.

Minggu, 07 Agustus 2016

pencemaran air sungai code yogyakarta





A . Latar Belakang Masalah

  
Air merupakan salah satu kehidupan yang paling penting.tanpa air berbagai proses kehidupan tidak dapat berlangsung meskipun air merupakan sumber daya alam yang dapat diperbarui oleh alam sendiri,tapi kenyataan bahwa kesediaan air tanah tidak bertambah Pentingnya  air sungai bagi masyarakat Indonesia dan rendahnya kualitas air sungai ,seharusnya mendorong pemerintah melaksanakan program peningkatan kualitas air sungai sebagian dari pembangunan.ketidaktersediaan air bersih secara umum di sebabkan oleh dua factor yaitu factor alam dan factor manusia ,factor alam disebebkan alamiah bentukan (kondisi)wilayahnya yang memang sulit mendapatkan air sehingga tidak tersedia air.faktor manusia yaitu di karenakan tercemarnya air bersih di karenakan ulah manusia.
 Oleh karena itu persoalan-persoalan mengenai turunnya kualitas lingkungan seperti pencemaran, kerusakan sumber daya alam, deforestasi serta fungsi hutan, musnahnya berbagai spesies hayati, erosi, banjir, bahkan timbulnya jenis penyakit dalah akibat penurunan fungsi lingkungan
Hal tersebut diyakini merupakan gejala –gejala negative yang secara dominan dari manusia itu sendiri.

Pencemaran serta tercemarnya air sungai tidak hanya merugikan masyarakat yang
mendiami daerah bantaran sungai saja
akan tetapi layaknya seperti air sungai
yang mengalir dari hulu ke hilir yang
berarti turut membawa dampak-dampak
negatif bagi masyarakat lain Berdasarkan data dari sampel air sumur warga serta hasil uji laboratorium Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan (BBTKL) DIY, menunjukkan bahwa kualitas contoh air sumur  warga yang diambil di Kelurahan Wirogunan RT.05 RW.4 Kecamatan
Mergansan Yogyakarta secara fisik kimia
juga tidak memenuhi syarat air
bersih, karena parameter Nitrat melebihi
batas syarat parameter-parameter syarat
air bersih menurut PERMENKES RI
Nomor 416/Menkes/Per/IX/1990. Daerah
yang menjadi sampel pengujian berada
didekat sungai Code, yang dimungkinkan
keadaan yang ada terjadi aktifitas pencemaran dan tercemari dari limbah
rumah tangga ke sumur warga dan ke sungai ataupun sebaliknya. Penjelasan
lebih lanjut dari hasil uji laboratorium
BBTKLYogyakarta, air sumur tersebut
tercemar dikarenakan kondisi lingkungan
sekitar sumur seperti adanya perembesan
air kotor dari limbah rumah tangga,
septic tank dan lain-lain, sebab kandungan
Nitrat yang relatif tinggi tidak baik dikonsumsi oleh bayi kurang dari 4 (empat) bulan karena jumlah Nitrat yang
besar dalam usus cenderung untuk berubah
menjadi Nitrit yang dapat bereaksi langsung dengan haemoglobine
dalam darah membentuk methamoglobine
yang dapat menghalangi perjalanan oksigen di dalam tubuh sehingga menyebabkan bayi biru .Bakteri
E-coli banyak ditemukan di Sungai
Code karena banyaknya bangunan
septic tankyang tidak kedap air
sehingga kotoran bisa merembes masuk
ke dalam tanah. Selain itu, jarak septic tank dengan sumber air kurang dari jarak yang danjurkan yaitu 10 meter. Berdasrkan Penelitian yang dilakukan oleh Budianta, wawan juga menunjukkan bahwa semua sampel air tanah di sekitar Sungai Code terkontaminasi oleh bakteri E-col. Buangan air limbah langsung dibuang ke Sungai Code, Gajahwong, dan Winongo, sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan pencemaran air sungai tersebut.2 Berdasar uraian tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian di sekitar bantaran sungai Code Yogyakarta, dimana warga memanfaatkan lokasi tersebut sebagai daerah permukiman. Di samping itu terjadinya pencemaran air di lokasi tersebut  yang berasal dari limbah rumah tangga yang sangat berdampak terhadap kesehatan lingkungan di sekitarnya.
B . Perumusan Masalah
    Berdasarkan latar belakang masalah di atas ada 3 yaitu :
1.      Bagaimana dampak pencemaran air terhadap kesehatan lingkungan dalam perspektif hokum lingkungan di sungai code Yogyakarta
2.      Bagaimana peran pemerintah dalam menangani  dampak pencemaran air di sungai code Yogyakarta
3.      Bagaimana peran warga yang tinggal di lingkungan sungai code Yogyakarta dalam menangani dampak pencemaran air terhadap kesehatan lingkungan 

