.

Rabu, 16 November 2022

Implementasi Industri Hijau Dalam Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca

 Oleh: @X17-Fauzan


Implementasi Industri Hijau Dalam Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca

 


Abstrak

    Industri Hijau adalah industri yang dalam proses produksinya mengutamakan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan dan mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca. Gas-gas tersebut sebenarnya muncul secara alami di lingkungan, tetapi dapat juga timbul akibat aktivitas manusia, terutamanya dengan pembakaran bahan bakar fosil. Industri hijau dapat menunjang pengembangan Industri juga bisa dijadikan sebagaisalah satu upaya pemenuhan komitmen penurunan Gas Rumah Kaca.

Kata Kunci: Industri Hijau, Gas Rumah Kaca

 

Abstract

    Green Industry is an industry that in its production process prioritizes efficiency and effectiveness in the use of resources in a sustainable manner and is able to align industrial development with the preservation of environmental functions and can provide benefits to society. Greenhouse gases are gases in the atmosphere that cause the greenhouse effect. These gases actually occur naturally in the environment, but can also arise as a result of human activities, especially by burning fossil fuels. The green industry can support industrial development and can also be used as an effort to fulfill commitments to reduce greenhouse gases.

Keywords: Green Industry, Greenhouse Gases

 

Pendahuluan

    Industri merupakan satu sektor ekonomi yang sangat penting bagi sebuah negara, karena memiliki berbagai manfaat antara lain sebagai salah satu sarana penanaman modal yang cukup besar, menyerap tenaga kerja yang banyak, menciptakan nilai tambah (value added) yang lebih tinggi pada berbagai komoditi yang dihasilkan, sebagai sarana pemenuhan kebutuhan dalam negeri, dan meningkatkan ekspor. Kesimpulan bahwa program industri hijau telah dilaksanakan sejak tahun 2010 tetapi belum signifact menurunkan konsentrasi gas rumah kaca, karena terdapat berbagai faktor penghambat antara lain: substansi hukumnya masih bersifat sukarela, belum ada sanksinya, masih banyak terjadi pembiaran pada industri yang belum menerapkan program industri hijau, terbatasnya industri permesinan nasional untuk mendukung pengembangan industri hijau, masih dominannya profit oriented di kalangan produsen dan konsumen belum banyak yang sadar lingkungan (green consument).

 

Rumusan Masalah

A.   Apa definisi dari Industri Hijau?

B.   Bagaimana cara mencapai Industri Hijau?

C.   Bagaimana peran Industri Hijau dalam penurunan Emisi Gas Rumah Kaca?

D.   Tantangan apa saja dalam penerapan Industri Hijau ini?

 

Tujuan

1.    Menjelaskan definisi dari Industri Hijau secara benar.

2.    Menjelaskan cara apa saja yang harus dilakukan dalam mencapai Industri Hijau.

3.    Mengetahui peran dari Industri Hijau untuk penurunan Emisi Gas Rumah Kaca.

4.    Menjelaskan tantangan apa saja yang harus dihadapi dalam penerapan Industri Hijau.

 

Pembahasan

A.   Definisi Industri Hijau



    Industri Hijau adalah industri yang dalam proses produksinya mengutamakan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan dan mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Industri Hijau sudah menjadi istilah yang diterapkan oleh berbagai negara di dunia, sebagai tanggapan terhadap makin langkanya sumberdaya alam, perubahan ikiim, polusi udara, pemanasan global, dan sebagainya, yang makin mengarahkan pertumbuhan ekonomi yang harus bergantung pada proses produksi yang bersih dan efisien. Dalam hal ini Industri Hijau merupakan solusi kreatif bagai setiap pemerintahan di negara manapun untuk menumbuh-kembangkan industri yang hemat sumber daya alam. Gra dan Talberth (2011).

 

B.   Cara Mencapai Industri Hijau

    Industri hijau dicirikan oleh pertumbuhan yang cepat, inovasi, dan perubahan selama tiga dekade terakhir, namun, pertumbuhan permintaan yang melambat dan margin operasi yang lebih ketat menunjukkan bahwa industri tersebut semakin matang (Hodges dkk, 2015).

Berikut caranya dalam mencapai Industri Hijau:

·         Meningkatkan upaya-upaya pengelolaan intemaI/housekeeping. Meningkatkan proses pengawasan.

·         Daur ulang bahan/material.

·         Modiflkasi peralatan yang ada.

·         Teknologi bersih.

·         Perubahan bahan baku.

·         Modifikasi produk.

·         Pemanfaatan produk samping.

