Abstrak
Kimia lingkungan merupakan bidang ilmu yang mempelajari
proses kimia dalam lingkungan yang dipengaruhi oleh aktivitas manusia. Dampak
dari adanya industri – industri kimia inilah yang dipelajari dari materi kimia
lingkungan ini. Dampak tersebut dapat dirasakan pada skala lokal, polutan udara
di kawasan perkotaan atau toksik yang timbul dari limbah kimia yang dibuang
pada kawasasn industry. Sedangkan pada skala globalnya, dapat dilihat melalui
penipisan ozon dilapisan statosfer, pemanasan global, dan hujan asam. Materi
mengenai pencemaran lingkungan ini sangat penting untuk diketahui oleh
masyarakat luas agar tercipta rasa untuk dapat menjaga lingkungan agar tidak
terjadi dampak yang lebih berbahaya.
Isi
Palar, (2008) mengemukakan, bahwa pencemaran atau polusi
adalah suatu kondisi yang telah berubah dari bentuk asal pada keadaan yang
lebih buruk. Pergeseran bentukk tatanan dari kondisi asal pada kondisi yang buruk
ini dapat terjadi sebagai akibat masukan dari bahan – bahan pencemar atau
polutan. Bahan polutan tersebut pada umumnya mempunyai sifat racun atau toksisk
yang berbahaya bagi organisme hidup. Toksiisitas atau daya racun dari polutan
itulah yang kemudian menjadi pemicu terjadinya pencemaran.
Pencemaran lingkungan diklasifikasikan menjadi Pencemaran
Udara, Pencemaran Air, Pencemaran Tanah, Pencemaran Suara, Pencemaran
Radioaktif, Pencemaran Termal, dan Pencemaran Cahaya.
Pencemaran Udara merupakan yang paling berbahaya jika
dibandingkan dengan jenis pencemaran lainnya. Dan pada akhirnya manusia pula yang akan dirugikan oleh pencemaran itu sendiri. Sebagai gambaran, paparan jangka panjang dari polusi udara, dapat menyebabkan penyakit pernafasan kronis, kanker paru - paru dan penyakit lainnya. Bahan kimia beracun yang mengkontaminasi banyak spesies tumbuhan dan hewan, menyebabkan predatornya menjadi tidak aman. Di sisi lain, lebihdari satu milyar manusia tidak memiliki akses terhadap air bersih dan 2,4 milyar tidak memiliki sanitasi yang memadai, hal itu menempatkannya pada resiko tertular penyakit mematikan menurut WWF, (2015).
Oleh karena itu, banyak hal yang harus mulai diperhatikan oleh masyarakat, agar bahaya - bahaya yang mungkin terjadi tersebut tidak menjadi kenyataan. Berikut merupakan cara - cara pencegahan terhadap bahaya pencemaran lingkungan:
1. Membuang sampah pada tempatnya
Membuang sampah ke sungai atau selokan akan meyebabkan aliran airnya terhambat. Akibatnya, samapah akan menumpuk dan membusuk. Sampah yang membusuk selain menimbulkan bau tidak sedap juga akan menjadi tempat berkembang biak berbagai jenis penyakit. Selain itu, bisa meyebabkan banjir pada musim hujan.
Salah satu cara untuk menanggulangi sampah terutama sampah rumah tangga adalah dengan memanfaatkannya menjadi pupuk kompos. Sampah-sampah tersebut dipisahkan antara sampah organik dan anorganik. Selanjutnya, sampah organik ditimbun di dalam tanah sehingga menjadi kompos. Adapun sampah anorganik seperti plastik dan kaleng bekas dapat di daur ulang menjadi alat rumah tangga dan barang-barang lainnya.
2. Penanggulangan limbah industri
Limbah dari industri terutama yang mengandung bahan-bahan kimia, sebelum dibuang harus diolah terlebih dahulu. Hal tersebut akan mengurangi bahan pencemar di perairan. Denan demikian, bahan dari limbah pencemar yang mengandung bahan-bahan yang bersifat racun dapat dihilangkan sehingga tidak mengganggu ekosistem.Menempatkan pabrik atau kawasan industri di daerah yang jauh dari keramaian penduduk. Hal ini dilakukan untuk menghindari pengaruh buruk dari limbah pabrik dan asap pabrik terhadap kehidupan masyarakat.
