.

Sabtu, 06 Agustus 2016

Pencemaran Air Tanah Daerah Pesisir Pantai DIY



Air tanah merupakan air yang terdapat dalam pori-pori tanah atau pada celah-celah batuan. Air tanah terbentuk dari air hujan. Pada saat turun hujan, sebagian titik-titik air meresap kedalam tanah (infiltrasi). Air hujan yang masuk yang masuk itu yang menjadi ladangan air tanah (Todd, 1980) dalam (Wicaksono dan Nurjani, 2013). Volume air yang meresap kedalam tanah tergantung pada jenis lapisan batuannya. Pencemaran air adalah masuknya atau di masukannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkanya.

PEMILIHAN LOKASI SAMPLING TANAH

Pemilihan lokasi sampling disdasarkan pada sistem porposive sampling dan systematic sampling. Sistem Systematic sampling dilakukan untuk memilih lokasi sumur yang digunakan untuk memetakan kedalaman muka air tanah, tinggi muka air tanah. Sementara itu sistem porposive sampling dilakukan untuk memilih lokasi pengambilan sampel air tanah dimana aspek yang ditimbangkan adalah penggunaan lahan (Wicaksono dan Nurjani, 2013). Menurut Bemmelen, (1972) dalam Wicaksono dan Nurjani (2013) menyebutkan pada pantai selatan DIY berada padaperbatasan  antara Jawa bagian timur dan Jawa bagian selatan. Berdasarkan letak geologinya pantai selatan terdiri dari dua formasi batuan. Kedua formasi batuan tersebut adalah formasi  Wonosari yang berupa batuan gambing terumbu dan kalkarenit yang ada di sebelah timur dan formasi allivium (Qa) yang terdiri dari kerakal, pasir, lamau, dan lempung yang ada di bagian barat (Peta Geologi Lembar Yogyakarta). Dengan kondisi tersebut potensi pencemaran semakin tinggi, dimana polutan yang meresap kedalam tanah dapat cepat menyebar karena karakteristik permeabilitas material pasiran yang tergolong cepat (15-45m/hari) (Todd, 1980) dalam (Wicaksono dan Nurjani, 2013).

ANALISIS KERENTANAN AIR TANAH

Kerentanan dapat didefinisikan sebagai sifat kepekaan sistem airtanah terhadap pengaruh alami. Kerentanan air tanah yang spesifik berdasarkan atas faktor jumlah jenis zat pencemar yang berinteraksi dengan faktor hidrogeologi (Goldscheider, 2015) dalam (Wicaksono dan Nurjani, 2013).

Pengujian kerentanan air tanah dilakukan melalui tiga metode (Wicaksono dan Nurjani, 2013):

·         Analisis deskriptif, menjelaskan mengenai kondisi masing-masing parameter yang digunakan dalam metode DRASTIC dan HAI, serta menjelaskan hasil pemodelan airtanah.
·         Regresi berganda, untuk memenentukan parameter paling dominan dalam mempengaruhi kadar fosfat.
·         Korelasi Kendall’s tau-b dan spareman untuk mengetahui siginifasi dan hubungan indeks kerentanan air tanah dan kadar fosfat.

SUSUNAN AIR TANAH

Keberadaan air tanah sangat tergantung pada sifat lapisan batuan yang ada dibawahnya. Lapisan batuan yang mudah dilalui oleh air, minyak, dan gas disebut lapisan permiabel, terdiri dari batuan lepas-lepas, seperti kerikil atau pasir. Permeabilitas ini tergantung dari jenis tanah.Lapisan ini juga disebut lapisan akuifer. Akuifer dapat dibedakan menjadi empat tipe, yaitu :

1.    Akuifer tidak tertekan, batas atasnya adalah muka air tanah. Kedalaman dan bentuk muka air tanah sangat tergantung pada keadaan air di permukaan tanah, luas daerah tangkapan air, debit air, dan banyaknya sumur.
2.    Lapisan akuifer tertekan, sering disebut juga akuifer artesis, yakni suatu lapisan air tanah yang terletak diantara dua lapisan kedap air.
3.    Akuifer setempat, merupakan lapisan air yang lokasinya setempat-setempat mengikuti lapisan kedap air yang keberadaannya juga setempat setempat.
4.    Akuifer semi tertekan, merupakan akuifer yang dibatasi oleh lapisan yang agak tembus air.