 

C.   Peran Industri Hijau Dalam Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca



    Industri merupakan salah satu sektor yang diminta untuk dapat mengganti atau merekayasa teknologi produksinya dengan yang rendah karbon. Hal ini sebagai komitmen Indonesia dalam upaya menurunkan emisi gas rumah kaca pada tahun 2030 sebesar 29 persen.

         Pengembangan industri hijau merupakan salah satu upaya efisiensi proses produksi dan merupakan salah satu upaya untuk menurunkan gas rumah kaca. Industri hijau sebagaimana dilakukan melalui berbagai upaya, antara lain: penerapan produksi bersih, konsenrvasi energi, efisiensi sumber daya, eco-design, proses daur ulang dan low carbon technology, maka akan terjadi efisiensi pemakaian bahan baku, energi dan air, sehingga limbah maupun emisi yang dihasilkan menjadi minimal. Dengan demikian, maka proses produksi akan menjadi lebih efisien yang tentunya akan meningkatkan daya saing produk industri.

     Pengembangan industri hijau sebagai salah satu usaha untuk mendukung komitmen Pemerintah Indonesia dalam menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 26% pada tahun 2020. Untuk itu, Kemenperin terus mengembangkan sektor manufaktur didalam negeri agar menuju industri hijau dan membangun industri baru dengan prinsip industri hijau. Alat yang digunakan untuk menilai suatu perusahaan sudah menerapkan industri hijau adalah dengan Standar Industri Hijau. Penggunaan teknologi rendah karbon menjadi salah satu prinsip industri hijau, dengan didukung oleh penerapan 4R (reduce, reuse, recycle, danreturn) dan SDM yang kompeten maka akan menghasilkan efisiensi bahan baku, energi, dan air.

         Keberhasilan dari pengembangan industri hijau, salah satunya bergantung pada inovasi-inovasi yang dapat dilakukan oleh lembaga penelitian. Dalam kaitan tersebut, diharapkan pelaku industri dapat mengidentifikasi pengetahuan dan teknologi yang dibutuhkan untuk mewujudkan industri yang lebih hijau sebagai masukan bagi lembaga litbang di lingkungan Kemenperin.

 

D.   Tantangan Dalam Penerapan Industri Hijau

          Industri hijau merupakan bagian integral dari keberlanjutan dan berada di persimpangan tiga persimpangan utama: integritas lingkungan, tanggung jawab sosial, dan kelayakan ekonomi.

Berikut beberapa tantangan yang ada:

·         Dibutuhkan investasi penggantian (modifikasi) mesin industri, sementara bunga komersial perbankkan nasiona| tinggi (14%) serta tidak adanya industri permesinan nasional.

·         Dibutuhkan penghargaan bagi kalangan industri yang telah mewujudkan industri hijau, misal: pemberian kompensansi dalam bentuk bantuan dana; bantuan teknis, dan sebagainyal untuk meningkatkan upaya perbaikan.

·         Perlu dirumuskan pola insentif bagi industri yang telah menerapkan industri hijau.

·         Industri hijau membutuhkan R&D yang ekstensif dan dapat diaplikasikan secara multisektoral.

·         Masih banyak industri yang masih menggunakan mesin berteknologi lama, yang cenderung tidak efisien, bahkan menghasilkan limbah atau polusi yang cukup tinggi.

·         Shifting ke peralatan atau alat fabrikasi yang hijau dan efisien, serta membutuhkan biaya tinggi.

·         Industri hijau juga membutuhkan SDM yang high qualified dan higly excperienced.

·         Masih kurangnya insentif, baik fiskal dan non fiskal yang mendukung pengembangan industri hijau.

 

Kesimpulan

            Industri Hijau sendiri yang merupakan salah satu upaya efisiensi proses produksi dan merupakan salah satu upaya untuk menurunkan gas rumah kaca. Dengan penggunaan teknologi yang rendah karbon menjadi salah satu prinsip dari Industri Hijau sendiri dengan adanya cara dalam penerapan Industri Hijau ini dapat mengantisipasi tantangan yang ada.

 

Daftar Pustaka

Hidayat, Atep Afia. 2022. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Industri Hijau      (Modul 12). Universitas Mercu Buana, Jakarta.

https://id.wikipedia.org/wiki/Gas_rumah_kaca

Andi Nurwahidah dan Maria Anityasari, Evaluasi Penerapan program industri hijau di      PT X, sebuah industri semen di Indonesia Timur, Prosiding Seminar Nasional     Manajemen Teknologi XXIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 2015.

Kementrian Perindustrian. 2017. Seminar Nasional Teknologi Industri Hijau. Siaran         Pers. Media Kemenperin.go.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.