.

Sabtu, 17 November 2018

Pencemaran Air


 

Dibuat oleh : @K23-Noofiyanto 
Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai peruntukkannya. Badan air yang tercemar ditandai dengan warna gelap, berbau, menimbulkan gas, mengandung bahan organik tinggi, kadar oksigen terlarut rendah, matinya kehidupan di dalam air umumnya ikan dan air tidak lagi dapat dipergunakan sebagai bahan baku air minum.Untuk menentukan apakah kondisi mutu air berada pada kondisi cemar atau kondisi baik, perlu dilakukan pengukuran parameter kualitas air menggunakan metode-metode tertentu yang sudah terstandarisasi. Beberapa parameter yang sering digunakan sebagai parameter pencemaran air adalah sebagai berikut :

1.       Parameter Fisika

Parameter-parameter fisika yang biasanya digunakan untuk menentukan kualitas airmeliputi suhu, kecerahan dan kekeruhan, warna, konduktivitas, padatan total, padatanterlarut, padatan tersuspensi, dan salinitas
a.       Temperature (suhu)
Suhu berhubungan erat dengan aktifitas organism air dan kelarutan oksigendalam air. Temperatur air secara teoritis dapat bervariasi antara 0oC sampaidengan 100oC. Temperatur air di Indonesia pada umumnya bervariasi antara 15C sampai dengan 35oC.Nilai baku mutu untuk temperature adalah deviasi 3 untuk kelas air I-III dandeviasi 5 untuk kelas air IV. Deviasi diukur dari keadaan normalnya.
b.      Padatan tersuspensi / Total Suspended Solid (TSS)
TSS adalh padatan yang dapat terambil dengan filter. TSS dapat termasuk :endapan lumpur, humus, dan sampah. Tingginya konsentrasi suspended soliddapat menyebabkan beberapa masalah untuk beberapa peralatan industry dankehidupan organism akuatik.Tingginya TSS dapat menghambat masuknya sinar matahari ke dalam perairan.Jika hal tersebut terjadi, proses fotosintesis akan terhambat.
c.       Padatan Terlarut / Total Dissolved Solid (TDS)
TDS adalah padatan dalam air yang dapat melewati filter (biasanya denganukuran pori 0.45 µm. TDS merupakan ukuran jumlah material terlarut dalam air.Material tersebut dapat termasuk : karbonat,bikarbonat, klorida, sulfat, phosphate,nitrate, kalsium, magnesium, sodium, ion organic dan ion-ion yang lain. Perubahan konsentrasiTDS dapat berbahaya karena densitas air menentukan aliran air ke dalam dan keluar sel organism. Jika TDS terlalu tinggi atau rendah, pertumbuhan beberapaorganisme akuatik dapat terganggu, dan mungkin menyebabkan kematian.
d.      Padatan Total
Padatan total merupakan jumlah dari keseluruhan padatan dalam air. Secarakuantitatif, padatan total / total solid (TS) merupakan jumlah dari TSS dan TDS.
e.      Kekeruhan /turbiditas
Turbiditas biasanya berbanding lurus dengan TSS, sebabsemakin banyak padatan tersuspensi dalam air, akan menyebabkan warna airmakin keruh. Turbiditas diukur menggunakan alat nephelometric turbidimeter,dan dinyatakan dalam satuan NTU / Nephelometric Turbidimetri Unit.

2.       Parameter Kimia

a.       pH
pH merupakan ukuran keberadaan ion hydrogen dalam air. Konsentrasi ionhydrogen dalam air murni yang netral adalah 1x10-7g/liter (pH=7). pH berkaitanerat dengan arbondioksida dan alkalinitas. Pada pH<5, alkalinitas dapatmencapai nol. Semakin tinggi nilai pH, semakin tinggi pula nilai alkalinitas dansemakin rendah kadar karbondioksida bebas. Larutan yang bersifat asam (pHrendah) bersifat korosif.

b.      Oksigen terlarut
Oksigen merupakan salah satu gas yang terlarut dalam perairan. Sumber oksigenterlarut dapat berasal dari difusi oksigen yang terdapat di atmosfer (sekitar 35%)dan aktivitas fotosintesis oleh tumbuhan air dan fitoplankton. Kadar oksigen yangterlarut di perairan alami bervariasi, tergantung pada suhu, salinitas, turbulensiair, dan tekanan atmosfer. Semakin besar suhu dan ketinggian serta semakin keciltekanan atmosfer, maka kadar oksigen terlarut semakin kecil. Kelarutan oksigen juga berkurang dengan meningkatnya salinitas, sehingga kadaroksigen di laut cenderung lebih rendah daripada kadar oksigen di perairan tawar

c.       BOD
BOD5merupakan parameter yang dapat digunakan untuk menggambarkankeberadaan bahan organic di perairan. Hal ini disebabkan BOD5dapatmenggambarkan jumlah bahan organic yang dapat diuraikan secara biologis,yaitu jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk memecahkan atau mengoksidasi bahan-bahan organic menjadi karbondioksidadan air. Nilai BOD5yang tinggi menunjukkan semakin besarnya bahan organicyang terdekomposisi menggunakan sejumlah oksigen di perairan. Juga,peningkatan nilai BOD5merupakan indikasi menurunnya kandungan oksigenterlarut di perairan karena adanya aktivitas organism pengurai.

