Stoikiometri adalah dasar perhitungan kimia yang menyatakan relasi kuantitatif rumus kimia dan persamaan kimia. Materi yang perlu dipahami yaitu, dari konsep mol dan massa molar, rumus empiris dan rumus molekular, dasar stoikiometri larutan dan gas ideal dan penulisan dan penyetaraan reaksinya, disertai contoh soal dan pembahasannya.
Kata Kunci: Mol,kimia,materi,molar,konsep
KONSEP MOL
Konsep mol digunakan untuk menentukan rumus kimia suatu senyawa, baik rumus empiris (perbandingan terkecil atom dalam senyawa) maupun rumus molekul (jumlah atom dalam senyawa)
Dalam mereaksikan zat, banyak hal yang perlu kita perhatikan misalnya wujud zat berupa gas, cair dan padat. Cukup sulit bagi kita untuk mereaksikan zat dalam ketiga wujud zat tersebut, dalam bentuk padat dipergunakan ukuran dalam massa (gram), dalam bentuk cair dipergunakan volume zat cair dimana didalamnya ada pelarut dan ada zat yang terlarut.
Demikian pula yang berwujud gas memiliki ukuran volume gas.Kondisi ini menuntut para ahli kimia untuk memberikan satuan yang baru yang dapat mencerminkan jumlah zat dalam berbagai wujud zat. Avogadro mencoba memperkenalkan satuan baru yang disebut dengan mol. Definisi untuk 1 (satu) mol adalah banyaknya zat yang mengandung partikel sebanyak 6.023 x 1023. Bilangan ini dikenal dengan Bilangan Avogadro yang dilambangkan dengan huruf N.
Bagan di atas menunjukkan persamaan yang menyatakan hubungan jumlah mol dengan jumlah partikel untuk atom dan molekul. Dengan mempertimbangkan aspek massa zat, 1 mol zat didefinisikan sebagai massa zat tersebut yang sesuai dengan massa molekul relatifnya (Mr) atau massa atomnya (Ar). Untuk 1 mol zat Karbon maka memiliki massa sesuai dengan massa atom Karbon, diketahui dari tabel periodik bahwa massa atom karbon adalah 12 sma, sehingga massa zat tersebut juga 12 gram. Untuk itu 1 mol zat dapat kita ubah kedalam bentuk persamaan :
Jumlah Mol ( n )
|
Massa ( m )
|
Volum Gas ( V )
|
Jumlah Partikel ( X )
|
Kemolaran ( M )
|
1. Massa Atom Relatif (Ar)Dalam perhitungan kimia tidak digunakan massa absolut tetapi digunakan massa atom relatif (Ar). Massa atom relatif (Ar) adalah perbandingan massa rata-rata satu atom suatu unsur terhadap 1/12 massa atom 12C atau 1 sma (satuan massa atom) = 1,66 x 10-24 gram. Contoh: Ar H = 1,0080 sma dibulatkan 1 Ar C = 12,01 sma dibulatkan 12 Ar N = 14,0067 sma dibulatkan 14 Ar O = 15,9950 sma dibulatkan 16 Daftar massa atom relatif (Ar) dapat dilihat dalam tabel periodik 2. Massa Molekul Relatif (Mr)Massa molekul relatif (Mr) merupakan bilangan yang menyatakan perbandingan massa satu molekul suatu senyawa terhadap 1/12 massa atom12C. Massa molekul realtif (Mr) sama dengan jumlah massa atom relatif (Ar) dari semua atom penyusunnya.3. Mol (n)Atom merupakan bagian terkecil yang menyusun suatu unsur, sedangkan molekul merupakan bagian terkecil yang menyusun suatu senyawa. Atom dan molekul selanjutnya disebut partikel elementer. Satuan internasional untuk atom dan molekul adalah mol. Satu mol zat adalah jumlah zat yang mengandung partikel elementer sebanyak bilangan Avogadro (L), yaitu 6,02 x 1023. Jumlah mol dinyatakan dengan lambang n.1 mol unsur = 6,02 x 1023 atom unsur tersebut 1 mol senyawa = 6,02 x 1023 molekul senyawa tersebut
Sehingga n = jumlah partikel /(6,02 X 1023 )
sebagai contoh :
1 mol H2O = 1 X (6,02 X 1023 )
Berarti dalam 1 mol H2O terdapat 6,02 X 1023
4. Massa Molar
Massa satu mol unsur atau massa satu mol senyawa disebut massa molar. Massa satu mol unsur sama dengan massa atom relatif (Ar) atom tersebut dalam gram, sedangkan massa satu mol senyawa sama dengan massa molekul relatif (Mr) senyawa tersebut dalam gram. Sehingga n ( mol ) = massa ( gram )/ Ar atau Mr ( gram/mol )
5. Volum MolarVolum molar adalah volum satu mol gas. Satu mol gas mengandung 6,02 x 1023 molekul. Berarti, setiap gas yang jumlah molekulnya sama, jumlah molnya juga sama. Sesuai dengan hukum Avogadro, pada temperatur (T) dan tekanan (P) yang sama, semua gas dengan volum (V) yang sama mengandung jumlah mol (n) yang sama
Penerapan Hukum Avogadro Pada Berbagai Keadaan
a. Keadaan pada Temperatur dan Tekanan Standar (STP = Standard Temperature and Pressure) Berdasarkan hipotesis Avogadro dan persamaan gas ideal, volum 1 mol setiap gas pada keadaan standar (STP), yaitu pada P = 1 atm dan T = 0°C = 273 K adalah 22,4 liter.
Sehingga n ( mol ) = volume/ 22,4 (liter/mol )
b. Keadaan pada Temperatur dan Tekanan Bukan Standar
Pada keadaan bukan standar, volum molar dihitung dengan persamaan gas ideal PV = nRT (T dalam Kelvin)
c. Keadaan pada Temperatur dan Tekanan Gas Lain yang Diketahui
Pada temperatur dan tekanan sama, gas-gas yang volumnya sama memiliki jumlah mol yang sama, sehingga perbandingan volum pada temperatur dan suhu yang sama akan sama dengan perbandingan molnya.
Jadi , V1/ V2 = n1/n2
V1 = volum gas 1
V2 = volum gas 2 n1 = jumlah mol gas 1 n2 = jumlah mol gas 2
B. Elektrolit
Elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai ke dalam bentuk ion-ion dan selanjutnya larutan menjadi konduktor elektrik, ion-ion merupakan atom-atom bermuatan elektrik.Elektrolit bisa berupa air, asam, basa atau berupa senyawa kimia lainnya. Elektrolit umumnya berbentuk asam, basa atau garam.
Daftar Pustaka:
|
@J04-Farah,@J12-Sinta,@J13-Silvia,@Kel-J02
BalasHapussoal:
Apakah rumus kimia yang tepat untuk senyawa Aluminium sianida ?
@J01-Triyatno, @J02-Rizky, @J03-Angga, @kel-J01
BalasHapusJawab:Al(CN)3