.

Minggu, 12 November 2017

Ancaman Karbonmonoksida Pencemar Udara



Ancaman Karbonmonoksida Pencemar Udara

Oleh: Lucia Debby Gracella Sihombing

@E07-Lucia, @ProyekA07

           1 .      Apa itu karbon monoksida?

Karbonmonoksida (CO) adalah gas yang tak berwarna, tak berbau, dan tak berasa. Ia terdiri dari satu atom karbon yang secara kovalen berikatan dengan satu atom oksigen. Dalam ikatan ini, terdapat dua ikatan kovalen dan satu ikatan kovalen koordinasi antara atom karbon dan oksigen. Karbon monoksida dihasilkan dari pembakaran tak sempurna dari senyawa karbon, sering terjadi pada mesin pembakaran dalam. Karbon monoksida terbentuk apabila terdapat kekurangan oksigen dalam proses pembakaran. Karbon monoksida mudah terbakar dan menghasilkan lidah api berwarna biru, menghasilkan karbon dioksida. Walaupun ia bersifat racun, CO memainkan peran yang penting dalam teknologi modern, yakni merupakan prekursor banyak senyawa karbon.

2.      Apa saja yang disebabkan oleh karbon monoksida ini?

Karbonmonoksida bisa digolongkan senyawa yang berbahaya khususnya bagi manusia. Hal ini dapat kita temukan pada kendaraan yang mengeluarkan asap dari knalpot dan mengandung molekul karbonmonoksida. Di indonesia peningkatan kendaraan meningkat sehingga gas buang karbonmonoksida yang ditimbulkan mencapai 70-80 %, yang menjadi ancaman kesehatan manusia disekitarnya. Karbonmonoksida tidak hanya ditemukan pada asap kendaraan melainkan asap pabrik, pembakaran sampah dan sebagainya. Karbon monoksida yang keluar dari knalpot akan berada di udara ambient, jika
terhirup oleh manusia maka molekul tersebut akan masuk kedalam saluran

pernapasan dan akan segera  masuk ke dalam paru – paru serta kemudian akan menempel pada hemoglobin darah membentuk carboxy Haemoglobin (COHb). Semakin tinggi kadar karbonmoksida yang masuk kedalam tubuh manusia bisa berbahaya hingga mengakibatka kematian.

3.      Bagaimana cara mengatasi karbonmonoksida yang sudah marak sekali khususnya di Indonesia ini?

Cara yang efektif adalah mengurangi kendaraan dan selalu melakukan service terhadap kendaraan agar tidak menimbulkan pencemaran udara yang tinggi, begitu pu untuk asap pabrik dan asap pembakaran sampah, harus melakukan pengurangn asap yang dapat merugikan makhluk hidup yang berada disekitar nya.

4.      Daftar pustaka

Maryonto, Dicky, Mulasari, Surahma Asti, Suryani, Dyah. 2012. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Penurunan Kadar Emisi Gas Buang Karbon Monoksida (Co) Dengan Penambahan Arang Aktif Pada Kendaraan Bermotor Di Yogyakarta Dalam http://id.portalgaruda.org/index.php?ref=browse&mod=viewarticle&article=123534. Diunduh 19 September 2012.
Kustono, Djoko. 2009. Teknologi Kejuruan. Implikasi Pengaturan Awal Pembakaran terhadap Produksi Gas Beracun Karbon Monoksida: Studi Ekperimental pada Motor Bensin. Dalam http://id.portalgaruda.org/index.php?ref=browse&mod=viewarticle&article=55799. Diunduh 2 Februari 2009.
Yuvenda, Dori, Maksum, Hasan, Fernandez, Donny. 2013. Automotive Engineering Education Journals. Pengaruh Saat Pengapian Terhadap Emisi Gas Buang Karbon Monoksida (Co) Pada Motor Bensin Empat Langkah Berbahan Bakar Pertamax. Dalam http://id.portalgaruda.org/index.php?ref=browse&mod=viewarticle&article=24807. Diunduh 29 Maret 2013.


Rahayu, Muji, Sudarmadji, Sudarmadji. 2013. Jurnal Bumi Indonesia. Pemetaan Sebaran Karbon Monoksida Ambien Dan Potensi Karboksihemoglobin (Cohb) Dalam Darah Di Wilayah Kota Surakarta. Dalam http://id.portalgaruda.org/index.php?ref=browse&mod=viewarticle&article=123807. Diunduh 28 Februari 2013.


Fernandez, Donny. 2012. Sainstek. Pengaruh Putaran Mesin Terhadap Emisi Gas Buang Hidrokarbon (Hc) Dan Karbon Monoksida (Co). Dalam http://id.portalgaruda.org/index.php?ref=browse&mod=viewarticle&article=25014. Diunduh 14 September 2012.

1 komentar:

  1. @E08-wulan,

    Tadi anda menjelaskan cara untuk mengurangi atau mengatasi karbonmonoksida salah satunya dengan cara tidak membakar sampah tetapi diganti dengan menimbun sampah plastik, padahal sampah pelastik yang di timbun di tanah sulit terurai di dalam tanah. Menurut saudara langkah efektif apa yang sebaiknya kita lakukan untuk mengurangi limbah plastik?

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.