.

Minggu, 10 Oktober 2021

KIMIA KONTEKSTUAL DALAM PENGOLAHAN MINYAK BUMI

Oleh : Clara Elva Novita (@T04-Clara)

ABSTRAK

     Pengolahan minyak bumi adalah salah satu kasus yang ada dalam kimia kontekstual. Minyak bumi mengalami masa pembentukan selama ratusan juta tahun yang berasal dari pelapukan jasad renik, tumbuhan mikroskopis, dan mikroorganisme laut. Proses pengolahannya terdiri dari beberapa tahap, yaitu eksplorasi, eksploitasi, pemisahan, proses pengolahan, dan pemurnian minyak bumi. Dalam pemisahan, dilakukan proses distilasi yang menghasilkan fraksi-fraksi minyak bumi. Dari fraksi-fraksi ini, dihasilkan produk-produk minyak bumi, seperti bensin, pelumas, dan LPG.

Kata kunci : kimia kontekstual, minyak bumi, fraksi


ABSTRACT

    Petroleum processing is one such case in contextual chemistry. Petroleum has been formed for hundreds of millions of years from the weathering of micro-organisms, microscopic plants, and marine microorganisms. The processing process consists of several stages, namely exploration, exploitation, separation, processing, and refining of petroleum. In the separation, a distillation process is carried out which produces petroleum fractions. From these fractions, petroleum products are produced, such as gasoline, lubricants, and LPG.

Keywords : contextual chemistry, petroleum, fractions


PENDAHULUAN

    Kimia kontekstual adalah pembelajaran ilmu kimia yang berkaitan dengan beragam aspek kehidupan di dunia nyata. Dalam kimia kontekstual, kita mengidentifikasi dan menjelaskan topik dan proses kimia yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, menggunakan prinsip kimia untuk menjelaskan proses kimia tertentu, dan memahami bahwa kimia dapat menunjukkan pengaruhnya terhadap cabang ilmu pengetahuan lain.

    Ada beberapa topik yang dibahas dalam kimia kontekstual, salah satunya adalah minyak bumi. Minyak bumi adalah bahan bakar fosil dan termasuk energi tidak terbarukan karena proses pembentukannya yang ratusan juta tahun lalu. 

    Menurut Kiagus (2019), bahwa minyak bumi berasal dari formasi batuan yang berumur antara sepuluh juta sampai empat ratus juta tahun, dan sekarang ini telah terbukti bahwa pembentukan minyak bumi berkaitan dengan pengembangan batuan sedimen berbutir halus, yang mengendap dilaut atau di dekat laut dan bahwa minyak bumi adalah produk dari binatang dan tumbuh-tumbuhan yang hidup di laut. Walaupun demikian mengenai asal usul minyak bumi ini telah banyak teori yang diajukan di antaranya ada yang mengganggap bahwa minyak bumi berasal dari bahan anorganik.

    Untuk mendapatkan hasil atau produk dari minyak bumi, perlu dilakukan beberapa proses. Mulai dari mencari letak minyak bumi sampai pemurnian munyak bumi. Menurut Annisa dan Masykur (2012), bahwa dalam sektor minyak dan gas bumi (migas) ditempatkan sebagai bahan galian (tambang A) bernilai vital dan strategis. Untuk menyediakan komoditas energi berbasis bahan bakar minyak (BBM), bahan baku industri, sumber penerimaan negara dari hasil ekspor. Kegiatan eksplorasi merupakan penyelidikan lapangan untuk mengumpulkan data/informasi selengkap mungkin tentang keberadaan migas maupun energi lain di suatu tepat. Kegiatan eksploitasi (exploitation) merupakan bagian dari kegiatan hulu migas yang ditujukan untuk mengeluarkan minyak mentah (crude oil) dari reservoir di dalam bumi ke permukaan. Adapun keseluruhan eksploitasi pertambangan minyak dan gas bumi mencakup kegiatan utama dan penunjang yaitu pemboran (drilling) ditopang oleh sarana anjungan lepas pantai (offshore platform), penyelesaian sumur, pembangunan sarana pengangkutan minyak mentah yang dihasilkan, penyimpanan dan pengolahan di lapangan termasuk pengolahan gas bumi (natural gas) yang diubah menjadi cair, dikenal sebagai liquid natural gas (LNG).

    Setelah minyak bumi ditemukan lalu diambil, akan dilakukan proses pemisahan dengan cara destilasi. Proses distilasi ini akan memisahkan minyak bumi berdasarkan titik didihnya dan menghasilkan fraksi-fraksi minyak bumi.


RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana tahapan proses pemisahan minyak bumia sampai menjadi produk ?

2. Apa saja fraksi-fraksi minyak bumi ?

3. Apa saja produk dari minyak bumi ?


TUJUAN

1. Memahami tahapan proses pengolahan minyak bumi sampai menjadi produk.

2. Mengetahui fraksi-fraksi minyak bumi.

3. Mengetahui produk dari minyak bumi.


PEMBAHASAN

    Proses pengolahan minyak bumi dibagi ke dalam beberapa tahap. Setelah minyak bumi dibawa ke kilang, minyak bumi akan dipisahkan ke dalam beberapa fraksi dengan proses distilasi menggunakan perbedaan titik didihnya. 

