Oleh : Agus Rahman
Saleh (@F16-Agus)
Abstrak : semakin
tinggi nya mobilitas manusia, maka semakin banyak juga limbah yang dihasilkan
baik itu limbah industri, limbah rumah tangga. Sehingga dewasa ini kita
dituntut untuk bisa mengurangi limbah yang dihasilkan, kalaunpun tidak, limbah
yang dihasilkan harus tidak boleh membahayakan lingkungan serta kehidupan umat
manusia. Green Chemistry adalah solusi nya.
Kata kuci : Kimia,
hijau
Menurut EPA
(2015) kimia hijau adalah desain produk dan proses kimia yang berupaya
mengurangi atau menghilangkan penggunaan zat berbahaya. Kimia hijau berlaku
untuk seluruh siklus hidup produk kimia, termasuk desain, manufaktur,
penggunaan dan pengembangan akhir. Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari
suatu proses produksi, baik yangberasal dari industri, pertanian, maupundomestik
rumah tangga.
menurut Anggraeni dkk (2012) Telah disadari bahwa kehadiran limbah tersebut tidak dikehendaki.
Untuk mengatasinya diperlukan kreativitas, sehingga limbah tersebut berubah
menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi, sejalan dengan falsafah
5 R yaitu limbah tersebut bisa bermanfaat dan dapat mengurangi kuantitas limbah.
Hal ini sangat penting disosialisasikan kepada masyarakat dan menjadikannya
sebagai falsafah dan GAYA HIDUP 5 R dalam kehidupan seharihari.
1.
Reuse: Memanfaatkan ulang (reuse) yaitu menggunakan
kembali barang bekas tanpa pengolahan bahan, untuk tujuan yang sama atau
berbeda dari tujuan asalnya. Contohnya penggunaan bahan-bahan plastik/ kertas
bekas untuk benda-benda sovenir, bekas ban untuk
tempat pot atau
kursi taman, botolbotol minuman yang telah kosong diisi kembali, dan
sebagainya.
2.
Recycle: Mengolah kembali (recycle) yaitu kegiatan
yang memanfaatkan barang bekas dengan cara mengolah materinya untuk digunakan
lebih lanjut. Contohnya kertas atau sampah bekas, pecahan-pecahan gelas atau
kaca, besi atau logam bekas dibuat menjadi benda
kain dan sampah
organik yang berasal dari dapur atau pasar dapat didaur ulang
menjadi kompos
(pupuk). Dalam proses daur ulang ini juga sampah dapapt diubah menjadi energi panas
yang dikenal dengan proses insenerasi. Insenerasi sederhana sudah ada
yang melakukannya, misalnya oleh beberapa industri di Jakarta, yaitu hasil akhir
pengolahan air limbah padat dalam lumpur tidak dibuang ke tanah tetapi
digunakan sebagai bahan bakar setelah mengalami pengeringan.
3.
Reduce: Mengurangi (reduce) adalah semua bentuk
kegiatan atau perilaku yang dapat mengurangi produksi sampah, misalnya ibu-ibu
rumah tangga kembali ke pola hidup lama yaitu membawa keranjang belanja ke
pasar sehingga jumlah kantong plastik yang di bawa ke rumah akan berkurang (terreduksi).
Selain itu, bila setiap orang enggunakan saputangan bukan tisu, di samping
sampahnya berkurang, dapat terjadi penghematan bahan baku untuk
tisu berupa kayu
yang diperoleh dari hutan. Kalau setiap orang melakukan hal tersebut. Berton-ton
sampah akan terreduksi per bulan dan hutan-hutan pun dapat terselamatkan.
4.
Replace: Menggantikan dengan bahan yang bisa dipakai ulang (replace),
adalah upaya mengubah kebiasaan yang dapat mempercepat produksi sampah, terutama
sampah yang mempunyai sifat sukar diolah dan berbahaya.
5.
Refill: Refill artinya mengisi kembali wadah-wadah produk
yang dipakai. Satu hal tambahan yang tidak boleh diabaikan Repair yaitu
pemeliharaan atau perawatan agar tidak menambah produksi limbah.
Daftar
Pustaka
Hidayat, Atep
Afia., Kholil, Muhammad. 2017. Kimia
Industri dan Teknologi Hijau. Jakarta: Pantona Media.
Anggareni,
Kamara, dan Dahlan. 2012. sosialisasi
kimia hijau daur ulang limbah
organik dan anorganik di desa padakembang dan cilampung hilir kecamatan
cisayong kabupaten Tasikmalaya. Jurnal Aplikasi Ipteks
untuk Masyarakat. Vol. 1, No. 1, Mei 2012: 49 – 56.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.