POLIMER
@ProyekH03
Oleh
: Ryan Bagas Saputra
ABSTRAK
Polimer, yaitu suatu molekul
raksasa atau makro molekul. Suatu polimer terbuat dari ribuan satuan berulang
dari bagian kecil yang disebut monomer. Selanjutnya monomer-monomer itu akan
bereaksi dengan menghasilkan polimerisasi dimer (dua bagian) dan kemudian
menjadi trimer, tetramer dan akhirnya setelah sederetan tahap reaksi akan
menghasilkan molekul polimer. Perkembangan ilmu kimia polimer pada hakikatnya
seiring dengan usaha manusia untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya dengan
memanfaatkan ilmu kimia dan teknologi. Sintesis berbagai jenis bahan polimer
dapat dimanfaatkan dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam penggunaannya polimer
sintesis menggantikan logam, kayu, kulit dan bahan alami lainnya dengan harga
yang jauh lebih murah. Berbagai macam barang yang diperlukan dalam kehidupan
sehari-hari dapat dibuat dari polimer sintetis, misalnya perabot rumah tangga
(dari plastik), bahan pakaian (nilon, pliester), alat pembungkus, alat
transportasi, bahan organ manusia seperti ginjal, jantung dan tulang dari bahan
polimer sintesis.
PENDAHULUAN
Kita hidup dalam era polimer. Bahan-bahan polimer
alam yang sejak dahulu telah dikenal dan dimanfaatkan, seperti kapas, wool, dan
damar. Polimer sintesis dikenal mulai tahun 1925, dan setelah hipotesis
makromolekul yang dikemukakan oleh Staudinger mendapat hadiah Nobel pada tahun
1955, teknologi polimer mulai berkembang pesat. Beberapa contoh polimer
sintesis yang ada dalam kehidupan sehari-hari, antara lain serat-serat tekstil
poliester dan nilon, plastik polietilena untuk botol susu, karet untuk ban
mobil dan plastik poliuretana untuk jantung buatan.
LANDASAN TEORI
Pengertian Polimer
Suatu
molekul raksasa (makromolekul) yang terbentuk dari susunan ulang molekul kecil
yang terikat melalui ikatan kimia disebut polimer (poly = banyak; mer =
bagian). Suatu polimer akan terbentuk bila seratus atau seribu unit molekul
yang kecil yang disebut monomer, saling berikatan dalam suatu rantai.
Jenis-jenis monomer yang saling berikatan membentuk suatu polimer terkadang
sama atau berbeda.
Struktur Polimer
Bila
Anda ingin memahami struktur polimer, Anda dapat mengidentifikasi monomer yang
secara berulang-ulang menyusun polimer tersebut. Karena polimer merupakan
molekul yang besar, maka polimer umumnya disajikan dengan menggambarkan hanya
sebuah rantai. Sebuah rantai yang digambarkan tadi harus mencakup paling tidak
satu satuan ulang yang lengkap.
Klasifikasi Polimer
Polimer
umumnya diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok antara lain atas dasar jenis
monomer, asal, sifat termal, dan reaksi pembentukannya.
1. Klasifikasi Polimer Berdasarkan Jenis Monomernya
·
Homopolimer
Homopolimer merupakan
polimer yang terdiri dari satu macam monomer, dengan struktur polimer. . . – A
– A – A – A – A – A –. . . Salah satu contoh pembentukan homopolimer dari
polivinil klorida.
·
Kopolimer
Kopolimer merupakan
polimer yang tersusun dari dua macam atau lebih monomer. Contoh: polimer SBS
(polimer stirena-butadiena-stirena)
2. Polimer Berdasarkan Asalnya Berdasarkan asalnya,
Polimer dibedakan atas polimer alam dan polimer
buatan. Polimer alam telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, seperti
amilum, selulosa, kapas, karet, wol, dan sutra. Polimer buatan dapat berupa
polimer regenerasi dan polimer sintetis. Polimer regenerasi adalah polimer alam
yang dimodifikasi. Contohnya rayon, yaitu serat sintetis yang dibuat dari kayu
(selulosa). Polimer sintetis adalah polimer yang dibuat dari molekul sederhana
(monomer) dalam pabrik.
