Dwi Arif Rahman
Dasar Ilmu Kimia
Ilmu kimia adalah cabang
dari ilmu fisik yang mempelajari
tentang susunan, struktur, sifat, dan perubahan materi. Ilmu kimia meliputi topik-topik seperti
sifat-sifat atom, cara atom membentuk ikatan kimia untuk menghasilkan senyawa kimia, interaksi zat-zat melalui gaya antarmolekul yang menghasilkan sifat-sifat umum dari materi, dan
interaksi antar zat melalui reaksi kimia untuk membentuk zat-zat yang berbeda.
· Kata kunci: Hukum
Dasar Kimia
Hukum kimia adalah hukum alam yang relevan dengan bidang kimia. Konsep paling fundamental
dalam kimia adalah hukum konservasi
massa, yang menyatakan
bahwa tidak terjadi perubahan kuantitas materi sewaktu reaksi kimia biasa. Fisika modern menunjukkan bahwa sebenarnya yang terjadi adalah
konservasi energi, dan bahwa energi dan massasaling berhubungan; suatu
konsep yang menjadi penting dalam kimia nuklir. Konservasi energi menuntun ke suatu konsep-konsep penting mengenai kesetimbangan, termodinamika, dan kinetika.
1. Hukum
Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
Pada tahun
1774 Lavoisier memanaskan timah dengan oksigen dalam suatu wadah tertutup.
Dengan menggunakan neraca dan penimbangan yang teliti ia berhasil membuktikan
bahwa massa sistem tidak berubah meskipun timah telah bereaksi dengan oksigen
menghasilkan serbuk berwarna putih. Ia menemukan keteraturan dari hasil
pengamatannya sebagai Hukum Kekekalan Massa. Hukum yang ditemukan berdasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh
Lavoisier tersebut berbunyi :
“Pada setiap
reaksi kimia, massa zat-zat yang bereaksi adalah sama dengan massa zat- zat
hasil reaksi”
Pernahkah Anda
memperhatikan sepotong besi yang dibiarkan di udara terbuka, dan pada suatu
waktu kita akan menemukan, bahwa besi itu telah berubah menjadi karat besi.
Jika kita timbang massa besi sebelum berkarat dengan karat besi yang
dihasilkan, ternyata massa karat besi lebih besar. Benarkah demikian? Dari kejadian tersebut, kita mendapatkan gambaran bahwa seolah-olah dalam
suatu reaksi kimia, ada perbedaan massa zat, sebelum dan sesudah reaksi, sesuai
dengan hukum kekekalan massa. Hukum kekekalan massa, dalam menyetarakan
persamaan reaksi, artinya massa zat sebelum reaksi sama dengan massa sesudah
reaksi.
2. Hukum
Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
Joseph Louis
Proust pada tahun 1797 melakukan sederetan percobaan mengenai perbandingan
jumlah zat-zat yang bereaksi. Misalnya pada pembentukan senyawa natrium klorida
dari unsur-unsurnya, perbandingan jumlah natrium dan klor dalam suatu reaksi
selalu tetap, yaitu 39,0% natrium dan 61% klor. Demikian pula untuk reaksi
kimia yang lain. Bahwa setiap 1
gram gas hidrogen bereaksi dengan 8 gram oksigen, menghasilkan 9 gram air. Hal
ini membuktikan bahwa massa hidrogen dan massa oksigen yang terkandung dalam
air memiliki perbandingan yang tetap yaitu 1 : 8, berapapun banyaknya air yang
terbentuk. Dari percobaan yang
dilakukannya, Proust mengemukakan teorinya yang terkenal dengan sebutan, Hukum
Perbandingan Tetap, yang berbunyi:
“Perbandingan
massa unsur-unsur penyusun suatu senyawa selalu tetap”
Penyimpangan Hukum
Proust
Hukum Proust merupakan
hukum yang amat berguna pada pembahasan stoikiometri, tetapi perlu diketahui
bahwa sekalipun hukum ini amat berguna dalam dasar-dasar kimia modern, hukum
perbandingan tetap tidak selalu berlaku untuk semua senyawa. Hukum Proust tidak berlaku untuk senyawa-senyawa yang mengandung komposisi
isotop yang berbeda. Komposisi isotop dapat berbeda sesuai sumber dari unsur
yang membentuk senyawa tersebut. Selain itu, hukum Proust juga tidak berlaku
pada polimer, baik polimer alami maupun polimer buatan. Dalton menyelidiki perbandingan unsur-unsur tersebut pada setiap senyawa
dan didapatkan suatu pola keteraturan. Pola tersebut dinyatakan sebagai hukum
Perbandingan Berganda yang bunyinya:
“Bila dua unsur
membentuk lebih dari satu senyawa, dimana massa salah satu unsur tetap (sama),
maka perbandingan massa unsur yang lainnya merupakan bilangan bulat dan
sederhana”
Perbandingan atom
unsur-unsur dalam suatu rumus kimia ditunjukkan dengan angka yang bulat, dan
bukan dengan angka pecahan. Sebagai contoh, karbon monoksida (CO) mempunyai
perbandingan antara atom C dan atom O sama dengan 1 : 1, yang berarti
perbandingan atom untuk membuat 1 molekul CO tanpa ada sisa atom C atau atom O
kita harus mengambil 1 atom C dan 1 atom O sesuai dengan perbandingan atom-atom
dalam rumus kimia senyawanya.
