Oleh: Fitri Nurul Karimah
(@G15-Fitri)
Abstrak
Dengan terjadinya kerusakan pada bumi ini, diperlukan
aplikasi pada prinsip Kimia Hijau (Green
Chemistry). Dengan prinsip sebagai berikut berikut (1) pencegahan
terbentuknya limbah, (2) ekonomi atom, (3) sintesis kimia yang tidak berbahaya,
(4)perancangan produk kimia yang aman, (5) pemakaian bahan pelarut dan pembantu
yang aman, (6) perancangan efisiensi energi, (7) penggunaan bahan baku terbarukan,
(8) pengurangan langkah proses, (9) penggunaan katalis untuk mempercepat
proses, (10) perancangan produk terbarukan yang ramah lingkungan, (11) analisis
real time untuk pencegahan polusi, (12) menghindari penggunaan bahan kimia yang
berbahaya, toksis, dan tak ramah lingkungan. Dengan pelaksanaan ke-12 prinsip tersebut, berarti green chemistry dapat dipandang sebagai
suatu langkah penting menuju kelestarian lingkungan atau pembangunan berkelanjutan.
Keyword: kimia
hijau, green chemistry, kelestarian lingkungan
Isi
Dengan terus berkembangnya teknologi di era modern ini serta pertumbuhan
penduduk yang terus meningkat sangat mempengaruhi kondisi bumi ini. Perumahan
dibangun dimana-mana, perusahaan mendirikan berbagai gedung maupun pabrik yang
menyumbangkan polusinya ke lingkungan, serta meningkatnya transportasi baik
darat, lautan maupun udara dengan bertambahnya jumlah penduduk diseluruh
belahan dunia. Hal – hal tersebut yang mempengaruhi terjadinya kerusakan yang
ada pada bumi.
Menurut Nurbaity (2011), bahwa abad ke-21 ditandai oleh perkembangan yang
pesat di bidang teknologi telekomunikasi dan transportasi yang mengakibatkan
peningkatan percepatan mobilisasi berbagai produk termasuk sumber daya manusia.
Perkembangan tersebut menuntut SDM yang berkualitas, oleh karena itu upaya
meningkatkan kualitas SDM menjadi agenda pembangunan yang teramat penting.
Dalam hal tersebut untuk mengurangi kerusakan yang terjadi pada bumi dapat
mengaplikasikan green chemistry.
Menurut EPA dalam Hidayat dan Kholil (2017), Kimia Hijau (Green Chemistry) adalah desain produk dan
proses kimia yang berupaya mengurangi atau menghilangkan penggunaan zat
berbahaya. Kimia hijau berlaku untuk seluruh siklus hidup produk kimia, termasuk
desain, manufaktur, penggunaan dan pembuangan akhir. Dalam hal ini kimia hijau
merupakan konsep dan pemikiran mengenai kimia untuk menyelamatkan lingkungan
dari pencemaran.
Menurut Hazel dalam Sudarmin (2013) Penerapan proses
industri berbasis green chemistry akan memberikan keuntungan
keseimbangan antara aspek lingkungan,
ekonomi, dan sosial. Jika suatu proses industri berbasis green
chemistrty, maka industri tersebut akan menjalankan 12 prinsip berikut:
- Pencegahan terbentuknya limbah.
- Ekonomi atom.
- Sintesis kimia yang tidak berbahaya.
- Perancangan produk kimia yang aman.
- Pemakaian bahan pelarut dan pembantu yang aman.
- Perancangan efisiensi energi.
- Penggunaan bahan baku terbarukan.
- Pengurangan langkah proses.
- Penggunaan katalis untuk mempercepat proses.
- Perancangan produk terbarukan yang ramah lingkungan.
- Analisis real time untuk pencegahan polusi.
- Menghindari penggunaan bahan kimia yang berbahaya, toksis, dan tak ramah lingkungan.
Untuk aplikasi prinsip green
chemistry menurut Anggraeni (2012) yaitu pada ibu-ibu rumah tangga. Ibu
rumah tangga biasanya membiarkan limbah organik menumpuk di suatu tempat,
sampai membusuk dan mengeluarkan bau tidak sedap, dan membiarkan limbah organik
dan limbah anorganik bersatu. Untuk itu, perlu ditingkatkan kesadaran untuk
dapat memilah-milah limbah organik yang dapat lapuk dan limbah anorganik yang
sulit lapuk, serta perlu dimotivasi pemikiran dengan gaya hidup 5 R (Reuse,
Reduce, Recycling, Replace, Refill).
Sedangkan untuk industri, dapat memperdalam ilmunya pada pengelolaan IPAL
yang baik dan benar, serta penggunaan bahan baku yang ramah lingkungan. Untuk
masyarakat awam juga dapat mengaplikasikan konsep 3R, serta menggunakan
teknologi yang ramah lingkungan agar tetap terawatnya bumi ini.
Daftar Pustaka
Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil. 2017. Kimia, Industri dan Teknologi
Hijau. Jakarta: Pantona Media
Nurbaity. 2011. Jurnal Riset Pendidikan Kimia Vol. 1 No.1 dalam file:///C:/Users/acer/Downloads/175-Article%20Text-512-1-10-20170323.pdf
(Diunduh pada tanggal 10 Februari 2018)
Sudarmin. 2013. Jurnal Pendidikan
dan Pembelajaran Vol. 20 No. 1 dalam http://journal.um.ac.id/index.php/pendidikan-dan-pembelajaran/article/view/3866/892
(Diunduh pada tanggal 10 Februari 2018)
Anggraeni dkk. 2012. Jurnal Aplikasi Ipteks
untuk Masyarakat. Vol. 1, No. 1 dalam file:///C:/Users/acer/Downloads/8196-13468-1-SM.pdf
(Diunduh pada tanggal 10 Februari 2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.