.

Sabtu, 03 Februari 2018

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR UNTUK MEMPERBAIKI STRUKTUR KIMIA TANAH

Oleh : Siti Fatimatuzzahra (F08-Siti)

Abstrak

Tanah adalah merupakan elemen penting dalam kehidupan ini, karena diatas tanah manusia melangsungkan hidup dan melakukan segala bentuk aktivitas kehidupan. 
Namun seiring berjalannya waktu, kesuburan yang dimiliki oleh tanah Indonesia banyak yang digunakan sesuai aturan yang berlaku tanpa memperhatikan dampak jangka panjang yang dihasilkan dari pengolahan tanah tersebut.
Dalam beberapa artikel, pengolahan limbah cair industri dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti metode land application dalam industri minyak kelapa sawit. Pemberian limbah cair kelapa dengan metode land application dapat menurunkan pH tanah, C organik (Calsium) dan N total tanah (Nitrogen) , Pemberian limbah cair kelapa dengan metode land application dapat meningkatkan kandungan P tersedia (Phospat) dan K tersedia (Kalium).

Kata Kunci : tanah, limbah industri, limbah cair

Isi Pembahasan

Tanah adalah merupakan elemen penting dalam kehidupan ini, karena diatas tanah manusia melangsungkan hidup dan melakukan segala bentuk aktivitas kehidupan.
Apa jadinya jika tanah yang menjadi tempat kehidupan kita ini tercemar oleh limbah sehingga kita tidak bisa hidup dengan nyaman.

Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya alamnya. Salah satu kekayaan tersebut, Indonesia memiliki tanah yang sangat subur karena berada di kawasan yang umurnya masih muda, sehingga di dalamnya banyak terdapat gunung-gunung berapi yang mampu mengembalikan permukaan muda kembali yang kaya akan unsur hara.

Namun seiring berjalannya waktu, kesuburan yang dimiliki oleh tanah Indonesia banyak yang digunakan sesuai aturan yang berlaku tanpa memperhatikan dampak jangka panjang yang dihasilkan dari pengolahan tanah tersebut.

Salah satu diantaranya, penyelenggaraan pembangunan di tanah air tidak bisa disangkal lagi telah menimbulkan berbagai dampak positif bagi masyarakat luas, seperti pembangunan industri dan pertambangan telah menciptakan lapangan kerja baru bagi penduduk di sekitarnya. Namun keberhasilan itu seringkali diikuti oleh dampak negatif yang merugikan masyarakat dan lingkungan.

Pembangunan kawasan industri di daerah-daerah pertanian dan sekitarnya menyebabkan berkurangnya luas areal pertanian, pencemaran tanah dan badan air yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil/produk pertanian, terganggunya kenyamanan dan kesehatan manusia atau makhluk hidup lain. Sedangkan kegiatan pertambangan menyebabkan kerusakan tanah, erosi dan sedimentasi, serta kekeringan. Kerusakan akibat kegiatan pertambangan adalah berubah atau hilangnya bentuk permukaan bumi (landscape), terutama pertambangan yang dilakukan secara terbuka (opened mining) meninggalkan lubang-lubang besar di permukaan bumi. Untuk memperoleh bijih tambang, permukaan tanah dikupas dan digali dengan menggunakan alat-alat berat. Para pengelola pertambangan meninggalkan areal bekas tambang begitu saja tanpa melakukan upaya rehabilitasi atau reklamasi.

Dampak negatif yang menimpa lahan pertanian dan lingkungannya perlu mendapatkan perhatian yang serius, karena limbah industri yang mencemari lahan pertanian tersebut mengandung sejumlah unsur-unsur kimia berbahaya yang bisa mencemari badan air dan merusak tanah dan tanaman serta berakibat lebih jauh terhadap kesehatan makhluk hidup.

