.

Jumat, 16 November 2018

Green Chemistry Concept


Oleh: Muhammad Bayu Adji (@J17-Bayu)
Kimia hijau adalah suatu pendekatan terhadap perancangan, proses pembuatan, dan pemanfaatan produk-produk kimia sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi atau menghilangkan bahaya dampak buruk zat kimia terhadap lingkungan termasuk manusia.


Kata kunci : prinsip, kimia, hijau, aplikasi, penerapan, tujuan

Kimia hijau menurut Environmental Protection Agency (2015) merupakan desain produk dan proses kimia yang berupaya mengurangi atau menghilangkan penggunaan zat berbahaya. Dalam hal ini,  kimia hijau merupakan konsep dan pemikiran mengenai kimia untuk menyelamatkan lingkungan dari pencemaran. Kimia hijau berupaya mewujudkan kondisi produksi tetap optimal, manusia tetap sehat, dan lingkungan selalu bersih dan lestari. Dan teori lain menyebutkan yaitu bersumber dari Manahan (2006), bahwa kimia hijau merupakan pendekatan filosofis baru yang dapat diaplikasikan, sehinggga memberi kontribusi yang cukup nyata terhadap pembangunan berkelanjutan.
Tujuan dirancangnya konsep kimia hijau adalah untuk meminimalkan kerusakan lingkungan dan gangguan kesehatan manusia yang disebabkan karena pencemaran lingkungan karena zat kimia. Caranya bukan dengan menghilangkan proses kimia, melainkan dengan merubah proses kimia agar meminimalkan pencemaran. (Bharati V. Badami, 2008).

Penerapan Green Chemistry
Para ahli kimia dapat mengakses berbagai sumber informasi mengenai potensi bahaya molekul zat kimia yang akan dirancang dan zat pendukung yang akan dipilih. Saat ini para ahli kimia hijau sudah terlatih untuk mengintegrasikan berbagai informasi tersebut untuk merancang molekul dengan menghindari atau mengurangi sifat racun/toksik dari molekul tersebut. Sebagai contoh, mereka mungkin merancang molekul yang cukup besar ukurannya sehingga tidak dapat menembus jauh ke dalam paru-paru manusia atau hewan, yaitu tempat efek toksik dapat terjadi. Cara lain adalah mengubah sifat-sifat suatu molekul untuk mencegah absorpsi oleh kulit atau untuk memastikan molekul tersebut akan mudah terurai di lingkungan.

Prinsip-Prinsip Green Chemistry
1.       Pelarut dan Zat Tambahan Aman
Penggunaan zat zat tambahan (pelarut, agen pemisah dan sebagainya) dibuat sedapat mungkin tidak berbahaya bila digunakan.
2.       Efisiensi Energi
Energi untuk proses kimia harus aman dan dampak lingkungan dengan ekonomisnya diminimalkan.
3.       Desain Untuk Mudah Degradasi
Bahan kimia harus didesain dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, sehingga  bahan kimia harus mudah terdegradasi dan tidak terakumulasi di lingkungan (sintesis biodegradable plastik, bioderadable polimer, serta bahan kimia lainya).
4.       Analisis Langsung Untuk Mengurangi Pencemaran
Metode analisis yang dilakukan secara real-time dapat mengurangi pembentukan produk samping yang tidak diinginkan.Ruang lingkup ini berfokus pada pengembangan metode dan teknologi analisis yang dapat mengurangi penggunaan bahan kimia yang berbahaya dalam prosesnya.
5.       Mencegah Timbul Limbah
Lebih baik mencegah daripada menanggulangi limbah
6.       Desain Produk Bahan Kimia Aman
Mampu mendesain bahan kimia yang aman dengan target utama mencari nilai optimum agar produk bahan kimia memiliki kemampuan dan fungsi yang baik akan tetapi juga aman (toksisitas rendah). Caranya adalah dengan mengganti gugus fungsi atau dengan cara menurunkan nilai bioavailability.

Aplikasi Green Chemistry Concept
·         Cat Ramah Lingkungan
Senyawa organik yang mudah menguap atau volatile organic compounds (VOC) biasa diidentifikasi sebagai bau sesuatu yang baru dicat, bersifat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Sejak dulu ada cat yang larut dalam air berbentuk bubuk, tetapi tidak mudah didapat. Perusahaan cat di Inggris berhasil membuat cat yang sedikit sekali atau tidak mengandung VOC tetapi tetap menarik, misalnya cat yang berbasis pelarut dari tanaman yang tidak berbau, mudah dibersihkan, dan berdaya tutup yang baik. Cat-cat yang diiklankan di Indonesia juga sudah mulai memperhatikan keamanan terhadap kesehatan dan lingkungan.
·         Plastik Ramah Lingkungan
Sudah ada produk-produk plastik yang berbahan dasar gula dari tanaman hasil pertanian yang terbarukan, seperti jagung, kentang, dan gula dari buah bit, untuk mulai menggantikan plastik yang berasal dari  petroleum.



DAFTAR PUSTAKA

Atep dan Kholil.2018.KIMIA DAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN INDUSTRI.Yogyakarta: PT Wahana Resolusi
Collins, T. 2001.Toward Sustainable Chemistry.Science 05 Jan 2001: Vol. 291, Issue 5501, pp. 48-49. Dalam http://science.sciencemag.org/content/291/5501/48.full
EPA.2015.Basic of Green Chemistry.United States Environmental Protection Agency. Dalam http://www.epa.gov/greenchemistry/basics-green-chemistry
Manahan.2005.Green Chemistry – And The Ten Commandments of Sustainability.Chemchar Research, Inc. Columbia – USA. Dalam http://www.asdlib.org/onlinearticles/ecourseware/Manahan/GreenChem-2.pdf
Mustafa, Dina.2016.Kimia Hijau dan Pembangunan Kesehatan yang Berkelanjutan di Perkotaan. Dalam http://repository.ut.ac.id/7091/1/UTFMIPA2016-07-dina.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.