.

Senin, 08 November 2021

PENCEMARAN AIR AKIBAT LIMBAH RUMAH TANGGA

 Oleh: Widiastuti (@T22-Widiastuti)




 ABSTRAK

Saat ini, pencemaran lingkungan akibat limbah  rumah  tangga telah  mencakup  semua elemen yakni udara, air, dan tanah. Secara definisi air limbah ialah kondisi dimana kualitas air mengalami penurunan. Sedangkan limbah rumah tangga ialah limbah dari hasil pembuangan dari dapur, cucian, kamar mandi dan kotoran manusia. Limbah rumah tangga berdasarkan wujudnya dibagi menjadi 3 yaitu limbah padat atau sampah, limbah cair (greywater dan blackwater) dan limbah gas. Sedangkan limbah berdasar asalnya dibedakan limbah organik dan anorganik.  Kondisi sosial dan budaya menjadi faktor yang sangat penting untuk mengetahui kebiasaan perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah. Selain itu, pola konsumtif masyarakat dan gaya hidup masyarakat juga akan mempengaruhi besarnya timbunan sampah dan komposisi sampah dimiliki. Bagi masyarakat, sampah hanya dianggap sebagai barang tidak berguna dan mereka merasa cukup hanya dengan membuang sampah pada tempatnya. Dampak dari pembuangan limbah menyebabkan efek negatif bagi masyarakat serta lingkungan maka dari itu masyarakat harus pintar serta sadar untuk mengelola limbah dan menanggulangi  agar tidak terjadinya pencemaran air.

Kata kunci: limbah, rumah tangga, pencemaran air, sampah

 

ABSTRACT

Currently, environmental pollution due to household waste has covered all elements, namely air, water, and soil. By definition, wastewater is a condition where the quality of water has decreased. Meanwhile, household waste is waste from the disposal of the kitchen, laundry, bathroom and human waste. Household waste based on its form is divided into 3, namely solid waste or waste, liquid waste (greywater and blackwater) and gas waste. Meanwhile, based on the origin of waste, organic and inorganic waste is distinguished. Social and cultural conditions are very important factors to determine people's behavior habits in waste management. In addition, people's consumptive patterns and people's lifestyles will also affect the amount of waste heap and the composition of the waste owned. For the community, waste is only considered as useless goods and they feel it is enough just to throw garbage in its place. The impact of waste disposal causes negative effects for the community and the environment, therefore people must be smart and aware to manage waste and prevent water pollution from occurring.

Keyword: waste, household, water pollution, garbage

 

PENDAHULUAN

Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktivitas manusia. Setiap aktivitas manusia pasti menghasilkan buangan atau sampah. Jumlah atau volume sampah sebanding dengan tingkat konsumsi manusia terhadap barang/material yang kita gunakan sehari-hari. Demikian juga dengan jenis sampah, sangat tergantung dari jenis material yang dikonsumsi. Oleh karena itu pegelolaan sampah tidak bisa lepas juga dari pengelolaan gaya hidup masyarakat (Ikhsan, 2020). Aktivitas yang dilakukan oleh rumah tangga, pertanian dan industri tentunya menimbulkann limbah yang jika tidak diolah dengan baik akan memberi dampak pada penurunan kualitas lingkungan (Kospa, 2019).

Pada saat ini manusia kurang akan kesadaran lingkungan sendiri. Banyak diantara mereka yang kurang mengerti akan kebersihan lingkungan, sehingga mereka dengan mudahnya membuat limbah yang sangat berbahaya bagi lingkungan. Seperti halnya aktivitas sehari-hari yang kita lakukan seperti mandi, mencuci dan berbagai aktivitas lain yang kita anggap sepele namun menghasilkan sisa buangan anne-marie dapat membahayakan bagi manusia dan lingkungan khususnya lingkungan laut. Dari sekian banyak aktivitas manusia ternyata yang paling berbahaya adalah limbah rumah tangga. Walaupun kita tidak hidup di wilayah pesisir dan banyak limbah industri yang tidak diolah juga dapat membahayakan perairan laut tapi melihat banyaknya penduduk Indonesia dengan limbah rumah tangga yang tidak diolah serta dihasilkan setiap hari. Dapat dikatakan kerusakan karena limbah rumah tangga lebih besar daripada limbah industri. (Hasibuan, 2016)

Secara definisi air limbah ialah kondisi dimana kualitas air mengalami penurunan. Sedangkan limbah rumah tangga ialah limbah dari hasil pembuangan dari dapur, cucian, kamar mandi dan kotoran manusia. Limbah rumah tangga berdasarkan wujudnya dibagi menjadi 3 yaitu limbah padat atau sampah, limbah cair (greywater dan blackwater) dan limbah gas. Sedangkan limbah berdasar asalnya dibedakan limbah organik dan anorganik (Khumaidi, 2019)

 

RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan pencemaran air?