3. Hukum
Perbandingan Berganda (Hukum Dalton)
John Dalton
pertama kali mengemukakan pengamatan ini pada 1803. Beberapa tahun sebelumnya,
kimiawan Perancis telah mengemukakan hukum perbandingan tetap. Dalton merumuskan
hukum ini berdasarkan pengamatan-pengamatan terhadap nilai- nilai perbandingan
Proust. Kedua hukum ini merupakan penemuan penting untuk menjelaskan bagaimana
senyawa terbentuk dari atom-atom.
Hukum perbandingan berganda lebih baik dibuktikan dengan
menggunakan senyawa sederhana. Hukum ini tidak bekerja pada senyawa non
stokiometrik, polimer, dan oligomer.
Misalnya karbon bereaksi dengan oksigen membentuk karbondioksida
(CO2) dan karbonmonoksida (CO). Jika jumlah karbon yang bereaksi
pada masing-masing adalah 1 gram, maka diamati bahwa pada karbonmonoksida yang
terbentuk akan terdapat 1,33 gram oksigen dan 2,67 gram oksigen pada
karbondioksida. Perbandingan massa oksigen mendekati 2:1, yang perbandingan
bilangan bulat sederhana, mematuhi hukum perbandingan berganda.
4. Hukum Perbandigan Volume (Hukum Gay Lussac)
Hukum perbandingan volume adalah hukum yang membahas tentang reaksi zat –
zat yang berupa gas. Kita tahu bahwa gas itu selain memiliki massa (buktinya
dapat kalian lihat saat kita membeli gas untuk memasak yang dibeli dalam satuan
kg/massa), gas juga memilki volume, suhu dan tekanan tertentu yang dapat diukur
besarnya.
Pada tahun
1808, Joseph Louis Gay Lussac melakukan percobaan dengan mereaksikan gas
hidrogen dan gas nitrogen sehingga terbentuk ammonia. Pada suhu dan tekanan
yang sama, ternyata untuk membentuk 2 volume gas ammonia, volume hidrogen yang
dibutuhkan adalah tiga kali volume gas nitrogen.
Yang diperhatikan gay lussac dari percobaannya
tersebut adalah perbandingan volume perekasi nya yang merupakan bilangan bulat
dan sederhana dan keadaan ini terjadi pada suhu dan tekanan yang sama (P,T
sama). Berdasarkan fakta ini kemudian gay lussac membuat pernyataan yang
kemudian dikenal dengan hukum perbandingan volume.
“Pada suhu dan tekanan yang sama, volume gas gas yang
bereaksi dan volume gas-gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat
sederhana.“
Hukum
perbandingan volume dari Gay Lussac dapat kita nyatakan sebagai berikut.
“Perbandingan volume gas-gas sesuai dengan koefisien
masing-masing gas.”
Hukum
Charles
Hukum Charles juga kadang-kadang disebut Hukum Gay-Lussac
atau Hukum Charles Gay-Lussac, karena Gay-Lussac lah yang pertama
kali mempublikasikan penemuan ini pada 1802. Jacques Charles telah menemukannya
lebih dahulu pada 1787, namun tidak mempublikasikannya. Belakangan hukum ini
lebih sering disebut hukum Charles karena kemudian Gay-Lussac menemukan
hukum-hukum lain yang dinamakan sesuai namanya.
5. Hipotesis Avogadro (Hukum Avogadro)
Pada awalnya Avogadro
mengajukan suatu hipotesis sehingga dikenal hipotesis Avogadro, namun sekarang
sudah terbukti kebenarannya sehingga disebut Hukum Avogadro. Namun hipotesis avogadro sudah melekat
di ingatan banyak orang ketimbang kata hukum Avogadro. Supaya lebih memahami hukum Avogardo, mari kita
lihat cara pemikiran ilmuwan terdahulu dalam menemukan teori ini.