·
Polimer sintetis
yang pertama kali yang dikenal adalah bakelit yaitu hasil kondensasi fenol
dengan formaldehida, yang ditemukan oleh kimiawan kelahiran Belgia Leo
Baekeland pada tahun 1907. Bakelit merupakan salah satu jenis dari
produk-produk konsumsi yang dipakai secara luas. Beberapa contoh polimer yang
dibuat oleh pabrik adalah nylon dan poliester, kantong plastik dan botol, pita
karet, dan masih banyak produk lain yang Anda lihat sehari-hari.
·
Polimer alam.
Laboratorium bukan satu-satunya tempat mensintesis polimer. Sel- sel kehidupan
juga merupakan pabrik polimer yang efisien. Protein, DNA, kitin pada kerangka
luar serangga, wool, jaring laba-laba, sutera dan kepompong ngengat, adalah
polimer-polimer yang disintesis secara alami. Serat-serat selulosa yang kuat
menyebabkan batang pohon menjadi kuat dan tegar untuk tumbuh dengan tinggi
seratus kaki dibentuk dari monomer-monomer glukosa, yang berupa padatan
kristalin yang berasa manis.
3. Polimer Berdasarkan Reaksi Pembentukannya
·
Polimer Adisi.
Reaksi pembentukan teflon dari monomer-monomernya tetrafluoroetilen, disebut
reaksi adisi. Perhatikan Gambar 7 yang menunjukkan bahwa monomer etilena
mengandung ikatan rangkap dua, sedangkan di dalam polietilena tidak terdapat
ikatan rangkap dua.
·
Polimer
Kondensasi Polimer kondensasi terjadi dari reaksi antara gugus fungsi pada
monomer yang sama atau monomer yang berbeda. Dalam polimerisasi kondensasi
kadang-kadang disertai dengan terbentuknya molekul kecil seperti H2O, NH3, atau
HCl.
KESIMPULAN
Polimer
merupakan senyawa makromolekul yang terbentuk dari susunan ulang molekul kecil
(monomer). Reaksi penggabungan dari monomer menjadi polimer disebut reaksi
polimerisasi. Polimer umumnya diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok antara
lain atas dasar jenis monomer, asal, sifat thermal, dan reaksi pembentukannya.
Berdasarkan
jenis monomernya, polimer dibedakan atas homopolimer dan kopolimer. Homopolimer
merupakan polimer yang tersusun dari satu macam monomer, sedangkan kopolimer
merupakan polimer yang tersusun dari dua macam atau lebih monomer.
Berdasarkan
asalnya, polimer dibedakan atas polimer alam dan polimer sintesis. Berdasarkan
sifat thermalnya, polimer dibedakan atas polimer termoseting yaitu polimer
tidak dapat larut dalam pelarut apapun, tidak meleleh jika dipanaskan, lebih
tahan terhadap asam dan basa, jika dipanaskan akan rusak dan tidak dapat
kembali seperti semula dan struktur molekulnya mempunyai ikatan silang antar
rantai, dan polimer termoplastik yang bersifat mudah larut pada pelarut yang
sesuai, pada suhu tinggi akan lunak, tetapi akan mengeras kembali jika
didinginkan dan struktur molekulnya linier atau bercabang tanpa ikatan silang
antar rantai. Berdasarkan reaksi pembentukkannya, polimer dibedakan atas
polimer adisi dan polimer kondensasi.
DAFTAR PUSTAKA
Efan,
Ahmad. 2010. Polimer. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Jember
Hidayat,
Alfia & Kholil, Muhammad. 2017. Kimia Industri dan Teknologi Hijau.
Nuryetti.
Hermansyah, Heri. & Nasikin, Muhammad. 2012. BIONANOKOMPOSIT : PELUANG
POLIMER ALAMI SEBAGAI MATERIAL BARU SEMIKONDUKTOR. Jurnal Riset Industri. 6(1).
75-85.
Yuliani,
Galuh. 2008. Gambaran Umum tentang Polimer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.