.

Senin, 08 November 2021

Pencemaran Air Akibat Limbah Industri

 Oleh : Nanda Putri Utami (@T13-Nanda)

ABSTRAK

            Perkembangan ilmu dan teknologi mengakibatkan terjadinya peningkatan aktivitas manusia. Tidak jarang aktivitas manusia juga dapat menyebabkan penurunan kualitas (mutu) air. Seperti contoh kegiatan industri yang menghasilkan limbah industri. Dalam pembahasan kali ini, akan membahas tentang penyebab dan dampak negatif yang ditimbulkan dari limbah industri.

Kata kunci : pencemaran air, dampak, penyebab, limbah industri

 

ABSTRACK

            The development of science and technology has resulted in an increase in human activity. Not infrequently human activities can also cause a decrease in water quality. For example, industrial activities that produce industrial waste. In this discussion, we will discuss the causes and negative impacts of industrial waste.

Keyword : water pollution, impact, causes, industrial waste.

 

 

PENDAHULUAN

            Dengan perkembangan ilmu dan teknologi, terjadi juga peningkatan aktivitas manusia. Namun tidak jarang, aktivitas manusia sendiri juga dapat menyebabkan penurunan kualitas (mutu) air. Bila penurunan mutu ini tidak diminimalkan maka akan terjadi pencemaran air. Peraturan pemerintah RI No. 82 Tahun 2001 menyebutkan: “Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukkannya”. (Cecep dkk, 2018).

            Kerusakan dan penurunan sumber daya air terus terjadi dan semakin parah dari tahun ke tahun. Pencemaran air saat ini terjadi hampir di seluruh kota besar dunia dan sudah berlangsung ratusan tahun. Dalam penanggulangan pencemaran air, perlu dikenali terlebih dahulu sumber pencemaran, material pencemaran, sifat dan karakter bahan pencemar, kemudian dilakukan pengambilan keputusan untuk mengatasi pencemaran (Widiyanto dkk, 2015).

 

 

PERMASALAHAN

1. Apa itu limbah industri?

2. Apa penyebab pencemaran air akibat aktivitas industri?

3. Apa dampak dari pencemaran air akibat limbah industri?

 

TUJUAN

1. Untuk memahami definisi dari pencemaran air

2. Untuk memahami penyebab pencemaran air akibat limbah industri

3. Untuk mengetahui dampak dari pencemaran air akibat limbah industri

 

 

PEMBAHASAN

            Limbah industri adalah buangan hasil dari proses produksi dari banyak industri yang beroperasi (Rizaldi, 2020). Keberadaan industri di suatu wilayah dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Namun akibat adanya proses industri, maka industri tersebut akan mengeluarkan hasil sampingan berupa limbah. Limbah apapun seharusnya tidak menjadi masalah jika dikelola dengan baik tetapi apabila di suatu perusahaan terdapat keterbatasan dana dan kurangnya kepedulian pelaku pengusaha industri, maka limbah tersebut tidak dikelola, sehingga cepat atau lambat tentu akan menimbulkan masalah di kemudian hari. (Widiyanto dkk, 2015).  

 

            Pembuangan limbah industri yang dilakukan sembarangan memberikan dampak negatif bagi lingkungan antara lain sebagai berikut. (Rizaldi, 2020)

  • Ikan dan biota air akan mati. Hal ini disebabkan oleh kadar BOD (Biochemical Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxygen Demand) yang masih tinggi, sehingga partikel limbah akan mengikat sumber oksigen yang ada pada sungai. Akhirnya, ikan dan biota air lainnya mengalami hambatan dalam mengambil oksigen pada air dan berujung pada kematian.
  • Limbah cair yang masuk ke dalam sungai tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu dapat mencemari air. Material kasar pada limbah akan menyebar ke penjuru sungai, kemudian akan menyebarkan bakteri dan virus yang berbahaya. 
  • Limbah yang dibuang tanpa pengolahan terlebih dahulu cenderung menimbulkan bau yang tidak sedap. Bau ini tentu sangat mengganggu kenyamanan lingkungan sekitar, serta berbahaya bagi manusia karena mengandung banyak gas metana. 

            Selain itu saluran air yang keluar dari pabrik biasanya mengeluarkan limbah industri, yang mengalir ke badan-badan air mulai selokan, parit, sungai, bahkan sampai ke lautan. Di Indonesia telah diterbitkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: KEP-51/MENLH/10/1995 Tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri. (Hidayat, 2021)

 

Kesimpulan

            Kerusakan dan penurunan sumber daya air terus terjadi dari tahun ke tahun. Dalam penanggulangan pencemaran air, perlu dikenali terlebih dahulu sumber pencemaran, material pencemaran, sifat dan karakter bahan pencemar, kemudian dilakukan pengambilan keputusan untuk mengatasi pencemaran. Limbah apapun seharusnya tidak menjadi masalah jika dikelola dengan baik tetapi apabila di suatu perusahaan terdapat keterbatasan dana dan kurangnya kepedulian pelaku pengusaha industri, maka limbah tersebut tidak dikelola, sehingga cepat atau lambat tentu akan menimbulkan masalah di kemudian hari. Pencemaran air tentunya memiliki dampak negatif untuk makhluk hidup. Maka dari itu sebelum membuang limbah industri harus dilakukan proses sterilisasi terlebih dahulu. Agar industri tetap berjalan tanpa membahayakan kehidupan makhluk hidup.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Cecep, Irnawati, Ai., Suyanti, Dede., Rachman, Fauziah., Rani., Hidayat, Ruli. 2018. Pencemaran Air Di Kawasan tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Ciangir Kota Tasikmalaya. Tasikmalaya : Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya. Dalam https://journal.umtas.ac.id/index.php/naturalistic/article/view/203/427 (diakses pada 7 November 2021).  

 

Hidayat, Atep Afia. 2021. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri : Pencemaran Udara dan Pencemaran Air. Jakarta : Universitas Mercu Buana. (diakses pada 4 November 2021)  

 

Rizaldi, Aldi. 2020. Dampak Limbah Industri Yang Sangat Berbahaya. Tangerang Selatan, Indonesia. Dalam https://farmel.co.id/dampak-limbah-industri-yang-sangat-berbahaya (diakses pada 7 November 2021)

 

Widiyanto, Agnes Fitria., Yuniarno, Saudin., Kuswanto. 2015. Polusi Air Tanah Akibat Limbah Industri dan Limbah Rumah Tangga. Jurnal Kesehatan Masyarakat KEMAS 10 (2) (2015) 246-254. Semarang : Universitas Negeri Semarang. Dalam http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas (diakses pada 7 November 2021) 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.