2. Apa penyebab masyarakat masih membuang sampah sembarangan?

3. Apa dampak dari limbah rumah tangga terhadap lingkungan?

4. Bagaimana cara mengelola limbah rumah tangga?

5. Bagaimana cara menanggulangi pencemaran air?

 

TUJUAN

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan pencemaran air

2. Mengetahui penyebab masyarakat masih membuang sampah sembarangan

3. Mengetahui dampak dari limbah rumah tangga terhadap lingkungan

4. Mengetahui cara mengelola limbah rumah tangga

5. Mengetahui cara menanggulangi pencemaran air

 

PEMBAHASAN

Saat ini, pencemaran lingkungan akibat limbah  rumah  tangga telah  mencakup  semua elemen yakni udara, air, dan tanah. Pengelolaan  limbah yang baik meliputi penanganan  limbah  secara  keseluruhan  agar limbah  tersebut  tidak  mengganggu  kesehatan, estetika, dan lingkungan (Sunarsih, 2014).

Pencemaran air dapat diartikan sebagai terjadinya kerusakan yang dialami oleh ekosistem perairan seperti lautan, sungai, danau, atau sumber air lainnya. Sedangkan pencemaran laut dapat diartikan masuk atau dimasukkannya (secara langsung atau tidak langsung) zat atau energi ke dalam lingkungan laut, yang berdampak terhadap kerusakan sumberdaya kelautan, membahayakan kesehatan manusia, penurunan kualitas air laut, mengganggu berbagai aktivitas kelautan, dan ketidakharmonisan ekosistem kelautan secara keseluruhan (Hidayat, 2021). Penurunan kualitas air tidak hanya diakibatkan oleh limbah industri, tetapi juga diakibatkan oleh limbah rumah tangga baik limbah cair maupun limbah padat (Ikhsan, 2020)

Menurut Ashidiqi (2009), Kondisi sosial dan budaya menjadi faktor yang sangat penting untuk mengetahui kebiasaan perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah. Selain itu, pola konsumtif masyarakat dan gaya hidup masyarakat juga akan mempengaruhi besarnya timbunan sampah dan komposisi sampah dimiliki. Kebiasaan dan perilaku masyarakat juga terbawa dalam aktivitas membuang sampah. Sampah yang drespondenang dibiarkan tercampur dan tidak ada usaha apapun untuk memisahkan antara sampah organik dan anorganik. Saat ini pola perilaku masyarakat masih menggunakan pola pikiran yang lama. Bagi masyarakat, sampah hanya dianggap sebagai barang tidak berguna dan mereka merasa cukup hanya dengan membuang sampah pada tempatnya. Sebagian lagi membuang sampah selokan atau sungai, yang mengakibatkan pendangkalan dan penyumbatan saluran, yang merupakan salah satu penyebab banjir dan genangan di daerah perkotaan, sementara kebiasaan untuk memilah sampah belum banyak dilakukan, karena mereka tidak mengerti bagaimana cara pengelolaan sampah yang baik dan benar.

Pola pikir perilaku masyarakat hanya dapat berubah jika masyarakat diberi informasi tentang penanganan sampah yang baik dan benar. Salah satu cara untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat adalah dengan memalui penyuluhan kepada masyarakat (Ashidiqy, 2009)

Menurut Hasibuan (2016), Limbah rumah tangga dapat mempengaruhi terhadap kualitas air, sehingga terjadi pencemaran terhadap air misalkan air bekas mandi dan air cucian. Air yang tercemar tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan rumah tangga, air yang sudah tercemar dan kemudian tidak dapat digunakan lagi sebagai penunjang kehidupan manusia, akan menimbulkan dampak sosial yang sangat luas dan akan memakan waktu lama untuk memulihkannya, padahal air yang dibutuhkan untuk keperluan rumah tangga sangat banyak. 

Dampak pencemaran air menurut Hidayat (2021), yaitu:

a. Kesehatan manusia

Berdasarkan catatan Envropol (2014), di negara-negara dengan kondisi sumberdaya perairan yang pengelolaannya buruk, sangat rentan terhadap wabah penyakit yang menjadikan air sebagai perantara, seperti kolera dan tuberculosis (TB). Lalu penyakit kulit karena pertumbuhan alga serta kadar nitrogen yang berlebih dalam air minum juga menimbulkan risiko serius bagi bayi.

b. Kerusakan ekosistem

Karena pertumbuhan alga kurangnya pasokan oksigen untuk ikan dan biota air lainnya. Selain itu pertumbuhan alga bisa menyumbat insang ikan.

c. Kematian hewan

Tingkat pencemaran air yang terjadi, baik karena polutan alamiah atau polutan antropogonik berbanding lurus dengan tingkat kematian hewan di sekitar perairan. Dampak pencemaran air terhadap kehidupan hewan mulai dari menimbulkan stress sampai terjadinya kepunahan.

d. Biaya ekonomi

Pencemaran air erat kaitannya dengan biaya ekonomi. Sebagai gambaran, biaya ekonomi pemurnian air untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga perkotaan jelas jauh lebih mahal jika dibandingkan warga pedesaan. Hal itu karena sumberdaya air di sekitar perkotaan sudah tercemar berat, sehingga untuk memurnikannya butuh ongkos yang lebih mahal. 

