ABSTRAK
Minyak jelantah merupakan salah satu
limbah rumah tangga yang dapat mencemari lingkungan. Minyak jelantah dapat
dikelola dan dimanfaatkan menjadi bahan bakar biodiesel. Instansi pengelola biodiesel
sementara itu kesulitan untuk mencari minyak jelantah sebagai bahan baku
biodiesel itu sendiri. Untuk itu dalam penelitian ini bertujuan menghadirkan
data penggunaan minyak goring masyarakat Jabodetabek, tanggapan masyarakat
mengenai pengumpulan minyak jelantah serta sistem pengumpulan seperti apa yang dinginkan
masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuisioner dan
wawancara.
Populasi survey adalah masyarakat wilayah
Jabodetabek dengan total sampel 163 responden. Hasil penelitian
didapat jumlah rata-rata penggunaan minyak goring masyarakat Jabodetabek setiap
kepala keluarga per minggu nya adalah ±
1 liter; dari total 77 responden yang memasak setiap harinya79% menyatakan
minyak jelantah perlu dibuang di tempat khusus dan 77% 2 menyatakan bersedia memberikan
minyak jelantah mereka secara sukarela; semua responden menginginkan sistem
disediakan tempat khusus di rumah mereka dan diambil oleh petugas satu minggu sekali.
Populasi
Kata kunci: minyak jelantah, biodiesel,
PENDAHULUAN
Pencemaran lingkungan di Indonesia
akibat buruknya pengolahan sampah berada pada tingkat yang mengkhawatirkan.
(Bebasari, 2007) .Pencemaran ini melingkupi pencemaran air, tanah. dan udara. Tidak
dapat dipungkiri, hal ini disebabkan oleh pesatnya laju pertumbuhan penduduk
yang sebanding dengan produksi sampah. Jabodetabek sebagai wilayah terpadat
(Statistik Kepadatan Penduduk, 2000-2014) menyumbang 10.000-15.00 ton sampah
per harinya ke TPA dengan Jakarta sebesar 6500 ton dan Tangerang 1000 ton.
(Statistik KNLH, 2008). Sampah - sampah tersebut paling banyak berasal dari limbah
rumah tangga (Sani, 2014) dan 54 % dari sampah tersebut adalah sampah organic (Waste4change,
2015).Menurut (Yudono, dkk, 2009), Hidayat, dan Kholil (2017) Jumlah tanah yang
terkontaminasi minyak bumi yang dihasilkan dalam proses produksi minyak telah
meningkat ribuan ton setiap tahun di Indonesia.
Limbah rumah tangga dapat dibagi menjadi
dua yaitu limbah padat dan limbah cair. Limbah cair domestic atau air limbah
rumah tangga merupakan buangan manusia (tinja dan air seni) dan sullage, yaitu
air limbah yang dihasilkan kamar mandi, pencucian pakaian dan alat -alat dapur
serta kegiatan rumah tangga lainnya (Sugiharto, 1987). Sedangkan limbah padat
adalah semua sampah yang ditimbulkan dari aktivitas manusia yang berbentuk
padat dan dibuang sebagai bahan yang tidak berguna atau tidak diinginkan
(Putri, 2009). Limbah padat rumah tangga dapat berupa sampah organik sisa-sisa makanan
dan sampah anorganik seperti plastik, tissue, kertas, kaca, logam dll. Menurut
penelitian Flint (1992), komposisi limbah domestic adalah : lemak (33%),
Protein (25 %), selulosa 8%), lignin (6%),
abu (20%) dengan nilai BOD (Biochemical
Oxygen Demand) berkisar antara 275 - 3000 ppm. Tingginya kadar BOD dan COD (Chemical
Oxygen Demand) ini menunjukkan adanya pencemaran lingkungan yang dihasilkan
oleh aktivitas rumah tangga (Alaerts, 1987)
Minyak Jelantah
Minyak goreng bekas atau minyak jelantah
adalah minyak makan nabati yang telah digunakan untuk menggoreng dan biasanya
dibuang setelah warna minyak berubah menjadi coklat tua (Mahreni, 2010). Selama
proses pemanasan, proses fisika-kimia pada minyak akan berubah. Minyak jelantah
yang digunakan berulah kali bila ditinjau dari komposisi kimianya mengandung
senyawa yang bersifat kasinogenik seperti peroksida, epioksida, dan lain - lain.
Senyawa - senyawa tersebut dapat berdampak
buruk bagi kesehatan manusia
(Julianus, 2006). Secara fisis minyak jelantah memiliki ciri - ciri warna coklat
- kekuningan, berbau tengik, dan terdapat endapan. (Geminastiti, 2012) Semakin
banyak pengulangan pemakaian pada minyak jelantah akan membuat warna minyak
semakin gelap dan sifat kimianya pun akan berubah.
Biodiesel
Biodiesel merupakan bahan bakar
terbarukan yang diproduksi dari metanoldan minyak nabati, lemak hewani, dan
daur ulang minyak jelantah (U.S. Department of Energy, 2006). Biodiesel adalah salah
satu energi alternatifyang dapat dimanfaatkan di tengah peningkatan kebutuhan
bahan bakar dan menipisnya cadangan minyak bumi. Sesuai Kebijakan Energi
Nasional (KEN), Indonesia pada tahun 2010 ditargetkan menggunakan renewable
energy sebanyak 5 % dari kebutuhan total dan pada tahun 2025 ditargetkan dapat
meningkat hingga 23%. Untuk itu pemerintah sedang gencar - gencarnya mempersiapkan
dan membangun pembangkit listrik terbarukan di seluruh wilayah di Indonesia.
Daftar Pustaka
Menurut (Yudono,
dkk, 2009), Hidayat, dan Kholil (2017), Kimia Industri dan Teknologi Hijau,
Jakarta, Pantona Media
Waste4Change.
2015. Infografis Sampah Jakarta. Diperoleh pada10 Januari 2018 dari Waste4 Change.
Santoso, Slamet. 2014. Limbah Cair
Domestik : Permasalahan dan Dampaknya Terhadap Lingkungan. Fakultas Biologi.
UNSOED
Sugiharto. 1987. Dasar - Dasar
Pengolahan Air Limbah. Penerbit Universitas Indnesia, Jakarta.
IndoEnergi.2013. Keunggulan dan
Kelemahan Biodiesel. Diperoleh tanggal 10 Januari 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.