Oleh : Agus Rahman Saleh
Abstrak : energy yang sekarang masih banyak
digunakan oleh masyarakat umumnya ialah energy yang tidak terbarukan yang
menggunakan fosil sebagai bahan bakarnya. Seperti minyak bumi, gas dan batu
bara. Sedangkan ketiga bahan bakar tersebut jumlah nya terbatas di alam dan
cepat atau lampat akan habis. Selain merusak ekosistem, eksplorasi nya juga
mengganggu keseimbangan lingkungan. Dan juga dapat menimbulkan pemanasan global
karena efek dari gas buang nya dapat meningkatkan kadar gas karbon monoksida di
atmosfer. Sudah saat nya kita berlaih ke energy yang lebih ramah lingkungan,
tidak cukup ramah lingkungan, energy tersebut harus dapat terbarukan demi kehidupan
yang lebih baik.
Kata kunci : energy, renewable,
Menurut BPET (2014) ada banyak alasan mengapa
energi terbarukan (energy hijau) menjadi pilihan. Diantaranya relatif tidak
mahal, bersifat netral akan karbon, dan kebanyakan tidak menimbulkan polusi. Sumber
energi terbarukan tersedia banyak pilihan antara lain: energy tenaga matahari,
energi tenaga angin, energi tenaga air, dan biomassa.
Menurut Wardhani potensi energi terbarukan
seperti biomasa, panas bumi, energi surya, energi air, dan energi angin cukup
besar. Hanya saja sampai saat ini pemanfaatannya masih sangat terbatas. Hal ini
antara lain disebabkan oleh harga energi terbarukan yang belum kompetitif bila
dibandingkan dengan harga energi fosil yang masih disubsidi, penguasaan
teknologi yang rendah sehingga nilai impornya tinggi, keterbatasan dana untuk
penelitian, pengembangan, maupun investasi dalam pemanfaatan energi terbarukan
serta infrastruktur yang kurang memadai.
Selama ini energi terbarukan lebih banyak
dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik mengingat listrik merupakan kebutuhan
yang sangat penting baik sebagai penerangan dirumah-rumah maupun untuk
menggerakkan industri. Namun demikian, ada juga beberapa jenis energi
terbarukan yang dikonsumsi secara langsung walaupun jumlahnya masih sangat
sedikit. Padahal pengembangan energi terbarukan merupakan salah satu solusi
penting bagi keberlanjutan pembangunan khususnya sektor energi.
Namun energi terbarukan
untuk di Indonesia bukan tanpa kendala. Menurut Wardhani dimana
sebagian besar penyediaannya masih bergantung pada energi fosil dan
pengembangan sumber–sumber energi terbarukan masih sangat terbatas.
Sementara
permintaan energi semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk
dan pembangunan yang terus berkembang. Disamping itu ketidaksesuaian antara
lokasi sumberdaya energi dengan daerah pengguna energi serta infrastruktur di
berbagai tempat yang minim telah menyebabkan keterbatasan akses masyarakat
terhadap energi. Selain itu, kesenjangan pendapatan masyarakat yang cukup
tinggi semakin menambah kompleksitas permasalahan di sektor energi.
Ketergantungan Indonesia terhadap energi fosil terutama minyak bumi menimbulkan kekhawatiran mengingat energi tersebut bukan energi yang terbarukan. Dengan tingkat eksploitasi yang dilakukan saat ini tanpa penemuan cadangan baru yang signifikan serta kapasitas kilang yang cenderung stagnan, akan menyebabkan jumlah cadangannya di dalam negeri semakin menipis.
Ketergantungan Indonesia terhadap energi fosil terutama minyak bumi menimbulkan kekhawatiran mengingat energi tersebut bukan energi yang terbarukan. Dengan tingkat eksploitasi yang dilakukan saat ini tanpa penemuan cadangan baru yang signifikan serta kapasitas kilang yang cenderung stagnan, akan menyebabkan jumlah cadangannya di dalam negeri semakin menipis.
Daftar Pustaka
Hidayat, Atep Afia., Kholil, Muhammad. 2017. Kimia Industri dan Teknologi Hijau.
Jakarta: Pantona Media.
Wardhani, Indrasari. Energi
Terbarukan. https://www.wwf.or.id/tentang_wwf/upaya_kami/iklim_dan_energi/solusikami/mitigasi/energi_terbarukan.cfm.
diakses pada 17 februari 2018.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.