Menurut Hasibuan (2016), berikut ini dampak negatif dari limbah rumah tangga yang masuk kedalam lingkungan laut:

a. Eutrofikasi, penyebab terbesar adalah sungai yang bermuara di laut, limbah yang terbawa salah satu adalah bahan kimia yang digunakan sebagai pupuk alam pertanian maupun limbah dari peternakan dan manusia, salah satu yang paling sering ditemukan adalah deterjen. Eutropikasi adalah perairan menjadi terlalu subur sehingga terjadi ledakan jumlah Alga dan fitoplankton yang saling berebut mendapat cahaya untuk fotosintesis. Karena terlalu banyak maka algae dan fitoplankton di bagian bawah akan mengalami kematian secara massal serta terjadi kompetisi dalam mengkonsumsi O2 karena terlalu banyak organisme pad tempat tersebut.

b. Peningkatan emisi CO2 akibat dari banyaknya kendaraan, penggunaan listrik berlebihan serta buangan industri akan memberikan Efek peningkatan kadar keasaman laut. Peningkatan CO2 tentu akan berakibat buruk bagi manusia terkait dengan kesehatan pernapasan. Saat CO2 di atmosfer meningkat maka laut juga akan menyerap lebih banyak CO2 yang mengakibatkan meningkatnya derajat keasaman laut. Hal ini mempengaruhi kemampuan Karang dan hewan bercangkang lainnya untuk membentuk cangkang. jika hal ini berlangsung secara terus-menerus maka hewan-hewan tersebut akan punah dalam jangka waktu yang dekat.

c. Plastik, yang menjadi masalah terbesar dan paling berbahaya. Banyak hewan yang hidup pada atau di laut mengkonsumsi plastik karena kesalahan, Karena tidak jarang plastik yang terdapat di laut akan tampak seperti makanan bagi hewan laut. Plastik tidak dapat dicerna dan akan terus berada pada organ pencernaan hewan ini, sehingga menyumbat Saluran pencernaan dan menyebabkan kematian melalui kelaparan atau infeksi.

Menurut Hasibuan (2016), cara mengelola limbah rumah tangga yang efektif supaya tidak merusak pada lingkungan dan menjadikan lingkungan tetap bersih dan terhindar dari penyakit Yakni dengan cara:

1. Dengan cara di daur ulang: Dijual ke pasar loak atau tukang rongsokan yang biasa lewat di depan rumah-rumah. Cara ini bisa menjadikan limbah atau sampah yang semula bukan apa-apa sehingga bisa menjadi barang ekonomis dan bisa menghasilkan uang.

2. Dengan cara pembakaran: Cara Ini adalah cara yang paling mudah untuk dilakukan karena tidak membutuhkan usaha yang keras. Cara ini bisa dilakukan dengan cara membakar limbah limbah padat misalnya kertas-kertas dengan menggunakan minyak tanah lalu dinyalakan apinya. Kelebihan cara membakar ini adalah: mudah dan tidak membutuhkan usaha yang keras, membutuhkan tempat atau lokasi yang cukup kecil, dapat digunakan sebagai Sumber energi baik untuk pembangkitan uap air panas, listrik dan pencairan logam.

3. Dengan cara pengomposan: Merupakan proses biokimia, yaitu zat organik dalam limbah dipecah, menghasilkan humas yang bermanfaat untuk memperbaiki struktur tanah.

4. Pemisahan: Yaitu dengan cara pengambilan bahan tertentu kemudian diproses lagi sehingga mempunyai nilai ekonomis.

5. Dengan cara pembusukan: Limbah tersebut untuk mendapatkan kompos, pada proses ini, akan ada energi organik yang terbuang dalam bentuk panas dan gas polusi yang terjadi mencakup udara, tanah, dan air yang terjadi dari proses pembusukan bahan organik, karena aktivitas dari mikroorganisme patogen yang berbahaya bagi hewan dan manusia. Pencemaran secara kimia terjadi karena pelapisan ion negatif dari pembusukan yang membuat gas-gas dan senyawa beracun. Penumpukan sampah dengan ketebalan ketebalan tertentu kemudian diuruk dengan tanah yang bisa disebut land fillsystem.