Anonimus. Upaya Pencegahan Pencemaran Lingkungan. https://diyanahfajriyah.wordpress.com/kelas-vii-2/pencemaran-udara/dampak-dan-upaya-pencegahan-pencemaran-lingkungan/ Diakses pada 11 Agustus 2018 jam 12.00
CEF. 2015. What is pollution?. Conserve Energy Future. Diakses pada 11 Agustus 2018 jam 13.20
Hidayat, Atep Afia. Dan Kholil, Muhammad.2017. Kimia, Industri dan Teknologi Hijau.
Palar,H.2008.Pencemaran Lingkungan. Perpustakaan Digital UT. http:/www.pustaka.ut.ac.id/dev25/index.php?option=comcontent&view=article&id=224:biol4420-pencemaran-lingkungan&catid=86&Itemid=489 Diakses pada 11 Agustus 2018 jam 12.20
WWF. 2015. Pollution - overview.Worl Wildlife Fund. http://www.worldwide-life.org/threats/polution Diakses pada 11 Agustus 2018 jam 13.00
Oleh karena itu, banyak hal yang harus mulai diperhatikan oleh masyarakat, agar bahaya - bahaya yang mungkin terjadi tersebut tidak menjadi kenyataan. Berikut merupakan cara - cara pencegahan terhadap bahaya pencemaran lingkungan:
1. Membuang sampah pada tempatnya
Membuang sampah ke sungai atau selokan akan meyebabkan aliran airnya terhambat. Akibatnya, samapah akan menumpuk dan membusuk. Sampah yang membusuk selain menimbulkan bau tidak sedap juga akan menjadi tempat berkembang biak berbagai jenis penyakit. Selain itu, bisa meyebabkan banjir pada musim hujan.
Salah satu cara untuk menanggulangi sampah terutama sampah rumah tangga adalah dengan memanfaatkannya menjadi pupuk kompos. Sampah-sampah tersebut dipisahkan antara sampah organik dan anorganik. Selanjutnya, sampah organik ditimbun di dalam tanah sehingga menjadi kompos. Adapun sampah anorganik seperti plastik dan kaleng bekas dapat di daur ulang menjadi alat rumah tangga dan barang-barang lainnya.
Limbah dari industri terutama yang mengandung bahan-bahan kimia, sebelum dibuang harus diolah terlebih dahulu. Hal tersebut akan mengurangi bahan pencemar di perairan. Denan demikian, bahan dari limbah pencemar yang mengandung bahan-bahan yang bersifat racun dapat dihilangkan sehingga tidak mengganggu ekosistem.Menempatkan pabrik atau kawasan industri di daerah yang jauh dari keramaian penduduk. Hal ini dilakukan untuk menghindari pengaruh buruk dari limbah pabrik dan asap pabrik terhadap kehidupan masyarakat.
3. Penanggulangan pencemaran udara
Pencemaran udara akibat sisa dari pembakaran kendaraan bermotor dan asap pabrik, dapat dicegah dan ditanggulangi dengan mengurangi pemakaian bahan bakar minyak. Perlu dipikirkan sumber pengganti alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan, seperti kendaraan berenergi listrik. Selain itu, dilakukan usaha untuk mendata dan membatasi jumlah kendaraan bermotor yang layak beroperasi. Terutama pengontrolan dan pemeriksaan terhadap asap buangan dan knalpot kendaraan bermotor.
Pencemaran udara akibat sisa dari pembakaran kendaraan bermotor dan asap pabrik, dapat dicegah dan ditanggulangi dengan mengurangi pemakaian bahan bakar minyak. Perlu dipikirkan sumber pengganti alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan, seperti kendaraan berenergi listrik. Selain itu, dilakukan usaha untuk mendata dan membatasi jumlah kendaraan bermotor yang layak beroperasi. Terutama pengontrolan dan pemeriksaan terhadap asap buangan dan knalpot kendaraan bermotor.
