Nama : ALIFIANA
Kode : @G31
Kimia Anorganik
Kimia
anorganik berkaitan dengan sifat dan perilaku senyawa anorganik, yang meliputi
logam, mineral, dan senyawa organologam.
A.Senyawa Anorganik
1.Amonia
adalah sumber nitrogen dalam pupuk, dan ini adalah salah satu bahan kimia
anorganik utama yang digunakan dalam produksi nilon, serat, plastik, poliuretan,
hidrazin, dan bahan peledak.
2.Klorin
digunakan dalam pembuatan polivinil klorida, Bahan kimia pertanian, dan
obat-obatan, serta bahan kimia untuk pengolahan air dan sterilisasi.
3.Titanium dioksida adalah oksida titanium alami, yang digunakan
sebagai pigmen bubuk putih pada cat, pelapis, plastik, kertas, tinta, serat,
makanan, dan kosmetik.
B.Struktur
Senyawa Anorganik
a.AMONIA
a.AMONIA
Amonia NH3 memiliki
struktur tetrahedral. Namun untuk memahami struktur amonia, harus
mempertimbangkan inversi atom nitrogen.
b.DIBORAN
adalah reaksi
antara magnesium borida dan air yang menghasilkan boron trihidrida BH3.
c.SENYAWA
GAS MULIA
Gas mulia
membentuk senyawa biner dengan oksigen dan fluorin yang keduanya memiliki
keelektronegativan tinggi.
d.FEROSEN
Ferosen adalah
senyawa terdiri atas dua cincin sikopentadienil yang melapisi kedua sisi atom
Fe dan senyawa ini merupakan contoh pertama kelompok senyawa yang disebut
dengan senyawa sandwich.
C.Reaksi Anorganik
1.Reaksi
untuk mengenali ion besi (III) melalui uji kualitatif
a.
Mereaksikan larutan yang mengandung Fe3+ dengan ion OH- menghasilkan endapan
berwarna karat dari Fe(OH)3
b. Mereaksikan
larutan yang mengandung ion Fe3+ dengan larutan kalium heksasianoterat (II)
yang akan menghasilkan endapan biru gelap (biru prusi) dari KFe[Fe(CN)6]
c.
Mereaksikan larutan yang mengandung ion fe3+ denga larutan kalium tiosianat
menghasilkan larutan yang berwarna dari on [Fe(CNS)]2+
2.Reaksi
Pembuatan Kobalt (II) Oksida
Kobalt oksida
dapat diperoleh dengan cara memanaskan senyawa kobalt karbonat atau kobalt
nitrat dan dilakukan tanpa udara. Adanya udara dapat mengakibatkan terbentuknya
Co3O4 yang merupakan campuran dari kobalt (II) dan kobalt (III).
3.Reaksi
Pembuatan Nikel Murni dengan Proses Mond
Pembuatan
nikel murni dengan proses Mond bertujuan untuk memperoleh logam Nikel yang mempunyai tingkat kemurnian yang tinggi.
Caranya yaitu mereduksi nikel (II) oksida dengan reduktor campuran gas CO dan
gas hydrogen pada temperature sekitar 350° C. Nikel yang belum murni diperoleh
senyawa yang mudah menguap dari nikel karbonil Ni(CO)4. Nikel karbonil yang diperoleh
kemudian dipisahkan dari hasil samping lain. Jika dipanaskan pada temperatur
±200°C akan diperoleh nikel murni.
4.Reaksi
Pembentukan Kompleks Nikel dimetil glioksin
Pembentukan
kompleks nikel dimetil glioksin dapat dibuat dengan cara mereaksikan DMG dengan
larutan garam nikel (II) beramoniak yang akan menghasilkan endapan berwarna
merah terang dari senyawa nikel dimetil glioksin [Ni(DMG)2].
D.Bidang
Kimia Anorganik
Kimia
anorganik sering dibagi menjadi subbidang kimia solid-state, kimia organologam,
dan kimia bioinorganik.
1.
Solid-State Chemistry (Kimia Benda Padat)
Ahli kimia solid-state mempelajari
struktur dan sifat senyawa anorganik untuk membuat bahan baru yang lebih
bermanfaat.
2.
Kimia organometalik
Bidang penelitian yang sangat aktif
dalam beberapa tahun terakhir adalah studi senyawa kimia organologam,senyawa
yang terdiri dari logam transisi yang terikat pada kelompok kimia organik.
3. Kimia Anorganik Biologis
Ahli kimia anorganik (bioinorganik)
biologis meneliti peran logam dalam tubuh manusia, seperti bagaimana oksigen
mengikat secara reversibel ke zat besi dalam sel darah merah.
Daftar Pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.