KANDUNGAN DALAM AIR TANAH

Air tanah memiliki kandungan mineral seperti kalium, kalsium, magnesium, dan silika, meski dalam satuan ppm. Hal itu karena dalam perjalanannya, air tanah menemui banyak bebatuan sehingga air mengikis bebatuan tersebut dan melarutkannya. Hal ini bisa diakibatkan dari kondisi geologis Indonesia yang secara alami memiliki deposit Fe tinggi terutama di daerah lereng gunung atau diakibatkan pula oleh aktivitas manusia. Sedangkan air dengan kandungan asam organik tinggi bisa disebabkan oleh adanya lahan gambut atau daerah bakau yang kaya akan kandungan senyawa organik. Ciri-ciri air yang mengandung kadar besi tinggi atau kandungan senyawa organik tinggi bisa dilihat sebagai berikut :

1.    Air mengandung zat besi 
Air dengan kandungan zat besi tinggi akan menyebabkan air berwarna kuning. Pertama keluar dari kran, air nampak jernih namun setelah beberapa saat air akan berubah warna menjadi kuning.
2.    Air kuning permanen
Air kuning permanen biasanya terdapat di daerah bakau dan tanah gambut yang kaya akan kandungan senyawa organik. Berbeda dengan kuning akibat kadar besi tinggi, air kuning permanen ini sudah berwarna kuning saat pertama keluar dari kran sampai beberapa saat kemudian didiamkan akan tetap berwarna kuning.

CARA MEMPEROLEH AIR TANAH

Untuk memperoleh air tanah ini dengan melakukan penggalian atau pengeboran tanah. Kedalaman menggali dan mengebor tanah sangat bergantung pada struktur tanah setempat. Air hujan mengakibatkan tanah menjadi basah dan meresap ke dalam permukaan tanah dan sebagian yang lain masuk ke saluran dan akhirnya masuk sungai. Lewat cara demikian ini maka di dalam tanah terdapat cadangan air yang sangat banyak. Cadangan air dalam tanah inilah yang memberikan kesempatan kepada kita untuk memperoleh air bersih dengan cara menggalinya.

PENYEBAB PENCEMARAN

Perkembangan kawasan pesisiran yang diorientasikan pada sektor pariwisata menjadindaya tarik bagi wisatawan, akibatnya banyak orang melakukan perpindahan baik secara permanen maupun sementara guna memanfaatkan sektor usaha di bidang pariwisata. Kondisi ini terbukti dengan perkembangan kawasan yang tidak dengan hanya hunian, namun juga perhotelan. Sumber pencemaran yang ada tidak hanya oleh limbah domestik tetapi dengan septik-tank. Perkembangan pariwisata memicu dibangunnya toilet umum yang banyak sehingga semakin banyak sumber pencemaran (Wicaksono dan Nurjani, 2013).


Banyak penyebab air tanah tercemar, dengan ulah manusia tentunya yang paling dominan dengan bahan bahan yang mengakibatkan pencemaran, antara lain:

·         Bahan buangan padat
·         Bahan buangan organik dan bahan makanan
·         Bahan buangan anorganikbahan buangan caian berminyak
·         Bahan buangan zat kimia

AKIBAT PENCEMARAN AIR TANAH

1.    Dapat menaikan populasi mikroorganisme bersifat patogen

2.    Dapat mengganggu kesehatan manusia

3.    Ketersediaan air bersih kurang

PENANGGULANGAN PENCERRMARAN AIR

1.    Remidiasi, adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar.

2.    Bioremidiasi, adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).


Daftar Pustaka:

Wicaksono, Dhoni dan Nurjani, Emilya. 2013. Kajian Kerentanan Air Tanah Bebas Terhadap Pencemaran di Kawasan Pesisir Parangtritis Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Bumi Indonesia Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=123834&val=4927&title=KAJIAN%20KERENTANAN%20AIRTANAH%20BEBAS%20TERHADAP%20PENCEMARAN%20DI%20KAWASAN%20PESISIR%20PARANGTRITIS%20KABUPATEN%20BANTUL%20DAERAH%20ISTIMEWA%20YOGYAKARTA. Diunduh Tanggal 06 Agustus 2016.

Anonim. 2010. Pencemaran Air Tanah. https://achmadinblog.wordpress.com/2010/03/24/pencemaran-air-tanah/. Diakses Tanggal 6 Agustus 2016.

Anonim. Makalah Pencemaran Air Tanah. https://himka1polban.wordpress.com/chemlib/makalah/makalah-pencemaran-air-tanah/. Diakses Tanggal 6 Agustus 2016.

Candra, Wiguna. 2015. Pencemaran Air Tanah. http://duniaiptek.com/pencemaran-air-tanah/. Diakses Tanggal 6 Agustus 2016.

Werdiningsih dan Suprayogi, Slamet. 2012. Rancangan Dimensi Sumur Resapan Untuk Konservasi Air Tanah di Kompleks Tambakmayan, Sleman DIY. Jurnal Bumi Indonesia Volume 1, Nomor 3, Tahun 2012. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=123786&val=4927&title=RANCANGAN%20DIMENSI%20SUMUR%20RESAPAN%20UNTUK%20KONSERVASI%20AIRTANAH%20DI%20KOMPLEKS%20TAMBAKBAYAN,%20SLEMAN%20DIY. Diunduh Tanggal 6 Agustus 2016.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.