SISTEM TERMODINAMIKA
Oleh : Dwi
Purwanto (@V02-Purwanto)
ABSTRAK
Cabang ilmu fisika yang membahas tentang
energi adalah termodinamika, yang berisi berbagai hukum mengenai perubahan
energi dalam sistem. Hukum pertama termodinamika mengungkapkan
hubungan kalor, energi dalam, dan kerja yang menyertai perubahan
sistem. Kalor yang menyertai reaksi
sama dengan
perubahan
entalpinya, dan dapat ditentukan tanpa percobaan. Akibatnya
kita dapat
mengetahui
apakah suatu reaksi eksotermik atau endotermik.
PENDAHULUAN
Termodinamika merupakan cabang ilmu
fisika yang membahas tentang energi. Energi biasa didefinisikan sebagai
kemampuan untuk melakukan kerja. Semua bentuk energi mampu melakukan kerja. Kimiawan
mendefinisikan kerja sebagai perubahan energi yang langsung dihasilkan
oleh suatu proses.
PEMBAHASAN
1.
Istilah Termodinamika
Termodinamika
merupakan ilmu yang mempelajari perubahan antar kalor
dan bentuk-bentuk energi lain.
Sistem dan Lingkungan
Sistem adalah bagian tertentu
dari alam yang menjadi pusat perhatian untuk dipelajari. Disamping
sistem ada lingkungan. Lingkungan adalah
segala sesuatu yang berada di luar sistem.
Jika kita
ingin mempelajari reaksi kimia dalam tabung reaksi, maka zat kimia yang ada
dalam tabung disebut sistem, sedangkan yang di luar zat kimia
termasuk tabung reaksi dan udara di atas permukaannya adalah lingkungan.
2.
Dinding dan Sistem Termodinamika
Sistem
terbuka adalah sistem yang dapat
mengadakan pertukaran materi dan energi
dengan lingkungannya.
Sistem
tertutup mempunyai
dinding diatermal sehingga hanya terjadi pertukaran energi. Dengan
menempatkan air dalam wadah yang disekat seluruhnya,
maka membuat sistem terisolasi.
Sistem
terisolasi tidak mengadakan
pertukaran materi dan energi dengan lingkungan karena mempunyai dinding adiatermal.
1.
Hukum Termodinamika I
Hukum pertama termodinamika menyatakan hubungan energi system dengan lingkungan. Jika sistem kemasukan energi, berarti lingkungan kehilangan energi, dan sebaliknya, jika lingkungan kemasukan energi maka sistem kehilangan energi dengan jumlah yang sama.
Sebuh pompa
bila dipanaskan akan menyebabkan suhu gas dalam pompa naik dan volumenya
bertambah. Berarti energi dalam gas bertambah dan system melakukan
kerja. Dengan kata lain, kalor (q) yang diberikan kepada sistem Sebagian disimpan
sebagai energi dalam (∆U) dan sebagian lagi diubah menjadi kerja (w).
q = ∆U –
w atau
∆U = q + w
Persamaan
di atas merupakan rumusan hukum pertama termodinamika.
Hukum pertama termodinamika didasarkan pada hukum Kekekalan Energi yang menyatakan: “Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain” Atau: “ Energi alam semesta adalah konstan”
Agar tidak
keliru dalam menggunakan rumus di atas, perlu ditetapkan perjanjian:
1. Kalor (q)
Bertanda (+), jika kalor masuk sistem/
proses penyerapan kalor dari lingkungan ke sistem (proses endotermik)
Bertanda (-),
jika kalor
keluar sistem/ proses melepaskan kalor dari sistem ke lingkungan (proses
eksotermik)
2. Kerja (w)
Bertanda (+),
jika kerja dilakukan oleh lingkungan/ proses
pemampatan gas (kompresi)
Bertanda (-),
jika kerja
dilakukan oleh sistem/ proses pemuaian gas (ekspansi)
3. Kerja dihitung dengan
rumus:
w = -P∆V
dengan :
w = kerja (L
atm)
V = volume (L)
P = tekanan (atm)
KESIMPULAN
Reaksi kimia
dipandang sebagai perubahan dalam sistem. Sistem adalah suatu yang
menjadi pusat perhatian dan yang lainnya disebut lingkungan. Ada tiga macam
sistem yaitu sistem terbuka, tertutup dan tersekat.
Dalam
termodinamika dikenal kesetimbangan mekanik, termal dan listrik. Sistem
yang tidak
setimbang dengan
lingkungannya cenderung berubah
menuju kesetimbangan dengan menyerap atau
melepaskan kalor serta menerima atau melakukan kerja. Kalor adalah bentuk energi
yang dapat pindah dari sistem ke lingkungan, atau sebaliknya. Kerja ditandai dengan
perubahan volume sistem yang disebut kerja volume.
Suatu sistem
mempunyai energi dalam (U) yaitu energi total yang dikandung sistem.
Jika sistem menerima sejumlah kalor, maka sebagian di ubah
menjadi kerja dan sisanya menambah
energi dalam. Berdasarkan itu lahirlah hukum pertama
termodinamika yang menyatakan bahwa, energi tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain.
Setiap sistem
gas mempunyai besaran yang dapat berubah nilainya, yaitu
tekanan (P), volume(V), suhu (T), mol (n) dan energi dalam (U). Suatu proses
dapat mengubah beberapa besaran, sedangkan yang lain tetap, contohnya
proses isothermal (suhu tetap), isohor (volume tetap), dan adiabatik (tidak
melepaskan atau menyerap kalor). Proses di udara bebas dapat
dianggap punya tekanan luar yang tetap. Kalor yang masuk atau keluar
pada proses ini sama dengan perubahan entalpi. Jika nilai perubahan entalpi
negatif menandakan proses eksotermik, dan jika nilainya positif menandakan proses
endotermik.
Perubahan entalpi reaksi kimia dapat ditentukan secara eksperimen dengan kalorimeter dan secara perhitungan dari data kalor pembentukan senyawa. Kalor pembentukan senyawa diperoleh dari kalor reaksi pembentukannya, berdasarkan perjanjian, bahwa kalor pembentukan unsur bebas adalah nol. Perubahan entalpi proses yang tidak isotermal diperlukan nilai kapasitas kalor. Ada dua macam kapasitas kalor, yaitu pada tekanan tetap (cp) dan volume tetap (cv).
DAFTAR PUSTAKA
James E. Brady. Tanpa tahun. Kimia Universitas Asas dan Struktur, Jilid 1. Jakarta: Binapura Aksara.
Raymond Chang. 2005. Kimia Dasar, Konsep-konsep Inti, Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Syukri, S. 1999. Kimia Dasar 1. Bandung: ITB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.