.

Sabtu, 03 Februari 2018

Peran Bioteknologi Dalam sebagai energi pengganti fosil oleh ,@F30-Hanafiah

Abstrac




Bioteknologi merupakan terapan dari biologi dan biokimia yang melibatkan pembuatan dan modifikasi bahan genetika dan organisme untuk kepentingan tertentu .bioteknologi dapat diterapkan ke beberapa bidang dalam kehidupan sehari-hari ,salah satunya adalah di sector energy .
Dengan telah dirumuskannya kebijakan strategis pengelolaan energi nasional tahun 2005-2025 yang berprinsippada kebijakan harga, diversifikasi, dan konservasi energi, maka Indonesia telah berada di jalur yang benar.
Diversifikasi energi adalah pemanfaatan energi alternatif, salah satunya adalah bahan bakar nabati, yang merupakan energi alternatif yang mudah diperoleh. Beberapa kendala yang dihadapi adalah adanya kompetisi dengan penyediaan bahan pangan; struktur biaya produksi yang tergantung dengan skala produksi, struktur pasar yang belum terkonsolidasi dan ketersediaan bahan penunjang produksi bahan baku.
Menggunakan bioteknologi dalam sumber-sumber energi alternatif mungkin menjadi gelombang masa depan yang sangat baik dan mempunyai potensi untuk menggerakkan mobil dan penerangan rumah masa depan.
Kata kunci: energi, energi alternatif, bahan bakar nabati
ISI
Permintaan energi untuk keperluan industri, transportasi dan kebutuhan rumah tangga akan terus meningkat sedangkan bahan bakar yang berasal dari fosil kapasitasnya semakin menurun, sehingga perlu dicari alternatifnya. Penelitian terus berupaya mendapatkan energi yang dapat bersaing dan banyak yang melakukan melalui pendekatan secara bioteknologi dalam mencari sumber-sumber energy alternatif sebagai pilihan untuk mensuplai bahan bakar. Biomassa adalah hasil dari bioteknologi dalam sumber-sumber energi alternatif.
Biomassa adalah bahan organik yang terbuat dari tumbuhan atau hewan dan berasal dari residu pertanian dan kehutanan, kota dan limbah industri dan perairan darat dan tumbuh tanaman khusus untuk keperluan energi. Biomassa yang merupakan sumber energi terbarukan dapat diubah menjadi energi dan digunakan sebagai alternatif minyak bumi.
Penggunaan biomasa di bidang bioteknologi energi alternatif menggunakan teknologi ramah lingkungan. Etanol dan biodiesel berasal dari tanaman pertanian seperti kelapa sawit, jagung dan kedelai dan sedang meningkat digunakan dengan cara biokonversi. Dari semua bahan bakar nabati, yang paling banyak digunakan adalah bio-etanol dan merupakan alternative yang sangat baik untuk bensin. Hal ini juga digunakan untuk meningkatkan tingkat oktan dan mengurangi polusi.
Bio-etanol adalah bahan bakar berbasis alkohol yang terbuat dari gula dan pati ditemukan dalam jagung, sorgum biji-bijian dan gandum oleh fermentasi dan proses penyulingan. Biopremium adalah campuran premium dengan etanol atau bahan bakar cair yang merupakan hasil percampuran 98% premium dan 2% ethanol. Bioetanol yang dipakai sebagi campuran premium ini di ambil dari ubi kayu. Namun kadar etanol disini hanya 2% artinya pengunaan minyak bumi sebagai energi yang tidak dapat diperbaharui masih sangatlah besar. Pemanfaatan bio-etanol apabila kita bandingkan dengan Amerika Serikat dan Brasil yang sudah menggunakan bahan bakar tersebut dikenal sebagai gasohol di Amerika Serikat dan di Brasil sebagai bensin tipe C. Dua campuran umum di AS adalah E10 dan E85 yang mengandung 10% dan 85% etanol. Sedangkan campuran yang umum di Brasil adalah bensin tipe C dan jenis oktan tinggi, yang mengandung 20-25% ethanol .
Etanol ini diperoleh dari proses sintesa kimia yang disebut hidrasi, sedangkan bioetanol direkayasa dari biomassa (tanaman) melalui proses biologi (enzimatik dan fermentasi).
Bahan baku bioetanol sebagai berikut :
1.      Bahan berpati, singkong, atau ubi kayu, ubi jalar,tepung sagu, biji jagung, biji sorgum,gandum kentang, ganyong, garut, umbi dahlia, dan lain-lain.
2.      Bahan bergula, berbentuk molasess (tetes tebu), nira tebu, nila kelapa, nila batang sorgum manis, nira aren (enau), nira nipah, gewang, nira lontar dan lain-lain.
3.      Bahan berselulosa, berupa limbah logging,limbah pertanian seperti jerami padi, ampas tebu, jenggel(tongkol) jagung, onggok (limbah tapioka), batang pisang, serbuk gergaji (grajen) dan lain-lain.

