Nama : Rifqi Mahdi Saputra
Nim : 41623010038
Prodi : Teknik Industri
Matkul : Kimia
Dosen: Atep Afia
Hidayat, Ir.MP
Kesetimbangan Kimia : Kesetimbangan Asam-Basa
Abstrak
Kesetimbangan kimia adalah suatu keadaan di
mana laju reaksi maju dan laju reaksi balik sama besar. Kesetimbangan asam-basa
adalah suatu kesetimbangan yang melibatkan asam dan basa. Kesetimbangan ini
dapat terjadi dalam berbagai sistem, mulai dari larutan hingga padatan.
Pendahuluan
Kimia
merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang materi
dan perubahannya. Perubahan materi dapat terjadi karena reaksi kimia. Reaksi
kimia adalah suatu proses perubahan suatu zat menjadi zat lain. Reaksi kimia
dapat terjadi secara spontan atau tidak spontan. Reaksi kimia yang spontan
adalah reaksi yang dapat terjadi tanpa memerlukan energi dari luar. Reaksi
kimia yang tidak spontan adalah reaksi yang memerlukan energi dari luar untuk
dapat terjadi.
Reaksi
kimia dapat digolongkan menjadi dua, yaitu reaksi kesetimbangan dan reaksi
tidak kesetimbangan. Reaksi kesetimbangan adalah reaksi yang laju reaksi maju
dan laju reaksi baliknya sama besar. Reaksi tidak kesetimbangan adalah reaksi
yang laju reaksi maju tidak sama dengan laju reaksi baliknya. Kesetimbangan
kimia dapat terjadi dalam berbagai sistem, mulai dari larutan hingga padatan.
Kesetimbangan asam-basa adalah suatu kesetimbangan yang melibatkan asam dan
basa.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan
beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1. 1. Apa yang dimaksud dengan kesetimbangan asam-basa?
2. 2. Apa saja teori-teori yang menjelaskan kesetimbangan
asam-basa?
3. 3. Bagaimana cara menentukan kesetimbangan asam-basa?
A Tujuan
Definisi Kesetimbangan
Asam-Basa
Kesetimbangan asam-basa adalah suatu kesetimbangan yang melibatkan asam dan basa. Asam adalah suatu zat yang dapat melepaskan ion hidrogen (H+). Basa adalah suatu zat yang dapat menerima ion hidrogen (H+). Kesetimbangan asam-basa dapat terjadi dalam berbagai sistem, mulai dari larutan hingga padatan. Kesetimbangan asam-basa dalam larutan disebut kesetimbangan asam-basa larutan. Kesetimbangan asam-basa dalam padatan disebut kesetimbangan asam-basa padatan.
Teori-Teori Kesetimbangan
Asam-Basa
Ada beberapa teori yang menjelaskan kesetimbangan asam-basa, yaitu:
- Teori Arhenius
- Teori Bronsted Lowry
Teori Bronsted-Lowry pada kesetimbangan asam-basa menyatakan bahwa asam adalah suatu zat yang dapat memberikan proton (H+), sedangkan basa adalah suatu zat yang dapat menerima proton (H+).
- Teori Lewis
Teori Lewis pada kesetimbangan asam-basa menyatakan bahwa asam adalah suatu zat yang dapat menerima pasangan elektron bebas, sedangkan basa adalah suatu zat yang dapat memberikan pasangan elektron bebas. Menurut teori Lewis, kesetimbangan asam-basa terjadi karena adanya reaksi antara asam dan basa. Reaksi ini disebut reaksi donor-akseptor pasangan elektron. Reaksi donor-akseptor pasangan elektron adalah reaksi antara dua zat yang saling memberikan dan menerima pasangan elektron.
Cara Menentukan Kesetimbangan Asam-Basa
Kesetimbangan asam-basa dapat ditentukan dengan menggunakan beberapa metode, yaitu:
- Metode pH
pH adalah suatu ukuran keasaman atau kebasaan suatu larutan. Larutan dengan pH < 7 bersifat asam, larutan dengan pH = 7 bersifat netral, dan larutan dengan pH > 7 bersifat basa. Kesetimbangan asam-basa dapat ditentukan dengan mengukur pH larutan. Jika pH larutan konstan, maka larutan tersebut berada dalam kesetimbangan asam-basa.
