.

Sabtu, 03 Februari 2018

Proses Pembuatan dari Serat Sampai Menjadi Pakaian

Oleh: Marselina Umasugi (@F13-Marselina)

Abstrak
Sasaran akhir kebijakan pembangunan perkebunan adalah meningkatkan tingkat ekspor produksinya dan juga untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negeri. Hal ini dapat dicapai dengan meningkatkan produktivitas dan meningkatkan efisiensi produksinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja kapas-pertanian untuk mengumpulkan data input-outputnya, fungsi data produksi theototton termasuk kemungkinan produksi perbatasan, dan juga melihat variabel mana yang dapat mempengaruhi fungsi produksi. Hasilnya menunjukkan bahwa rata-rata TE (TechnicalEfficiency) untuk petani kapas sampel adalah 0,70 pada distribusi normal. Penerapan teknologi baru pada kapas molekuler transgenik dan kerjasama dengan perusahaan operasional kemungkinan dapat memberi alternatif calon petani di masa depan karena memberikan manfaat agreater dari pada yang mereka dapatkan sebelumnya dengan menanam kapas varietas lokal. Hal ini didukung oleh analisis sensitivitas dimana harga biji kapas berkurang sehingga petani masih diuntungkan. Biji kapas transgenik memiliki tingkat perkecambahan dan kelayakan yang lebih baik serta kualitas dan kualitas produksi panennya yang lebih tinggi. Hasil ini dapat dicapai hanya jika semua persyaratan agronomi fisik seperti tahap vegetatif agro-iklim yang menguntungkan dipenuhi secara memadai selain pemupukan yang direkomendasikan.

Kata Kunci : Kapas

Isi
Kapas adalah serat yang dihasilkan oleh tanaman kapas (Gossypium hirsitum) tanaman kapas ini mempunyai banyak species dan diperkirakan sejumlah 30-40species yang tersebar diseluruh belahan dunia dari daerah yang beriklim tropis hinggasubtropis. Sedangkan yang paling banyak digunakan untuk produksi pakaian adalah tanaman kapas jenis Gossypium hirsitum yang tingkat penggunaanya mencapai 90%dari produksi kapas didunia.

Produksi Serat

Produksi serat dari tahun ketahun dapat dikatakan tetap. Tetapi presentasi terhadap seluruh produksi serat-serat tekstil makin lama makin menurun karena kenaikan yang pesat dari produksi serat-serat kain buatan.
Hal ini disebabkan karena pengembangan serat-serat alam terbatas pada luas tanah dan iklim.

Menurut asal seratnya, maka serat dapat digolongkan menjadi:
  1. Serat alam, ialah serat yang telah tersedia di alam
  2. Serat buatan, ialah serat yang dibuat oleh manusia
Proses pemintalan
Secara umum proses pemintalan benang dibagi atas tahap-tahap berikut :
  1. Pembukaanà proses memisahkan serat-serat mentah menjadi gumpalan-gumpalan serat atau serat tunggal.
  2. Mencampuràmencampur jumbai-jumbai serat.
  3. Membersihkanàmembuang benda-benda asing dalam serat mentah.
  4. Carding àmemisahkan serat menjadi elemen tunggal
  5. Doubling àsaling menutupi ikatan-ikatan serat
  6. Pereganganàperegangan dan finning ikatan-ikatan benang
  7. Twisting àmemberi pilihan yang cocok pada ikatan-ikatan serat
Proses pembuatan benang menjadi kain
  • Ginning
  • Spinning
  • Waving
  •  Treatment
  • Finishing

Daftar Pustaka

Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil. 2017. Kimia, Industri dan Teknologi Hijau.Jakarta: Pantona Media

Nugraheni, Artha. 2013. Proses Pembuatan dari Serat Sampai Menjadi Pakaian. https://arthanugraheni.wordpress.com/2013/12/16/proses-pembuatan-dari-serat-sampai-menjadi-pakaian/ diakses tanggal 03 Februari 2017


Syam, Amirudin. 2012. Analisis Efisiensi Produksi Komoditas Kapas. http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=12985 diakses tanggal 03 Februari 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.