.

Minggu, 10 Oktober 2021

Kimia kontekstual Mengenai Pencemaran Udara

 

 Kimia kontesktual Mengenai Pencemaran Udara

I.     Abstrak

Udara merupakan faktor yang penting dalam hidup dan kehidupan. Namun pada era modern ini, sejalan dengan perkembangan pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, serta berkembangnya transportasi, maka, kualitas udara pun mengalami perubahan yang disebabkan oleh terjadinya pencemaran udara, atau, sebagai berubahnya salah satu komposisi udara dari keadaan yang normal; yaitu masuknya zat pencemar ke dalam udara dalam jumlah tertentu untuk jangka waktu yang cukup lama, sehingga dapat mengganggu kehidupan manusia, hewan, dan tanaman .Seterusnya, dari tahun ke tahun, kondisi tersebut semakin meningkat. Akibatnya, ruas jalan di Indonesia semakin padat. Bukan hanya di kota-kota besar, bahkan, sampai ke pelosok daerah. Ketika ingin mendeskripsikan suatu pengrusakkan lingkungan , terbukti, tidak terbatas hanya melihat aktor-aktor pengguna transportasi saja. Hal ini dapat terlihat dari pertumbuhan kendaraan bermotor yang mengeluarkan emisi dan mencemarkan udara di sekitar kita. Kepemilikan dan penggunaan kendaraan pribadi juga angkutan umum meningkat, sehingga, mengambil porsi ruas jalan yang lebih besar dibanding moda transportasi lainnya.


Dampak dari pencemaran udara adalah Sebagai mana telah kita ketahui bersama pencemaran udara atau perubahan salah satu komposisi udara dari keadaan normal, mengakibatkan terjadinya perubahan suhu dalam kehidupan manusia. Kondisi udara akibat pencemaran udara Dalam melihat kasus pencemaran udara akibat kendaraan bermotor sebagai suatu dampak, adalah bukan satu-satunya penyebab yang disalahkan. Akan tetapi, penggunaannya yang tidak teratur adalah yang dapat menimbulkan (abuse) bagi lingkungan kita, terutama udara. Singgungan antara transportasi dan lingkungan juga dapat diungkapkan lewat masalah perilaku manusia terhadap lingkungannya SPM dapat mengganggu kesehatan kita, dan/atau menimbulkan penyakit-penyakit.
 yang mematikan.

Kata kunci: konsektual, pencemaran udara

Abstrac

Air is an important factor in life and living. However, in this modern era, in line with the development of the physical development of cities and industrial centers, as well as the development of transportation, the air quality also undergoes changes due to air pollution, or, as a change in the composition of the air from its normal state; namely the entry of pollutants into the air in a certain amount for a long enough period of time, so that it can interfere with the lives of humans, animals, and plants. Furthermore, from year to year, these conditions are increasing. As a result, roads in Indonesia are increasingly congested. Not only in big cities, even to remote areas. When you want to describe an environmental destruction, it is proven that it is not limited to just looking at the actors who use transportation. This can be seen from the growth of motorized vehicles that emit emissions and pollute the air around us. Ownership and use of private vehicles as well as public transportation has increased, thus, taking up a larger portion of roads than other modes of transportation.

The impact of air pollution is, as we all know, air pollution or a change in the composition of the air from its normal state, results in changes in temperature in human life. Air condition due to air pollution In viewing the case of air pollution due to motor vehicles as an impact, it is not the only cause to blame. However, its irregular use is what can cause (abuse) to our environment, especially the air. The intersection between transportation and the environment can also be expressed through the problem of human behavior towards the environment. SPM can interfere with our health, and/or cause diseases deadly.

Keywords: contextual, air pollution

II. Pendahuluan

Udara merupakan faktor yang penting dalam hidup dan kehidupan.
Namun pada era modern ini, sejalan dengan perkembangan pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, serta berkembangnya transportasi, maka, kualitas udara pun mengalami perubahan yang disebabkan oleh terjadinya pencemaran udara, atau, sebagai berubahnya salah satu komposisi udara dari keadaan yang normal; yaitu masuknya zat pencemar ke dalam udara dalam jumlah tertentu untuk jangka waktu yang cukup lama, sehingga dapat mengganggu kehidupan manusia, hewan, dan tanaman .

