@D20-Novia, @ProyekB02
oleh : Novia Nila Sutarman
Ilmu pangan berkaitan dengan
produksi, pengolahan, distribusi, persiapan, evaluasi, dan pemanfaatan pangan. Dalam
hal ini ahli kimia pangan bekerja dengan tanaman yang telah dipanen untuk
makanan, dan hewan yang telah disembelih untuk makanan.
Ahli kimia pangan mengkaji bagaimana produk makanan ini diproses, disiapkan, dan didistribusikan. Dalam kaitannya dengan kimia kontekstual berbagai isu mengenai kimia pangan banyak menjadi perhatian publik. Kasus yang paling banyak dibahas yaitu penggunaan bahan pengawet seperti formalin pada bahan makanan.
Ahli kimia pangan mengkaji bagaimana produk makanan ini diproses, disiapkan, dan didistribusikan. Dalam kaitannya dengan kimia kontekstual berbagai isu mengenai kimia pangan banyak menjadi perhatian publik. Kasus yang paling banyak dibahas yaitu penggunaan bahan pengawet seperti formalin pada bahan makanan.
Formalin adalah larutan tak berwarna, mudah larutdalam air,
mudah menguap, dan mempunyai bau yang tajam. Di dalam formalin terkandung
sekitar 37 % formaldehid dalam air. Biasanya ditambah metanol hingga 15 %
sebagai pengawet. Formalin ini biasa digunakan sebagai bahan
perekat untuk kayu lapis dan disinfektan untuk peralatan rumahsakit serta untuk
pengawet mayat. formalin banyak disalah gunakan untuk pengawet bahan makanan
sehari-hari. Pengaruh formalin terhadap sistem tubuh tergantung pada
berapa lama dan berapa kadar yang terakumulasi dalamtubuh. Faktor imunitas
tubuh juga ikut menentukan.
Bahaya terpaparnya formalin jangka pendek dan jangka
panjang, adalah:
1. Bila terhirup
Akut:
- Iritasi pada hidung dan tenggorokan, gangguan
pernafasan, rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan serta batuk-batuk.
- Kerusakan jaringan dan luka pada saluran pernafasan
seperti radang paru, pembengkaka paru.
- Tanda-tanda lainnya meliputi bersin, radang tekak,
radang tenggorokan, sakit dada yang berlebihan, lelah, jantung berdebar,
sakit kepala, mual dan muntah.
- Pada konsentrasi yang tinggi dapat menyebabkan
kematian.
Kronik:
- Menimbulkan sakit kepala, gangguan sakit kepala,
gangguan pernafasan, batuk-batuk, radang selaput lendir, mual, mengantuk,
luka pada ginjal dan sensitisasi pada paru.
- Efek neuropsikologis meliputi gangguan tidur, cepat
marah, keseimbangan terganggu, kehilangan konsentrsi dan daya ingat
berkurang.
- Gangguan haid dan kemandulan pada perempuan.
- Kanker hidung, rongga hidung, mulut, tenggorokan,
paru dan otak.
2. Bila terkena kulit
Akut:
- Menimbulkan perubahan warna, yakni kulit menjadi
merah, mengeras, mati rasa dan ada rasa terbakar.
Kronik:
- Terasa panas, mati rasa, gatal dan memerah, kerusakan
pada jari tangan, pengerasan kulit dan kepekaan pada kulit, dan radang
kulit yang menyebabkan gelembung.
3. Bila terkena mata
Akut:
- Menimulkan iritasi mata sehingga mata memerah, terasa
sakit, gatal dan penglihatan kabur serta mengeluarkan air mata.
Kronik:
- Radang selaput lendir.
4. Bila tertelan:
Akut:
- Mulut, tenggorokan dan perut terasa terbakar, sakit
menelan, mual, muntah dan diare, kemungkinan terjadi perdarahan, sakit
perut yang hebat, sakit kepala, hipotensi, kejang dan koma.
- Kerusakan pada hati, jantung, otak, limpa, pankreas,
SSP dan ginjal.
Kronik:
- Iritasi pada saluran pencernaan, muntah-muntah dan
kepala pusing, penurunan suhu tubuh dan rasa gatal di dada.
Itulah beberapa dampak kesehatan dan gangguan terhadap
organ-organ tubuh, maka dari itu masyarakat perlu diedukasi mengenai bahaya
penggunaan formalin. Dengan begitu, mereka akan lebih berhati-hati dan selektif
memilih produk-produk yang aman bagi kesehatan. Selain itu, masyarakat akan
mengetahui langkah-langkah yang harus ditempuh ketika menemukan produk-produk
berformalin. Serta diharapkan muncul kesadar dari pengguna formalin terhadap
kehidupan sesama.
Daftar Pustaka
- Hidayat, Atep Afia dan Muhammad Kholil. 2017. Kimia, Industri dan Teknologi Hijau. Jakarta: Pantona Media
- Saputro, Thomas. 2014. “Pengertian Fungsi Penyalahgunaan Formalin”, http://www.ilmuternak.com/2014/11/pengertiaan-fungsi-dan-penyalahgunaan.html , diakses pada 11 September 2017 pukul 23.20 WIB
- Ochieda. 2012. “Bahaya Penggunaan Pengawet (Formalin) dalam Makanan Bagi Tubuh Manusia”, https://tewewe.wordpress.com/2012/08/31/bahaya-penggunaan-pengawet-formalin-dalam-makanan-bagi-tubuh-manusia/ , diakses pada 11 September 2017 pukul 23.28 WIB
- Formaldehyde, Wikipedia edisi bahasa Indonesia per 2 Januari 2006. Id.wikipedia.org diakses 11 September 2017 pukul 23.35 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.