, kehidupan manusia pun banyak yang bergantung dari produk – produk industry yang dihasilakan.
Tak ayal, hal tersebut memicu tumbuh suburnya pabrik – pabrik industry baik sekala kecil hingga terbesar dengan produk yang terkenal pula. Dalam website resmi Kemenperin (http://www.kemenperin.go.id/pohon-industri) disebutkan bahwa, kemenperin mengelompokan industry di Indonesia saja adalah sebanyak 60 pohon industry. Dan itu belum termasuk cabang industry dalam setiap pohon, berikut ranting – ranting nya yang mungkin sebagian dari kita belum pernah mendengan industry tersebut.
Sudah bisa kita banyangkan sekarang, dengan begitu banyak nya industry yang ada, maka tak heran mengapa bumi ini semakin hari semakin rapuh. Berikut segala jenis makhluk hidup yang terkandung didalam nya pun perlahan – lahan merasakan dampak akan hal tersebut. Bagi manusia, produk industry yang ada bagai vitamin dan racun secara berbarengan. Namun, yang menjadi focus perhatian berbagai kalangan dewasa ini adlah kepada dampak negative yang dihasilkan dari muncul nya industry – industry tersebut.
Dampak paling signifikan pada era industry ini adalah yang berhubungan dengan udara (polusi/polutan). Menurut Hidayat dan Kholil (2018) seorang manusia membutuhkan 12 – 15 kali lebih banyak udara dari pada makanan. Maka sudah jelas sekali dampak yang bisa rasakan jika udara yang kita hirup sehari – hari tersebut telah tercemar sedemikian rupa.  Berdasarkan catatan TWB (2015) yang mengutip data dari aliansi Global Kesehatan dan Polusi, pada tahun 2012, diperkirakan 9 juta orang meninggal segabai akibat dari pencemaran udara, air dan tanah (Hidayat dan Kholil, 2018).
Sudah saat nya kita semua sadar akan dampak yang telah dan akan terus ditimbulkan oleh industry – industry yang ada. Sudah saat nya kita, baik sebagai pemerintah maupun swasta untuk benar – benar bersama – sama mewujudkan solusi yang ada sehingga tidak lagi hanya sekedar slogan semata. Kimia Hijau atau Industri hijau adalah salah satu bentuk solusi yang jika kita serius, maka akan cukup membantu keberlangsungan bumi yang kita huni ini sampai pada anak cucu kita. Kimia hijau ini merupakan pendekatan untuk mengatasi masalah lingkungan baik dari segi bahan kimia yang dihasilkan, proses, ataupun tahapan reaksi yang digunakan. Konsep ini menegaskan tentang suatu metode yang didasarkan pada pengurangan penggunaan dan pembuatan bahan kimia berbahaya baik itu dari segi perancangan maupun proses. Bahaya bahan kimia yang dimaksudkan dalam konsep Kimia Hijau ini meliputi berbagai ancaman terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, termasuk toksisitas, bahaya fisik, perubahan iklim global, dan penipisan sumber daya alam (Mustafa, 2017).
Melalui artikel singkat ini, saya sangat berharap pemerintah dapat mengeluarkan suatu kebijakan yang signifikan dan serius dalam pengembangan konsep Kimia Hijau ini. Karena, Manfaat kimia hijau adalah mengusahakan proses-proses kimia yang lebih ekonomis karena biaya produksi dan regulasi yang lebih rendah, efisien dalam penggunaan energi, pengurangan limbah produksi, pengurangan kecelakaan, produk yang lebih aman, tempat kerja dan komunitas yang lebih sehat, perlindungan terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, dan mendapatkan keunggulan yang kompetitif atas produk yang dihasilkan. Dengan memperhatikan dan menerapkan pendekatan atau teknologi kimia hijau akan menghasilkan tempat kerja yang lebih aman bagi para pekerja industri, risiko-risiko yang jauh lebih sedikit bagi komunitas di sekitar lingkungan pabrik dan produk yang lebih aman bagi pengguna/pembeli (Mustafa, 2016)




















DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Atep Alfia dan M.Kholil. 2008. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Penerbit WR. Yogyakarta
Mustafa, Dina. 2017. PERANAN KIMIA HIJAU (GREEN CHEMISTRY) DALAM MENDUKUNG TERCAPAINY A KOTA CERDAS (SMART CITY) SUATU TINJAUAN PUSTAKA(Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City). Dalam (http://repository.ut.ac.id/7076/1/UTFMIPA2017-07-dina.pdf) diakses pada tanggal 10 Agustus 2019
Mustafa, Dina. 2016. Kimia Hijau dan Pembangunan Kesehatan yang Berkelanjutan di Perkotaan (Peran MST dalam Mendukung Urban Lifestyle yang Berkualitas). Dalam (http://repository.ut.ac.id/7091/1/UTFMIPA2016-07-dina.pdf) diakses pada tanggal 10 Agustus 2019


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.