KIMIA KONTEKSTUAL DALAM TOPIK KIMIA
PANGAN
Oleh: Ahmad Revaldy (T32-Ahmad)
Abstrak
Dalam melaksanakan pembelajaran kimia, dosen membutuhkan alat bantu untuk mempermudah proses pembelajaran. Alat yang paling sering digunakan adalah buku teks. Namun seringkali buku pelajaran tidak sesuai keinginan. Oleh karena itu, dosen perlu menyusun buku ajar sendiri agar sesuai dengan yang diinginkan. Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan buku teks kimia makronutrien pangan terpadu etnosains sebagai sumber belajar bagi calon guru siswa dan menguji kelayakannya. Model pengembangan buku ajar yang digunakan adalah model 4-D (Define-Design-Develop-Disseminate) sesuai dengan modifikasi. Uji tuntas dilakukan oleh ahli materi, ahli pembelajaran, dan ahli media. Data yang diperoleh berupa data kuantitatif. Komentar, tanggapan dan saran yang diberikan digunakan untuk merevisi dan menyempurnakan buku ajar yang dikembangkan. Berdasarkan nilai rata-rata yang diberikan oleh pakar dan uji keterbacaan oleh calon pengguna menunjukkan bahwa buku ajar yang dikembangkan sangat layak untuk dijadikan sumber belajar bagi calon guru mahasiswa pada perkuliahan kimia pangan.
Kata kunci: kimia konstektual, kimia pangan
Abstract
In
carrying out chemistry learning, lecturers need tools to facilitate the
learning process. The most frequently used tool is the textbook. But often textbooks
are not as desired. Therefore, lecturers need to compile their own textbooks to
match what they want. This research and development aim to produce ethnoscience
integrated food macronutrient chemistry textbooks as a source of learning for
prospective teacher students and test their feasibility. The textbook
development model used is the 4-D (Define-Design-Develop-Disseminate) model
according to with modifications. The due diligence is conducted by material
experts, learning experts and media experts. The data obtained in the form of
quantitative data. The comments, responses and suggestions given are used to
revise and improve the textbooks that were developed. Based on the average
score given by experts and the readability test by prospective users, it shows
that the textbooks developed are very suitable to be used as learning resources
for prospective teacher students in food chemistry lectures.
Keywords: contextual chemistry, food chemistry
PENDAHULUAN
Ilmu Pangan berkaitan dengan produksi, pengolahan,
distribusi, persiapan, evaluasi, dan pemanfaatan pangan. Dalam hal ini ahli
kimia pangan bekerja dengan tanaman yang telah dipanen untuk makanan, dan hewan
yang telah disembelih untuk makanan. Ahli kimia pangan mengkaji bagaimana
produk makanan ini diproses, disiapkan, dan didistribusikan. Sebagai contoh,
untuk menjawab tuntutan konsumen, beberapa ahli kimia pangan terlibat dengan
menemukan lemak dan gula pengganti yang tidak mengubah rasa dan tekstur
makanan. Sebenarnya ada tiga komponen utama dalam makanan yang menjadi
perhatian ahli kimia pangan, yaitu: karbohidrat, lemak dan protein (Domel,
2014). Berbagai komponen lain seperti air, vitamin, mineral, enzim, zat aditif,
perasa, dan pewarna makanan, juga menjadi bahan kajian Kimia Pangan.
Dalam kaitannya dengan Kimia Kontekstual! berbagai
isu mengenai Kimia Pangan banyak menjadi perhatian publik. Kasus yang paling
banyak dibahas misalnya penggunaan bahan pengawet seperti formalin
(formaldehida atau metanal) pada bahan makanan seperti ayam potong, mie basah,
ikan segar, tahu, dan sebagainya. Padahal formalin ini biasa dipergunakan untuk
pengawet mayat, bahan pembuatan pupuk, pembasmi lalat, dan sebagainya.
RUMUSAN MASALAH
1. 1. Apa pengertian kimia konstektual ?
2. 2. Apa pengertian kimia pangan ?
3. 3. Apa saja manfaat kimia pangan ?
TUJUAN
1. 1. Untuk mengetahui apa itu kimia konstektual
2. 2. Untuk mengetahui apa itu kimia pangan
PEMBAHASAN
Kimia Kontekstual adalah ilmu yang berkaitan dengan
beragam aspek kehidupan manusia. Pengkajian dan pembahasannya sangat tergantung
pada isu atau masalah apa yang sedang menjadi topik yang sedang hangat.
Ilmu
Pangan berkaitan dengan produksi, pengolahan, distribusi, persiapan, evaluasi,
dan pemanfaatan pangan. Dalam hal ini ahli kimia pangan bekerja dengan tanaman
yang telah dipanen untuk makanan, dan hewan yang telah disembelih untuk
makanan. Ahli kimia pangan mengkaji bagaimana produk makanan ini diproses,
disiapkan, dan didistribusikan. Sebagai contoh, untuk menjawab tuntutan
konsumen, beberapa ahli kimia pangan terlibat dengan menemukan lemak dan gula
pengganti yang tidak mengubah rasa dan tekstur makanan. Sebenarnya ada tiga
komponen utama dalam makanan yang menjadi perhatian ahli kimia pangan, yaitu:
karbohidrat, lemak dan protein (Domel, 2014). Berbagai komponen lain seperti
air, vitamin, mineral, enzim, zat aditif, perasa, dan pewarna makanan, juga
menjadi bahan kajian Kimia Pangan.
Berdasarkan
uraian dalam halaman pusat promosi kesehatan Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, gerakan nasional sadar gizi secara umum bertujuan untuk menciptakan
norma sosial masyarakat Indonesia supaya menerapkan pola konsumsi makanan yang
seimbang dan aktifitas fisik yang teratur dan terukur. Secara khusus, gerakan
nasional sadar gizi bertujuan untuk:
1.
Meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat tentang pola konsumsi makanan yang
beragam, bergizi seimbang, dan aman
2.
Membudayakan
masyarakat untuk melakukan aktifitas fisik yang teratur dan terukur;
3.
Meningkatkan
kerjasama dan dukungan para pemangku kepentingan yang strategis (pemerintah,
swasta, dan masyarakat) dalam pengembangan dan penerapan norma sosial pola
konsumsi makanan dan aktifitas fisik.
4. Membuat
pengawet makanan.
5. Membuat
pemanis buatan.
6. Membuat
pewarna makanan.
7.
Membuat penambah nutrisi makanan.
DAFTAR PUSTAKA
W Sumarni, S Supanti - Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 2021 - journal.unnes.ac.id https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JIPK/article/view/23188
Simanjuntak, Pendidikan Kimia Bahan Makanan untuk
Membangun Kesadaran Makan Makanan Sehat http://ejournal.uki.ac.id
Hidayat,
Atep Afia. 2021. Kimia Kontekstual. Dalam Modul
6 Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri.
Jakarta: Universitas Mercu Buana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.