Oleh : Dede Abdulah (@F28-Komaludin)
Abstrak
Perkembangan ilmu dan teknologi kimia semakin pesat, dan telah menyentuh
berbagai aspek kehidupan manusia. Kimia tidak hanya berkonotasi dengan laboratorium,
kelas perkuliahan atau dunia industry, tetapi mencakup semua sisi kehidupan
manusia. Tak dapat dipungkiri kimia menjadi solusi untuk berbagai persoalan
yang dihadapi manusia, sehingga menjadikan kehidupan lebih sejahtera dan lebih
mudah. Namun disisi lain kimia menimbulkan beragam persoalan termasuk penurunan
kualitas manusia dan dapat membinasakan manusia.
Kata
kunci : Bahaya kimia, Pencemaran, B3
Pendahuluan
Interaksi diantara ilmu atau sains, masyarakat dan industry menyebabkan
riset dasar (Fundamental) dan riset terapan (engineering) semakin berbaur,
begitu pula disiplin ilmu lainnya semakin meluas. Dalam kehidupan manusia baik
secara langsung maupun tidak langsung selalu ada keterkaitan dengan ilmu kimia.
Semua aspek dalam kehidupan manusia tidak bisa terlepaskan dari ilmu kimia,
mulai dari industri, pertanian, kedokteran, konstruksi dan sebagainya semua
menggunakan dasar keilmuan dari kimia. Kimia ada dan terus berkembang sejalan
dengan peradaban manusia.
Pembahasan
Kimia
konstektual atau kimia kekinian berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan
manusia. Fenomena dari proses kimia yang ditemukan dalam kehidupan sehari –
hari seperti pencemaran yang diakibatkan oleh zat kimia, hujan asam, kimia
proses industri. Dengan adanya kimia di kehidupan manusia dapat memperbaiki
kehidupan manusia sekaligus mengancam kehidupan manusia karena efek dari
penggunaaan berbagai zat kimia dapat memperburuk kehidupan manusia dan alam
semesta.
Manfaat yang pertama dari ilmu kimia
adalah energi. Energi adalah sumber utama dari kehidupan manusia, tanpa energi
manusia akan sulit menjalankan kehidupan. Bahan bakar minyak dari fosil
contohnya batubara dan minyak bumi. Minyak bumi dan batubara merupakan sumber
energi bagi manusia yang menggukana prinsip - prinsip ilmu kimia dalam
aplikasinya. Minyak mentah yang dikenal sebagai emas hitam keluar dari tanah
berupa campuran kompleks hidrokarbon dan beragam bobot molekul.
Selanjutnya yaitu Polimer,
sumberdaya alam banyak menyediakan beragam jenis polimer seperti protein, selulosa,
katun dan wol. Berbagai hasil penelitian mengenail polimer telah terbukti dapat
memperbaiki kesejahteraan hidup manusia, terutama aplikasinya untuk bidang
pertanian,kedokteran dan industry.
Terdapat enam jenis polimer yang
paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari – hari yaitu polyethylene,
polypropylene, polyvinyl chloride, polyethylene terephthalate, polystyrene, dan
polycarbonate. Meskipun polimer berguna bagi kehidupan manusia namun polimer
tidak mengalami dekomposisi di dalam tanah, meskipun telah terkubur hingga
ratusan tahun.
Ilmu kimia juga bermanfaat dalam
ilmu pangan dalam hal produksi, pengolahan distribusi, persiapan evaluasi dan
pemanfaatan pangan. Para ahli kimia bekerja dengan tanaman yang telah dipanen
untuk makanan, dan hewan yang telah disembelih untuk makanan. Ahli kimia
mengkaji bagaimana produk makanan ini diproses, disiapkan dan didistribusikan.
Menurut (Domel, 2014) dalam (Atep, 2017) ada tiga komponen utama dalam makanan
yang menjadi perhatian para ahli kimia pangan yaitu : karbohidrat, lemak, dan
protein. Penggunaan kimia juga berdampap
buruk bagi kehidupan manusia, seperti terjadi pencemaran baik pencemaran udara,
pencemaran air maupun pencemaran tanah dan hujan asam.
Udara adalah campuran gas yang
terdapat di permukaan bumi sebagai habitat manusia dan beragam mahluk lainnya.
