.

Kamis, 17 November 2022

MENERAPKAN INDUSTRI HIJAU


 

Oleh: Yuda Saputra (@X10-Yuda)

Abstrak

       Pada kegiatan industri pasti memiliki dampak positif serta dampak negatif contohnya pada permasalahan lingkungan. Dalam dunia industri harus mewujudkan industri hijau sebagai cara dalam mengatasi permasalahan dalam dunia industri. Industri Hijau merupakan industri yang didalam proses produksinya lebih mengutamakan sebuah efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan sumber daya dalam berkelanjutan serta bisa menyamakan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan juga bisa memberi manfaat bagi masyarakat. Industri hijau memiliki berbagai karakteristik. Pada penerapan industri hijau pasti ada berbagai tantangan oleh karena itu perlu adanya strategi dalam menerapkan industri hijau. Industri hijau ini harus diwujudkan karena industri hijau memiliki manfaat bagi industri itu sendiri serta pada lingkungan.

Kata Kunci: dampak industri, solusi, industri hijau, karakteristik, tantangan, strategi, penerapan, manfaat

 

Abstract

       Industrial activities certainly have positive and negative impacts, for example on environmental problems. In the industrial world, green industry must be realized as a way to overcome problems in the industrial world. The Green Industry is an industry that in its production process prioritizes efficiency and effectiveness in the use of resources in a sustainable manner and can equate industrial development with the preservation of environmental functions and can provide benefits to society. The green industry has various characteristics. In implementing a green industry, there are definitely various challenges, therefore there is a need for a strategy in implementing a green industry. This green industry must be realized because the green industry has benefits for the industry itself and the environment.

Keywords: industry impact, solutions, green industry, characteristics, challenges, strategies, implementation, benefits

 

Pendahuluan

       Pada kegiatan industri terjadi berbagai kegiatan yang memberikan manfaat tetapi juga memberikan dampak yang menyebabkan berbagai permasalahan. Beberapa manfaat dari industri yaitu diantaranya meningkatkan jumlah lapangan kerja serta mengurangi pengangguran, juga meningkatkan pengelolaan bahan mentah yang tersedia. Pada kegiatan industri tentu menimbulkan berbagai dampak negatif yaitu diantaranya pencemaran air, mengakibatkan polusi air, udara, dan juga tanah yang berakibat bagi makhluk hidup disekitar kawasan industri. Oleh karena itu perlu adanya perwujudan industri hijau untuk mengatasi permasalahan tersebut.

       Berbagai pencemaran yang timbul akibat pertumbuhan industri yang menyebabkan berbagai pencemaran. Oleh karena itu Kementerian Perindustrian mendorong sektor industri untuk menerapkan industri hijau. Tujuan dari industri hijau yaitu untuk mencegah emisi dan limbah akibat dari proses industri.

 

Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan industri hijau?

2. Apa saja karakteristik dalam industri hijau?

3. Apa saja tantangan dan strategi dalam penerapan industri hijau?

4. Bagaimana cara penerapan industri hijau?

5. apa saja manfaat dari penerapan industri hijau?

 

Tujuan

1. Mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan industri hijau.

2. Mengetahui apa saja karakteristik dalam industri hijau.

3. Mengetahui berbagai tantangan dan strategi dalam penerapan industri hijau.

4. Mengetahui cara penerapan industri hijau.

5. Mengetahui apa saja manfaat dari penerapan industri hijau

 

Pembahasan

       Kegiatan operasional industri bergantung dan berhubungan dengan penggunaan energi pada proses produksi sebuah industri. Ketergantungan pada energi itulah yang menyebabkan munculnya industri hijau. Industri hijau sendiri berfungsi dalam menekan penggunaan energi pada sektor industri dengan kata lain yaitu industri hijau berupaya dalam mencapai sebuah efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan energi.

Sumber gambar
https://www.infopublik.id/kategori/sorot-ekonomi-bisnis/525203/ikon-baru-kawasan-industri-hijau

       Definisi industri hijau, industri yang berkelanjutan atau definisi yang lebih luas seperti Green Development atau Green Economy seringkali diangkat dari sudut pandang yang beragam sehingga terminologi tersebut saat ini dapat memiliki dimensi yang luas. Konsep industri hijau tidak hanya terkait dengan pembangunan industri yang ramah lingkungan tetapi juga berhubungan dengan penerapan sistem industri yang terintegrasi, holistik dan efisien. Pemikiran tentang konsep industri hijau juga memunculkan berbagai kajian, termasuk dalam manufaktur sehingga dikenal istilah sistem manufaktur yang berkelanjutan atau sustainable manufacturing (Atmawinata, 2012)

       Menurut (Widyantoro, 2017) yang mengutip Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia (2014) yaitu dalam Undang-Undang No. 3 tahun 2014 yang menjadi landasan utama dalam penerapan industri hijau di Indonesia disebutkan bahwa, industri hijau adalah industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi ligkungan hidup serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.

