.

Senin, 11 September 2017

LIMBAH PLASTIK

@D28-Selvy , @proyekB02

Oleh : Selvy Darmayudi

                         

Definisi plastik
Plastik adalah senyawa polimer alkena dengan bentuk molekul sangat besar. Istilah plastik, menurut pengertian kimia, mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Molekul plastik terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa atau nilai ekonominya. Secara alamiah, terdapat beberapa polimer (pengulangan tidak terhingga dari monomer-monomer) yang digolongkan ke dalam kategori plastik. Secara fisik, plastik bisa dibentuk atau dicetak menjadi lembar film atau serat sintetik, yang disebabkan karena plastik juga bersifat "malleable" alias memiliki sifat bisa dibentuk atau ditempa. Dalam proses industri dan pabrikasi, plastik dibuat dalam jenis yang sangat banyak. Sifat-sifat bisa menerima tekanan, panas, keras juga lentur, dan bisa digabung dengan partikel lain semisal karet, metal, dan keramik. Sehingga wajar jika plastik bisa dipergunakan secara massa untuk banyak sekali keperluan.


PENGOLAHAN / DAUR ULANG LIMBAH PLASTIK

Teknologi pengolahan sampah plastik yang saat ini banyak digunakan adalah teknologi perajangan plastik, pelelehan plastik dan pencetakkan plastik. Kebanyakan pelaku daur ulang hanya sampai dalam pemilahan dan pencucian sampah plastik. Hanya beberapa pengusaha daur ulang yang melakukan perajangan plastik. Hasil dari perajangan tersebut berbentuk plastik serpih atau flakes. Sangat jarang pelaku daur ulang yang melelehkan plastik untuk memproduksi bijih plastik sebagai bahan baku pabrik plastik. kategori sesuai dari jenis plastik yang digunakan. Biasanya pekerjaan ini dilakukan oleh 2 – 5 orang pemilah sesuai dengan besarnya pabrik tersebut. Setelah terpisah sesuai kategorinya, kemudian dilakukan perajangan di mesin perajang yang biasanya mempunyai kapasitas 350 kg sampai 500 kg per jam. Mesin perajang ini digerakkan oleh motor listrik kekuatan besar atau langsung dengan mesin diesel. Keluar dari mesin perajang, barang bekas plastik tersebut hancur menjadi serpihan dengan ukuran sekitar 1 cm2 dan langsung masuk ke bak pencuci. Setelah melalui proses pencucian, plastik diangin-anginkan diudara terbuka yang langsung terkena sinar matahari. Setelah kering, serpihan plastik ini atau disebut juga sebagai “flakes” siap untuk dikirim ke pabrik biji plastik. Mutu dari serpihan plastik ini ditentukan oleh keahlian memisahkan barang bekas plastik sehingga tidak tercampur satu jenis plastik dengan lainnya. Ketajaman pisau perajang juga mempengaruhi mutu dari serpihan ini, pisau yang kurang tajam akan membuat pinggiran serpihan tidak rata.


Permasalahan Daur Ulang Plastik antara lain :
• Sampah plastik tidak mudah dipilah-pilahkan seperti halnya dengan kertas, logam, gelas, dll.
• Ketidak murnian dalam sampah plastik menjadikan ia tidak mudah diilebur/dilelehkan pada temperatur tinggi.
• Plastik laminated atau plastik yang menempel pada bahan lain seperti kertas dan kain, sulit untuk dipisahkan.
• Sampah plastik mempunyai berat jenis yang rendah sehingga memerlukan ruang yang cukup besar untuk menyimpannya.
• Plastik terdiri dari berbagai jenis yang mempunyai ratusan gradasi sifat yang berbeda dan mengandung berbagai macam bahan aditif seperti antioxidan, stabiliser, pigmen, dll. Karakter dan sifat proses dari polimer, tingkatan dan formulasinya bervariasi sangat banyak dibandingkan
logam dan gelas.
*Dalam proses daur ulang, kondisi ideal yang diperlukan adalah suplai yang tetap dan kontinyu dari sampah plastik yang bersih dan kering serta terdiri dari jenis yang sama dengan formulasi yang diketahui dan tetap. Dalam prakteknya suplai bahan biasanya tidak menentu.
• Walaupun sampah plastik sudah ditangani dengan baik dan hati-hati akan tetapi biasanya sampah plastik sudah terkontaminasi saat dibuang, selain juga basah. Jika tidak dilakukan pembersihan, maka akan merusak mesin peleleh. Bahkan debu saja sudah merupakan masalah yang cukup rumit bagi pelelehan plastik.
• Campuran dari setiap jenis polimer atau bahkan kualitas yang sangat berbeda dari tipe polimer yang sama cenderung mengakibatkan ketidaktetapan dalam proses, karakteristik produk yang selalu
berubah, penampilan yang tidak biasa dan tidak dapat diterima.


Dampak negative dari pencemaran sampah plastik antara lain :
1. Pembuangan sampah plastik yang sembarangan akan mengakibatkan pendangkalan sungai dan aliran sungai tersumbat yang menyebabkan banjir.
2. Tercemarnya air tanah dan tanah.
3. Kantong plastik akan mengganggu penyerapan air ke dalam tanah.
4. Menurunkan kesuburan tanah.
5. Racun-racun dari partikel plastic yang masuk kedalam tanah akan membunuh hewan pengurai didalam tanah seperti cacing.
6. Hewan-hewan dapat terjerat dalam sampah plastic.
7. Bifenil Poliklorin (PCB) tidak terurai meskipun termakan oleh binatang maupun tanaman akan menjadi racun berantai sesuai urutan makanan.Penggunaan plastik yang terlalu berlebihan dapat mengakibatkan dampak negative terhadap lingkungan, beberapa dampak negativenya seperti diatas.






Daftar pustaka
http://ejurnal.bppt.go.id/ejurnal2011/index.php/JTL/article/view/418/506
http://tianlibra.blogspot.co.id/2013/06/artikel-limbah-plastik.html?m=1
http://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/elkawnie/article/view/522
http://www.kompasiana.com/syifanatyas9/bahaya-pencemaran-sampah-plastik-dan-cara-penanggulangannya_583d750e6723bde0083dfbc
http://www.academia.edu/8669784/MAKALAH_PENGOLAHAN_LIMBAH_PLASTIK



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.