Saat ini bio-massa cukup tersedia untuk mengganti 30% dari seluruh konsumsi bensin saat ini. Penggunaan bioteknologi dalam sumber-sumber energy alternatif memang muncul banyak pilihan untuk masa depan kita untuk mengurangi ketergantungan pada minyak dari fosil dan menjadi lebih mandiri dan ramah lingkungan. Menggunakan bioteknologi dalam sumber-sumber energi alternatif mungkin menjadi gelombang masa depan yang sangat baik dan mempunyai potensi untuk menggerakkan mobil dan penerangan rumah masa depan

Kesimpulan
Pengembangan industri bahan bakar nabati memberikan peluang bagi Negara berkembang untuk memanfaatkan potensi biomassa sehingga dapat memberikan kontribusi positif dalam mengupayakan pencapaian target yang telah dicanangkan dalam MDG.
Berdasarkan perhitungan produksi biopremium akan ekonomis jika harga minyak bumi diatas 40 dolar Amerika per barrel. Pemanfaatan bioteknologi menjadi pilihan terbaik dalam meningkatkan produktivitas untuk menghasilkan energy alternatif yang berkelanjutan yang menggunakan bahan baku biomassa. Industri bioteknologi adalah rantai nilai yang mengkonversikan produk pertanian dan limbah pertanian menjadi gula melalui proses kimia/fisika dengan atau tanpa enzim dan konversi dari gula memanfaatkan biokatalis atau fermentasi mikroba menjadi bioenergi, bahan dasar kimia, biomaterial dan bioplastik termasuk bahan kimia adi (fine chemicals); bahan perantara untuk industry farmasi; dan bahan baku industry makanan.
Indonesia yang saat ini bukan merupakan Negara pengekspor minyak bumi dan telah menjadi Negara pengimpor maka perlu memikirkan memanfaatkan devisa impor minyak bumi untuk membangun industri bahan bakar nabati nasional. Paradigma merubah dan membangun ekonomi dengan pembangunan bahan bakar nabati sangat bermanfaat tidak saja dipandang dari upaya mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak bumi namun juga sangat bermanfaat untuk penggunaan bahan bakar yang tidak merusak lingkungan dan keamanan nasional dan internasional.

Daftar Pusaka
Hidayat, Atep Afia dan Muhammad Kholil mei 2017 Kimia, industry dan teknologi hijau , Pantona media
Prastowo, Bambang.. Bahan Bakar Nabati Asal Tanaman Perkebunan Sebagai Alternatif Pengganti Minyak Tanah Untuk Rumah Tangga. Perspektif, Vol. 6, No.1, hal. 10-18 (Juni). 2007
Prastowo, Bambang. Potensi Sektor Pertanian Sebagai Penghasil dan Pengguna Energi Terbarukan. Perspektif, Vol. 6, No. 2, hal. 84- 92, 2007
 Sipayung, Tungkot. Era Baru Agrobisnis. Suara Pembaruan, 17 Juni 2008.
http://repository.upnyk.ac.id/535/1/2_Peran_Bioteknologi_Dalam_Mendukung_Energi_Berkelanjutan.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.