Pengertian kerusakan ekosistem laut
Perusakan
ekosistem laut adalah tindakan yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak
langsung terhadap sifat fisik dan hayatinya yang melampuai kriteria baku
kerusakan laut. Hal ini berarti bahwa perlu ditetapkan kriteria baku kerusakan
laut yang berfungsi sebagai tolak ukur untuk menentukan tingkat kerusakan laut.
Selain itu juga sangat berguna bagi penentuan status mutu laut. Karena sangat
erat kaitannya antara tingkat kerusakan laut dengan status mutu laut itu
sendiri.
Ciri-Ciri
Ekosistem Air Laut.
Dari
pengertian tentang ekosistem air laut yang telah dijelaskan di atas, maka kita
dapat menyimpulkan bahwa ekosistem air laut memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut
:
1.
Memiliki
salinitas (kadar garam) tinggi, semakin mendekati katulistiwa semakin
tinggi.
2.
NaCl mendominasi mineral ekosistem
laut hingga mencapai 75%.
4.
Memiliki
variasi perbedaan suhu
di permukaan dengan di kedalaman.
5.
Memiliki
kadar mineral yang tinggi, ion terbanyak ialah Cl`(55%), namun kadar garam di
laut bervariasi, ada yang tinggi (seperti di daerah tropika) dan ada yang
rendah (di laut beriklim dingin).
6.
Ekosistem
air laut tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
Penyebab
Kerusakan Ekosistem Laut
Berdasarkan
pembahasan diatas terdapat masalah-masalah yang ada pada ekosistem laut yang
disebabkan oleh manusia-manusia yang tidak memperdulikan dan tidak menjaga
kelestarian alam laut. Berikut merupakan faktor penyebab rusaknya ekosistem
laut antara lain:
1.
Terumbu
karang yang hidup di dasar laut merupakan sebuah pemandangan yang cukup indah.
Banyak wisatawan melakukan penyelaman hanya untuk melihatnya. Sayangnya,
tidak sedikit dari mereka menyentuh bahkan membawa pulang terumbu karang
tersebut. Padahal, satu sentuhan saja dapat membunuh terumbu karang.
2. Membuang sampah ke laut dan pantai
yang dapat mencemari air laut.
3. Mungkin tidak banyak yang sadar, penggunaan pupuk dan
pestisida buatan pada lahan pertanian turut merusak terumbu karang di lautan.
Karena meskipun jarak pertanian dan bibir pantai sangat jauh, residu kimia dari
pupuk dan pestisida buatan pada akhirnya akan terbuang ke laut melalui air
hujan yang jatuh di lahan pertanian.
4. Boros menggunakan air, karena semakin banyak air
yang digunakan semakin banyak pula limbah air yang dihasilkan dan akhirnya
mengalir ke laut. Limbah air tersebut biasanya sudah mengandung bahan kimia.
5. Terumbu karang merupakan tujuan wisata yang sangat
diminati. Kapal akan lalu lintas di perairan. Membuang jangkar pada pesisir
pantai secara tidak sengaja akan merusak terumbu karang yang berada di bawahnya
6. Penambangan pasir atau bebatuan di laut dan
pembangunan pemukiman di pesisir turut merusak kehidupan terumbu karang. Limbah
dan polusi dari aktifitas masyarakat di pesisir secara tidak langsung berimbas
pada kehidupan terumbu karang. Selain itu, sangat banyak yang pengambilan
karang untuk bahan bangunan dan hiasan akuarium.
7. Masih banyak yang menangkap ikan di laut dengan
menggunakan bom dan racun sianida. Ini sangat mematikan terumbu karang
8. Selain karena kegiatan manusia, kerusakan terumbu
karang juga berasal dari sesama mahkluk hidup di laut. Siput drupella salah
satu predator bagi terumbu karang.
9. Pengundulan hutan di lahan atas sedimen hasil erosi
dapat mencapai terumbu karang di sekitar muara sungai, sehingga mengakibatkan
kekeruhan yang menghambat difusi oksigen ke dalam polip atau hewan karang.
10. Pengerukan di sekitar terum-bu karang Meningkatnya kekeruhan yang meng-ganggu
pertumbuhan karang.
