.

Sabtu, 10 Februari 2018

PENCEMARAN UDARA

PENCEMARAN UDARA

OLEH: KEVIN REINIER


Abstrak:

Menghangatnya isu pemanasan global ini, mengingat timbulnya dampak yang sangat besar terhadap kehidupan di dunia yang diduga menjadi penyebab terjadinya perubahan iklim dunia dengan berbagai akibat yang ditimbulkannya. Pemanasan global suatu fenomena global yang dipicu oleh kegiatan manusia terutama yang berkaitan dengan penggunaan bahan fosil dan kegiatan alih guna lahan. Kegiatan ini menghasilkan gas-gas yang semakin lama semakin banyak jumlahnya di atmosfer, terutama gas karbon dioksida (CO2). Gas CO2 ini yang menjadi biang keladi dari terjadinya pemanasan global melalui proses yang disebut efek rumah kaca.


Kata Kunci: Pencemaran Udara, Efek Rumah kaca, Pemanasan Global

ISI:


      Kimia merupakan disiplin ilmu yang mempelajari sifat, komposisi, dan transformasi materi. setiap materi memiliki sifat tersendiri yang khas, memiliki komposisi yang unikdan memiliki spesifikasi transformasi menjadi bentuk lain nya. (kimia industri dan teknologi hijau)

    Menurut WHO (2012), pencemaran udara merupakan pencemaran ligkungan indoor atau outdoor dengan bahan kimia, agen fisik, atau biologis yang merubah karakteristik atmosfer.
peralatan rumah tangga (seperti kompor gas, AC, Kulkas), kendaraan bermotor, fasilitas industri dan kebakaran hutan merupakan sumber umum dari pencemaran udara.

Menurut Prof. Dr. Rukaesih Achmad, M.Si.
Banyak orang kurang menyadari akan telah terjadinya pencemaran udara, padahal sekitar 15% kematian disebabkan pencemaran udara. Pencemaran udara di kota-kota besar seperti Jakarta telah cukup memprihatinkan. Jakarta sebagai kota metropolitan dibebani oleh kegiatan transportasi yang cukup padat yang memberi sumbangan bahan pencemar udara yang cukup signifikan, demikian halnya untuk kota-kota besar lainnya

1. Efek Rumah Kaca
Sebagian matahari yang dapat mencapai bumi yaitu radiasi dengan panjang gelombang panjang, yaitu sinar infra merah (14.000 24.000 mm) menembus masuk atap dan dinding rumah kaca. Di dalam rumah kaca sinar ini dipantulkan oleh benda-benda yang ada di rumah kaca, tetapi tertahan P 1.4 Kimia Lingkungan  oleh atap atau dinding kaca. Oleh karena itu, udara di dalam rumah kaca suhunya meningkat, lebih tinggi dari pada suhu di luar rumah kaca. Meningkatnya suhu di dalam rumah kaca ini disebut efek rumah kaca (green house effect). Efek rumah kaca ini bisa juga terjadi di dalam ruangan rumah dengan jendela kaca lebar atau terkena sinar matahari atau di dalam mobil dengan jendela tertutup apabila diparkir di tempat yang panas. Di alam terbuka, di atas permukaan bumi efek rumah kaca juga bisa terjadi, dapat diterangkan sebagai berikut. Energi matahari yang masuk ke bumi mengalami: 1. 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer. 2. 25% diserap awan. 3. 45% diabsorpsi permukaan bumi. 4. 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi. Energi yang diabsorpsi dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi infra merah oleh awan dan permukaan bumi. Namun, sebagian besar infra merah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas-gas lainnya untuk dikembalikan ke permukaan bumi.


Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca sesuai dengan kesepakatan Protokol Kyoto adalah sebagai berikut.
1. gas Metana (CH4).
2. gas Nitrooksida (N2O).
3. gas Perfluorocarbon (PFC).
4. gas Hidrofluorocarbon (HFC).
5. gas Sulfurheksafluorida (SF6).

Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca dan disebut gas rumah kaca. Dalam tabel di bawah ini tampak kontribusi gas-gas tersebut pada efek rumah kaca yang akhirnya akan menimbulkan kontribusi terhadap terjadinya pemanasan global (global warming).