Udara terdiri dari udara kering , uap air, dan aerosol Pencemaran udara dapat disebabkan
oleh Faktor internal seperti adanya
debu yang beterbangan akibat tiupan angina: abu dan gas vulkanik dari letusan
gunung berapi: serta proses dekomposisi bahan organic dan Faktor Eksternal atau dari dampak perbuatan manusia seperti adanya
aktivitas pembakaran bahan bakar fosil, berbagai pulutan dari kegiatan
industry. Serta semakin maraknya penggunaan bahan kimia yang disemprotkan ke
atmosfir seperti pestisida, parfum dan sebagainya.
Pencemaran udara membahayakan
kelangsungan hidup manusia, hewan dan tumbuhan. Pencemaran udara dapat
menyebabkan gangguan pernapasan dan beragam penyakit lainnya.Akibat dari kimia selanjutnya dalah
terjadi hujan asam, hujan asam secara alami terjadi akibat adanya kerusakan
vegetasi dan letusan gunung berapi, manusia pun secara langsung berkontribusu
terhadap hujan asam, yaitu melalui kegiatan industry, pembangkit tenaga listrik
(minyak dan batubara), knalpot kendaraan bermotor dan areal pertanian yang
mengeluarkan ammonia (seperti sawah).
Selain daripada yang disebutkan diatas bahaya dari kimia adalah berasal
dari limbah B3, Bahan kimia berbahaya dan beracun (B3) tidak bisa dipisahkan
dari kehidupan manusia. Dampak tersebut dapat berupa keracunan,
kerusakan/pencemaran lingkungan, korban materi dan juga mungkin bisa
menimbulkan korban jiwa. Secara umum B3 terdiri dari bahan beracun, korosif,
mudah terbakar, mudah meledak, reaktif terhadap air/asam, dan gas bertekanan.
Faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan antara lain dari manusia/pekerja,
prosedur/metode, dan peralatan/bahan. Faktor manusia merupakan faktor terbesar
penyebab terjadinya kecelakaan diantaranya adalah ketidak-tahuan akan bahaya
yang akan terjadi.
Sistem managemen bahan kimia berbahaya dan beracun (B3) melalui beberapa
tahapan (Nur, tri harjanto. 2011) diantaranya :
1. Perencanaan
Perencanaan
dilakukan untuk kurunwaktu tertentu (1 tahun) mulai dari perencanaan pengadaan,
penyimpanan / penggudangan, dan penggunaannya.
2. Pengorganisasian
(Organizing)
Pengorganisasian
untuk mengelola B3 meliputi penetapan tugas dan wewenang personil pengelola,
pemakai, dan pengawas. Dalam pengorganisasian perlu adanya koordinasi antar
berbagai pihak yang berkepentingan dengan B3 tersebut
3. Pelaksanaan
(Actuating)
Pelaksanaan setiap
kegiatan mulai dari pengelolaan (penyimpanan), pemakaian dan pengawasan harus
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Prosedur harus digunakan untuk
setiap kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan B3 oleh semua personil, baik
sebagai pengelola, pemakai maupun pengawas.
4. Pengendalian
(Controling)
Pengendalian dalam
manajemen B3 dapat dilakukan dengan inspeksi, audit maupun pengujian mulai dari
perencanaan, hingga pelaksanaan.
Kesimpulan
Ilmu
kimia hadir diantara kehidupan manusia dan melekat erat di segala aspek
kehidupan, kimia memiliki banyak manfaat bagi manusia namun dari sisi lain,
ternyata memiliki segudang bahaya yang dapat mengancam kehidupan manusia.
Dengan
melakukan mengetahui dan memahami akan resiko dari penggunaan kimia, kita dapat
menangani dan meminimalisir potensi- potensi dari bahaya kimia itu sendiri.
Daftar Pustaka
Hidayat, Atep
Afia dan M. Kholil.2017.kimia,industry dan teknologi hijau. Jakarta : Pantona
Media
Nur Tri
Harjanti, Suliyanti, Endang sukesi I, Management bahan Kimia Berbahaya dan
Beracun sebagai upaya Keselamatan dan Kesehatan kerja serta perlindungan
lingkungan, Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir – BATAN, Tahun 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.