Menurut Hidayat (2021), Seperti yang telah banyak orang ketahui, pencemaran air memberikan banyak dampak buruk terhadap manusia, hewan, maupun tanaman yang hidup di lingkungan sekitar. Manusia dan hewan yang terkontaminasi dengan air yang tercemar bisa mengalami gangguan kesehatan. Oleh karena itu cara menanggulangi pencemaran air yaitu sebagai berikut:

• Menciptakan jalur hijau untuk mempertahankan area resapan air

• Mengelola penggunaan detergen dengan baik

• Mengolah dan membuang limbah rumah tangga dengan tepat

• Mengganti bahan kimia pemberantas hama dengan memanfaatkan musuh alami dan parasitoid

• Mengganti pupuk kimia dengan pupuk organik dan kompos

• Mengolah limbah cair dari industri atau pabrik

• Membuat penampungan limbah (septic tank)

• Menangkap ikan dengan cara alami

• Membuat perencanaan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)

 

KESIMPULAN

Banyak dari kita masyarakat yang masih membuang sampah tidak pada tempatnya. Sebagian membuang sampah ke selokan atau sungai, yang mengakibatkan pendangkalan dan penyumbatan saluran, yang merupakan salah satu penyebab banjir dan genangan di daerah perkotaan, sementara kebiasaan untuk memilah sampah belum banyak dilakukan, karena mereka tidak mengerti bagaimana cara pengelolaan sampah yang baik dan benar. Dengan demikian pencemaran air akan terjadi sehingga masyarakat yang tinggal dekat dengan sungai, laut atau selokan bisa saja terkena dampaknya. Maka dari itu cara menanggulangi pencemaran air karena limbah rumah tangga yang mudah adalah dengan membuang sampah pada tempatnya, dengan seperti itu maka tidak akan terjadinya pencemaran air di sungai maupun daerah air disekitar lingkungan masyarakat.

 

DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, Rosmidah. 2016. ANALISIS DAMPAK LIMBAH/SAMPAH RUMAH TANGGA TERHADAP PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP. Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol. 04. No. 01. Maret 2016. Dalam https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://media.neliti.com/media/publications/323463-analisis-dampak-limbahsampah-rumah-tangg-ceff893e.pdf&ved=2ahUKEwi5zNrrnYb0AhXoFLcAHX9tDawQFnoECAQQAQ&usg=AOvVaw18q3gHUrDVobqkX3r2rSxT (Diakses pada 08 November 2021)

Hidayat, A. A. 2021. Pencemaran Udara dan Air. Modul 10 Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Jakarta: Universitas Mercu Buana. (Diakses pada 06 November 2021).

Ikhsan, Adli., Anisa Auliya., Ahmad Walid., Erik P. P.  2020. Pengaruh Sampah Rumah Tangga Terhadap Kulitas pH Air Tempat Pembuangan Akhir TPA Air Sebakul Kelurahan Sukarami Kecamatan Selebar Kota Bengkulu. Manhaj: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat  Vol. 9 No. 1, 2020. Dalam https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/manhaj/article/download/3253/pdf&ved=2ahUKEwi5zNrrnYb0AhXoFLcAHX9tDawQFnoECDcQAQ&usg=AOvVaw0nAJlVT9ZbDG5xVQzRP8Jc (Diakses pada 07 November 2021)

Khumaidi, Ali., Tuntun Rahayu., dan Lydia Darmiyanti. 2019. Sosialisasi Penanganan Air Limbah Rumah Tangga di Karawang. Jurnal SOLMA Vol. 8, No. 2, pp. 287-294; 2019. Dalam https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://journal.uhamka.ac.id/index.php/solma/article/view/3165&ved=2ahUKEwi5zNrrnYb0AhXoFLcAHX9tDawQFnoECBYQAQ&usg=AOvVaw2U3sFkKHx4N4IS8I3XcNVG (Diakses pada 07 November 2021)

Kospa, Herda Sabriyah Dara., dan Rahmadi. 2019. Pengaruh Perilaku Masyarakat Terhadap Kualitas Air Di Sungai Sekanak Kota Palembang. Jurnal Ilmu Lingkungan (2019), 17 (2): 212-221, ISSN 1829-8907. Dalam https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/download/19981/pdf&ved=2ahUKEwjZ4qSatob0AhVTKysKHUNIBtk4ChAWegQIARAB&usg=AOvVaw1xWP-tNd7JsLItHfsaoYye (Diakses pada 08 November 2021)

Sunarsih, Elvi. 2014. KONSEP PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH TANGGA DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENCEMARAN LINGKUNGAN. JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT: VOLUME 5 NO. 03. NOVEMBER 2020. Dalam https://ejournal.fkm.unsri.ac.id/index.php/jikm/article/view/158/114 (Diakses pada 07 November 2021)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.