2. Pemanasan Global
     Pemanasan global sesungguhnya merupakan gejala naiknya suhu di seluruh permukaan bumi yang terjadi di seluruh dunia yang diduga disebabkan oleh naiknya intensitas efek rumah kaca. Dalam agenda Rio Summit 1992, isu meningkatnya efek rumah kaca sebagai penyebab dari terjadinya pemanasan global masih terus diperdebatkan. Pada tahun 1997, masyarakat dunia melanjutkan fenomena tersebut yang dikenal dengan Protokol Kyoto, yaitu Konvensi Perubahan Iklim. Protokol Kyoto adalah sebuah instrumen hukum (legal instrument) yang dirancang untuk mengimplementasikan Konvensi Perubahan Iklim yang bertujuan untuk menstabilkan konsentrasi gas rumah kaca agar tidak mengganggu sistem iklim di bumi
     Efektivitas Protokol Kyoto yang mensyaratkan agar diratifikasi oleh paling sedikit 55 negara menunjukkan bahwa protokol ini memerlukan partisipasi banyak negara, termasuk negara-negara berkembang. Konvensi 1.8 Kimia Lingkungan  mensyaratkan agar negara-negara maju sebagi pengemisi utama gas rumah kaca harus menurunkan 55% emisinya. Seperti telah dikemukakan sebelumnya bahwa terdapat hampir 20 jenis gas yang berkontribusi dalam peningkatan suhu di bumi dan gas CO2 merupakan penyebab utamanya. Suatu studi yang dilakukan National Academy of Science tahun 1979 meramalkan bila konsentrasi gas CO2 meningkat dua kali di atmosfer akan menyebabkan kenaikan suhu bumi antara 1,5 sampai 4,5 derajat Celcius

3. Dampak pemanasan Global

Istilah  pemanasan  global,  mungkin  masih  asing  bagi  masyarakat  yang jauh  dari  pusat  informasi.  Namun,  mau  tidak  mau  masyarakat  harus mengenal  dan  mengetahui  tentang  pemanasan  global,  mengapa?  Karena dampak  yang  ditimbulkan  sangat  berpengaruh  terhadap  kehidupan manusia. Apabila  para  peneliti  dan  ilmuwan  mengungkapkan  secara  gamblang tentang  pemanasan  global  maka  kita  akan  mengetahui  begitu dahsyatnya  efek  pemanasan  global  dalam  jangka  panjang.  Mungkin Indonesia  akan  kehilangan  beberapa  pulau  atau  bahkan  kemungkinan Indonesia  akan  tenggelam.  Kita  tahu  bahwa  Indonesia  merupakan negara  kepulauan.  Dengan  naiknya  permukaan  air  laut  karena  dampak pemanasan  global  maka  satu  persatu  pulau  di  Indonesia  akan tenggelam.  Dari  hasil  pendataan  Departemen  Kelautan  dan  Perikanan (DKP),  selama  dua  tahun  terakhir  ini  ada  24  pulau  yang  tenggelam karena  penggalian  pasir,  abrasi  dan  perubahan  alam.  Diperkirakan sekitar  2000  pulau  akan  tenggelam  pada  tahun  2030-2050  karena pemanasan global. (Dikutip dari:  Gatut  Susanta  & Hari Sutjahyo, 2007) Bagaimana  perasaan  Anda  setelah  membaca  artikel  tersebut?  Sungguh mengerikan. Pemanasan  global  merupakan  isu  lingkungan  hidup  yang  mengakibatkan perubahan  iklim  global  yang  mengerikan,  mulai  populer  setelah  PBB membentuk  IPCC  (Intergovermental  Panel  on  Climate  Change)  pada  tahun 1988. IPCC  adalah  sebuah  panel  ilmiah  yang  terdiri dari  para  ahli  klimatologi untuk  mengkaji  perubahan  iklim,  walau  perubahan  iklim  akan  berdampak jangka  panjang  antara  50100 tahun. Dengan  menggunakan  model  komputer  dari  temperatur  dan  sirkulasi atmosfer  untuk  mempelajari  pemanasan  global,  pada  saat  ini  telah mendapatkan  beberapa  perkiraan  mengenai  dampak  pemanasan  global. Dampak  tersebut, antara lain  berikut ini. 
1.  Pengaruh terhadap cuaca.
2.  Kenaikan permukaan  laut. 
3.  Pengaruh terhadap pertanian. 
4.  Pengaruh terhadap hewan dan tumbuhan. 
5.  Pengaruh terhadap kesehatan manusia. 








Daftar Pustaka:
http://repository.ut.ac.id
Kimia, Industri dan Teknologi Hijau, oleh Atep Afia Hidayat dan Muhammad Kholil.  Penerbit:Pantona Media

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.