.

Sabtu, 10 Februari 2018

Penanggulangan Polusi Udara di Perkotaan



Oleh : Nuriel Hanifan (@F25-Nuriel)

Abstrak
Kawasan perkotaan sebagai tempat hidup manusia mulai menunjukkan penurunan daya dukung Lingkungan. Hal ini dapat dilihat dengan tingginya tingkat polusi yang dihasilkan suatu daerah perkotaan. Sebagian besar polusi udara yang berada diperkotaan disebabkan oleh aktivitas manusia seperti penggunaan kendaraan bermotor, kegiatan perindustrian, serta kegiatan rumah tangga. Berbagai upaya tengah dilakukan pada kota kota besar seperti penggunaan ruang terbuka hijau, teknologi emisi buang yang semakin canggih , serta berbagai peralatan elektronik yang sudah ramah lingkungan agar degrasi udara diperkotaan tidak semakin memburuk.
Kata kunci : Polusi udara, bahan pencemaran udara, penanggulangan polusi
Pendahuluan
Pembangunan kota sering lebih banyak dicerminkan oleh adanya perkembangan fisik kota yang lebih banyak ditentukan oleh sarana dan prasarana yang ada. Gejala pembangunan kota pada saat ini mempunyai kecenderungan untuk meminimalkan ruang terbuka hijau dan juga menghilangkan wajah alam. Lahan-lahan bertumbuhan banyak dialihfungsikan menjadi pertokoan, pemukiman, tempat rekreasi, industri dan lain-lain (N. Dahlan, 2004 dalam  Iwan setiawan Basri, 2009). Sehingga menimbulkan polutan pada perkotaan semakin banyak karena tidak bisa dikelola oleh tumbuhan hijau.
Menurut Akhadi (2013) dalam Hidayat, Atep Afia dan Muhammad Kholil (2017) mengatakan, Pencemaran udara tak lain merupakan kerusakan yang terjadi secara sistematis pada salam satu bagian atmosfer, tepatnya lapisan troposfer. Polutan yang dilepaskan dari permukaan Bumi akan langsung ke lapisan troposfer sebagai bagian atmosfer yang bersinggungan langsung dengan permukaan bumi. Selanjutnya kegiatan pembangunan yang berkembang sangat pesat, terutama karena penerapan teknologi modern dalam aktivitas industri, telah menyebabkan perubahan kondisi lingkungan secara drastis, di antaranya komposisi udara.
Kenapa pencemaran udara sangat membahayakan kehidupan manusia, urgensinya ialah berkaitan dengan sistem perafasan dan kualitas kesehatan manusia secara keseluruhan yang sangat membutuhkan oksigen. Berikut paparan Hart (2015) mengutip pernyataan nobel, Dr. Otto Warburg (salah seorang pemenang hadiah Nobel), bahwa sel-sel kanker tidak dapat tumbuh dalam lingkungan yang kaya oksigen. Selanjutnya dijelaskan, bahwa ketika sel mengalami kekurangan oksigen maka kanker segera mengancam.
Isi
Perkotaan  merupakan sebuah pusat aktifitas manusia yang kepadatannya   cenderung   tinggi   dari wilayah lainnya yang  fungsinya selain sebagai tempat   hidup   juga   sebagai tempat    untuk    menghasilkan barang dan jasa (Anggraeni, 2005 dalam Iwan setiawan Basri, 2009).  Aktifitas manusia sekecil apapun akan menghasilkan dampak lingkungan. Issue  aktifitas  perkotaan yang ada dewasa ini adalah tingginya tingkat urbanisasi, tingginya kebutuhan transportasi  dan  tingginya  limbah  yang dihasilkan kota akibat kegiatan tersebut. Salah satu dampak lingkungan  yang  paling  kompleks  dan berimplikasi luas untuk aktifitas perkotaan   adalah   polusi   udara   yang dialami hampir di setiap kota besar. 
Penyebab polusi udara yang pertama yaitu alam itu sendiri seperti kebekaran hutan, letusan gunung. Penyebab polusi udara yang kedua adalah faktor manusia dengans segala aktifitasnya. Berbagai kegiatan manusia yang dapat menghasilkan polutan antara lain (Alamendah, 2014) dan (Woodford, 2014): Pembakaran, seperti pembakaran sampah, pembakaran kegiatan rumah tangga, kendaraan bermotor, dan kegiatan industri. Polutan yang dihasilkan antara lain asap, debu, grit (pasir halus), dan gas (CO dan NO). Dalam berbagai kegiatan manusia yang menimbulkan polutan ada beberapa bahan yang menimbulkan pencemaran udara dengan dampak yang paling membahayakan (Woodford, 2014), yaitu :
Sulfur dioksida : Batubara, minyak bumi, dan bahan bakar lainnya sering tidak murni dan mengandung sulfur serta senyawa organik( berbasi karbon).
Karbon monoksida : Proses pembakaran yang kurang sempurna dan dalam kondisi kekurangan oksigen akan menghasilkan CO.
Karbon dioksida : C02 merupakan gas rumah kaca yang dilepaskan oleh mesin industri, mesin mobil dan sepeda motor, serta pembangkit listrik. Gas Co2 berkontribusi terhadap masalah pemanasan global dan perubahan iklim.
Nitrogen Oksida :  polutan yang dihasilkan sebagai akibat tidak langsung dari pembakaran
Senyawa organik volatil (VOC) : Bahan kimia berbasi karbon(organik), dapat menguap dengan mudah pada suhu dan tekanan normal , dan juga diyakini memiliki efek buruk secara jangka panjang teerhadap kesehatan manusia.
Partikulat : adalah deposit jelaga sebagai polutan udara yang menghitamkan bangunan dan menyebabkan gangguna pernafasan.
Ozon : pada lapisan troposfer, ozon merupakan polutan yang bersifat toksik dan dapat merusak kesehatan.
Chlorofluorocarbons (CFC) : Gas CFC telah dinyatakan sebagai gas berbahaya dalam pemakaiannya, CFC terbukti dapat merusak lapisan ozon.
Pembakaran Hidrokarbon tidak sempurna : proses pembakaran tidak sempurna maka akan terjadi pelepasan karbon monoksida yang segera masuk ke atmosfer sebagai asap.
Logam berat : Logam berat dapat menyebar ke udara sebagai senyawa beracun atau sebagai aerosol