C . Metode Penelitian
        Bahan peneliian di lakukan dengan penelitian lapangan dan penelitian perpustakaan ,penelitian lapangan untuk mendapatkan data primer ,adapun penelitian untuk mendapatkan data sekunder,yang terdiri dari bahan hokum primer,bahan hokum sekunder,dan bahan hokum tersier,bahanhukum primer terdiri dari perundang – undang yang terkait dengan lingkungan hidup dan pencemaran air,bahan hokum sekunder merupakan bahan hokum yang berupa pusaka seperti buku,majalah dan dokumen dokumen lainnya berdasarkan hasil penelitian ini,sedangkan bahan hokum tersier berupa bahan hokum yang memberikan kelengkapan informasi tentang bahan hokum primer dan bahan hokum sekunder seperti kamus hokum dan kamus bahasa Indonesia-iggris.
D . Hasil Penelitian dan pembahasan
1.       Gambaran umum permasalahan penduduk di sekitar sungai code
Kondisi sungai code ketika sedang dalam penelitian memang sangat memprihatinkan.hal ini di sebebkan secara fisik dapat di lihat air sungai tersebut sangat keruh ,berasa dan berbau ,banyak sampah yang teronggok onggok terbawa arus sungai .sampah tersebut berasal dari perilaku bebrapa warga yang membuang sampah sembarangan serta limbah cair rumah tangga,Peraturan daerah kota Yogyakarta nomor 18 tahun 2002 tentang pengolahan kebersihan dalam pasal 14 butir a yang memperjelaskan bahwa “siapapun dilarang membuang sampah kesungai ,saluran ai hujan,saluran air limbah,dan saluran pengairan,”
      Menurut pendapat MUKONO H.J Terdapat berbagai karakteristik sampah meliputi :
     1 . GARBAGE : sisa potongan hewan dan sayur - sayuran

     2 . Rubbish : Merupakan sampah yang mudah atau susah terbakar, berasal dari rumah tangga, pusat perdagangan, dan kantor, yang tidak termasuk kategori garbage

     3 . Ashes (abu) : Merupakan sisa pembakaran dari bahan yang mudah terbakar, baik di rumah, di kantor, maupun industri.

     4. Street Sweeping (sampah jalanan) : Berasal dari pembersihan jalan dan trotoar, terdiri dari kertas-kertas, kotoran, daun-daunan

     5. Dead Animal (bangkai binatang) : Yaitu bangkai binatang yang mati karena bencana alam, penyakit, atau kecelakaan


     6. Household refuse (sampah permukiman) : Yaitu sampah campuran yang terdiri dari rubbish, garbage, ashes yang berasal dari daerah perumahan



     7. Abandoned Vehicles (bangkai kendaran) : Yaitu sampahdari bangkai mobil, truk, kereta api, satellite, kapal laut dan alat transportasi lainnya.

     8. Sampah Industri : Terdiri dari sampah padat yang bersal dari industri pengolahan dari hasil bumi,tumbuhan tumbuhan dll.
     9. Demolotion Wastes ( sampah hasil penghancuran gedung)
     10.Constrution Wastes (sampah dari daerah pembangunan)
     11.sewage solid terdiri dari zat organic hasil saringan pada pintu masuk suatu pusat pengolahan air Bungan
     12.sampah khusus yaitu sampah yang memerlukan penanganan khusus dalam pengelolaannya misalnya kaleng cat dll.
Berdasarkan penelitian dilapangan ditemukan bahwa pemikiman wraga di sekitar sungai code di kelurahan prawirodijan kecamatan gondomanan banyak yang berada di pinggir sungai,Hal ini tidak sungai dengan ketentuan penataan ruang yang ada ,yaitu peraturan menteri pekerjaan umum/permen pu nomor 63/prt/1933 tentang garis sempadan sungai,daerah manfaat sungai .

2.Dampak pencemaran air terhadap kesehatan lingkungan dalam perspektif huku lingkungan di sungai code Yogyakarta
    

      Kegiatan pembangunan yang semakin meningkat mengandung banyak resio untuk menimbulkan pencemran atu kerusakan lingkungan hidup sehingga fungsi ekosistem menjadi terganggu dan tidak berfungsi sesuai peruntukannya,sesuai dengan tercantum dalam pasal 33 undang-undang dasar 1945 amandemen”dengan adanya pencemaran maka lingkungan yang ada di sekitarnya,baik lingkungan abiotic,lingkungan biotik,dan lingkungan lingkungan social akan terganggu peruntukan fungsinya.

   3.Peran pemerintah daerah dalam menagani dampak pencemaran air terhadap kesehatan lingkungan di sungai conde Yogyakarta

   Peran pemerintah dalam menangani pencemaran air adalah dengan membangun IPAL komunal,tetapi tingkat pencemaran air terus meningkat pentingnya peran pemerintah setempat disini karena bila tingkat pencemaran air yang tinggi akan mempengaruhi kesehatan penduduk sekitar.

4.Peran serta warga yang tinggal di sungai code Yogyakarta dalam menangani dampak pencemaran air terhadap kesehatan lingkungan

    Berdasarkan hasil kuersioner yang dibagikan kepada warga di lokasi penelitian di temukan bahwa meskipun telah ada kegiatan merti code,yang dilakukan di sungai code bagian utara tetapi warga di sekitar kelurahan wirogunan kecamatan mergangsan dan kelurahan prawiro dirjan kecamatan gondomanan pada umumnya belum mengetahui tentang kegiatan merti corde tersebut di rasa sangat kurang oleh warga.fakta dilapangan warga sangat sulit di ajak kerja bakti pembersihan sungai tersebut

E . Kesimpulan

   Dampak pencemaran terhadap kesehatan lingkungan baik abiotic,biotik  maupun social banyak organisme biota hewan dan tumbuhan yang menjadi rusak atau mati karena  pencemaran tersebut,


DAFTAR PUSTAKA

JURNAL

Puspita,eka dinarjati,2009’’Dampak pencemaran airterhadap kesehatan ’’

INTERNET



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.