Penyumbang pencemaran terbesar diindonesia; yaitu oleh kendaraan bermotor.
Mengingat, dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, telah terjadi lonjakan jumlah kendaraan bermotor yang sangat pesat, khususnya oleh pertambahan sepeda motor, yang mencapai 30%.
70%
terdistribusi didaerah perkotaan. Pada rentang 2005, perbandingan antara jumlah sepeda motor dan penduduk di Indonesia diperkirakan mencapai 1:8. Seterusnya, dari tahun ke tahun, kondisi tersebut semakin meningkat. Akibatnya, ruas jalan di Indonesia semakin padat. Bukan hanya di kota-kota besar, bahkan, sampai ke pelosok daerah. Lintas Kepolisian Republik Indonesia, jumlah kendaraan yang beroperasi diseluruh Indonesia pada rentang 94,299 juta unit, dan juga naik sebesar 12% dari 2011; yakni sebanyak 84,193 juta unit. Dari jumlah tersebut, maka, populasi terbanyak disumbang oleh sepeda motor, yaitu, rata-rata sebanyak 73 %.

Jumlah pertumbuhan kendaraan bermotor, ternyata, merupakan tindakan yang dapat dilihat dengan progressive contextualization (Vayda,1986). Ketika ingin mendeskripsikan suatu pengrusakkan lingkungan , terbukti, tidak terbatas hanya melihat aktor-aktor pengguna transportasi saja.
Hal ini dapat terlihat dari pertumbuhan kendaraan bermotor yang mengeluarkan emisi dan mencemarkan udara di sekitar kita. Kepemilikan dan penggunaan kendaraan pribadi juga angkutan umum meningkat, sehingga, mengambil porsi ruas jalan yang lebih besar dibanding moda transportasi lainnya.

Perkembangan kendaraan bermotor yang dialami oleh Indonesia, serta perkembangan di salah satu perkotaan, seperti DKI Jakarta, tentunya menimbulkan masalah pada sistem transportasi, dan merupakan salah satu yang mempengaruhi udara sebagai commons, sebagaimana yang diungkapkan oleh Hardin Z dalam tulisannya (Tragedy of th commons). Udara sebagai commonsmdirusak oleh beberapa kepentingan .Selanjutnya, dari beberapa penyebab polusi udara yang ada, terbukti, emisi transportasi adalah sebagai penyumbang pencemaran udara tertinggi, yakni sekitar85persen. Transportasi serta Dampaknya Terhadap Kehidupan Lingkungan» termasuk dalam jenis library research. Kegiatannya termasuk kategori penelitian kualitatif dan teknik penyajian finalnya dilakukan secara deskriptif , selanjutnya, Hasan ; bahwa studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data tidak langsung melalui dokumentasi.

III. Isi dan Rumusan masalah

Dampak dari pencemaran udara
            Sebagai mana telah kita ketahui bersama pencemaran udara atau perubahan salah satu kompsisi udara dari keadaan normal, mengakibatkan terjadinya perubahan suhu dalam kehidupan manusia. Pembangunan transportasi yang terus menerus  dikembangkan menyusul dengan permintaan pasar, ternyata telah mendorong terjadinya bencana pembangunan. Saat ini kita semua telah mengetahui bahwa pengaruh terjadinya polusi udara  juga dapat menyebabkan  pemanasan efek rumah kaca (ERK) bakal menimbulkan  pemanasan global atau (global warning) (Sudrajat,2006).

Tentunya, hal ini harus merupakan sebuah peringatan kepada para pemilik kebijakan industri dan kebijakan transportasi agar melihat kepada masalah udara di sekitarnya. Proses pembangunan yang ada di Indonesia dalam konteks transportasi, ternyata, telah menimbulkan bencana pembangunan yang pada akhirnya bermuara menjadi permasalahan ekologis. Akibatnya, udara sebagai salah satunya commons yang open access menjadi berbahaya bagi kesehatan manusia dan alam sekitarnya.

Kondisi udara akibat pencemaran udara

Dalam melihat kasus pencemaran udara akibat kendaraan bermotor sebagai suatu dampak, adalah bukan satu-satunya penyebab yang disalahkan. Akan tetapi, penggunaannya yang tidak teratur adalah yang dapat menimbulkan (abuse) bagi lingkungan kita, terutama udara. Singgungan antara transportasi dan lingkungan juga dapat diungkapkan lewat masalah perilaku manusia terhadap lingkungannya .



           SPM dapat mengganggu kesehatan kita, dan/atau menimbulkan penyakit-penyakit yang mematikan. Lalu apakah produksi dari transportasi sebagai alasan pembangunan teknologi dapat dijadikan alasan bagi para pembuat keputusan. Kenyataan inilah yang sampai sekarang selalu menjadi ajang perdebatan, terutama, dalam memahami bagaimana mengartikan sebuah lingkungan dan teknologi agar dapat berdampingan tanpa adanya bahaya serta transportasi yang tidak teratur . Sebagai contoh, di Jakarta, sumber pencemaran udara yang utama adalah kendaraan bermotor dan industri.