4. Penghijauan dan Penanaman Pohon
Tumbuhan mampu menyerap CO2 di udara untuk fotosintesis. Adanya jalur hijau akan mengurangi kadar CO2 di udara yang berasal dari asap kendaraan bermotor atau asap pabrik. Dengan demikian, tumbuhan hijau bisa mengurangi pencemaran udara. Selain itu, tumbuhan hijau melepaskan O2 ke atmosfer.
Tumbuhan mampu menyerap CO2 di udara untuk fotosintesis. Adanya jalur hijau akan mengurangi kadar CO2 di udara yang berasal dari asap kendaraan bermotor atau asap pabrik. Dengan demikian, tumbuhan hijau bisa mengurangi pencemaran udara. Selain itu, tumbuhan hijau melepaskan O2 ke atmosfer.
5. Penggunaan pupuk dan obat pembasmi hama tanaman yang sesuai
Pemberian pupuk pada tanaman dapat meningkatkan hasil pertanian. Namun, di sisi lain dapat menimbulkan pencemaran jika pupuk tersebut masuk ke perairan. Eutrofikai merupakan salah satu dampak negatif yang ditimbulkan oleh pupuk buatan yang masuk ke perairan. Begitu juga dengan penggunaan obat anti hama tanaman. Jika penggunaannya melebihi dosis yang ditetapkan akan menimbulkan pencemaran. Selain dapat mencemari lingkungan juga dapat meyebabkan musnahnya organisme tertentu yang dibutuhkan, seperti bakteri pengurai atau serangga yang membantu penyerbukan tanaman. Pemberantasan hama secara biologis merupakan salah satu alternatif yang dapat mengurangi pencemaran dan kerusakan ekosistem pertanian.
Pemberian pupuk pada tanaman dapat meningkatkan hasil pertanian. Namun, di sisi lain dapat menimbulkan pencemaran jika pupuk tersebut masuk ke perairan. Eutrofikai merupakan salah satu dampak negatif yang ditimbulkan oleh pupuk buatan yang masuk ke perairan. Begitu juga dengan penggunaan obat anti hama tanaman. Jika penggunaannya melebihi dosis yang ditetapkan akan menimbulkan pencemaran. Selain dapat mencemari lingkungan juga dapat meyebabkan musnahnya organisme tertentu yang dibutuhkan, seperti bakteri pengurai atau serangga yang membantu penyerbukan tanaman. Pemberantasan hama secara biologis merupakan salah satu alternatif yang dapat mengurangi pencemaran dan kerusakan ekosistem pertanian.
6. Pengurangan pemakaian CFC
Untuk menghilangkan kadar CFC di atmosfer diperlukan waktu sekitar seratus
tahun salah satu cara penanggulangannya yaitu dengan mengurangi penggunaan CFC
yang tidak perlu oleh manusia. Mengurangi penggunaan penggunaan CFC dapat
mencegah rusaknya lapisan ozon di atmosfer sehingga dapat mengurangi pemanasan
global.
Daftar Pustaka
Anonimus. Upaya Pencegahan Pencemaran Lingkungan. https://diyanahfajriyah.wordpress.com/kelas-vii-2/pencemaran-udara/dampak-dan-upaya-pencegahan-pencemaran-lingkungan/ Diakses pada 11 Agustus 2018 jam 12.00
CEF. 2015. What is pollution?. Conserve Energy Future. Diakses pada 11 Agustus 2018 jam 13.20
Hidayat, Atep Afia. Dan Kholil, Muhammad.2017. Kimia, Industri dan Teknologi Hijau.
Palar,H.2008.Pencemaran Lingkungan. Perpustakaan Digital UT. http:/www.pustaka.ut.ac.id/dev25/index.php?option=comcontent&view=article&id=224:biol4420-pencemaran-lingkungan&catid=86&Itemid=489 Diakses pada 11 Agustus 2018 jam 12.20
WWF. 2015. Pollution - overview.Worl Wildlife Fund. http://www.worldwide-life.org/threats/polution Diakses pada 11 Agustus 2018 jam 13.00
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.