d.      COD
Nilai COD biasanya selalu lebih besar daripada BOD5. Hal tersebut bisadikarenakan pada perairan lebih banyak tercemar bahan organic yang mampudiuraikan secara kimia dibandingkan penguraian secara biologi.Nilai baku mutu untuk COD adalah 10 mg/L untuk air kelas I, 25 mg/L untuk airkelas II, 50 mg/L untuk air kelas III, dan 100 mg/L untuk air kelas IV.

e.      Nitrit (N-NO2-)
Nitrogen dapat ditemukan di perairan dalam bentuk nitrit, nitrat, dan ammonia.Nitrit merupakan senyawa nitrogen beracun yang biasanya ditemukan dalam jumlah yang sangat sedikit. Pada manusia, keracunan nitrit dapat menyebabkanpenyakit yang disebut methemoglobinemia. Hal ini dikarenakan senyawa nitritdapat mengikat hemoglobin dalam darah, sehingga dapat mengurangikemampuan hemoglobin sebagai pembawa oksigen dalam darah. Tingginya kadarnitrit juga dapat mengakibatkan kanker pada lambung dan saluran pernafasanpada orang dewasa.Nilai baku mutu untuk nitrit adalah 0,06 mg/L untuk air kelas I-III, dan 0 mg/Luntuk air kelas IV.

f.        Nitrat (N-NO3-)
Oleh karena nitrit dapat dengan mudah dioksidasikan menjadi nitrat, maka nitratadalah senyawa yang paling sering ditemukan di dalam air bawah tanah maupunair yang terdapat di permukaan. Pencemaran oleh pupuk nitrogen, termasuk ammonia anhidrat seperti juga sampah organic hewan maupun manusia dapatmeningkatkan kadar nitrat di dalam air.

g.       Amoniak (N-NH3)
Amonia di perairan danau dapat berasal dari nitrogen organic dan nitrogenanorganik yang terdapat dalam tanah dan air hasil dekomposisi bahan organicoleh mikroba dan jamur. Selain itu, ammonia juga berasal dari denitrifikasi padadekomposisi limbah oleh mikroba pada kondisi anaerob. Ammonia juga dapatberasal dari limbah domestic dan limbah industry.Nilai baku mutu untuk nitrat adalah 0,5mg/L untuk air kelas I, dan 0mg/L untuk air kelas II-IV.

3.       Parameter Biologi.

Parameter biologis yang sering digunakan untuk mengethui kualitas air adalah kandungan total coliform, termasuk di dalamnya adalah fecal coliform.

Total Coliform
Bakteri coliform dapat digunakan sebagai indicator adanya pencemaran feses ataukotoran manusia dan hewan di dalam perairan. Golongan bakteri ini umumnyaterdapat di dalam feses manusia dan hewan. Keberadaan bakteri ini di dalam airtidak dikehendaki, baik ditinjau dari segi kesehatan, estetika, kebersihan maupunkemungkinan terjadinya infeksi yang berbahaya. Beberapa jenis penyakit dapatditularkan oleh bakteri coliform melalui air, terutama penyakit perut seperti tipus,kolera dan disentri. Bakteri coliform juga merupakan bakteri indicator dalammenilai tingkat higienitas suatu perairan.
  
Akibat pencemaran air
Akibat pencemaran air adalah penurunan kualitas air dan gangguan penggunaannya. Dalam batas-batas tertentu badan-badan air mampu membersihkan atau memurnikan dirinya sendiri (self purification) terhadap bahan- bahan pencemar yang masuk ke dalamnya. Pencemaran terjadi bila batas daya dukung untuk membersihkan dirinya terlampaui. Dampak negatif dari pencemaran ini antara lain adalah pengurangan oksigen terlarut, peningkatan derajad eutrofikasi, penurunan keanekaragaman biota air, penurunan kualitas air, peningkatan biaya sosial tinggi sebagai akibat langsung maupun tidak langsung.

Penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran air
Tidak menggunakan pupuk dan pestisida secara berlebihan, karena sisa pupuk dan pestisida akan mencemari air di lingkungan tanah pertanian. Tidak menggunakan deterjen fosfat, karena senyawa fosfat merupakan makanan bagi tanaman air seperti enceng gondok yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air.



DAFTAR PUSTAKA
Dian, Ratna. 2010. Identifikasi Pencemaran Air.https://www.scribd.com/doc/32696630/Identifikasi-Zat-Pencemar-Air

( Anonim ). 2016. Komponen Pencemaran Air. http://www.indonesian-publichealth.com/komponen-pencemaran-air/

Warohmah, Nur. 2009. Zat Pencemar Air dan Akibat yang di Timbulkan.http://war27.blogspot.co.id/2009/11/zat-pencemar-air.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.