       Melalui penerapan industri hijau diupayakan dapat dipastikan bahwa semua industri, yang meliputi semua sektor, lokasi dan ukuran, untuk terus meningkatkan kinerja lingkungannya. Dalam hal ini termasuk komitmen dalam wujud tindakan untuk mengurangi beragam dampak lingkungan dari proses produksi, yaitu melalui penggunaan sumber daya dengan lebih efisien, pengurangan bahkan penghilangan penggunaan bahan kimia beracun, substitusi bahan bakar fosil dengan energi terbarukan, lebih mementingkan kesehatan dan keselamatan kerja, tuntutan supaya produsen lebih bertanggung jawab, dan pengutangan risiko secara keseluruhan (Hidayat, 2022)

sumber gambar 
https://www.dreamstime.com/green-industry-alternative-renewable-energy-green-eco-friendly-landscape-background-paper-art-ecology-environment-green-image220727964

       Industri hijau terus tumbuh dan berkembang yang mencakup semua jenis layanan dan teknologi yang berfungsi berkontribusi pada pengurangan berbagai dampak negatif industri pada lingkungan. Menurut (Hutahaean, 2017) didalamnya terdapat beberapa karakteristik tentang industri hijau yaitu diantaranya:

·         Rendahnya Intensitas Material Input

·         Menggunakan Alternatif Material Input

·         Penerapan Konsep 4R yaitu Reduce, reuse, recycle, dan replace

·         Rendahnya Intensitas Air

·         Penggunaan Energi Alternatif (Biomass)

·         Sumber Daya Manusia yang Kompeten

·         Rendahnya Intensitas Energi

·         Teknologi Rendah Karbon

·         Minimasi Limbah yang dihasilkan

       Dengan menerapkan karakteristik diatas pada aktivitas industrinya dengan begitu kegiatan industri tersebut telah mewujudkan industri hijau yang ikut serta dalam upaya pencegahan terhadap emisi dan limbah yang dihasilkan oleh industri.

       Dalam menerapkan industri hijau pasti selalu ada tantangan dalam pembangunan industri hijau. Menurut (Atmawinata, 2012) ada beberapa tantangan dalam pembangunan industri hijau yaitu diantaranya:

a.       Dibutuhkan Penggantian/modifikasi mesin industri. Untuk mengganti/modifikasi mesin dibutuhkan investasi, sementara bunga komesial perbankan nasional tinggi (14%) serta tidak adanya industri permesinan nasional

b.      Dibutuhkan penghargaan bagi kalangan industri yang telah mewujudkan industri hijau, misalnya: pemberian kompensasi dalam bentuk bantuan dana, bantuan teknil dll untuk meningkatkann upaya perbaikan

c.       Perlu dirumuskan pola insentif bagi industri yang telah menerapkan industri hijau

       Adanya berbagai tantangan dalam pembangunan industri hijau perlu adanya strategi juga dalam pembangunan industri hijau agar hasil yang dihasilkan lebih maksimal lagi. Menurut (Hidayat, 2022) yang mengutip Kemenperin (2012) adapun strategi dalam aplikasi industri hijau meliputi:

a.       Mengembangkan kerjasama internasional yang berhubungan dengan perumusan kebijakan dan pendanaan pada pembangunan dan pengembangan industri hijau

b.      Memperkuat ruang institutional dalam mengembangkan industri hijau

c.       Membangun koordinasi antara pemerintah, masyarakat dan sektor swasta

d.      Mempromosikan kebijakan dan regulasi teknis yang berhubungan dengan industri hijau (meliputi bahan baku, proses produksi, teknologi dan produk yang ramah lingkungan)

e.       Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, transfer teknologi, memperkuat riset dan pengembangan banyak negara maju dan sedang berkembang yang sudah menerapkan konsep industri hijau dengan berbagai kreatifitas dan keterbatasannya.

     Penerapan industri hijau dilakukan dengan cara menggunakan bahan baku ataupun proses yang ramah lingkungan, penggunaan kembali material atau limbah dalam proses yang lain, menggunakan kembali bahan atau sumber daya dalam proses yang sama, pengumpulan limbah yang bisa digunakan untuk bahan bakar, dan dengan kata lain merupakan sebuah pengematan energi pada proses pembuatannya, dan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan atau teknologi rendah karbon. Beberapa contoh teknologi yang ramah lingkungan yaitu seperti biofuel, biogas, panel surya, pembangkit listrik tenaga air, pembangkit listrik tenaga angin, tenaga nuklir, carbon capture and storage, dan juga smart grids.