Permasalahan seperti ini telah menjadi fenomena pembangunan. Walaupun pembangunan transportasi yang ideal amat diharapkan oleh masyarakat, namun, dari sudut pandang ekologi, dampak sosial transportasi dengan lingkungan telah menimbulkan depresi terhadap masyarakat. Secara lebih tegas dapat dikatakan, udara yang tercemar akibat transportasi telah menimbulkan tingkat stress pada manusia yang mengalami gangguan tersebut. Dari perspektif ekologi, perilaku manusia yang beradaptasi dengan proses akan menjadi jenuh apabila adaptasi tersebut dilakukan dengan terus menerus atau sering, sehingga, orang yang dalam kehidupan sehari-harinya mengalami gangguan udara dari transportasi dan mengalami kejenuhan dapat menimbulkan stress dan depresi .

Kebijakan transportasi yang berhubungan dengan lingkungan atau transportation Environment, adalah merupakan suatu penyebab munculnya dampak sosial. Artinya, dampak sosial yang dimaksud adalah transportasi yang tidak teratur , yang kemudian mengganggu kehidupan manusia. Pada saat ini, transportasi selalu dijadikan alasan utama bagi pencemaran kota. Kebanyakan orang beranggapan, pencemaran kota yang merusak udara di sekitar kita adalah merupakan suatu akibat dari kelalaian pemerintah dan produsen yang mendesain kendaraan bermotornya tidak sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.

1.       Bagaimana cara pengendalian pencemaran udara secara efektif ?

2.       Apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah pemborosan energi ?

3.       Contoh energi alternatif yang dikembangkan untuk mencukupi energi di masa mendatang?

IV. Penyelesaian masalah dan solusi

Pengendalian pengelolaan perlu mempertimbangkan keserasian antara faktor sumber emisi, dampak,kondisi sosial, ekonomi, dan politik serta melakukan pengukuran lapangan sesuai dengan kondisi. Langkah pertama, dalam pengelolaan pencemaran udara adalah dengan melakukan pengkajian/identifikasi mengenal macam sumber, model dan pola penyebaran serta pengaruhnya / dampaknya .menyelesaikan masalah dan solusi.

Model dan pola penyebaran dapat diperkirakan melalui studi mengenai kondisi fisik sumber , kondisi awal kualitas udara setempat , kondisi meteorologi dan topografi. Langkah selanjutnya adalah mengetahui dan mengkomunikasikan tentang pentingnya pengelolaan pencemaran udara dengan mempertimbangkan keadaan sosial lingkungannya, yang berhubungan dengan demografi , kondisi sosial ekonomi, sosial budaya dan psikologis serta pertimbangan ekonomi.

Untuk melakukan pengukuran lapangan dalam rangka pemantauan pencemaran udara diperlukan pemilihan metode secara tepat sesuai dengan kemampuan jaringan pengamatan, penempatan peralatan yang diperlukan untuk mengambil sampel dan kebutuhan peralatan beserta ahlinya untuk keperluan analisis .

Matahari adalah sumber energi utama yang memancarkan energi yang luar biasa besarnya ke permukaan bumi. Pada keadaan cuaca cerah, permukaan bumi menerima sekitar 1000 watt energi matahari per-meter persegi. Kurang dari 30 % energi tersebut dipantulkan kembali ke angkasa, 47%dikonversikan menjadi panas, 23 % digunakan untuk seluruh sirkulasi kerja yang terdapat di atas permukaan bumi, sebagian kecil 0,25 % ditampung angin, gelombang dan arus dan masih ada bagian yang sangat kecil 0,025 % disimpan melalui proses fotosintesis di dalam tumbuh-tumbuhan yang akhirnya digunakan dalam proses pembentukan batu bara dan minyak bumi yang saat ini digunakan secara ekstensif dan eksploratif bukan hanya untuk bahan bakar tetapi juga untuk bahan pembuat plastik, formika, bahan sintesis lainnya. Sehingga bisa dikatakan bahwa sumber segala energi adalah energi matahari.

Indonesia memiliki potensi besar  untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga air. Pembangkit listrik tenaga air adalah salah satu teknologi yang sudah terbukti, tidak merusak lingkungan, menunjang diversifikasi energi dengan memanfaatkan energi terbarukan, menunjang program pengurangan pemanfaatan BBM, dan sebagian besar memakai kandungan lokal. Pembangunan setiap jenis pembangkit listrik didasarkan pada kelayakan teknis dan ekonomis dari pusat listrik serta hasil studi analisis mengenai dampak lingkungan. MW ,sangat layak dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik di daerah pedesaan di pedalaman yang terpencil ataupun pedesaan di pulau-pulau kecildengan daerah aliran sungai yang sempit.