    Menurut Kiagus (2019), bahwa sifat-sifat fraksi tergantung kepada komposisi minyak mentah dan tergantung kepada tipe produk jadi yang diinginkan. Minyak mentah mengandung senyawa-senyawa hidrokarbon yang tidak semuanya cocok untuk semua produk yang diingkinkan. Misalnya adanya aromat di dalam fraksi kerosin atau fraksi minyak gas menyebebabkan muru kerosin atau bahan bakar diesel yang dihasilkan dari distilasi langsung minyak mentah tidak baik. Sebaliknya, adanya aromat dalam fraksi bensin dalam minyak mentah, menyebabkan mutu bensin langsung (straight run gasoline) baik.

    Proses distilasi ini akan menghasilkan fraksi-fraksi minyak bumi dengan beragam manfaat. Adapun fraksi-fraksinya seperti berikut :

1. Rantai karbon C1 – C2 dengan titik didih -160 ℃ sampai -80 ℃ . Fraksi ini disebut fraksi LNG dengan kegunaan sebagai bahan bakar.

2. Rantai karbon C3 – C4 dengan titik didih -40℃ sampai 0 ℃. Fraksi ini disebut fraksi LPG dengan kegunaan sebagai bahan bakar.

3. Rantai karbon C5 – C6 dengan titik didih 20 ℃ sampai 70 ℃. Fraksi ini disebut fraksi petroleumeter (PE) dengan kegunaan sebagai pelarut.

4. Rantai karbon C7 – C8 dengan titik didih 70 ℃ sampai 140 ℃. Fraksi ini disebut fraksi bensin (gasoline) dengan kegunaan sebagai bahan bakar mesin.

5. Rantai karbon C9 – C10 dengan titik didih 140 ℃ sampai 180 ℃. Fraksi ini disebut fraksi nafta dengan kegunaan sebagai bahan bakar.

6. Rantai karbon C11 – C13 dengan titik didih 180 ℃ sampai 250 ℃. Fraksi ini disebut fraksi kerosin (mitan) dengan kegunaan sebagai bahan bakar pesawat.

7. Rantai karbon C14 – C16 dengan titik didih 250 ℃ sampai 350 ℃. Fraksi ini disebut fraksi solar dengan kegunaan sebagai bahan bakar diesel.

8. Rantai karbon C17 – C19 dengan titik didih >350 ℃. Fraksi ini disebut fraksi minyak pelumas (oli) dengan kegunaan sebagai pelumas mesin.

9. Rantai karbon C20 – C36 dengan titik didih >400 ℃. Fraksi ini disebut fraksi vaselin/lilin/parafin dengan kegunaan sebagai perawatan/penerang.

10. Rantai karbon >C36 dengan titik didih > 400℃. Fraksi ini disebut fraksi aspal/residu dengan kegunaan sebagai konstruksi jalan.

    Setelah minyak bumi dipisahkan ke dalam fraksi-fraksinya, minyak itu akan diolah dengan berbagai proses tergantung dari fraksinya. Setelah diolah, minyak bumi akan melakukan proses pemurnia yang terdiri dari : copper sweetening, acid treatment, dewaxing, desulfurizing, dan deasphalting. Hasil dari pemurnian akan menghasilkan berbagai macam produk, contohnya BBM, LPG, pelumas, aspal, bahan pembuatan shampo, dll.


KESIMPULAN

Untuk mendapatkan hasil dari minyak bumi, diperlukan proses distilasi berdasarkan titik didihnya agar bisa memisahkan minyak bumi ke dalam fraksinya. Setelah dipisahkan, minyak bumi akan diolah sesuai fraksinya dan dilakukan pemurnian minyak bumi. Hasil pemurnian minyak bumi akan menjadi produk minyak bumi yang sangat banyak macamnya. 


DAFTAR PUSTAKA

Evitasari, Rachma Tia. 2021. #2 – TMBG – Sejarah dan Proses Pengolahan Minyak Bumi. Rachma Tia Evitasari. Dalam https://youtu.be/KqOxf5KaAvM (diakses pada 10 Oktober 2021)

Hidayat, Atep Afia. 2021. Kimia Kontekstual. Modul Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Jakarta: Universitas Mercu Buana.

Purwatiningsih, Annisa dan Masyakur. 2012. Eksplorasi dan Eksploitasi Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Di Laut Natuna Bagian Utara Laut Yuridiksi Nasional Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Di Kepulauan Natuna. Jurnal Reformasi Vol.2 No.2. Universitas Tribhuwana Tunggadewi dan Universitas Kanjuruhan Malang. Dalam https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/reformasi/article/view/20 (diakses pada 10 Oktober 2021)

Roni, Kiagus Ahmad. 2019. Teknologi Minyak Bumi. Palembang: Rafah Press UIN Raden Fatah Palembang. Dalam http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/14712/1/COVER-BUKU%20TEKNOLOGI%20MINYAK%20BUMI-HAKI.pdf (diakses pada 10 Oktober 2021)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.