Oleh: Muhammad Bayu Adji (@J17-Bayu)
Kimia hijau adalah suatu pendekatan
terhadap perancangan, proses pembuatan, dan pemanfaatan produk-produk kimia
sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi atau menghilangkan bahaya dampak
buruk zat kimia terhadap lingkungan termasuk manusia.
Kata
kunci : prinsip, kimia, hijau, aplikasi, penerapan, tujuan
Kimia
hijau menurut Environmental Protection Agency (2015) merupakan desain produk
dan proses kimia yang berupaya mengurangi atau menghilangkan penggunaan zat
berbahaya. Dalam hal ini, kimia hijau merupakan konsep dan pemikiran
mengenai kimia untuk menyelamatkan lingkungan dari pencemaran. Kimia hijau
berupaya mewujudkan kondisi produksi tetap optimal, manusia tetap sehat, dan
lingkungan selalu bersih dan lestari. Dan teori lain menyebutkan yaitu
bersumber dari Manahan (2006), bahwa kimia hijau merupakan pendekatan filosofis
baru yang dapat diaplikasikan, sehinggga memberi kontribusi yang cukup nyata
terhadap pembangunan berkelanjutan.
Tujuan
dirancangnya konsep kimia hijau adalah untuk meminimalkan kerusakan
lingkungan dan gangguan kesehatan manusia yang disebabkan karena pencemaran
lingkungan karena zat kimia. Caranya bukan dengan menghilangkan proses kimia,
melainkan dengan merubah proses kimia agar meminimalkan pencemaran. (Bharati V.
Badami, 2008).
Penerapan
Green Chemistry
Para ahli
kimia dapat mengakses berbagai sumber informasi mengenai potensi bahaya molekul
zat kimia yang akan dirancang dan zat pendukung yang akan dipilih. Saat ini
para ahli kimia hijau sudah terlatih untuk mengintegrasikan berbagai informasi
tersebut untuk merancang molekul dengan menghindari atau mengurangi sifat
racun/toksik dari molekul tersebut. Sebagai contoh, mereka mungkin merancang
molekul yang cukup besar ukurannya sehingga tidak dapat menembus jauh ke dalam
paru-paru manusia atau hewan, yaitu tempat efek toksik dapat terjadi. Cara lain
adalah mengubah sifat-sifat suatu molekul untuk mencegah absorpsi oleh kulit
atau untuk memastikan molekul tersebut akan mudah terurai di lingkungan.
Prinsip-Prinsip
Green Chemistry
1.
Pelarut
dan Zat Tambahan Aman
Penggunaan
zat zat tambahan (pelarut, agen pemisah dan sebagainya) dibuat sedapat mungkin
tidak berbahaya bila digunakan.
2.
Efisiensi
Energi
Energi
untuk proses kimia harus aman dan dampak lingkungan dengan ekonomisnya
diminimalkan.
3.
Desain
Untuk Mudah Degradasi
Bahan
kimia harus didesain dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, sehingga
bahan kimia harus mudah terdegradasi dan tidak terakumulasi di lingkungan
(sintesis biodegradable plastik, bioderadable polimer, serta bahan kimia
lainya).
4.
Analisis Langsung
Untuk Mengurangi Pencemaran
Metode
analisis yang dilakukan secara real-time dapat mengurangi pembentukan produk
samping yang tidak diinginkan.Ruang lingkup ini berfokus pada pengembangan
metode dan teknologi analisis yang dapat mengurangi penggunaan bahan kimia yang
berbahaya dalam prosesnya.
5.
Mencegah Timbul
Limbah
Lebih baik
mencegah daripada menanggulangi limbah
6.
Desain Produk
Bahan Kimia Aman
Mampu
mendesain bahan kimia yang aman dengan target utama mencari nilai optimum agar
produk bahan kimia memiliki kemampuan dan fungsi yang baik akan tetapi juga
aman (toksisitas rendah). Caranya adalah dengan mengganti gugus fungsi atau
dengan cara menurunkan nilai bioavailability.
Aplikasi
Green Chemistry Concept
·
Cat Ramah Lingkungan
Senyawa
organik yang mudah menguap atau volatile organic compounds (VOC) biasa
diidentifikasi sebagai bau sesuatu yang baru dicat, bersifat berbahaya bagi
kesehatan dan lingkungan. Sejak dulu ada cat yang larut dalam air berbentuk
bubuk, tetapi tidak mudah didapat. Perusahaan cat di Inggris berhasil membuat
cat yang sedikit sekali atau tidak mengandung VOC tetapi tetap menarik,
misalnya cat yang berbasis pelarut dari tanaman yang tidak berbau, mudah
dibersihkan, dan berdaya tutup yang baik. Cat-cat yang diiklankan di Indonesia
juga sudah mulai memperhatikan keamanan terhadap kesehatan dan lingkungan.
·
Plastik Ramah Lingkungan
Sudah ada
produk-produk plastik yang berbahan dasar gula dari tanaman hasil pertanian
yang terbarukan, seperti jagung, kentang, dan gula dari buah bit, untuk mulai
menggantikan plastik yang berasal dari petroleum.
DAFTAR
PUSTAKA
Atep dan Kholil.2018.KIMIA
DAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN INDUSTRI.Yogyakarta: PT Wahana Resolusi
Collins, T. 2001.Toward
Sustainable Chemistry.Science 05 Jan 2001: Vol. 291, Issue 5501, pp. 48-49.
Dalam http://science.sciencemag.org/content/291/5501/48.full
EPA.2015.Basic of
Green Chemistry.United States Environmental Protection Agency. Dalam http://www.epa.gov/greenchemistry/basics-green-chemistry
Manahan.2005.Green
Chemistry – And The Ten Commandments of Sustainability.Chemchar Research,
Inc. Columbia – USA. Dalam http://www.asdlib.org/onlinearticles/ecourseware/Manahan/GreenChem-2.pdf
Mustafa,
Dina.2016.Kimia Hijau dan Pembangunan
Kesehatan yang Berkelanjutan di Perkotaan. Dalam http://repository.ut.ac.id/7091/1/UTFMIPA2016-07-dina.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.