Biaya investasi untuk pengembangan pembangkit listrik mikrohidro relatif lebih murah dibandingkan dengan biaya investasi PLTA. Biaya investasi PLTMH adalah lebih kurang2.000 dollar/kW, sedangkan biaya energidengan kapasitas pembangkit 20 kW adalah Rp 194/kWh.

Energi Tumbuhan Tahun 2025 menargetkan penggunaan bahar bakar alternatif biofuel sebesar dua puluh lima persen. Pada tahun 1995 Departemen Pertambangan dan Energi melaporkan dalam Rencana Umum Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan bahwa produksi etanol sebagai bahan baku tetes mencapai35-42 juta liter per tahun. Jumlah itu akan mencapai 81 juta liter per tahun bila seluruh produksi tetes digunakan untuk membuat etanol. Saat ini sebagian dari produksi tetes tebu
Indonesia diekspor ke luar negeri dan sebagian lagi dimanfaatkan untuk keperluan industri selain etanol.

560 per ton, sehingga harga B-10 menjadi Rp2.400 per liter, suatu harga yang tidak terlalu tinggi untuk bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Dengan kebutuhan solar Indonesia sekitar 23 juta ton per tahun , penggunaan B-10 akan memerlukan 2,3 juta ton biodiesel, atau setara dengan 2,415 juta ton CPO yang dapat dihasilkan dari sekitar 700.000 ha kebun kelapa sawit, dan dapat menghidupi sekitar 350.000 keluarga petani kelapa sawit, dengan asumsi kepemilikan lahan seluas 2 ha per keluarga. Banyak keuntungan dari pemakaian biodiesel. Jenis bahan bakar ini tidak mengandung sulfur dan senyawa benzene yang karsinogenik, sehingga biodiesel merupakan bahan bakar yang lebih bersih dan lebih mudah ditangani dibandingkan dengan solar. Perbedaan antara biodiesel dan solar terutama pada komposisinya. Biodiesel terdiri dari metil ester asam lemak nabati, sedangkan solar adalah hidrokarbon. Pada dasarnya tidak perlu ada modifikasi mesin diesel apabila bahan bakarnya menggunakan biodiesel.

V. Daftar pustaka

Hidayat, Atep, A. 2021. Kimia kontekstual. Modul Perkuliahan Kimia Dan Pengetahuan Lingkungan Industri Universitas Mercu Buana. (diunduh 6 Oktober 2021)

Hia, E,M. 2005. Diversifikasi Energi : Solusi Krisis ?. Vol.5/XVII/November 2005. Jurnal INOVASI. Dalam https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/45083057/Inovasi-Vol05-Nov2005-with-cover-page-v2.pdf?Expires=1633681930&Signature=T7NUUbnf7Mg-d6HCQoC1dX1FfON7aM1B2l6njIQlC7ATm-CAZK-KwL2jE40OZJ3eaVdLnp0yORDrxeK5BGQbFsCYUT1Eel95nYMS0yp0OxjLciUhXEIttPDhrEKA6GG4UwBgZDqn8DOsojlWl2QfiKdVeSLZU-t-n3086Hy-u4lFEb2bwsIBgrbN0m1AxQvZJDWKsX7a5Lxx6vVMDZpNFX4bogSZ8eS9ktZrc-7sUzmhXeunqi3hgHseauEA15XVohyqJhUY4zzsEPtHHJ1UC0I07HN~fKIsZn43Mi6TtbfXndLcTGOjac5JtoI-H4KM2TVLD1CxJ13WDMK6LZK54A__&Key-Pair-Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA#page=55 (di unduh 8 Oktober 2021)

Ismiyati, Marlita, D, Saidah, D. 2014. Pencemaran udara akibat emisi gas buang kendaraan bermotor. Vol 1, No 3. Jurnal menajemen Transportasi & Logistik. Dalam  https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmtranslog/article/view/23 (di unduh 8 Oktober 2021)

Manan, Saiful. 2006. Energi Matahari, Sumber energi Alternatif Yang Efisien, Handal Dan Ramah Lingkungan Di Indonesia. Program Diploma III Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Dalam http://eprints.undip.ac.id/1722/1/solarseeker.pdf (diunduh 8 Oktober 2021)

 Ratnani, R,D. 2009. Teknik pengendalian pencemaran udara yang di akibatkan oleh partikel. Jurusan Teknik kimia Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang. Dalam https://www.publikasiilmiah.unwahas.ac.id/index.php/MOMENTUM/article/viewFile/612/728  (diunduh 8 Oktober 2021)


 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.