Berdasarkan fakta tersebut, sangat diperlukan pengkajian khusus yang membahas mengenai pencemaran tanah beserta dampaknya terhadap lingkungan di sekitarnya.

Dalam beberapa artikel, pengolahan limbah cair industri dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti metode land application dalam industri minyak kelapa sawit. Pemberian limbah cair kelapa dengan metode land application dapat menurunkan pH tanah, C organik (Calsium) dan N total tanah (Nitrogen) , Pemberian limbah cair kelapa dengan metode land application dapat meningkatkan kandungan P tersedia (Phospat) dan K tersedia (Kalium). Dalam hasil produksi kebun yang menggunakan land application dan non land application ada perbedaan tiap tahun, produksi kebun non land application lebih besar dari kebun land application, hal ini di duga karena perbedaan struktur tanah. Pengaplikasian limbah cair sawit bertujuan untuk mempertahankan produksi buah agar buah yang dihasilkan tidak mengalami penurunan karena faktor umur tanaman. Penggunaan pupuk pada lahan land application lebih kecil dibandingkan pada lahan non land application. Kandungan Minyak dari tandan buah segar (TBS) dari kebun land application dan non land application, menunjukan adanya perbedaan kandungan minyak, dimana TBS dari kebun land application rata-rata mempunyai kandungan minyak lebih besar daripada TBS dari kebun non land application, pada curah hujan yang rendahkadar minyak mesocarp lebih tinggi dari pada curah hujan rendah, disebabkan kadar airnya lebih tinggi.

Artikel lainnya menjelaskan penggunaan eceng gondok dan limbah industry pembuatan tahu pada produksi Biogas.  Biogas adalah campuran gas yang dihasilkan oleh bakteri metanogenik yang terjadi pada material-material yang dapat terurai secara alami dalam kondisi anaerobik. Pada umumnya biogas terdiri atas gas metana (CH4) 50 sampai 70%, gas karbondioksida (CO2) 30 sampai 40%, hidrogen (H2) 5 sampai 10% dan gas-gas lainnya dalam jumlah yang sedikit (Wahyuni, 2008). Eceng gondok dapat digunakan sebagai bahan tambahan dalam campuran isisan digester dan limbah cair pengolahan tahu dapat digunakan sebagai pengencer bahan isian digester biogas. Perbedaan komposisi penambahan eceng gondok ke dalam isian digester tidak berpengaruh nyata terhadap kandungan unsur hara makro yang dihasilkan oleh digester biogas. Penambahan eceng gondok 5% terlihat adanya kenaikan kandungan bahan organik dalam sludge. Menurut Sutanto (2006), bahwa kandungan total bahan organik minimal 20%. Keuntungan bahan organik terhadap kesuburan tanah adalah meningkatkan ketersediaan P dan Fe untuk tanaman. Di samping itu, bahan organik mampu meningkatkan kemampuan tanah mengikat lengas, memperbaiki struktur dan pengatusan tanah. Bahan organik juga memacu pertumbuhan dan perkembangan bakteri dan biota tanah lainnya.



DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Atep Afia dan Kholil, Muhammad. 2017. Kimia, Industri dan Teknologi Hijau. Jakarta

Windyasmara, Ludfia dan Gamayanti, Kunty Novi. 2017. Pengaruh Penambahan Eceng Gondok dan Limbah Cair Pengolahan Tahu Pada Produksi Biogas Terhadap Kualitas Fisik dan Kimia Sludge. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol. 1 No. 1.

Zulkarnain. 2014. Perubahan Beberapa Sifat Kimia Tanah Akibat Pemberian Limbah Cair Industri Kelapa Sawit Dengan Metode Land Application. Jurnal AGRIFOR Volume XIII Nomor 1.

Lharvinosa, Rio. 2012. Studi Pemanfaatan Limbah Cair Sawit Di Land Application Pada Kebun Kelapa Sawit dalam http://lharvino.blogspot.co.id/ pada 3 Februari 2018.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.