- Metode titrasi asam-basa
Titrasi
asam-basa adalah suatu metode untuk menentukan konsentrasi suatu asam atau basa
dengan menggunakan larutan asam atau basa standar. Kesetimbangan asam-basa
dapat ditentukan dengan menggunakan metode titrasi asam-basa. Pada titik
ekivalen, larutan akan berada dalam kesetimbangan asam-basa.
- Metode indikator asam-basa
Indikator asam-basa adalah suatu zat yang dapat berubah warnanya tergantung pada pH larutan. Kesetimbangan asam-basa dapat ditentukan dengan menggunakan metode indikator asam-basa. Indikator asam-basa akan berubah warna pada titik kesetimbangan asam-basa.
Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang
masing-masing metode tersebut:
Metode pH
pH adalah suatu ukuran keasaman atau kebasaan suatu
larutan. pH didefinisikan sebagai negatif logaritma dari konsentrasi ion
hidrogen (H+). pH larutan dapat diukur dengan menggunakan alat pH meter. pH
meter adalah alat yang dapat mengukur konsentrasi ion hidrogen dalam suatu
larutan. Jika pH larutan konstan, maka larutan tersebut berada dalam
kesetimbangan asam-basa. Hal ini dikarenakan laju reaksi maju dan laju reaksi
balik dalam kesetimbangan asam-basa sama besar.
Metode titrasi asam-basa
Titrasi
asam-basa adalah suatu metode untuk menentukan konsentrasi suatu asam atau basa
dengan menggunakan larutan asam atau basa standar. Titrasi asam-basa dilakukan
dengan menambahkan larutan asam atau basa standar ke dalam larutan asam atau
basa yang akan ditentukan konsentrasinya. Pada titik ekivalen, larutan akan
berada dalam kesetimbangan asam-basa. Titik ekivalen adalah titik pada titrasi
di mana jumlah mol asam sama dengan jumlah mol basa. Indikator asam-basa akan
berubah warna pada titik ekivalen.
Metode indikator asam - basa
Metode Titik ekivalen dapat
ditentukan dengan menggunakan indikator asam-basa. indikator asam-basa Indikator
asam-basa adalah suatu zat yang dapat berubah warnanya tergantung pada pH
larutan. Indikator asam-basa memiliki rentang pH tertentu di mana indikator
tersebut akan berubah warna. Keseimbangan asam-basa dapat ditentukan dengan
menggunakan metode indikator asam-basa.
Indikator asam-basa akan berubah
warna pada titik kesetimbangan asam-basa. Titik kesetimbangan asam-basa adalah
titik di mana laju reaksi maju dan laju reaksi balik sama besar. Titik
kesetimbangan asam-basa dapat ditentukan dengan mengamati perubahan warna
indikator asam-basa.
Kesimpulan
Kesimpulan pada artikel ini yaitu. Kesetimbangan
asam-basa merupakan konsep penting dalam kimia yang memiliki aplikasi luas
dalam kehidupan sehari-hari. Dalam praktikum kesetimbangan asam-basa, dilakukan
pengukuran pH larutan asam dan basa serta perhitungan konstanta kesetimbangan.
Pemahaman yang baik mengenai konsep ini dapat membantu dalam pemecahan masalah
kimia dan penerapannya dalam berbagai bidang
Soal
1. Hitunglah Konsentrasi ion H+ dalam larutan H2SO4 0,05 M.
Jawaban
1.
H2SO4 ~> 2H+ + SO42-
= 0,05 ( 2 x 0,05 ) M
Jadi ( H+ ) = 0,1 M
Daftar Pustaka
1. Inovasi bahan ajar berbasis proyek pada pembelajaran kesetimbangan asam – basa (SINULAKI : Penerbit Digital Repository Universitas Negeri Medan ; 2018 )
9. NIM 4141131027 CHAPTER I.pdf (unimed.ac.id)
2. Multipel Representasi pada Materi Kesetimbangan Kimia ( I. Farida dan W. Sopandi : Penerbit Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Universitas Semarang ; 2011 )
https://doi.org/10.15294/jipk.v17i2.37602
3. 3. Kelayakan Instrumen Diagnostik Pada Materi Asam – Basa
Dan Kesetimbangan Kelarutan ( A. Ardiansyah, Mohammad Masykuri dan Sentot Budi
Rahardjo : Penerbit Prosiding SNPS ; 2017 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.