Konsep dan Hukum Termodinamika
Oleh M. Fadli Akbar Radian (@V19-Fadli)
Pendahuluan
Ilmu kimia merupakan ilmu penting yang sudah tidak dapat
dipisahkan dari berbagai bidang kehidupan manusia. Saat memahami dasar-dasar
dari ilmu kimia, telah dijelaskan bahwa kajian utama dalam ilmu kimia adalah
mempelajari perubahan materi. Saat sebuah perubahan terjadi, sebuah energi akan
menyertai terjadinya perubahan tersebut. Energi dapat berwujud dalam berbagai bentuk
seperti energi panas, listrik, energi kimia, energi nuklir, dan lain lain. Energi
juga dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain baik secara alami maupun hasil
rekayasa teknologi. Untuk menjelaskan energi
yang menyertai perubahan tersebut kita dapat mempelajari teori termodinamika.
Pembahasan
1.
Pengertian
Termodinamika
Termodinamika secara Bahasa merupakan istilah yang
diambil dari Bahasa Yunani, dimana terdiri dari dua kata yaitu Thermo
yang berarti panas, dan Dynamic yang berarti perubahan. Sehingga secara
istilah termodinamika dapat didefinisikan sebagai ilmu yang meggambarkan usaha
untuk mengubah kalor (perpindahan energi yang disebabkan perbedaan suhu)
menjadi energi serta sifat-sifat pendukungnya.
Termodinamika akan mempelajari suatu pertukaran energi dalam bentuk kalor dan kerja, sistem pembatas dan lingkungan. Hakikatnya Termodinamika merupakan suatu hal alami yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, termodinamika direkayasa sedemikian rupa sehingga menjadi suatu bentuk mekanisme yang bisa membantu manusia dalam kegiatannya.
2.
Sistem,
Lingkungan, dan Batas
Untuk memahami termodinamika, terlebih dahulu perlu
memahami beberap istilah yang akan sering digunakan dalam ilmu termodinamika,
yaitu sistem, lingkungan, dan batas.
Gambar 1.1 Sistem,
Batas, dan Lingkungan
a.
Sistem
Sistem dapat
didefinisikan sebagai suatu kumpulan benda yang berada dalam batas-batas
tertentu. Sistem
termodinamika dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat dari batasan dan arus benda, energi dan materi yang melaluinya. Sistem dapat dibedakan menjadi tiga :
1)
Sistem
Terbuka
Sistem Terbuka adalah sistem yang memungkinkan terjadinya pertukaran energi dan materi dengan lingkungannya.
Gambar 1.2 Sistem Terbuka
2)
Sistem
Tertutup
Sistem Tertutup adalah sistem yang menyababkan pertukaran energi tetapi
tidak disertai dengan pertukaran antara zat dengan lingkungannya. Dalam kata
lain Sistem tertutup adalah sitem yang tidak memungkinkan terjadinya pertukaran
massa sistem dengan linkungan, tetapi memungkingkan terjadinya pertukaran energi
(kalor).
3)
Sistem
Terisolasi
Sistem Terisolasi adalah sistem yang tidak menyebabkan terjadinya pertukaran panas, zat, dan kerja lingkungan. Dalam sistem ini jumlah massa dan energi di dalam sistem tidak berubah, selama selang waktu sistem digunakan. Baik massa maupun energi tidak dapat menembus batas sistem
Gambar 1.3 Sistem Terisolasi
b.
Ciri
Sistem
Ciri sistem dapat dibagi menjadi dua yakni ciri ekstensif dan ciri
intensif. Ciri ekstensif adalah karakteristik keseluruhan dari suatu sistem
yang menyatakn jumlah sesuatu didalamnya. Contohnya volume, massa, energi, dan
sebagainya.
Sementara itu
ciri intensif adalah ciri yang memiliki harga pada suatu sistem pada waktu
tertentu, misalnya temperature, tekanan, dan lain-lain.
c.
Lingkungan
Daerah yang menutup
sistem dinamakan lingkungan (surrounding). Lingkungan dapat dipengaruhi oleh
perubahan dalam sistem.
d.
Batas sistem
Permukaan yang terpisah
antara sistem dan lingkungan dinamakan batas (boundary) sistem.
3.
Hukum
Termodinamika
a.
Hukum
I Termodinamika
Energi tidak dapat diciptakan atau pun dimusnahkan. Energi hanya
dapat merubah bentuk energi, dari bentuk energi yang satu ke bentuk energi yang
lain. Apabila suatu sistem diberi kalor, maka kalor tersebut akan digunakan
untuk melakukan usaha luar dan mengubah energi dalam.
Hukum I Termodinamika menyatakan bahwa:
“Untuk
setiap proses, apabila kalor(Q) diberikan kepada sistem dan sistem melakukan
usaha(W), maka akan terjadi perubahan energi dalam.”
∆U = Q – W.
Dalam hukum termodinamika I perlu diperhatikan
bahwa
-
Q akan bernilai + jika kalor ditambahkan kedalam sistem, Q
bernilai – jika kalor dilepas oleh sistem
-
W akan bernilai + jika sistem melakukan usaha kepada lingkungan,
W bernilai – jika menerima usaha dari lingkungan.
b.
Hukum II Termodinamika
Hukum II Termodinamika membatasi perubahan energi yang bisa
terjadi dan yang tidak dapat terjadi.
“Hukum II termodinamika dalam menyatakan aliran kalor mengalir
secara spontan dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah dan tidak
mengalir secara spontan dalam arah kebalikannya.”
Terdapat dua ilmuwan yang menyatakan pendapat mereka mengenai termodinamika
setelah melakukan eksperimen.
a.
Clausius, menyatakan bahwa “ Kalor mangalir secara spontan dari
benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah dan tidak mengalir secara spontan
dalam arah kebalikannya.”
b.
Kelvin dan Planck, menyatakan bahwa “Tidak mungkin membuat suatu
mesin kalor yang bekerja dalam suatu siklus yang semata-mata menyerap kalor
dari sebuah reservoir dan mengubah seluruhnya menjadi usaha luar.”
Dari pernyataan-pernyataan
diatas dapat dilihat bahwa hukum termodinamika II secara garis besar
menjelaskan bahwa kalor secara spontan akan terus mengalir dari benda panas ke
benda yang dingin, atau dari suhu tinggi ke suhu rendah.
c.
Hukum III Termodinamika
Hukum
III Termodinamika menjelaskan bahwa pada suatu sistem yang mencapai temperature
nol absolut (termperatur kelvin) semua proses akan berhenti dan entropi sistem
akan mendekati nilai minimum.
Daftar
Pustaka
Dr.
Ambiyar M.Pd. 2009. Thermodinamika. UNP Press:Padang
https://akupintar.id/belajar/-/online/materi/11-mia/fisika/termodinamika/492921
http://web.ipb.ac.id/~tpb/files/materi/fisika_pdf/P09-TERMODINAMIKA.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.