.

Sabtu, 18 Agustus 2018

Beban Berat Sungai Citarum



ABSTRAK



Sungai citarum mengalir dari hulunya di Gunung wayang selatan kota Bandung mengalir ke utara dan bermuara di laut jawa. Citarum mengaliri 12 wilayah administrasi kabupaten/kota. Citarum menyuplai air untuk kebutuhan penghidupan 28 Juta masyarakat, Sungai yang merupakan sumber air minum untuk masyarakat di Jakarta, Bekasi, Karawang, Purwakarta, dan Bandung. Dengan panjang sekitar 269 km mengaliri areal irigasi untuk pertanian seluas 420.000 hektar. Citarum merupakan sumber dari denyut nadi perekonomian Indonesia sebesar 20% GDP (Gross Domestic Product) dengan hamparan industri yang berada di sepanjang sungai Citarum. Namun ironisnya beban berat dan potensi yang demikian pentingnya tersebut terancam oleh penurunan kualitas air sungai karena beban pencemaran yang terus meningkat telah melampaui daya tampung sumber air tersebut. Beban pencemaran terbesar berasal dari limbah penduduk dan industri sehingga memerlukan prioritas penanganan utama dalam upaya pengendalian pencemaran air.

Isi


Kondisi Citarum saat ini merupakan potret parahnya pengelolaan air permukaan di Indonesia. Hasil pemantauan yang dilakukan oleh 30 Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Propinsi Jawabarat pada tahun 2008 terhadap 35 sungai menunjukkan bahwa pada umumnya status mutu air sudah tercemar berat.
Sumber-sumber pencemaran terbesar berada di daerah hulu sungai sehingga merupakan beban berat bagi ketiga buah waduk yang berada di hilirnya. Potensi beban-beban pencemaran organik (BOD). Menurut Anang Sudarna (Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Jabar) yang dikutip dari daerah.sindonews.com dia mengatakan , pencemaran lingkungan, terutama di daerah aliran sungai (DAS)  Citarum meningkat sejak industri tumbuh subur di Jabar. Sebagian besar industri itu bergerak di bidang tekstil. Parahnya,  dari ribuan pabrik yang beroperasi di tepi DAS Citarum, hanya sedikit yang memiliki instalasi pengolahan limbah (Ipal) memadai.  Sebagian besar tidak punya sehingga membuang limbah cair langsung ke Citarum.  Akibatnya,  lingkungan tercemar berat. Sawah-sawah di Kabupaten Bandung mengalami pencemah limbah berbahaya. Kemungkinan nasi yang dikonsumsi masyarakat telah tercemar. Bisa dipastikan kini jarang sekali ditemui air yang layak karna memang Citarum yang begitu diandalkan untuk memenuhi kebutuhan air didaerah ini.

Walaupun sudah diketahui penyebab utamanya yang sebagian besar memang berasal dari limbah industri namun tidak bisa langsung dilakukan penindakan karna emang sisi lain adanya regulasi yang masih mengakomodasi kemampuan teknologi dari pihak industri dengan pertimbangan agar roda perekonomian tetap berjalan. Dengan harapan para industri di sekitaran aliran sungai citarum mampu menaati peraturan baku mutu yang ada, sehingga hasil olahan limbah akan memenuhi semua parameter yang diatur. Namun perlu diketahui salah satu solusinya kembali kepada pengguna dan pemanfaatan sungai ctarum sendiri sala satunya terletak pada prinsip kehati-hatian dan pendekatan pencegahan, karena instalasi pengolahan limbah industri (end-of-pipe system) tidak dapat mengatasi semua jenis limbah industri. Bahan kimia berbahaya dan beracun harus ditangani sejak dari sumbernya. Mulai dari rancangan produk dan proses, langkah-langkah harus dilakukan untuk mengurangi dan pada akhirnya mengeliminasi penggunaan bahan kimia berbahaya dan beracun melalui substitusi. Selain itu masyarakat pun dituntut untuk lebih peduli terhadap lingkungan selain memang harus menjaga mereka juga harus melindungi dengan cara tidak membuang limbah rumah tangga ke sungai Citarum, karna demi membebaskan sungai Citarum dari limbah perlu kerjasama dari semua elemen masyarakat. Karna menjaga Citarum akan menyelamatkan Kehidupan dimasa yang akan datang.




Daftar Pustaka:
Anonim. 2018. Ci Tarum. Wikipedia. https://id.wikipedia.org/wiki/Ci_Tarum
Bukit. Terangna Nana. Dan A. Yusuf Iskandar. 2002. Beban Pencemaran Limbah Industri dan Status Kualitas Air Sungai Citarum. Jurnal Teknologi Lingkungan, Vol. 3 No.2, Mei 2002: 98:100
Birry. Ahmad Ashov. Dan Meutia. Hilda. 2012. Bahan Beracun Lepas Kendali. GREENPEACE ASIA TENGGARA, Hal: 3.
Warsudi. Agus. 2018. Pencemaran Citarum Sejak Berdiri Industri Di Jabar. “https://daerah.sindonews.com/read/1270938/21/pencemaran-citarum-terjadi-sejak-berdiri-industri-di-jabar-1515050655” (Diakses jam 11.59 tanggal 18 Agustus 2018)
Anonim. 2018. Citarum Nadiku Mari Rebut Kembali. “http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/toxics/Air/citarum/” (Diakses jam 12.04 tanggal 18 Agustus 2018)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.