       Banyak sekali industri yang tidak sadar bahwa pada dasarrnya telah menerapkan industri hijau pada perusahaannya, tetapi industri itu kurang mengerti bahwa yang telah dilakukan itu apakah merupakan sebuah konsep industri hijau. Hal ini dikarenakan pihak industri belum paham akan batasan dan juga karakteristik juga pengertian industri hijau.

sumber gambar 
https://www.infopublik.id/kategori/sorot-ekonomi-bisnis/525203/ikon-baru-kawasan-industri-hijau

     Penelitian yang telah dilakukan oleh (Atmawinata, 2012) dengan melakukan kunjungan ke berbagai sektor industri dalam mengetahui apakah pihak industri tersebut sudah menerapkan konsep industri hijau atau belum. Kemudian dihasilkan beberapa hasil beberapa industri yang telah menerapkan konsep industri yaitu diantaranya:

·         Industri Semen (PT. Bowoso Makasar, PT. Tonasa Makasar dan PT. Semen Gresik)

·         Industri Otomotif (PT. Toyota Motor)

·         Industri Baja (PT. Ispat Indo)

·         Industri Kimia (PT. Petro Kimia Gresik)

·         Industri Elektronika (PT. Panasonic Indonesia)

·         Industri Makanan (PT Makasar Tene, Pabrik Gula Tjoekir)

·         Industri Tektil (PT. Argo Pates, Tbk)

       Manfaat dari penerapan industri hijau yaitu industri akan mampu menurunkan biaya produksi, meningkatkan daya saing dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan, mengurangi dan mencegah emisi dan limbah. Menurut (Hidayat, 2022) ada berbagai manfaat dari penerapan industri hijau yaitu diantaranya:

a.       Meningkatkan profltabilitas (keuntungan) melalui peningkatan efisiensi sehingga dapat mengurangi biaya operasi, pengurangna biaya pengelolaan limbah dan tambahan pendapatan dari produk hasil samping

b.      Meningkatkan image perusahaan

c.       Meningkatkan kinerja perusahaan

d.      Mempermudah akses pendanaan

e.       Flexsibelitas dalam regulasi

f.        Terbukanya peluang pasar baru

g.      Menjaga kelestarian fungsi lingkungan

       Dengan industri hijau ini berpengaruh besar terhadap sektor industri dan pada indonesia penerapan industri hijau telah menghemat energi sebesar Rp3,2 Triliun, dan menghemat air sebesar Rp169 Miliar angka yang sangat besar, pencapaian ini merupakan salah satu manfaat dari penerapan industri hijau.

 

Kesimpulan

       Industri hijau merupakan industri yang di dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara terus menerus kemudian mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup juga bisa memberi manfaat bagi masyarakat. Industri hijau memiliki beberapa karakteristik jika diterapkan pada sebuah industri maka industri tersebut telah mewujudkan industri hijau. Tetapi dalam penreapan industri hijau pasti selalu ada tantangan dan dalam menerapkan industri hijau perlu adanya strategi agar hasilnya lebih maksimal serta sudah cukup banyak industri di Indonesia yang telah menerapkan industri hijau. Industri hijau pun memiliki berbagai manfaat bagi dunia industri, manusia, dan lingkungan.

 

Daftar Pustaka

Atmawinata, Achdiat. 2012. Efisiensi dan Efektivitas dalam Implementasi Industri Hijau. Dalam https://kemenperin.go.id/download/6297/Efisiensi-dan-Efektivitas-dalam-Implementasi-Industri-Hijau (Diunduh 16 November 2022)

Widyantoro, Sigid. 2017. Implementasi Kerjasama Indonesia dan Jepang dalam Kebijakan Green Industry. Universitas Peradaban. Dalam https://journal.peradaban.ac.id/index.php/jbm/article/download/256/215/ (Diunduh 16 November 2022)

Hidayat, Atep Afia. 2022. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Modul 12 KPLI: Industri Hijau. Universitas Mercu Buana, Jakarta (Dibuka 16 November 2022)

Hutahaean, Lintong Sopandi. 2017. Pengembangan Industri Hijau Nasional. Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Jakarta. Dalam https://apki.net/wp-content/uploads/2017/04/Industri-Hijau-Pak-Lintong-1.pdf (Diunduh 16 November 2022)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.