ABSTRAK : Kabut asap
merupakan bencana nasional yang hampir selalu dialami masyarakat Indonesia
setiap tahunnya. Setiap tahun, wilayah Sumatera dan Kalimantan selalu mengalami
kondisi yang mengkhawatirkan yaitu munculnya bencana kabut asap akibat adanya
kebakaran hutan. Sayangnya, kebakaran hutan yang terjadi hampir setiap tahun
tersebut disinyalir merupakan bencana akibat kesengajaan manusia. Kabut asap
mengandung berbagai jenis zat dan juga partikel yang berbahaya jika terhirup
atau masuk ke dalam tubuh manusia. Bahaya kabut asap tersebut bisa bersifat
jangka panjang dan juga jangka pendek. Kondisi ini terjadi karena kualitas
udara yang tercemar oleh kabut asap mengalami penurunan.
KATA KUNCI : Pembakaran, Kesehatan Manusia, Pencemaran Udara
ISI :
Berdasarkan
catatan Salim (2002) Pencemaran Udara adalah masuknya atau dimasukkanya zat,
energi atau komponen lain kedalam udara oleh kegiatan manusia, sehingga mutu
udara turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan atau mempengaruhi
kesehatan manusia. Bentuk terlihat dari Pencemaran udara adalah kabut asap. Kabut asap
bisa dikategorikan sebagai polusi udara yang dihasilkan oleh campuran beberapa
jenis gas dan juga partikel yang bereaksi dengan sinar matahari. Beberapa jenis
gas yang bereaksi dalam proses polusi udara ini adalah karbondioksida (CO2),
karbonmonoksida (CO), sulfur oksida (SO2), senyawa organik volatil (VOC), dan
juga ozon. Sementara itu, beberapa jenis partikel yang terkandung di dalam
kabut asap adalah asap itu sendiri, debu, pasir, serta serbuk sari. Pembakaran
hutan adalah salah satu penyebab kabut asap.
Tidak hanya berbahaya bagi keanekaragaman
hayati yang hidup di lingkungan hutan saja, kabut asap akibat kebakaran hutan
juga dapat membahayakan kesehatan manusia. Gangguan kesehatan tersebut sangat
rentan dialami oleh orang-orang yang memiliki riwayat penyakit jantung,
penyakit pernapasan, lansia, dan juga anak-anak. Bahaya kabut asap memang tidak
bisa dianggap sebagai masalah yang sepele. Tahun 2015 saja mencatat ada 15
korban meninggal akibat bencana kabut asap. Dari 15 korban meninggal tersebut,
13 di antaranya meninggal akibat infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), sedangkan
2 lainnya meninggal karena terhalang jarak pandang. Bahkan ratusan ribu kepala
keluarga terpaksa diungsikan ke tempat dengan kualitas udara yang lebih baik
untuk mencegah dampak buruk kabut asap yang lebih parah.
Lebih
mengejutkan lagi, bencana kabut asap yang terjadi di Sumatera bisa mencapai
wilayah Jakarta. Kondisi tersebut membuktikan bahwa bencana kabut asap telah
memasuki taraf darurat. Apabila tidak ditanggulangi dengan seksama, tentu
bencana tersebut bisa menelan lebih banyak korban setiap tahunnya. Hal tersebut
membuktikan bahwa kabut asap berdampak sangat buruk bagi kesehatan tubuh
manusia. Berikut penjelasannya :
1. Sulit Bernapas
Konsentrasi
asap yang tinggi di udara akan menyebabkan seseorang kesulitan bernapas,
terutama bagi orang-orang yang banyak melakukan aktivitas di luar rumah. Saat
seseorang menghirup kabut asap, kemampuan kerja paru-paru akan mengalami
penurunan. Akibatnya, seseorang akan mengalami kesulitan bernapas.
2. Kerusakan Paru-paru
Selain
menurunkan kinerja paru-paru, kabut asap juga akan menyebabkan daya tahan
paru-paru menjadi turun. Jika udara yang telah tercemar oleh kabut asap
terhirup dalam jangka waktu lama, bukan tidak mungkin seseorang akan mengalami
kondisi di mana paru-parunya rentan mengalami kerusakan.
3. Cepat Lelah
Saat
kinerja paru-paru menurun dan juga proses pernapasan terganggu, secara otomatis
tubuh akan merasa lebih cepat lelah ketika melakukan berbagai jenis aktivitas.
Kondisi tersebut terjadi karena pasokan oksigen ke dalam paru-paru berkurang.
Alhasil, suplai oksigen ke seluruh tubuh juga menurun. Lebih buruk lagi,
berbagai jenis gas dan juga partikel berbahaya justru akan memenuhi paru-paru.
4. Batuk dan
juga Iritasi Tenggorokan
Akibat
menghirup kabut asap, kapasitas dahak akan mengalami peningkatan. Akibatnya,
orang yang menghirup kabut asap akan mengalami gejala batuk. Daya tahan saluran
pernapasan dalam mengatasi ataupun mencegah infeksi juga akan menurun.
Akibatnya, saluran pernapasan seperti area tenggorokan lebih mudah mengalami
infeksi.
