Biofilter adalah sistem pengolahan air limbah dengan memanfaatkan mikroorganisme
yang tumbuh dan berkembang, salah satunya yaitu dengan menggunakan tanaman
sebagai biofilter alami. Air limbah yang
mengandung zat organik, unsur hara dan mineral akan tersaring melalui mekanisme
proses yang terjadi dalam tanaman. Tanaman
yang dapat menjadi biofilter alami yaitu tanaman air, salah satunya eceng
gondok (Eichhornia crassipes).
Enceng gondok (Eichhornia
crassipes) dianggap sebagai tanaman yang mengganggu ekosistem air karena pertumbuhannya sangat pesat
dapat menutupi aliran sungai maupun danau. Tetapi tanaman ini memiliki banyak
manfaat dan salah satunya yaitu sebagai stabilisator suatu perairan dan
kemampuannya menetralisir bahan tercemar yang masuk ke dalam perairan. Akar
tanaman enceng gondok dapat menyerap partikel logam berat, fenol, dan senyawa
fosfat.
Sistem biofilter alami yang terjadi pada enceng
gondok berlangsung melalui proses transportasi dan fotosintesis. Kedua proses tersebut
merupakan kegiatan yang berlangsung dalam tanaman enceng gondok dalam
mempertahankan hidupnya.
Mekanisme
Biofilter Alami melalui Transportasi Enceng Gondok
Di dalam akar, tanaman biasa
melakukan perubahan pH kemudian membentuk suatu zat khelat yang disebut
fitosiderofor. Zat inilah yang kemudian mengikat logam kemudian dibawa ke dalam
sel akar. logam yang dibawa masuk ke sel akar kemudian ke jaringan pengangkut
yaitu xylem dan floem, ke bagian tumbuhan lain. untuk mencegah keracunan logam
terhadap sel, maka tanaman akan melakukan detoksofikasi, misalnya menimbun
logam kedalam organ tertentu seperti akar.
Kecepatan penyerapan zat pencemar
dari dalam air limbah oleh eceng gondok dipengaruhi oleh beberapa faktor, di
antaranya:
1) komposisi dan kadar zat yang terkandung
dalam air limbah
2) kerapatan eceng gondok
3) waktu tinggal eceng gondok
dalam air limbah.
Dengan mekanisme transportasi
seperti itulah enceng gondok mampu menyerap zat-zat organik, logam berat dan
mineral tinggi yang terkandung dalam air yang tercemar oleh limbah rumah tangga
dan industri.
Mekanisme
Biofilter Alami melalui Fotosintesis Enceng Gondok
Di dalam air yang tercemar
terdapat kandungan karbondioksida (CO2) yang berlebihan. Dalam mekanisme proses fotosintesis inilah karbondioksida
diubah sedemikian hingga untuk mengurangi pencemaran air yang disebabkan oleh
limbah rumah tangga dan industri. Enceng gondok bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat
mensintesis makanan langsung dari senyawa anorganik. Enceng gondok menggunakan karbon dioksida dan air untuk
menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Proses
fotosistesis dari tanaman enceng gondok seperti
inilah yang diterapkan pada sistem biofilter alami, sehingga hasil akhir dari proses fotosintesis
ini, selain menghasilkan energi berupa karbohidrat yang digunakan untuk
pertumbuhan enceng gondok itu sendiri, juga dapat meningkatkan kadar oksigen (O2) dalam air dan udara yang berguna bagi makluk hidup disekitar.
Pengaruh
Pemanfaatan Enceng Gondok (Eichhornia crassipes) Terhadap Kualitas Air
- Penurunan TDS (Total Dissolved Solid) atau ukuran jumlah materi atau bahan–bahan yang terlarut dalam air.
- Mengurangi Konsentrasi Warna Air
- Peningkatan DO (Disolved Oxygen) atau oksigen bebas dalam air.
Daftar Pustaka:
Triyanto,
Lilik. 2011. PEMANFAATAN ENCENG GONDOK (Eichornia crassipes) SEBAGAI BIOFILTER ALAMI
PADA PRE-TREATMENT PENGELOLAAN KUALITAS AIR .dalam http://tukangbaksokeliling.blogspot.co.id/2011/09/pemanfaatan-enceng-gondok-eichornia.html
Rahwidhiyasa,
Viva. 2009. Know How - Biofilter dengan Tanaman Air .
Riyadi,
Kurniawan. 2012. Sistem Penyaring Alami (biofilter).
Dalam http://kolambuatan.blogspot.co.id/2012/05/penyaring-alami-biofilter.html
Blog Aplesi. penyaring air (
Biofilter) .Dalam http://www.aplesi.com/2012/07/penyaring-air-biofilter.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.