Penanggulangan pencemaran udara di perkotaan
Pencemaran udara pada perkotaan semakin lama semakin meningkat untuk itu harus ada upaya yang dilakukan untuk menanggulangi agar masyarakat perkotaan tetap bisa menghirup udara yang bersih dan sehat , diantaranya dengan :
Ruang terbuka hijau
Dapat dipastikan pada kota kota besar Ruang Terbuka Hijau (RTH) cukup sulit ditemukan atau bahkan luasnya yang tidak sesuai dengan peraturan yang sudah ditetapkan. Luas minimal ruang terbuka hijau yang dibutuhkan sebuah kota yang berkelanjutan dari aspek lingkungan adalah 30%
dari luasan total. Namun nyata nya seperti di Jakarta ruang terbuka hijau sangat sulit ditemui sudah banyak daerah pemukiman warga yang menutupi lahan tersebut, juga banyak pabrik-pabrik serta jalan-jalan yang terus dibangun dan menggerus lahan terbuka hijau pada perkotaan.
Penggunaan Transportasi umum
Seiring dengan semakin padatnya kota-kota besar, saat ini pemerintah terus mengkampanyekan gerakan penggunaan transportasi umum dijalanan kota besar. Selain mengurangi kemacetan penggunaan kendaran umum yang ramah lingkungan dapat mengurangi gas emisi pembuangan dari kendaraan bermotor yang semakin tahun semakin meningkat jumlahnya.
Teknologi Ramah lingkungan
Dalam beberapa tahun terakhir kemajuan teknologi terus dikembangkan dengan mengusung misi ramah lingkungan agar keadaan bumi tidak semakin parah karena berbagai kerusakan. Diantaranya saat ini terus diekembangkan pembangkit listrik dari tenaga alam itu sendiri seperti : Solar cell , PLTA,PLTU dan Geothermal. Saat ini juga sedang dikembangkan mobil mobil yang ramah lingkungan seperti mobl bertenaga listrik, mobil bertenaga air dan lain sebagainya. Begitu pula dengan dunia industri , mesin mesin yang digunakan semakin canggih sehingga selain menurunkan tingkat konsumsi energi juga mengurangi kadar pencemaran yang dikeluarkan oleh mesin tersebut.
Pemanfaatan pekarangan rumah
Untuk memberikan udara yang bersih sebaiknya dikota besar ditanami pohon yang rindang pada setiap lahan rumah yang mereka miliki, selain untuk membantu mengurangi pencemaran udara juga bermanfaat memberikan udara yang bersih dilingkungan rumah .
Pengurangan penggunaan CFC
Gas CFC sangat berbahaya bagi alam karena dapat menipiskan lapisan ozon, untuk penggunaan zat tersebut semakin dikurangi, untuk meberikan udara segar dan sejuk tanamlah tanaman hijau dirumah agar tumbuha tersebut membantu mengurangi hawa panas sehingga penggunaan cfc pada pendingin semakin berkurang.
Penutup
Kawasan perkotaan menjadi tujuan urbanisasi seluruh masyarakat karena dianggap dikota mudah dalam mencapai kemakmuran, namun dampak dari urbanisasi masyarakat desa ke kota adalah semakin tinggi jumlah penduduk dikota tersebut sehingga meningkatkan aktifitas yang dapat memberikan polusi terutama polusi udara. Berbagai aktifitas manusia mulai dari pembakaran sampah, penggunaan kendaraan bermotor, serta aktivitas industri yang memberikan dampak terhadap kualitas udara diperkotaan yang terus menurun.
Beberapa zat yang menimbulkan pencemaran udara dengan dampak yang paling membahayakan adalah :
·         Sulfur dioksida
·         Karbon monoksida
·         Karbon dioksida
·         Nitrogen Oksida
·         Senyawa organik volatil (VOC)
·         Partikulat
·         Ozon
·         Chlorofluorocarbons (CFC)
·         Pembakaran Hidrokarbon tidak sempurna
·         Logam berat
Kemudian penanggulangan dini terhadap pencemaran udara diperkotaan dengan cara :
·         Ruang terbuka hijau
·         Penggunaan Transportasi umum
·         Teknologi Ramah lingkungan
·         Pemanfaatan pekarangan rumah
·         Pengurangan penggunaan CFC

Daftar pustaka
Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil (2017), Kimia Industri dan Teknologi Hijau. Patona Media : Jakarta
Basri, Iwan setiawan (2009), Jalur Hijau (Green belt) sebagai kontrol polusi udara hubungannya dengan kualitas hidup diperkotaan. SMARTek Vol 7, No 2 http://download.portalgaruda.org/article.php?article=10720&val=750&title=JALUR%20HIJAU%20%28GREEN%20BELT%29%20SEBAGAI%20KONTROL%20POLUSI%20UDARA%20HUBUNGANNYA%20DENGAN%20KUALITAS%20HIDUP%20DI%20PERKOTAAN (Diunduh 06, Februari 2018)
http://www.kelasipa.com/2015/04/5-cara-mengatasi-pencemaran-udara.html
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/udara/polusi-udara-penyebab-dampak-dan-upaya-menanggulanginya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.