5. Memperburuk Gejala Asma
Seseorang
yang telah memiliki riwayat penyakit asma sebaiknya menjauh dari area bencana
kabut asap. Seseorang yang memiliki riwayat penyakit asma lebih rentan untuk
mengalami kambuhnya gejala asma apabila menghirup kabut asap.
6. Infeksi pada Sistem Pernapasan
Kabut
asap yang terhirup dan masuk ke dalam tubuh secara otomatis akan menyebabkan
daya tahan tubuh menurun. Kondisi semacam itu tentu akan semakin berbahaya bagi
orang-orang yang sejak awal memang memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah.
Orang tersebut akan lebih rentan mengalami infeksi pada sistem pernapasannya.
Dalam jangka pendek, kondisi tersebut bisa saja menyebabkan infeksi saluran
pernapasan akut (ISPA), sedangkan dalam jangka panjang dan tergolong kronis,
infeksi bisa menyebabkan pneumonia atau yang sering disebut dengan paru-paru
basah.
7. Berdampak pada Kinerja Jantung
Seseorang
yang memiliki riwayat penyakit
jantung juga sangat rentan mengalami komplikasi jika
menghirup udara yang mengandung partikel asap terlalu banyak. Bahkan,
orang-orang yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung pun juga sangat rentan
mengalami gangguan fungsi jantung jika terlalu lama menghirup kabut
asap.Berbagai partikel yang ada di dalam kabut asap beresiko menginfiltrasi
darah manusia. Akibatnya, kinerja jantung akan mengalami gangguan. Kondisi
semacam itu sangat mungkin terjadi karena partikel-partikel yang ada di dalam
kabut asap sangat kecil. Biasanya, partikel-partikel yang menyusun kabut
asap memiliki diameter 10 mikrometer. Semakin kecil ukuran partikel
penyusun kabut asap maka akan semakin besar resiko yang ditimbulkan.
8. Iritasi Mata
Kabut
asap juga akan menyebabkan mata teriritasi dan terasa perih. Kondisi tersebut
akan menyebabkan mata menjadi merah. Resiko untuk terjadinya iritasi mata juga
akan meningkat ketika seseorang memang telah memiliki riwayat alergi terhadap
kabut asap.
9.
Memperburuk Penyakit Kronik
Bagi
orang-orang yang telah memiliki riwayat penyakit kronik seperti kanker maka
resiko untuk memburuknya penyakit tersebut akan meningkat. Alasannya, kualitas
udara yang buruk akan melemahkan sistem kekebalan tubuh, padahal seseorang yang
telah menderita penyakit kronik pada dasarnya memang telah memiliki sistem
kekebalan tubuh yang lemah. Jika kondisi tersebut terjadi, sudah pasti penyakit
kronik yang diderita akan semakin buruk. Alasan lainnya, air dan juga
sayuran serta buah-buahan telah terkontaminasi kabut asap.
10. Kanker Paru-paru
Kabut
asap juga akan meningkatkan resiko berkembangnya sel kanker pada paru-paru.
Kabut asap mengandung berbagai jenis partikel yang sifatnya adalah
karsinogenik. Jika terlalu banyak terhirup, partikel-partikel karsinogenik
tersebut akan meningkatkan resiko perkembangan sel kanker di paru-paru. Resiko
akan lebih meningkat lagi ketika sistem kekebalan tubuh berada dalam kondisi
yang tidak baik.
Beberapa
metode berikut ini untuk mencegah bahaya kabut asap bagi kesehatan tubuh :
- Hindarilah aktivitas yang terlalu lama di luar rumah atau gedung, terutama bagi Anda yang memiliki riwayat penyakit jantung dan juga gangguan pernapasan.
- Jika mau tidak mau Anda harus melakukan aktivitas di luar rumah, maka gunakanlah masker untuk mencegah masuknya partikel berbahaya melalui pernapasan. Serta kaca mata untuk melindungi mata.
- · Minumlah banyak air putih.
- · Bagi Anda yang memiliki riwayat penyakit jantung dan juga gangguan pernapasan, sebaiknya Anda segera berkonsultasi dengan dokter. Segera periksakan diri Anda jika Anda mengalami gejala kesulitan bernapas atau gangguan kesehatan lainnya.
- · Terapkan pola hidup sehat, seperti makan makanan bergizi, istirahat yang cukup, tidak merokok, dan jangan lupa untuk memperhatikan kebersihan makanan yang Anda konsumsi.
- · Upayakan agar polusi udara tidak masuk ke dalam ruangan tertutup, seperti rumah, sekolah, kantor, dan tempat lainnya.
- · Pastikan penampungan air minum dan makanan terlindung dengan baik.
- · Memeriksakan diri secara medis jika mengalami gangguan pernapasan atau gangguan kesehatan lainnya.
- Demikian Bahaya kabut asap dan beberapa upaya pencegahan yang bisa anda lakukan untuk meminimalisir dampak buruk kabut asap bagi kesehatan tubuh.
DAFTAR PUSTAKA :
https://halosehat.com/penyakit/sumber-penyakit/bahaya-kabut-asap-bagi-kesehatanhttp://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/
Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil. 2017. Manajemen Lingkungan Dengan Berpikir "Hijau". Jakarta: Penerbit WR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.