Berkaitan dengan fakta yang ditemukan Gay Lussac, pada
tahun 1811, seorang pakar kimia Italia bernama Amadeo Avogadro mengajukan
hipotesis “konsep molekul” untuk menjelaskan fakta yang ditemukan Gay Lussac.
Bunyi Hipotesis Avogadro itu adalah:
“pada suhu dan
tekanan tetap, semua gas apapun yang volumenya sama akan mengandung jumlah
molekul yang sama“.
Hipotesis avogadro didasarkan
pada sejumlah cuplikan dari jenis gas yang sama dengan volume berbeda, dan
didasarkan apda cuplikan gas yang volumenya sama tetapi jenis gas berbeda.
Menurut Avogadro, 1 volum gas hidrogen akan mengandung
jumlah molekul yang sama banyak dengan 1 volume gas klor. Karena itu, jika
perbandingan volumenya adalah 1:1, maka perbandingan jumlah molekulnya juga
1:1. Penjelasan Avogadro untuk reaksi pembentukan gas hidrogen klorida yang
ditemukan Gay Lussac adalah:
1 volume hidrogen + 1 volume klor →
2 volume hidrogen klorida
n molekul hidrogen + n molekul klor → 2n molekul hidrogen klorida
1 molekul hidrogen + 1 molekul klor → 2 molekul hidrogen klorida
n molekul hidrogen + n molekul klor → 2n molekul hidrogen klorida
1 molekul hidrogen + 1 molekul klor → 2 molekul hidrogen klorida
Berdasarkan hal itu, Avogadro mengemukakan gagasan
bahwa bagian terkecil suatu materi tidak selalu merupakan atom tunggal, tetapi
dapat juga berupa kumpulan atom yang dinamakan molekul. Pada reaksi di atas
terbentuk dua molekul hidrogen klorida, yang dihasilkan dari satu molekul gas
hidrogen dan satu molekul gas klor. Dengan demikian, setiap molekul hidrogen
dan molekul klor terdiri dari dua buah atom sejenis.
Bila perbandingan volume di atas dinyatakan sebagai
perbandingan atom akan menimbulkan kesalahan, sebab bila perbandingan volume
diartikan sebagai perbandingan atom, maka:
1 volum hidrogen + 1 volume klor → 2 volume hidrogen
klorida
n atom hidrogen + n atom klor → 2n molekul hidrogen klorida
1 atom hidrogen + 1 atom klor → 2 molekul hidrogen klorida
n atom hidrogen + n atom klor → 2n molekul hidrogen klorida
1 atom hidrogen + 1 atom klor → 2 molekul hidrogen klorida
Persamaan itu dapat diartikan bahwa satu molekul
hidrogen klorida dihasilkan dari setengah atom hidrogen dan setengah atom klor.
Hal ini tentu menyalahi teori atom Dalton, yang menyatakan bahwa atom merupakan
bagian terkecil dari suatu unsur yang tidak dapat dipecah lagi. Dengan
demikian, hipotesis molekul dari Avogadro dapat diterima, dan dianggap sebagai
teori molekul.
Pengertian
Materi Kimia https://id.wikipedia.org/wiki/Kimia, Kisnadwi, 2017. Ringkasan Materi
Hukum Hukum Dasar Kimia https://bisakimia.com/2017/08/19/ringkasan-materi-hukum-hukum-dasar-kimia/
, Sasrawan, 2012. Hukum Dasar Kimia http://hedisasrawan.blogspot.com/2012/11/hukum-hukum-dasar-kimia-artikel-lengkap.html, Vernandes, 2016. Hukum
Perbandingan Volume, Gay Lussac https://www.avkimia.com/2016/10/hukum-perbandingan-volume-hukum-gay-lussac.html, Hasannudin, 2018. Hukum Avogadro
atau Hipotesis Avogadro http://kimiadasar.com/hukum-avogadro-atau-hipotesis-avogadro/
@K12-Aris
BalasHapusmemberikan kita pengetahuan tentang kimia dasar yang sudah lama.
nilai= 75
Artikel baguss,penyajian tulisan rapih,penyajian materi bagus tapi daftar pustaka masih kurang
BalasHapus75
@K24-Galang
BalasHapusMandmapnya biasa saja kurang menarik
Nilai:76
@K24-Galang
BalasHapusMandmapnya biasa saja kurang menarik
Nilai:76
@K28-Rofiqoh
BalasHapusTingkatkan lagi mind mapnya
nilai: 78