11. Penangkapan ikan hias dengan menggunakan bahan beracun. Mengakibatkan ikan
pingsan, mematikan karang dan biota avertebrata.
12. Penangkapan
ikan dengan bahan peledak Mematikan ikan tanpa dikriminasi, karang dan biota
avertebrata yang tidak bercangkang.
Cara Mengatasi Perusakan Ekosistem Laut
Cara mengatasi kerusakan di lingkungan laut,
sebenarnya ada dalam diri manusia itu sendiri tergantung dari kemauan mereka
mau atau tidaknya seseorang melakukan hal tersebut. Diantaranya:
1. Meningkatkan pendayagunaan potensi laut
dan dasar laut Peningkatan pendayagunaan potensi yang ada di lingkungan laut,
baik luar maupun dalam laut. Misalnya dalam pendayagunaan lingkungan laut
sebagai pariwisata,budidaya rumput laut, maupun budidaya ikan. Dimana dalam
peningkatan ini peran pemerintah juga harus diikut sertakan dalam proses
pendayagunan laut ini, seperti yang sudah diatur dalam Undang-Undang Repubik Indonsia
Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan yaitu dalam BAB IV Pasal 8
Ayat 1 dan Pasal 9 Ayat 1 dan Ayat 2.
2.
Meningkatkan harkat dan taraf hidup
nelayan
Penangkapan ikan sebagai cara mencari nafkah para nelayan ataupun untuk
indutri perikanan dapat diperbolehkan. Asal cadangan ikan yang mereka tangkap
tidak dalam keadaan punah, sedangkan untuk ikan yang belum mencapai besar
tertentu, harus dilepaskan kembali ke dalam laut, yang teah diatur dalam
Undang-Undang Repubik Indonsia Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan yaitu dalam BAB III Pasal 5 dan Pasal 6.
3.
Mengembangkan potensi industri kelautan
Pengendalian pencemaran oleh indutri, hendaknya bersifat bahwa jumlah bahan
yang mengakibatkan polusi tidak harus berbahaya dan tidak mengganggu keberadaan
biota laut. Oleh karena itu, buangan limbah sebelum dialirkanke sungai ataupun
perairan perlu teknik pengolahan imbah seuai bata yang ditentukan. Hasil ampah
yang berasal dari kegiatan manusia harus di kurangi dan didorong untuk mendaur
ulang kotoran maupun limbah lain. Bahkan, kalau perlu melarang pembuangan semua
limbah ke lingkungan laut.
4.
Mempertahankan daya dukung dan kelestarian
fungsi lingkungan laut.
Penanggulangan kerusakan tersebut,diharapkan warga yang ada di daerah
pesisir laut untuk dapat mempertahankan aset-aset yang terdapat dalam
lingkungan laut tersebut, menyadari akan kepentingan laut dan ekosistemnya
yaitu sebagai sumber hayati, meletarikan kemampuan alam untuk menjadikan sumber
mata pencaharian penduduk sekitar laut sehingga menadikan suatu kesejahteraan
masyarakatnya.
Sumber :
http://bloggerchandrahermawan.blogspot.co.id/2016/06/makalah-kerusakan-ekosistem-laut-di.html, Kerusakan Ekosistem Laut di Indonesia (
Hermawan, Chandra : 16 Juli 2016 )
http://raishananda.blogspot.co.id/2016/09/kerusakan-ekosistem-laut.html Kerusakan Ekosistem Laut ( Nanda, Raisha
: 28 September 2016 )
http://www.bppp-tegal.com/web/index.php/artikel/konservasi/518-permasalahan-kerusakan-ekosistem-laut permasalahan Ekosistem Laut ( Afriyani,
Ade Yunaifah : 05 September 2016 )
http://wacanalingkungan.blogspot.co.id/2015/09/kerusakan-ekosistem-laut.html Kerusakan Ekosistem Laut ( Weren, Rendi Notan : 29 September
2015 )
https://sandyharfianto.wordpress.com/2015/02/11/kerusakan-ekosistem-bawah-laut/
Keruskan Ekosistem Laut ( Harfianto,
Sandy : 11 Februari 2015 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.