Oleh: Humairoh
Kadmium (Cd) ini pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuan Jerman bernama Friedric Strohmeyer pada tahun 1817. Logam Cd ini ditemukan dalam bebatuan calamine (seng karbonat). Nama Kadmium sendiri diambil dari nama latin“calamine” yaitu “cadmia”. Kadmium hampir selalu ditemukan dalam jumlah yang kecil dalam bijih-bijih Seng, seperti sphalerite (ZnS). Greenocite (CdS) merupakan mineral satu-satunya yang mengandung Kadmium. Hampir semua Kadmium diambil sebagai hasil produksi dalam persiapan bijih-bijih Seng, Tembaga dan Plumbum.
Logam berat secara umum masuk ke lingkungan dengan dua cara, yakni secara natural dan antropogenik (terlepas ke lingkungan dengan campur tangan manusia atau tidak alami). Kondisi alami terlepasnya logam berat di lingkungan akibat adanya pelapukan sedimen akibat cuaca, erosi, serta aktivitas vulkanik. Sedangkan, terlepasnya logam berat secara antropogenik akibat aktivitas manusia diantaranya electroplating/pelapisan logam, pertambangan, peleburan, penggunaan pestisida, pupuk penyubur tanah, dan lain sebagainya (Ali et al., 2013)
Limbah yang dihasilkan dari pabrik memberikan dampak negative terhadap lingkungannya baik secara langsung, maupun secara tidak langsung. Salah satu efek yang paling membahayakan adalah limbah logam berat, seperti Kadmium (Cd).Logam berat umumnya bersifat racun terhadap makhluk hidup, walaupun beberapa diantaranya diperlukan dalam jumlah kecil (Yatim, dkk., 1979).
1. Sifat Fisik
a. Logam berwarna putih keperakan
b. Mengkilat
c. Lunak/Mudah ditempa dan ditarik
d. Titik lebur rendah
e. Akan kehilangan kilapnya jika berada dalam udara yang basah atau lembab dan akan mengalami kerusakan bila terkena uap amonia dan sulfur hidroksid
2. Sifat Kimia
a. Cd tidak larut dalam basa
b. Larut dalam H2SO4 encer dan HCl encer Cd
c. Cd tidak menunjukkan sifat amfoter
d. Bereaksi dengan halogen dan nonlogam seperti S, Se, P
e. Cd adalah logam yang cukup aktif
f. Dalam udara terbuka, jika dipanaskan akan membentuk asap coklat CdO
g. Memiliki ketahanan korosi yang tinggi
Kadmium memiliki efek yang sangat unik kepada anak-anak yaitu dapat mempengaruhi perkembangan otak pada anak. Namun di sisi lain, kadmium memiliki efek yang tidak baik untuk manusia dewasa, diantaranya menaikkan resiko terjadinya kanker payudara, penyakit kardiovaskular atau paru-paru, dan penyakit jantung. Efek lain yang menunjukkan toksisitas kadmium adalah kegagalan fungsi ginjal, encok, pembentukan artritis, juga kerusakan tulang (Chen, 2009). Logam kadmium (Cd) akan mengalami proses biotransformasi dan bioakumulasi dalam organisme hidup (tumbuhan, hewan dan manusia). Dalam tubuh biota perairan jumlah logamyang terakumulasi akan terus mengalami peningkatan (biomagnifikasi) dan dalam rantai makanan biota yang tertinggi akan mengalami akumulasi kadmium (Cd) yang lebih banyak (Palar, 2004). Kadmium dapat terakumulasi dalam di tubuh manusia serta baru dapat keluar dari dalam tubuh, tatapi dengan waktu tunggu berkisar antara 20-30 tahun lamanya. Efek dalam tubuh pun beragam, mulai dari hipertensi sampai kanker (Watts, 1997)
Gejala-gejala keracunan akut yang disebabkan oleh logam Cd dapat berupa timbulnya rasa sakit dan panas pada bagian dada. Akan tetapi gejala keracunan itu tidak langsung muncul begitu si penderita terpapar oleh uap logam Cd ataupun CdO. Gejala keracunan akut ini muncul setelah 4-10 jam sejak si penderita terpapar oleh uap logam Cd. Akibat dari keracunan logam Cd ini, dapat menimbulkan penyakit paru-paru yang akut. Penyakit paru-paru akut ini dapat terjadi bila penderita terpapar oleh uap Cd dalam waktu 24 jam. Selain itu, keracunan akut yang disebabkan oleh uap Cd atau CdO dapat menimbulkan kematian bila konsentrasi yang mengakibatkan keracunan tersebut berkisar dari 2500 sampai 2900 mg/m3. (Purnomo,2012)
Ali, H., Khan, E., Sajad, M.A., 2013. “Phytoremediation of Heavy Metals-Concepts and Applications”. Chemosphere 91 (2013) 869-881
Chen, Dr., Klassen, C.D., 2009. “Cadmium Toxicity”. Environmental Health Perspective Dec. 2009
Istarani.F, S.P Ellina. 2015. Studi Dampak Arsen (As) dan Kadmium (Cd) terhadap Penurunan Kualitas Lingkungan. Jurnal teknik pomits vol. 3 No.1 dalam
Palar, H. 1994. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta: Rineka Cipta
Purnomo. F. 2012. Toksikologi Kadmium (CD) dalam http://tralalaikrima.blogspot.co.id/2012/04/makalah-toksikologi-tentang-kadmium-cd.html?m=1
Watts, R.J. 1997. Hazardous Waste: Sources, Pathways, Receptors. New York: John Wiley and Sons, Inc.
Yatim Sofyan, dkk.,1979, ”Distribusi Logam Berat Dalam Air Laut Teluk Jakarta”, Majalah BATAN XII 3.
D17-Nabila
BalasHapusBagaimana cara mengurangi atau membuat agar lingkungan kita terhindar dari ancaman cd?
Pengolahan air buangan secara kimia biasanya dilakukan untuk menghilangkan partikel-partikel yang tidak mudah mengendap (koloid),; dengan membubuhkan bahan kimia tertentu yang diperlukan. Penyisihan bahan-bahan tersebut pada prinsipnya berlangsung melalui perubahan sifat bahan-bahan tersebut, yaitu dari tak dapat diendapkan menjadi mudah diendapkan (flokulasi-koagulasi), baik dengan atau tanpa reaksi oksidasi-reduksi, dan juga berlangsung sebagai hasil reaksi oksidasi.
HapusD28-selvy
BalasHapusBagaimana cara menanggulangi lingkungan yang telah tercemar oleh ancaman cd ?
Cara menanggulangi yang pertama ialah mengurangi kegiatan industri maupun pertambangan yang berlebihan serta meminimalisir limbah beracun sebelum membuangnya ke lingkungan, diberikan beberapa bahan kimia sehingga limbah tersebut tidak berbahaya
Hapus@D02-Anastasia
BalasHapusCd biasanya terdaoat dimana saja ya ???
Dalamindustribatubaterai
HapusSenyawa kadmium digunakan dalam fosfor tabung TV hitam-putih dan fosfor hijau dalam TV bewarna.
Di gunakan dalam penyepuhan kayu, CdO.
@D13-Mega
BalasHapusBagaimana cara anda memanimalisir terakumalasinya logam berat dalam tubuh?
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus