Biomassa, dalam industri produksi energi, merujuk pada bahan biologis yang hidup atau baru mati yang dapat digunakan sebagai sumber bahan bakar atau untuk produksi industrial. Bio massa dapat pula meliputi limbah terbiodegradasi yang dapat dibakar sebagai bahan bakar.
Kata Kunci: Bio Massa
Bio Massa
Menurut Biomass Energy Europe, terdapat lima jenis potensi
sumber energi biomassa: teoritis, teknis, ekonomis, implementasi, dan
implementasi berkelanjutan (sustainable implementation). Karena penelitian ini
adalah penelitian pendahuluan, maka penelitian difokuskan pada potensi
teoritis. Gambar 1 memperlihatkan ilustrasi dari empat potensi pertama dan
dijelaskan pada bagian berikut (Biomass Energy Europe. 2010a): (a) Potensi
Teoritis adalah jumlah maksimum keseluruhan biomassa darat yang secara teoritis
tersedia untuk produksi bioenergi dengan batasan biofisika dasar. Potensi
teoritis biasanya dinyatakan dalam Joule energi primer, yaitu energi yang
terkandung dalam bahan mentah biomassa, yang belum diproses. Energi primer
diubah menjadi energi sekunder, seperti listrik, bahan bakar cair, dan bahan
bakar gas. Dalam kasus biomassa dari tanaman dan hutan, potensi teoritis
menggambarkan produktivitas maksimum di bawah pengelolaan optimal teoritis
dengan mempertimbangkan batasan-batasan seperti kondisi tanah, suhu, radiasi
matahari, dan curah hujan. (b) Potensi Teknis adalah bagian dari potensi
teoritis yang tersedia di bawah kondisi tekno-struktural dengan teknologi yang
tersedia saat (misalnya teknik panen,infrastruktur dan aksesibilitas, dan
teknik pengolahan). Potensi teknis juga mempertimbangkan kondisi spasial
terkait penggunaan lahan (misal untuk produksi pangan, pakan, dan serat)
termasuk aspek ekologis (yaitu cadangan alami) dan kandala akibat kemungkinan
penggunaan non-teknis. Potensi teknis biasanya dinyatakan dalan Joule energi
primer, tapi terkadang juga dinyatakan dalam satuan sekunder untuk energy. (c)
Potensi Ekonomis adalah bagian dari potensi teknis yang memenuhi kriteria
keuntungan ekonomis dalam kondisi tertentu. Potensi ekonomi pada umumnya mengacu
kepada energi bio sekunder walaupun kadang-kadang energi bio primer juga
dipertimbangkan. Hasil akhir dari penilaian potensi ekonomis adalah dalam
bentuk Supply Curve (Rp./ton). (d) Potensi Implementasi adalah bagian dari
potensi ekonomis yang dapat diterapkan pada periode waktu tertentu dan pada
kondisi sosio-politik yang nyata, mencakup hambatan (dan kebijakan insentif)
ekonomi, institutional dan sosial. Potensi implementasi fokus pada kelayakan
atau dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial dari kebijakan bioenergi. (e)
Potensi Implementasi Berkelanjutan Secara teoritis, terdapat jenis potensi
kelima dari sumber biomassa, yaitu potensi implementasi berkelanjutan.
Sebenarnya ini bukan jenis potensi baru, namun merupakan gabungan
kriteria-kriteria keberlanjutan lingkungan, ekonomi, dan sosial dari penilaian
sumber biomasaa. Hal ini menjelaskan bahwa kriteria keberlanjutan bertindak
seperti filter pada potensi teoritis, teknis, ekonomi dan implementasi yang
ditujukan untuk potensi implementasi berkelanjutan. Tergantung pada jenis
potensi, kriteria keberlanjutan dapat diterapkan untuk tingkatan yang berbeda.
Misalnya, untuk mendapatkan potensi teknis, kriteria dan kendala lingkungan
diintegrasikan untuk membatasi wilayah yang tersedia dan/atau hasil yang bisa dicapai.
Daftar Pustaka
Hidayat, Atep Afia dan M. kholil 2017, Buku Kimia Industri dan Teknologi Hijau, Pantona media, Jakarta
Biomass Energy Europe. 2010. Harmonization of biomass resource assessments, Volume I: Best Practices and Methods Handbook. BEE: Freiburg-Germany.
Biomass Energy Europe. 2010. Methods & Data Sources for Biomass Resource Assessments for Energy. BEE: Freiburg-Germany.
McKendry, P. 2002. Energy production from biomass (part 1): overview of biomass, Journal of Bioresource Technology, Vol. 83, Hal. 37-46.
Thran D, et al. 2010. Global biomass potentials -Resources, drivers and scenario results, Journal of Energy for Sustainable Development, Vol. 14, Hal. 200-205.
Welfe, A., Gilbert, P., & Thornley, P. 2014. Increasing biomass resource availability through supply chain analysis, Journal of Biomass and Bioenergy, Vol. 70, Hal. 249-266.
Xingang, Z., Zhongfu, T., & Pingkuo, L., 2013, Development goal of 30 GW for China’s biomass power generation: Will it be achieved?, Journal of Renewable and Sustainable Energy Reviews, Vol. 25, Hal. 10-317.
Hidayat, Atep Afia dan M. kholil 2017, Buku Kimia Industri dan Teknologi Hijau, Pantona media, Jakarta
Biomass Energy Europe. 2010. Harmonization of biomass resource assessments, Volume I: Best Practices and Methods Handbook. BEE: Freiburg-Germany.
Biomass Energy Europe. 2010. Methods & Data Sources for Biomass Resource Assessments for Energy. BEE: Freiburg-Germany.
McKendry, P. 2002. Energy production from biomass (part 1): overview of biomass, Journal of Bioresource Technology, Vol. 83, Hal. 37-46.
Thran D, et al. 2010. Global biomass potentials -Resources, drivers and scenario results, Journal of Energy for Sustainable Development, Vol. 14, Hal. 200-205.
Welfe, A., Gilbert, P., & Thornley, P. 2014. Increasing biomass resource availability through supply chain analysis, Journal of Biomass and Bioenergy, Vol. 70, Hal. 249-266.
Xingang, Z., Zhongfu, T., & Pingkuo, L., 2013, Development goal of 30 GW for China’s biomass power generation: Will it be achieved?, Journal of Renewable and Sustainable Energy Reviews, Vol. 25, Hal. 10-317.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.